Modul Pertemuan 6 Modul ke: Fakultas 06PASCA SARJANA Berisi : Searching Process, Kesempatan mencari peluang, Analisis Peluang, Model 5 Langkah membangun Ide Bisnis (Kaplan) Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen
Referensi Utama Hisrich, Robert D. L. and Michael P. Peters (2002), Entrepreneurship, Mc Graw Hill, New York.
Referensi Utama Hisrich, Robert D. L. and Michael P. Peters (2002), Entrepreneurship, Mc Graw Hill, New York.
Referensi Utama : Kuratko, Donald F & Hodgetts, Richard (2004), Entrepreneurship : Theory, Process, Practice. 6th ed., Thomson South-Western, Ohio
Referensi Utama : Zimmerrer, Thomas W dan Norman M Scarborough (2005), Essential of Entrepreneurship and Small Business Management
Referensi Utama : Longenecker, G Just M Carlos W Moore dan J.W.Petly, (2003). Small Business Management an Enterpreneurial Emphasis, 12ed
Referensi Utama : Lambing(2000), Entrepreneurship, Mc Graw Hill, New York
Referensi Utama : Kiyosaki, Robet (2000), Cashflow Quadran, Kompas Gramedia
Referensi Tambahan : Abidin, Zaenal (2012). Entrepreneurship (Kewirausahaan). Power Point. Green, Holly G (2013). Inovasikan Model Bisnis Anda, Atau Mati. Sumber : www.innovationexcellence.com Kaplan, Saul (2012). The Business Model Innovation Factory. How to Stay Relevant When the World in Changing. Safrizal, Helmi Buyung Aulia (2013). Kreatifitas Kewirausahaan. Power Point Trihono, Bambang (2010). Entrepreneurship. Materi Perkuliahan Kewirausahaan STIKES KARYA HUSADA. Semarang Wardoyo (2010). Ide dan Peluang Berwirausaha. Power Point.
Bagian Isi Materi Minggu 06 1. Searching Process, 2. Kesempatan mencari peluang, 3. Analisis Peluang, 4. 5 Langkah membangun Ide Bisnis (Kaplan)
Sub Bahasan 1: Searching Process Entrepreneurship and Inovation Management Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Searching Process dan Penjelasannya
Proses Perolehan Ide Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Proses Perolehan Ide Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus. Proses penjaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk & jasa riil.
Peluncuran Produk Baru Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa
Proses Perolehan Ide Dari komentar pelanggan Dari komentar Kolega atau rekan bisnis Mengevaluasi Produk Baru yang ditawarkan pesaing Melihat ide orang lain yang sudah dipatenkan Terlibat aktif dalam Penelitian dan Pengembangan Perubahan dalam Peraturan Pemerintah
Proses Perolehan Ide Selain itu terdapat teknik teknik khusus yang dapat digunakan oleh para pengusaha untuk memunculkan berbagai ide. sebagai contoh pemahaman yang lebih baik tentang opini pelanggan yang sebenarnya dapat diperoleh dari penggunaan kelompok fokus.
Penyaringan Ide Apabila sejumlah besar ide yang potensial telah ditemukan, ide-ide tersebut harus disaring dan dievaluasi guna menentukan kelayakannya untuk pengembangan lebih lanjut.
