PENDAHULUAN CRITICAL REVIEW JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. sawit, kopi, kakao, karet, nilam, lada, dan juga kelapa. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB I PENDAHULUAN. Adopsi IFRS diberbagai negara memiliki beberapa manfaat.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

Hubungan IFRS, Tanggung Jawab Sosial dan Pendidikan Akuntansi di. Indonesia. Di Susun Oleh : UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

TEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena para pedagang merasa pasar dalam negeri tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam

BAB 1 PENDAHULUAN. Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

TOPIK 15 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA DI PERSIMPANGAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai badan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mengetahui perbandingan tingkat konservatisme akuntansi laporan keuangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. Singapura pada tahun Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa

ANALISIS TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS DENGAN. KONVERGENSI IFRS PADA PT INDOSAT Tbk PERIODE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standard Board (IASB). Menurut penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perkembangan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan operasi. Diperlukan sejumlah modal untuk melakukan kegiatan usaha

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

KONVERGENSI KETENTUAN PERPAJAKAN KE IFRS. Godang P. Panjaitan

BAB I PENDAHULUAN. IFRS (International Financial Reporting Standards) telah menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dimanfaatkan untuk usaha. Indonesia menghasilkan berbagai macam

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kekayaan Indonesia akan sumber daya alam yang dapat dijadikan

ARTIKEL PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII KEBUN BANTARAN BLITAR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

Transkripsi:

PENDAHULUAN CRITICAL REVIEW JURNAL 1. MENGUJI KUALITAS STANDAR AKUNTANSI HASIL ADOPSI IFRS : STUDI EMPIRIS PADA PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 2. EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PELAPORAN ASET BIOLOGIS 3. PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNASIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARS

@1. FENOMENA MASALAH Kebutuhan standar akuntansi berkualitas tinggi tinggi telah dibahas oleh berbagai pihak standar akuntansi berkualitas tinggi yang diharapkan oleh semua pihak. Jika tidak ada akuntansi standar, perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai keinginan mereka. Ini akan menjadi masalah untuk semua pengguna laporan keuangan karena akan sangat sulit untuk memahami dan menganalisis pelaporan yang ada

@1. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang kualitas standar akuntansi di Indonesia serta mengevaluasi apakah PSAK No. 55 (Revisi 2006) memenuhi kriteria sebagai standar akuntansi yang berkualitas dari aspek isi (content) dan bahasa. Perbaikan pada aspek isi (content) dan bahasa diharapkan menjadikan PSAK No. 55 (Revisi 2006) lebih mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan.

@1.TEORI UTAMA Teori utama yang di pakai adalah X yang berisi kualitas standar akuntansi dan Y nya berisi studi empires pada PSAK NO.55 (revisi 2006) yang menjelasakan tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tanggal 16 Desember 2006 (IAI, 2007). PSAK No. 55 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) tentang akuntansi instrumen derivatif dan aktivitas lindung nilai yang telah dikeluarkan DSAK sejak 10 September 1999 (IAI, 2007). PSAK No. 55 (Revisi 2006) merupakan standar hasil adopsi dari IFRS.

@1.HIPOTESIS Terdapat dua hipotesis dari jurnal tersebut yaitu : Hipotesis 1: Mahasiswa akuntansi sulit memahami PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan. Hipotesis 2: PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan tidak memenuhi kriteria sebagai standar akuntansi yang berkualitas dari aspek isi (content) dan bahasa.

@1.VARIABLE YANG DIGUNAKAN Pada jurnal ini membahas tentang PSAK No.55 (revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran intrumen keuangan dan mengunakan 4(empat) variable yaitu : Variable instrumen keuangan Variable pengakuan intrumen keuangan Variable pengukuran intrumen keuangan Variable kesimpulan

@1.METODE ANALISI Metode analisi yang di gunakan pada jurnal ini adalah metode sampling dengan teknik purposive sampling

@1. Inti hasil pembahasan Inti hasil dan pembahasan pada jurnal tersebut adalah pembahasan mengenai PSAK No.55 ( revisi 2006) dengan menyimpulkan a. Mahasiswa sulit memahami PSAK No.55 (resvisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran intrumen keuangan dan b. PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan tidak memenuhi kriteria sebagai standar akuntansi yang berkualitas dari aspek isi (content) dan bahasa.

@1.INTI KESIMPULAN Di indonesia standar akuntansi yang di gunakan mengacu ke standar akuntansi indonesia (IFRS) dan di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia tetapi pada PSAK No.55 (revisi 2006) kata-kata dan bahasa yang di terjemahkan sulit di pahami, jika memang standar akuntansi di adopsi dari IFRS, penerjemahaan standar tersebut harus betul-betul dilakukan dengan akurat sesuai dengan konteksinya tidak sekedar diterjemahkan berdasarakan kata-katanya.

@1.KETERBATASAN Sesuai dengan jurnal di tersebut penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa akuntansi S1 dari empat perguruan tinggi di semarang sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk semua mahasiswa akuntansi di seluruh indonesia

@1. SARAN Oleh karena itu penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan sempel lainnya seperti, auditor dan dosen jurnal ini juga hanya fokus membahas PSAK No.55(revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran intrumen dan juga penelitian ini tidak melihat apakah mahasiswa akuntansi telah mendapat materi tentang PSAK No.55 (revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran intrumen keuangan dan penelitian berikutnya dapat dilakukan pada standar akuntansi di anggap controversial misalnya PSAK No.10

@2 FENOMENA MASALAH Dunia bisnis saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan tersebut terjadi dalam semua sektor industri. Semua entitas bisnis berupaya keras untuk meningkatkan kualitas bisnisnya. Peningkatan kualitas entitas bergantung pada informasi ekonomi yang bisa menjelaskan keberadaan dan perkembangan entitas tersebut bagi pihak-pihak lain yang berhubungan dengan entitas. Penyajian informasi terkait dengan aktivitas ekonomi entitas dapat dilakukaan melalui penyajian laporan keuangan. Sehubungan dengan upaya penyusunan laporan keuangan yang baik, pemilihan dan penggunaan metode akuntansi yang tepat menjadi hal yang harus diperhatikan. Metode akuntansi yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis industri yang dijalankan oleh entitas tersebut.

@2 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan SAK ETAP dalam pelaporan aset biologis. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus tunggal yang diadakan pada sebuah koperasi perkebunan M di kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Proses evaluasi dilakukan berdasarkan kesesuaian aktivitas pengakuan, pengukuran, dan pelaporan khusus pada aset biologis yang dimiliki Koperasi M.

@2 TEORI UTAMA Teori utama yang dipakai dari Penerapan Standar Akuntansi Keuangan dalam Pelaporan aset biologis adalah aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. Aset biologis adalah aset entitas berupa hewan dan atau tanaman. Karakteristik khusus yang melekat pada aset biologis terletak pada adanya proses transformasi atau perubahan biologis atas aset ini sampai pada saatnya aset ini dapat dikonsumsi atau dikelola lebih lanjut oleh entitas. Karakteristik khusus inilah yang juga melekat pada entitas industri perkebunan seperti yang dijadikan obyek pada penelitian ini.

@2 HIPOTESIS Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaporan aset biologis yang dilakukan oleh Koperasi M belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Unsur yang sesuai dengan SAK ETAP adalah pengakuan akun Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) serta penggunaan metode biaya historis sebagai dasar pengukuran aset tersebut. Unsur yang tidak sesuai dengan SAK ETAP adalah tidak adanya pengakuan penyusutan aset biologis yang masuk ke dalam kelompok aset tetap, tidak adanya pengukuran dan pengakuan mengenai beban kerugian atas aset yang rusak atau produk yang cacat, dan tidak terdapat akun Persediaan di dalam Laporan Posisi Keuangannya.

@2 VARIABEL YANG DIGUNAKAN Variabel yang digunakan pada jurnal ini adalah variabel dependen

@2 METODE ANALISIS Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif.

@2 INTI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang disampaikan dalam artikel ini dilakukan dalam ketiga aktivitas perlakuan akuntansi dan dilaporkan terpisah per aktivitas akuntansi, yaitu: pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akuntansi atas aset biologis milik entitas Koperasi M.

@INTI KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan SAK ETAP dalam pelaporan akuntansi aset biologis yang telah dilakukan oleh Koperasi M belum sepenuhnya dilakukan dengan sesuai.

