AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN SISTEM AKUNTANSI ZAKAT

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara manusia dengan manusia (Habluminannas) dan manusia dengan

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Muamalah.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

KONSEP PENGELOLAAN LAZIS

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

AKUNTANSI ZAKAT DAN DANA KEBAJIKAN

Alchudri Dosen Akuntansi UIN SUSKA Riau. Disampaikan pada Pelatihan Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau 21 April 2010

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. tidak sederhana. Apa yang diisyaratkan oleh Al-qur an merupakan. kekayaan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan.

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

ANALISIS AKUNTANSI ZAKAT BERDASARKAN PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) SUMATERA UTARA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pedoman Akuntansi. Lembaga Zakat

BAB II LANDASAN TEORI

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi hablum

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Laporan KEUANGAN ANNUAL REPORT

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. disebut didalam Al-Quran, salah satunya pada surah Al-Baqarah ayat 43 : yang rukuk. (QS. Al-Baqarah Ayat 43)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

KHUTBAH ISTIQAMAH SERIAL KHUTBAH JUMAT MASJID ISTIQAMAH KANDANGAN KHUTBAH JUMAT OLEH MUHAMMAD DN

BAB I PENDAHULUAN. terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

بسم هللا الرحمن الرحيم

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109

BAB IV ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ZIS PADA BAZ DI JAWA TIMUR


MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

Zakat dan Hikmahnya. Di unduh dari : Bukupaket.com

proses yaitu pencatatan dan penyajian sebagai berikut: 1 Laporan keuangan BMT disusun atas dasar cash basic. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB II PERATURAN PNPM MANDIRI PEDESAAN DAN PERATURAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

2,5 % ZAKAT 100 % manfaat

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DESA PAGARBATU KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP TENTANG ZAKAT RUMPUT LAUT

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian,

IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Hutang Piutang Dalam Konsep Hadis Rasulullah saw

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. membayangkan mesti di dasarkan pada dua konsep hukum Mudhârabah dan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB 5 PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidak

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

Transkripsi:

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN 2010 Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

A. DEFINISI 1. Amil adalah entitas pengelola zakat yang pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak/sedekah. 2. Dana amil adalah bagian amil atas dana zakat dan infak/sedekah serta dana lain yang oleh pemberi diperuntukkan bagi amil. Dana amil digunakan untuk pengelolaan amil. 3. Dana infak/sedekah adalah dana yang berasal dari penerimaan infak/sedekah. 4. Dana zakat adalah dana yang berasal dari penerimaan penerimaan zakat. 5. Infak/sedekah adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya ditentukan maupun tidak ditentukan. 2

إ م ن ا ال الر ق اب مصد ق ات ل ل ف ق ر اء و ال م س اك ي و ال غ ار م ي و ف س ب يل ا م لل و اب و ال ع ام ل ي ع ل ي ه ا ال مسب يل ف ر يض ة م و ال م ؤ ل مف ة ا م لل و ا م لل ق ل وب ه م و ف ع ل يم ح ك يم )التوبة 60( 3

A. DEFINISI - Lanjutan 6. Mustahik (mustahiq) adalah orang atau entitas yang berhak menerima zakat. Mustahik terdiri dari: 1) fakir; 2) miskin; 3) riqab; 4) orang yang terlilit utang (ghorim); 5) muallaf; 6) fisabilillah; 7) orang dalam perjalanan (ibnu sabil); dan 8) amil. 7. Muzaki (muzakki) adalah individu muslim yang secara syariah wajib membayar atau menunaikan zakat. 8. Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. 9. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik). 4

B. KARAKTERISTIK 1. Zakat merupakan kewajiban syariah yang harus diserahkan oleh muzaki kepada mustahik, baik melalui amil maupun secara langsung. Ketentuan zakat mengatur mengenai persyaratan nisab, haul periodik maupun tidak periodik, tarif zakat (qadar), dan peruntukannya. 2. Infak/sedekah merupakan donasi sukarela, baik ditentukan maupun tidak ditentukan peruntukannya oleh pemberi infak/sedekah. 3. Zakat dan infak/sedekah yang diterima oleh amil harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tata kelola yang baik. 4. Dalam hal mustahik yang sangat memerlukan kebutuhan dasarnya, misalnya fakir miskin, sudah tidak ada lagi, dana zakat dapat diinvestasikan atau ditangguhkan untuk tidak segera disalurkan. 5