Sumber Gagasan Baru Kebutuhan akan sumber penemuan Membuat inovasi baru Sesuai keahlian Hobi atau kesenangan pribadi Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar Memanfaatkan koneksi dan relasi Mengamati kecenderungan-kecenderungan Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada Kegunaan lain dari barang-barang biasa Pemanfaatan produk dari perusahaan lain Usaha Warisan Ikut-ikutan Coba-coba
Tahapan Membangun Ide 1. Tahap Gagasan 2. Tahap Konsep 3. Tahap Pengembangan Produk 4. Tahap Uji Pemasaran 5. Tahap Komersialisasi
Sub Bahasan 2: Kesempatan Mencari Peluang Entrepreneurship and Inovation Management Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Kesempatan Mencari Peluang dan Penjelasannya
Cara Mencari Peluang (1) Rubah mindset Anda, maka Akan Terlihat Banyak Peluang Dengarkan masalah org lain, maka Anda sdg Mendapatkan Satu Peluang Baru Bingung berbisnis, maka Amati Tiru Modifikasi Bisnis Orang lain Susah berbisnis, maka juallah bisnis orang lain
Cara Mencari Peluang (2) Tdk Bisa Produksi, maka Jualah Produk Orang Lain Cari orang yg pintar/pandai, maka Jualah Kepintaran/Kepandaian Orang Lain Tidak Punya Modal, maka Berbisnislah Tanpa Modal Sendiri Masih Susah/Blm Action Juga, maka Jualah Potensi Diri Anda
Sumber Peluang Potensial Menciptakan produk baru yg berbeda Mengamati pintu peluang Menganalisis produk dan proses secara mendalam Menaksir Biaya Awal Memperhitungkan risiko
Mengamati Pintu Peluang Utk mengetahui kelemahan & kekuatan yg dimiliki pesaing serta peluang, maka ada beberapa pertanyaan penting : a. Pertanyaan tentang pesaing dlm mengembangkan produk, meliputi : Bgm kemampuan teknik yg dimiliki pesaing dlm mengembangkan produk jk dibandingkan kemampuan teknik yg kita miliki? Bgm catatan prestasi pesaing utk mencapai sukses dlm mengembangkan produknya?
b. Pertanyaan tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki pesaing, meliputi: Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi dalam mengembangkan produk baru? Bagaimana Keunggulan pasar apa yang dimiliki oleh pesaing? c. Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak, meliputi: Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing? Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing? Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing?
Sub Bahasan 3: Analisis Peluang Entrepreneurship and Inovation Management Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Analisis Peluang dan Penjelasannya
Cara Penilaian Ide Ada 4 cara untuk menilai apakah sebuah ide merupakan peluang yang baik: Pasar Potensi Pertumbuhan Pasar Biaya Resiko
Sub Bahasan 4: Model Langkah Membangun Ide (Kaplan) Enterpreneurship and Inovation Management Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Model Langkah Membangun Ide dan Penjelasannya
Model Langkah Kaplan Kaplan (2012) memberikan argumen mengenai kebutuhan bisnis model inovasi dan menawarkan 15 prinsip untuk memandu perusahaan untuk dapat meraih inovasi. Khususnya, buku ini memiliki point utama: Kesuksesan yang Anda buat di masa lalu tidak menjamin kesuksesan Anda di depan.
Model Langkah Kaplan Menurut Kaplan (2012), lingkungan bisnis sekarang ini meminta kita untuk terus menerus memperbaiki dan meningkatkan produk dan jasa. Organisasi manapun yang ingin tetap relevan harus terus mengevolusikan bisnis modelnya agar dapat bertahan dari dunia yang terus berubah.
Model Langkah Kaplan 1. Membangun jaringan yang memiliki tujuan. Kebanyakan organisasi memiliki struktur hirarki yang kaku dan besar serta tidak mendukung terjadinya bisnis model inovasi. Struktur ini harus diubah menjadi lebih fleksibel dan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi dan kolaborasi lintas departemen dapat terjadi.
Model Langkah Kaplan 2. Berpikir tentang gambaran besar. Bisnis model inovasi membutuhkan banyak perubahan. Salah satunya dengan mengajarkan orang untuk berpikir dan melihat gambaran besar, daripada hanya mengajarkan potonganpotongan kecil.
Model Langkah Kaplan 3. Berani bereksperimen. Jangan takut untuk mengambil resiko dan gagal. Jika Anda tidak pernah gagal, berarti Anda tidak mencobanya. 4. Mulailah berdebat dengan sehat. Carilah orang yang memiliki pandangan berbeda dan mau mendebat Anda serta dapat memaksa Anda untuk memikirkan dan mempertimbangkan ide-ide baru.
Terima Kasih Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM.