PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR MELALUI KOMPUTERISASI. Oleh Malikul Adil. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN SISTEM MANUFAKTUR MENGGUNAKAN ERP SYSTEM: SUATU PENDEKATAN PRAKTIS

Pembuatan Sistem Informasi Produksi Untuk Meningkatkan Kualitas Sistem Manufaktur dan Jasa



ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Perencanaan Kebutuhan Material (MRP)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu:

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati

Materi #12. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP


CAPACITY PLANNING. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr. / Euis Nina S. Y., ST, MT

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Aplikasi Sistem Informasi (1)

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

Enterprise Resource Planning (ERP)

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISA PROSES BISNIS

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

Enterprise Resource Planning

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

The e-business Application Architecture

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Ratih Wulandari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta

Enterprise Resource Planning (ERP)

Management Information Systems (MIS) Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013

ANALISA RANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA APLIKASI COMPIERE ERP BERBASIS CLOUD COMPUTING

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T.

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

MANAJEMEN OPERASIONAL PERTEMUAN PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perencanaan Sumber Daya

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

MRP. Master Production. Bill of. Lead. Inventory. planning programs. Purchasing MODUL 11 JIT DAN MRP

Oleh: Hana Pertiwi ST

Analisis Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning Di Workcenter

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Ragam Sistem Informasi 1

Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

BAB 3 SISTEM INFORMASI FUNGSI BISNIS

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA PT. VONITA GARMENT

PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Teknik Industri. Universitas Indonesia. i/ndustrial e/ngineering ui - where the science of engineering and management blends

BAB II BAHAN RUJUKAN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR MELALUI KOMPUTERISASI Oleh Malikul Adil Abstract To development of industrial engineering in computerization must have been manufacturing and management systems and its application in company organization. Manufacturing system as useful reference by business scientists and practitioners or anyone who seeks for information to develop Enterprise Resource Planning (ERP) through close loop process Manufacturing Resource Planning (MRP II). This article provides in-depth knowledge of the Enterprise Resource Planning methodology and its application in manufacturing company. Key words : Material Requirement Planning (MRP I), Manufacturing Resource Planning (MRP II), Enterprise Resource Planning (ERP) PENDAHULUAN Pada era globalisasi dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, maka peran komputerisasi sangat mendominasi dalam pengembangan suatu perusahaan. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan atau peningkatan terus - menerus (continous improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide - ide untuk menghasilkan suatu produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu, maka dapat dikembangkan ide - ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada sekarang. Berkaitan dengan hal ini, maka manajemen sistem manukfatur akan memproses informasi yang berasal dari sistem manukfatur, pelanggan, dan lingkungan melalui proses manajemen untuk menjadi keputusan atau tindakan manajemen guna meningkatkan efektivita dan efisiensi dari sistem manukfatur itu. Sistem informasi manukfaturing yang berkembang sekarang ini adalah Enterprise Resource Planning (ERP) yang menggabungkan sistem manucfaturing resource planning (MRP II) dengan sistem akutansi dan keuangan. Bagaimanapun, kalangan praktisi maupun ilmuwan dalam bidang manajemen industri di Indonesia, sebagaian belum memahami secara komprehensif tentang metodologi dan aplikasi formal dari sistem ERP ini dalam perusahaan - perusahaan industri manufaktur di Indonesia. Agar memperoleh pemahaman yang benar dan komprehensif tentang sistem ERP ini, maka artikel singkat ini dibuat menggunakan metode pendekatan praktis.

Pembahasan Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju pencapaian suatu tujuan (APICS, 1998 : Nauhria and Prakash, 1995; Blanchard and Faabrikcy, 1990). Berdasarkan konsep umum tentang sistem di atas, maka dapat dibangun suatu sistem manukfatur dan manajemen sistem manukfatur. Manajemen sistem manukfatur terdiri dari dua konsep, yaitu : (1) konsep sistem manajemen, dan (2) konsep sistem manukfatur. Suatu sistem manufaktur mengkonfrensi input yang berasal dari pemasok menjadi output untuk digunakan oleh pelanggan, sedangkan manajemen sistem manufaktur memproses informasi yang berasl dari sistem manufaktur, pelanggan dan linkungan melalui proses manajemen untuk menjadi keputusan atau tindakan manajemen guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari sistem manufaktur itu. Konsep sistem manufaktur dan manajemen sistem manufaktur ditunjukkan dalam gambar dibawah ini : Lingkungan Pemasok Input Tujuan Proses? Manufaktur Output Pelanggan Pengukuran SISTEM MANUFAKTUR Output Manajemen (Keputusan, Tindakan dll) Proses Manajemen Input Manajemen SISTEM MANAJEMEN Catatan : 1 = informasi dari sistem manufaktur, 2 = informasi dari pelanggan (standar kualitas, harga, waktu penyerahan, dll), dan 3 = informasi dari lingkungan (pesaing, pasar, peraturan pemerintah, dll Gambar : Konsep manajemen sistem Manufaktur. Agar industri manukfatur menjadi kompetitif dalam pasar global yang dinamik, maka industri itu membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang mampu memberikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk membuat keputusan secara manajerial secara akurat. Dengan demikian melalui sistem