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 1. Penerimaan Zakat a) Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset non kas diterima. b) Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah dana zakat sebesar: (1) jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas; (2) nilai wajar jika dalam bentuk nonkas. Ilustrasi Jurnal: Diterima setoran Zakat Rp 8.000.000,-. Didalam setoran ini hak amil Rp 1.000.000,- Dr. Kas... Rp 8.000.000,- Cr. Penerimaan dana Zakat... Rp 8.000.000,- Dr. Penyaluran dana Zakat... Rp 1.000.000,- Cr. Penerimaan dana Amil... Rp 1.000.000,- 6

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN - lanjutan c) Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai yang diatur dalam SAK yang relevan. Ilustrasi Jurnal Diterima zakat pertanian berupa beras ramos sebanyak 100 kg. Harga pasar beras ramos Rp 10.000,- /kg. Amil tidak mengambil haknya atas zakat ini. Dr. Asset Non Kas-beras... Rp 1.000.000,- Cr. Penerimaan Dana Zakat... Rp 1.000.000,- 7

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN- lanjutan d) Jika muzakki menentukan mustahik yang menerima penyaluran zakat melalui amil, maka tidak ada bagian amil atas zakat yang diterima. Amil dapat memperoleh ujrah atas kegiatan penyaluran tersebut. Ujrah ini berasal dari muzaki, diluar dana zakat. Ujrah tersebut diakui sebagi penambah dana amil. Ilustrasi Jurnal. Diterima setoran Zakat Rp 10.000.000,- dari seorang muzakki. Muzakki meminta zakat tersebut disalurkan kepada mustahik sesuai daftar nama yang diberikannya. Muzakki memberi upah Rp 1.000.000,- Dr. Kas... Rp 10.000.000,- Cr. Penerimaan dana Zakat... Rp 10.000.000,- Dr. Kas... Rp 1.000.000,- Cr. Penerimaan Dana Amil... Rp 1.000,000,- 8

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN LANJUTAN e) Jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas, maka jumlah kerugian yang ditanggung diperlakukan sebagai pengurang dana zakat atau pengurang dana amil bergantung pada penyebab kerugian tersebut. f) Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai: (1) pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil. (2) kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil. Ilustrasi Jurnal Zakat dalam bentuk beras yang diterima ternyata satu karung berisi 10 Kg (@ Rp10.000/kg), ternyata telah busuk. (bukan kelalaian amil) Dr. Penyaluran dana Zakat- penurunan nilai asset non kas... Rp 100.000,- Cr. Asset Non Kas-beras... Rp 100.000,- 9

C. Pengakuan dan Pengukuran - lanjutan Zakat dalam bentuk beras yang diterima ternyata hilang satu karung berisi 10 kg. Kehilangan disebabkan petugas lalai mengunci ruangan penyimpanan. (kelalaian amil) Dr. Penyaluran dana amil-penurunan nilai asset non kas... Rp 100.000,- Cr. Asset Non Kas Beras... Rp 100.000,- Dibelikan Rp 10 kg beras ramos @ Rp 10.000,- /kg untuk mengganti 1 karung beras yang hilang. Dr. Asset Non Kas... Rp 100.000,- Cr. Kas... Rp 100.000,- 10

2) Penyaluran zakat a) Zakat yang disalurkan kepada mustahik, termasuk amil, diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar : (1) jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas; (2) jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset nonkas. Ilustrasi Jurnal Disalurkan dana Zakat Rp 1.000.000,- yang diterima fakir, maka jurnalnya sbb: Dr. Penyaluran dana Zakat kepada Fakir Rp 1.000.000,- Cr. Kas... Rp 1.000.000,- Disalurkan 50 Kg beras zakat yang kepada fakir (@ Rp 10.000) Dr. Penyaluran dana Zakat... Rp 500.000,- Cr. Asset non Kas... Rp 500.000,- 11

b) efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung pada profesionalisme amil. Dalam konteks ini, amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasional dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah atau prinsip syariah dan tata kelola organisasi yang baik. Ilustrasi Jurnal Dibayarkan biaya bahan bakar minyak (BBM) Rp 200.000,- untuk kendaraan kantor Amil Zakat. Dr. Penyaluran Dana Amil- Biaya BBM... Rp 200.000,- Cr. Kas... Rp 200.000,- c) Penentuan jumlah atau prosentase bagian untuk masing-masing mustahik ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, etika, dan ketentuan yang berlaku yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil. 12

d) Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi amil. Amil dimungkinkan untuk meminjam dana zakat dalam rangka menghimpun zakat. Peminjaman ini sifatnya jangka pendek dan tidak boleh melebihi satu periode (haul) Ilustrasi Jurnal Dibayarkan honor bulanan pegawai kantor Rp 10.000.000,- (dipinjam sementara dana zakat) Dr. Penyaluran dana Zakat-pinjaman sementara amil Rp 10.000.000,- Cr. Penerimaan dana amil... Rp 10.000.000,- Dr. Penyaluran dana Amil- Honor pegawai Rp 10.000.000,- Cr. Kas... Rp 10.000.000,- Apabila telah terhimpun perolehan dana amil, maka pinjaman sementara dibayarkan dengan membuat jurnal balik (reversing) dari jurnal terdahulu. Dr. Penerimaan dana Amil... Rp 10.000.000,- Cr. Penyaluran dana Zakat pinjaman sementara amil... Rp 10.000.000,- e) Bagian dana zakat yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambahan dana amil 13

f) Zakat telah disalurkan kepada mustahik non amil jika sudah diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang disalurkan melalui amil lain, tetapi belum diterima oleh mustahik nonamil, belum memenuhi pengertian zakat telah disalurkan. Amil lain tersebut tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat, namun dapat memperoleh ujrah dari amil sebelumnya. Dalam keadaan tersebut, zakat yang disalurkan diakui sebagai piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang menerima diakui sebagai liabilitas penyaluran. Piutang penyaluran dan liabilitas penyaluran tersebut akan berkurang ketika zakat disalurkan secara langsung kepada mustahik nonamil. Ilustrasi Jurnal Dilimpahkan Zakat tunai Rp 5.000.000,- dari Amil Zakat Propinsi ke Amil zakat kota, penyerahan zakat akan dilakukan 2 minggu kemudian pada suatu acara resmi. Pembukuan di Amil Zakat Propinsi Dr. Piutang penyaluran Zakat Rp 5.000.000,- Cr. Kas... Rp 5.000.000,- Pembukuan di Amil Zakat Kecamatan Dr. Kas. Rp 5.000.000,- Cr. Hutang penyaluran Zakat. Rp 5.000.000,- 14

Setelah zakat dibayarkan kepada mustahiq, maka pembukuan sbb: Pembukuan di Amil Propinsi Dr. Penyaluran dana Zakat.. Rp 5.000.000,- Cr. Piutang penyaluran Zakat Rp 5.000.000,- Pembukuan di Amik kota Dr. Hutang penyaluran dana zakat Rp 5.000.000,- Cr. Kas.. Rp 5.000.000,- 15

g) Dana zakat yang diserahkan kepada mustahik nonamil dengan keharusan untuk mengembalikan kepada amil, belum diakui sebagai penyaluran zakat Ilustrasi Jurnal Diserahkan dana pinjaman bergulir kepada mustahik miskin Rp 1.000.000,- dengan kewajiban mengembalikan secara hari Rp 10.000,- (Dana yang digunakan bersumber dari dana zakat) Dr. Piutang pemberian pinjaman bergulir Rp 1.000.000,- Cr. Kas... Rp 1.000.000,- Ketika menerima cicilan secara harian Dr. Kas.... Rp 10.000,- Cr. Piutang pemberian Pinjaman bergulir. Rp 10.000,- 16

h) Dana zakat yang disalurkan dalam bentuk perolehan asset tetap (asset kelolaan), misalnya rumah sakit, sekolah, mobil ambulan, dan fasilitas umum lain, diakui sebagai: (1) penyaluran zakat seluruhnya jika asset tetap tersebut diserahkan untuk dikelola kepada pihak lain yang tidak dikendalikan amil. Ilustrasi jurnal Amil zakat membeli 5 buah kios (@ Rp 5.000.000,-) dari pengelola pasar dan berdasarkan Perjanjian Kerjasama meminta pengelola pasar menampung orang miskin berjualan di kios itu tanpa membayar. Amil zakat mensyaratkan kepada pengelola nantinya menghibahkan kios itu kepada mustahik yang berhasil menekuni usaha menempati kios dimaksud. 17

