BAB IV PERANCANGAN INTERIOR

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

kerja dan gambar presentasi adalah skalatis, ukurannya keseluruhan seperti hubungan kursi dengan lengannya.

BAB III STUDI LAPANGAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

Electrical Plan IV.4 Proses Pelaksanaan Teknis Dokumentasi Survey Lokasi Dokumentasi yang dilakukan saat survey untuk mengumpulkan data yang dip

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.


BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

BAB III KAJIAN LAPANGAN

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING


ABSTRAK. manapun ia berada. Kematian adalah hal mutlak yang harus diterima setiap. manusia dalam menjalani kehidupan. Seseorang

DESIGN CONCEPT * ceiling

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

U N I V E R S I T A S K R I S T E N M A R A N A T H A ABSTRAK

BAB V ANALISIS Pengantar

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn


BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR PUSTAKA DAFTAR BAGAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah 2

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas


Putih Abu Hitam Coklat

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan


BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain

ABSTRAK. Kata kunci : Games, Space Plane, interior, elemen desain. Universitas Kristen Maranatha

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SENJATA API RUSIA

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB IV ANALISIS PROYEK

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

EKSTERIOR SIANG HARI

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan rancangan proyek perencenaan interior Harley Davidson Center

Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011)

Penerapan Konsep Outer Space Garden pada Perancangan Interior Viola Florist Centre di Surabaya

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB 3 METODE PERANCANGAN

Abstrak. Kata kunci : Restoran Chinese Food. vii

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Transkripsi:

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Denah General Dengan konsep healthy Baking Center yamg diambil oleh penulis, maka dihasilkan desain yang naturalis. Secara umum, desain yang digunakan pada bangunan keseluruhan menggunakan bentuk-bentuk yang naturalis. Pada lantai basement terdapat ruang karyawan, genset room, dan panel room, juga ruang pompa. Pada lantai groundfloor terdapat wheat pizza corner dengan open kitchen, coffee corner, dan wheat bakery dengan open kitchen, serta toilet. Pada 1 st floor terdapat supermarket peralatan dan bahan, gudang peralatan dan bahan, supermarket back office, area kursus, toko buku, serta 58

toilet. Pada 2 nd floor terdapat restoran dan back office serta kantin. Pada 3 rd floor, keseluruhan ruangan disewakan untuk tender / perusahaan lain. Untuk material yang digunakan pada ruang-ruang general yang telah di desain, pada umumnya dapat dirincikan sebagai berikut: Material lantai Menggunakan material marmer warna tone coklat, seperti dark emperador, light emperador, karnazeika beige, sunny beige marble, levadia black. Juga homogenus tile. Dibuat juga beberapa pola lantai dengan pola lantai yang menstilasi dari bentuk gandum. Material dinding Dinding sebagian besar di cat dengan warna crème dengan plin 10cm bagian bawah menggunakan kayu borneo dengan lapisan vinyl dark walnut. Pada beberapa bagian dinding digunakan treatmen dengan bata exposed, tempelan pine sliced, dan knotted pine. Plafon Plafon menggunakan material gypsum dengan rangka baja. Plafon di cat dengan cat berwarna senada dinding, yaitu crème. 59

Gambar 4.1 Layout Basement Plan Sumber : Dok. Pribadi Gambar 4.2 GF layout plan Sumber : Dok. Pribadi Gambar 4.3 60

1 st floor plan Sumber : dok. Pribadi Gambar 4.4 2 nd Floor plan Sumber : dok. Pribadi 4.2 Potongan General Gambar 4.5 61

Potongan general 1 Sumber : Dok. Pribadi Gambar 4.6 Potongan general 2 Sumber : Dok. Pribadi 4.3 Denah Khusus 4.3.1 Wheat Pizza Corner Wheat pizza corner merupakan vocal point dari keseluruhan denah khusus. karena merupakan vocal point, maka pengaturan denahnya dibuat semenarik mungkin. Namun wheat pizza corner ini diletakkan di paling ujung untuk menghindarkan konsumen yang datang hanya menuju vocal point saja, tetapi pengunjung diharapkan melihat dan mengunjungi bagian lain dari baking center ini. Maka dari pola sirkulasinya, untuk menuju wheat pizza corner ini, haruslah melalui wheat bakery dan coffee corner. Pola lantai 62