informasi yang terintegrasi secara akurat dan proses manajemen manukfatur yang efektif, akan menghasilkan keputusan manajemen yang tepat untuk peningkatan terus - menerus dari sistem manukfatur tersebut. Dengan kata lain sistem informasi terintegrasi akan memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur. Sistem manufaktur yang efektif dan efisien membutuhkan integrasi dari banyak subsistem yang mempengaruhi dan mengandalkan proses manufaktur, guna memberikan kemampuan perusahaan untuk mencapai beberapa tujuan. yaitu: (1) memproduksi produk produk berkwalitas tinggi. (2) mempertahankan penyerahan produk tepat waktu. (3) meningkatkan produktifitas agar menjadi kompetitif dalam harga produk. (4) memberikan suatu struktur manufakturing yang fleksibel. Dari uraian diatas, maka untuk perencanaan sumber daya manufakturing menggunakan Manufacturing Resourse Planning yang lebih dikenal dengan (MRP II). Adalah : proses yang mencakup: perencanaan produksi, perencanaan kapasitas (rough-cut-capacity planning), penjadwalan produksi induk (MPS), perencanaan kebutuhan material (MRP), pembelian, manajemen persediaan, pengendalian aktivitas produksi dan ukuran -ukuran kinerja, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Bisnis Perencanaan Pemasaran Perencanaan Produksi Sumber Daya OK? Ya Penjualan Produksi Induk (MPS) Tidak Penjualan Kebutuhan Material (MPR) u m p a n b a l i k u m p a n Sumber Daya OK? Ya Tidak b a l i k Pembelian Pengendalian Aktivitas Produksi Ukuran-ukuran kinerja

Konsep Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Suatu sistem informasi terintegrasi yang populer sekarang ini dalam industri manukfatur adalah sistem enterprise resource planning (ERP). Sistem ERP merupakan sistem informasi berorientasi akuntansi (accounting - oriented information system) untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber - sumber data lingkup perusahaan yang dibutuhkan guna memenuhi pesanan - pesanan pelanggan (customer orders). Sistem ERP merupakan sistem manajemen manukfatur berorientasi pelanggan (customer oriented manucfaturing management system) (APICS, 1998; Dykstra and Cornelison, 1998). ERP merupakan suatu proses perencanaan bisnis terintegrasi beserta eksekusinya guna mencapai fungsi - fungsi dari proses bisnis itu. ERP mengelola operasi dan fungsi - fungsi pendukung dari industri manufaktur dengan harus memperhatikan sumber - sumber daya kritis dari perusahaan. Fungsi - fungsi perusahaan yang harus dilibatkan dalam suatu proses ERP adalah : perencanaan bisnis (visi, misi dan perencanaan strategik), peramalan, proses MRP II ( perencanaan produksi, MPS, MRP, manajemen persediaan, pembelian, pengendalian aktivitas produksi dan pengukuran kinerja manukfaturing), finansial (payroll, penetapan biaya produksi, hutang, piutang, harta tetap, general ledger), sumber daya manusia, sistem informasi, rekayasa, pabrik dan peralatan, dan lain - lain. Sehingga Proses ERP dalam sistem manufakturing dapat digambarkan sebagai berikut :

Plant & Equipment Perencanaan bisnis Peramalan Engineering Product costing Pay roll Hutang Proses MRP II: Perencanaan produksi MPS MRP Manajemen persediaan Pembelian Pengendalian aktivitas produksi Ukuran-ukuran kinerja Tooling Harta tetap Piutang General Ledger Ukuran-ukuran Kinerja ERP Gambar : Closed- loop proses ERP Perencanaan bisnis merupakan langkah pertama dari ERP dan merupakan landasannya. Perencanaan bisnis dimulai dengan penetapan pernyataan visi dan misi dari perusahaan. Pernyataan visi akan menjadi pedoman bagi stakeholders dalam mengelola perusahaan menuju ke masa depan yang diinginkan. Sedangkan pernyataan misi biasanya mendefinisikan secara garis besar tentang keberadaan dari perusahaan itu. Bnetuk peryataan umum dari suatu misi, misalnya : Misi dari perusahaan ini adalah memberikan produksi berkualitas superior kepada pelanggan. Pernyataan misi biasanya berkaitan dengan pilihan produk dan pasar, jarang menyebutkan isu - isu keuangan (Gaspersz, 2001). Setelah formulasi misi maka tujuan strategik ditetapkan untuk perusahaan itu. Tujuan strategik berfokus seputar sasaran pasar dan keuangan serta akan mencakup sasaran pengembangan produk dan sistem manufaktur. Tujuan keuangan mencakup Return On Invesment (ROI), dan ukuran - ukran profitabilitas lainnya. Tujuan pengembangan produk menyangkut tingkat kompleksitas desain produk, kandungan teknologi, fleksibilitas, biaya produksi, kualitas, dan lain - lain. Selanjutnya tujuan

manufakturing berfokus pada cara - cara dimana sistem manufaktur itu akan memberikan suatu keunggulan kompetitif untuk perusahaan. Peramalan dalam proses ERP mengikuti perencanaan bisnis. Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk - produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menerima informasi dari perencanaan bisnis dan analisis penjualan, yang selanjutnya memberikan informasi kepada perencanaan produksi dan perencanaan keuangan. Perencanaan sumber daya manufacturing (MRP II) merupakan bagian inti dari sistem ERP. MRP II menerima informasi dari peramalan (fore casting), pemasukan pesanan (order entry), rekayasa (engineering), dan plant & equipment maintenance, selanjutnya MRP II memberikan informasi kepada hutang (accounts payable), mencatat dan melaporkan piutang perusahaan, dimana informasi ini diperoleh dari sales order processing and shipping, dan selanjutnya memberikan informasi itu kepada sales mencatat analysis/reporting, customer service dan general ledger. Harta tetap (fixed assets) mencatat dan melaporkan harta perusahaan seperti bangunan mesin dan peralatan, kendaraan, komputer dan lainlain dimana informasi ini biasanya diperoleh dari bagian pembelian serta informasi diberikan kepada general ledger. Perencanaan kebutuhan tooling (alat-alat seperti pisau, obeng, kuncikunci dan lain-lain.)untuk produksi juga merupakan komponen dari sistem ERP. Banyak perusahaan manufaktur yang melakukan perencanaan material secara baik, namun sedikit atau tidak ada yang melakukan perncanaan tooling berkaitan dengan jenis dan jumlah alat-alat yang dibutuhkan. Jenis alat-alat untul menjalankan produksi termasuk masa pakai dari alat itu dicatat dalam Routing pada operasi dimana alat itu dibutuhkan. Persedian dan lokasi penyimpanan dari alat-alat harus dipelihara atau dijaga dengan baik. ERP akan memberikan informasi berupa timephased Net tooling requirerements reporting serupa dengan material requirement repoting. Komponen tooling dari ERP menerima informasi dari MPS, manajemen persediaan dan harta tetap yang selanjutnya memberikan informasi kepada production scheduling, pembelian dan general ledger. Pemeliharaan dari plant dan equiment juga merupakan komponen dari ERP. Dalam sistem ERP Plant and Requipment maintenance menerima informasi dari produstion scheduling manajemen persedian, pembelian dan accounts payable serta memberikan informasi kepada payrool harta tetap dan general ledger. Rekayasa (engineering) juga merupakan komponen dari ERP. Informasi tentang rekayasa disimpan melalui bills of material (BOM) dan routing, engineering changes dikoordinasikan dengan material dan menufakturing yang dikendalikan oleh suatu Enginering change Notice (ECN) number, date, and/or product serial number. Engineering memberikan informasi kepada routing, bills of material (BOM), pembelian dan product costing. Berdasaarkan penjelasan tentang mekanisme kerja dari ERP di atas, tampak bahwa informasi yang saling berhubungan dari suatu perusahaan