Jurnal pada saat pembelian dan penyerahan kepada pengelola pasar Saat pembelian Dr. Asset kelolaan 5 buah Kios.. Rp 25.000.000,- Cr. Kas. Rp 25.000.000,- Saat penyerahan secara total. Dr. Penyaluran dana Zakat.. Rp 25.000.000,- Cr. Asset Kelolaan... Rp 25.000.000,- 18

(2) penyaluran zakat secara bertahap jika aset tetap tersebut masih dalam pengendalian amil atau pihak lain yang dikendalikan amil. Penyaluran secara bertahap diukur sebesar penyusutan aset tetap tersebut sesuai dengan pola pemanfaatannya. Ilustrasi jurnal Amil zakat membeli 12 buah kios (@ Rp 5.000.000,-) dari pengelola pasar dan menampung orang miskin berjualan di kios itu tanpa membayar. Amil zakat mensyaratkan akan menyerahkan kios kepada orang miskin setelah setahun apabila berhasil menekuni usaha menempati kios dimaksud. 19

Jurnal pada saat pembelian dan penyerahan kepada pengelola pasar Saat pembelian Dr. Asset kelolaan 5 buah Kios.. Rp 60.000.000,- Cr. Kas. Rp 60.000.000,- Jurnal setiap bulan (selama 12 bulan), hingga penyerahan kios Dr. Penyaluran dana zakat- Beban Penyusutan kelolaan.. Rp 5.000.000,- Cr. Akumulasi penyusutan. Rp 5.000.000,- Ketika diserahkan sepenuhnya kepada mustahik Dr. Akumulasi penyusutan.. Rp 60.000.000,- Cr. Asset Kelolaan.... Rp 60.000.000,- 20

b. Infak/Sedekah 1) Penerimaan Infak/Sedekah a) Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai dana infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan tujuan pemberi infak/sedekah sebesar: (1) jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas; (2) nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas. Ilustrasi Jurnal Diterima infak tunai Rp 80.000.000,- dan amil mendapat hak Rp 10.000.000,- Dr. Kas... Rp 80.000.000,- Cr. Penerimaan dana infak/sedekah tidak terikat... Rp 80.000.000,- Dr. Penyaluran dana infak/sedekah tidak terikat-amil.. Rp 10.000.000,- Cr. Penerimaan dana amil... Rp 10.000.000,- b) Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar untuk aset nonkas tersebut. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai yang diatur dalam SAK yang relevan. 21

c) Infak/sedekah yang diterima dapat berupa kas atau asset nonkas. Aset nonkas dapat berupa aset lancar atau tidak lancar. d) Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk dikelola oleh amil diukur sebesar nilai wajar saat penerimaan dan diakui sebagai asset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari asset tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah terikat jika penggunaan atau pengelolaan asset tersebut sudah ditentukan oleh pemberi. Ilustrasi Jurnal Diterima sebuah ambulan sebagai infak untuk dioperasikan Amil Zakat. Harga perolehan tampak pada faktur Rp 240.000.000,- Dr. Aset Tetap Nonkas-ambulan... Rp 240.000.000,- Cr. Penerimaan dana infak/sedekah terikat... Rp 240.000.000,- Diasumsikan umur ekonomis Ambulan selama 4 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus, maka penyusutan perbulan adalah Rp 5.000.000,-, Jurnal penyusutan setiap bulan (selama 48 bulan) sbb: Dr. Penyaluran dana infak/sedekah terikat Penyusutan ambulan Rp 5.000.000,- Cr. Akumulasi penyusutan... Rp 5.000.000,- 22