Pola lantai memanfaatkan flow sirkulasi dengan bentukan stilasi dari gandum. Material dari lantai yang digunakan adalah mayoritas marmer, yaitu dark emperador, light emperador, karnazeika beige, sunny beige marble, dan levadia black. Dinding Material dinding menggunakan bata exposed dan divariasikan dengan treatment dinding tempelan dari susunan pine sliced. Penggunaan material seperti berikut adalah menonjolkan kesan keaslian dan alami. Pada bagian oven pemanggangan pizza, digunakan lempeng stainless untuk menghindarkan warna hitam tutung dari hasil pembakaran pizza. Plin bagian bawah menggunakan kayu borneo yang dilapis dengan walnut dark vinyl. Plafon Plafon menggunakan up dan down ceiling. Pada bagian atas daripada pola stilasi gandum, digunakan down ceiling yang sesuai dengan bentukan pola lantai. Pada bagian pinggiran menggunakan juga down ceiling dengan pencahayaan warm light dan bersifat hidden lamp. Furniture Furniture yang digunakan sebagian besar menggunakan kayu pinus (yellow pine) dengan finishing transparent coating sehingga kesan alami terasa di dalam wheat bakery corner ini. furniture yang menggunakan kayu pinus ini antara lain adalah kursi dan meja makan. Terdapat juga Topping Hut, yaitu meja setinggi 120cm dengan banyak pot yang berisikan toping-toping piza di dalamnya. Furniture 63

ini juga menggunakan kayu pinus dengan variasi cermin dengan finishing cutting sticker pada bagian tengah meja. Bagian top table digunakan black galaxy granite. Pada bagian atas terdapat tempered glass sebagai fungsi sanitasi dari topping hut ini. tempered glass ini berfungsi untuk mencegah kuman dari pernapasan konsumen masuk ke toping yang disajikan. Pencahayaan Pencahayan pada wheat pizza corner menggunakan pencahayaan dengan sebagian besar warm light. Pada bagian atas dari topping hut menggunakan lampu halogen untuk memberikan penerangan yang lebih terang dan menarik dari topping tersebut. Pada bagian atas setiap meja makan diberikan lampu gantung untuk menambah kesan dramatisasi pada pizza yang disajikan. Warna Pemilihan warna mengambil tone warna natural dari gandum, yaitu coklat. Penggunaan warna merah yang terdapat pada bata exposed merupakan kesan tersendiri agar tidak terasa terlalu monoton. Selain itu juga pemilihan warna yang hangat seperti demikian dapat meningkatkan selera makan. 4.3.2 Open Kitchen untuk Wheat Pizza Corner Dapur ini diperuntukkan pembuatan bahan dasar dari roti pizza dan toppingnya. Pola lantai 64

Lantai dari dapur ini keseluruhannya menggunakan epoxy. Epoxy direkomendasikan untuk lantai dapur karena bahannya yang tidak berpori dan perawatannya yang mudah. Juga terdapat saluran drainase untuk memudahkan menjaga kebersihan dari dapur tersebut. Dinding Dinding pada dapur menggunakan cat besi yang berwarna putih. Alas an menggunakan cat besi karena cat besi bersifat licin dan mudah dibersihkan serta penyerappan air yang kecil. Plafon Plafon bersifat datar dan menggunakan cat yang berwarna putih. Pada plafon terdapat exhaust, sprinkler, dan smoke detector. Furniture Furniture yang digunakan adalah menggunakan standar sebuah dapur bakery. Furniture tersebut antara lain oven, mixer, meja saji, meja prepared, area pencucian piring dan meja adonan. Semuanya tidak menggunakan sudut mati. Pencahayaan Penahayaan yang digunakan bersifat general dan keseluruhannya menggunakan lampu TL. Hal ini disesuaikan dengan standard dapur sebagai suatu area kerja dengan ketelitian yang tinggi. Warna 65