manufaktur yang di integrasikan melalui ERP. Dengan demikiaan sistem ERP yang baik akan memberikan informasi komprehensifdan terintegrasi yang berguna untuk komunikasi diantara orang - orang dalam sistem manufaktur itu, serta memudahkan menejemen industri manufaktur untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan tepat waktu dalam mencapai tujuan -tujuan perusahaan. Melalui komunikasi yang baik juga akan meningkatkan keharmonisan kerjasama antar departemen dalam perusahaan manufaaktur itu.perlu di catat bahwa terdapat dua mekanisme umpan - balik dalam sistem ERP : Pertama, adalah ukuran - ukuran kinerja dari proses MRP II untuk perencanaan bisnis, dan kedua, adalah informasi keuangan dan ukuran -ukuran kinerja dari general ledger untuk perencanaan bisnis. Dengan demikian menjadi jelas bahwa ERP merupakan suatu proses perencanaan bisnis terintegrasi dari sistem manufaktur melalui memperhatikan sumber - sumber daya kritis dari perusahaan. PENUTUP Sistem enterprise resource planning (ERP) mengintegrasikan banyak informasi yang saling berhubungan, terutama informasi yang berasl dari lantai pabrik (shop floor) dengan informasi akuntansi dankeuangan, sehingga akan membeikan informasi komprehensif dan teritegrasi yang berguna untuk komunikasi diantara orang orang dalam sistem manufactur itu, serta memudahkan manajemen industri manufactur untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan tepat waktu dalam memcapai tujuan tujuan perusahaan. melalui komunikasi yang baik juga akan menigkatkan keharmonisan kerjasama antara departemen dalam perusahaan manufaktur itu. Bagaimanpun, proses implementasi ERP tidak hanya berhenti sampai selesainya instalasi software komputer, tetapi harus dilanjutkan dengan optimasi proses secara terus menerus agar mencapai tujuan perusahaan seperti : pertumbuhan (growth), ketangkasan (agility),dan kemampuan menciptakan keuntuingan (profitability). Semua ini tergantaung pada efektivitas dari manajemen sistem, karena kekuatan sistem manufaktur itu dan kualifikasi sumber daya manusia yang menempati posisi manajemen. Dengan demikian perlu direkomendasikan agar implementasi sistem ERP menggunakan pendekatan CROSS FUNCTIONAL TEAM yang melibatkan semua departemen fungsional dalam organisasi manufaktur itu.

DAFTAR PUSTAKA Blanchard,B.S. and Fabrycky W.J. 1990, System Engineering and analysis 2 nd ed. Prientice Hall international, Singapore. Chase,R.B. Aquilano,N.J. and Jacob,F.R. 1988 Production and operations Management- Manufakturing and Services 8 th ed.mcgraw-hill,boston. Dykstra, I. and Comelison, R. G. 1998. ERP-It s MRP and More!, 1998 APICS International Conference and Exposition, pp. 50-52. Gaspersz, Vincent, 2001, Production Planning and Inventory Control- Berdasarkan pendekatan system terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21 edisi Revisi dan Perluasan, Gramedia, Jakarta. Gaspersz, Vincent, 2001, Desain Sistem Manufaktur Menggunakan ERP System: Suatu Pendekatan Praktis Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.Jogyakarta. Heizer, J. And Render, B. 1996. Production and Operations Management- Strategic and Tactical Decisions 4 th ed., Prentice-Hall, New Jersey. Mabert, V. A and Jacobs, F. R. 1991. Integrated Production Systems-Design, Planning, Control, and Scheduling 4 th ed., Industrial Engineering and Management Press, Institute of Industrial Engineers, Georgia. Marshall, B. A. and Uzkan S. 1999. If ERP is the Solution, What is the Problem? A Practitioner s Approach to Building a New Business Model, 1999 APICS International Conference Proceedings, pp. 473-476. Nauhria, R. N. and Prakash, R. 1995. Management of Systems, Wheeler Publishing, New Delhi. Schindler, B. W. and Conant, J. M. 1999. Successful ERP Implementation, 1999 APICS International Conference Proceedings, pp. 479-481 Schonberger, R. J. and E. M. knod Jr. 1994. Operations Management-Continous Improvement, 5 th ed., Richard D. Irwin, Illinois.