e) Amil dapat pula menerima asset nonkas yang dimaksudkan oleh pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai asset lancar. Aset ini dapat berupa bahan habis pakai, seperti bahan makan; atau asset yang memiliki umur ekonomi panjang, seperti mobil untuk ambulans. Ilustrasi Jurnal Diterima infak 500 kotak mie instan (@ Rp 40.000,-/kotak), untuk segera disalurkan kepada korban banjir. Jurnal pada saat diterima Dr. Aset nonkas Lancar -Mie instan... Rp 2.000.000,- Cr. Penerimaan dana infak/sedekah terikat... Rp 2.000.000,- Pada saat diserahkan Dr. Penyaluran dana infak/sedekah terikat... Rp 2.000.000,- Cr. Aset Nonkas-Mie Instan... Rp 2.000.000,- f) Aset nonkas lancar dinilai sebesar nilai perolehan, sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai dengan SAK yang relevan. 23

g) Penurunan nilai asset infak/sedekah tidak lancar diakui sebagai: (a) pengurang dana infak/sedekah, jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil; (b) kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil. Ilustrasi Misalkan Amil zakat mendapat infak/sedekah berupa 10 buah kursi roda @ Rp 1.000.000/buah, yang selanjutnya akan disalurkan kepada penderita cacat yang miskin. Pembukuan ketika diterima. Dr. Aset tetap non kas-kursi roda... Rp 10.000.000,- Cr. Penerimaan dana infak/sedekah terikat.. Rp 10.000.000,- Beberapa waktu kemudian ternyata salah satu diantara kursi tidak dapat dipergunakan karena kesalahan tekhnis pembuatannya. Maka untuk satu buah yang tidak dapat digunakan ini dicatat penurunan nilai sbb: Dr. Penyaluran dana infak/sedekah-penurunan nilai. Rp 1.000.000,- Cr. Aset tetap nonkas-kursi roda.. Rp 1.000.000,- 24

Apabila salah satu kursi roda ternyata hilang dicuri orang lain karena tidak disimpan dengan baik, maka untuk penggantiannya menjadi beban amil dan mengurangi dana amil. Dr. Penyaluran dana amil-kerugian kehilangan kursi roda.. Rp 1.000.000,- Cr. Aset tetap non kas-kursi roda... Rp 1.000.000,- Se;lanjutnya amil membeli satu buah kursi yang baru diasumsikandenanharga yang sama. Dr. Aset nonkas-kursi roda. Rp 1.000.000,- Cr. Kas.. Rp 1.000.000,- 25

h) Dana infak/sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah. Illustrasi jurnal Misalkan dana infak/sedekah Rp 100.000.000,- sementara waktu ditempatkan dalam bentuk deposito di Bank Syariah dan memperoleh bagi hasil pada bulan pertama Rp 800.000,-, maka pendapatan bagi hasil yang diperoleh akan menjadi penambah dana infak/sedekah dan dibukukan sbb. Pembukuan deposito Dr. Rekening pada Bank Deposito. Rp 100.000.000,- Cr. Rekening pada Bank Tabungan.. Rp 100.000.000,- Pembukuan bagi hasil yang masuk ke tabungan di bank Dr. Rekening pada Bank - Tabungan..... Rp 800.000,- Cr. Penerimaan dana infak/sedekah tidak terikat.. Rp 800.000,- 26

2) Penyaluran infak/sedekah a) Penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/sedekah sebesar: (1) jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas. (2) nilai tercatat aset yang diserahkan, jika dalam bentuk aset nonkas. Illustrasi Diserahkan infak/sedekah tidak terikat untuk santunan biaya pendidikan anak yatim miskin Rp 2.000.000,- Dr. Penyaluran dana infak/sedekah tidak terikat-santunan yatim Rp 2.000.000,- Cr. Kas... Rp 2.000.000,- b) Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil. c) Penentuan jumlah atau persentase bagian untuk para penerima infak/sedekah ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, dan etika dituangkan dalam bentuk kebijakan amil. d) Penyaluran infak/sedekah oleh amil kepada amil lain merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak/ sedekah sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset infak/sedekah yang disalurkan tersebut. e) Penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai piutang infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana infak/ sedekah. 27

4. PENYAJIAN Amil menyajikan dana zakat, dana infak/ sedekah, dan dana amil secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). 28

TERIMA KASIH 29