@KETERBATASAN Peneliti menyadari masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Dengan demikian, maka peneliti menyarankan kepada penelitian selanjutnya untuk memperluas cakupan penelitian mengenai akuntansi aset biologis dan berusaha untuk mendapatkan data laporan keuangan yang benar-benar valid yakni laporan keuangan auditan.

@2 SARAN Sebaiknya penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas cakupan penelitian mengenai akuntansi aset biologis dan berusaha untuk mendapatkan data laporan keuangan yang benar-benar valid yakni laporan keuangan auditan.

@3 FENOMENA MASALAH Standar akuntansi saat ini belum menggungakan secara penuh (full adoption) standar auntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS) adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh baru sebagian (harmonisasi). Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya tiap-tiap Negara perbedaan system pemerintahan pada tiap-tiap Negara perbedaan kepentingan antara perusahaan mutinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar Negara serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi. Ikatan auntansi Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption. Dengan pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai seauhmana adopsi IFRS dapat diterapkan dalam laporan keuangan di Indonesia bagaimana sifat adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi) dan manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia pada umumnya.

@3 TUJUAN PENELITIAN Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestic bertuuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula manaemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva hutang euitas pendapatan dan beban perusahaan.

@3 TEORI UTAMA Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menu konvergensi dengan IFRS : Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, memakai standar gaya Belanda Tahun 1955 indonesia belum punya UU resmi peraturan tentang standar keuangan Tahun 1974 Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang disebut dengan prinsip Akuntansi Tahun 1984 standar akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International Accounting Standart Committee) Tahun 1994 IAI sudah Committeed mengikuti IASCIFRS Tahun 2008 diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan Tahun 2012 apakah sudah mengikuti IFRS sepenuhnya Lima butir PSAK yang telah direvisi adalah PSAK No 13 PSAK No 16, PSAK No 30, (ketiganya telah direvisi tahun 2007 yang berlaku seak 1 Januari 2008) PSAK No 50, dan PSAK No 55 (yang telah direvisi tahun 2006 yang berlaku seak 1 anuari 2009). Adapun PSAK yang sedang dalam proses revisi yaitu PSAK No 22 PSAK No 58 dan PSAK No 48.

@3 HIPOTESIS Hipotesis I bagi perusahaan. Penerapan IFRS dalam sebuah perusahaan atau organisasi bukankah suatu keharusan namun bagi perusahaan multinasional wajib menerapkan IFRS tersebut dalam laporan keuangannya karena perusahaan ini berpartner dengan perusahaan-perusahaan global. Hipotesis II bagi akademisi Indonesia akan mengadopsi IFRS sepenuhnya pada tahun 2012 maka generasi-generasi penerus khususnya di bidang akuntansi akan berhadapan dengan IFRS dalam dunia kerja hingga masa depan

@3 VARIABEL YANG DIGUNAKAN Variable yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variable bebas (variable independen)

@3 METODE ANALISIS Metode analisis yang digunakan dalam Jurnal artikel ini adalah metode analisis kualitatif

@3 INTI HASIL DAN PEMBAHASAN Inti hasil dan pembahasan dalam jurnal ini adalah pembahasan mengenai perkembangan PSAK Indonesia untuk mengadopsi (harmonisassi) IFRS dari masa Belanda hingga tahun 2012 serta peranan dan keuntungan harmonisasi IFRS sebagai standar akuntansi domestic

@3 INTI KESIMPULAN Standar akuntansi keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS untuk info keuangan yang bias diakui secara global serta adopsi yang dilakukan PSAK Indonesia bersifat harmonisasi namun Indonesia mencanangkan akan adopsi seutuhnya pada tahun 2012

@3 KETERBATASAN Keterbatasan dalam jurnal ini adalah perkembangan harmonisasi PSAK untuk ke IFRS hanya sampai pada tahun 2012 sedangkan yang terbaru sudah efektif berjalan pada 1 januari 2015

@3 SARAN Penelitian selanjutnya disarankan untuk selalu mengupdate keadian perkembangan PSAK yang ada dan standar akuntansi euangan Indonesia dapat mengadopsi penuh IFRS.