Warna yang digunakan adalah mayoritas putih. Hal ini juga disesuaikan dengan standard sebuah dapur, yaitu menggunakan warna yang cerah untuk memudahkan dalam perawatan kebersihan dann alasan pemantulan cahaya. Sistem sanitasi Sistem sanitasi menggunakan tempat sampah yang terdapat pada bagian bawah meja persiapan. Tempat sampah tersebut dibuat dengan system pendinginan untuk memungkinkan menyimpan sampah organic lebih lama. 4.3.3 Coffee Corner Coffee corner disediakan untuk konsumen yang tidak ingin makan berat dan hanya menikmati makanan ringan yang dijual pada baking center ini. coffee corner menyediakan kopi sebagai minuman yang sedap dan cocok sebagai teman dari kudapan yang disajikan. Pola Lantai Pola lantai yang digunakan adalah dengan variasi menyusun tile berukuran 33,3x66,6 cm yang bermotifkan kayu, berwatna coklat tua, dengan disusun anyaman horizontal. Dinding Dinding menggunakan wall cover dengan motif bunga rumpun berwarna coklat. Pada bagian dapur kopi digunakan mozaik tile ukuran 2x2cm berwarna variasi tone coklat. Untuk memisahkan area coffee corner dengan area lainnya, digunakan partisi setinggi 1 m dengan cutting sticker transparan bergambar biji kopi. Pada bagian 66

penopangnya menngunakan multiplex dengan lapisan vinyl walnut dengan variasi list stainless. Plafon Plafon menggunakan system down ceiling dengan system pencahayaan yang bersifat hangat, yaitu menggunakan lampu dengan cahaya warm light. Furniture Furniture terdiri dari sofa, kursi santai, meja, bar saji kopi, dapur mini, dan meja perlengkapan. Sofa dilapisi dengan upholstery berwarna coklat muda berbahan kulit sintetis. Sedangkan kursi santai menggunakan kayu mahoni dengan finishing red transparent coating dengan upholstery kain berwarna coklat muda kekuningan. Meja menggunakan kayu mahoni yang berbentuk bundar dengan finishing red transparent coating. Meja bar menggunakan batu candi dengan variasi stainless untuk memberikan kesan modern. Pada bagian top table menggunakan black galaxy granite. Untuk kitchen set menggunakan kayu mahoni dengan finishing red transparent coating. Pencahayaan Pencahayaan menggunakan pencahayaan yang bersifat warm light dan menggunakan system hidden lamp. Pencahayaan yang sedemikian rupa bermaksudkan untuk memberikan kesan santai dan nyaman. 67

Warna Tone warna yang digunakan adalah tone warna coklat. Dipilih warna ini untuk menambah kesan hangat dan santai 4.3.4 Wheat Bakery Wheat bakery adalah retail yang menjual produk umum makanan yang dibuat dengan proses pemanggangan. Seperti roti, cookies, dan makanan lainnya. Pola Lantai Pola lantai menggunakan pola yang sama dengan pola yang digunakan pada Wheat pizza corner. Hal ini merupakan suatu kesinambuangan antar satu fasilitas dengan fasilitas lainnya. Dinding Dinding dibuat bertekstur kasar dan acak, di cat dengan warna crème dengan bagian plin bawah setinggi 10 cm menggunakan kayu borneo finishing walnut vinyl. Pada bagian dinding open kitchen menggunakan knotted pine dengan setiap panelnya berukuran 20cm dengan panjang tergantung dinding. Untuk membatasi open kitchen ini juga menggunakan tempered glass. Pada bagian belakang meja kasa terdapat partisi yang memisahkan entry hall dengan wheat bakery. Paertisi tersebut dibuat dari gypsum dengan treatment multiplex finishing walnut vinyl dan bronze mirror yang divariasikan dengan sandblast sticker dibentuk gandum. Plafon 68

Plafon menggunakan system up dan down ceiling. Plafon pada bagian tengah dibuat menyerupai stilasi gandum yang tunggal namun agak panjang dan besar. Pada bagian tengah dibuat down ceiling dengan bentuk gandum yang lebih kecil. Pada bagian sisi ruang dibuat system up ceiling. Furniture Furniture yang dibuat menyerupai topping hut agar memiliki kesinambungan. Bahan yang digunakan pun sama dengan bahan furniture dari topping hut. Pada meja kassa digunakan material multiplex dengan walnut vinyl dan pada bagian tengah digunakan bronze mirror dengan variasi cutting sticker. Top table menggunakan dark emperador marble. Pencahayaan Pencahayaan yang digunakan adalah semi general. Hal ini dengan menggabungkan down light yang cukup terang dan halogen dengan warna pencahayaan yang warm light. 4.3.5 Entry Hall Entry Hall merupakan pusat informasi dan tempa dimana konsumen masuk untuk yang pertama kali. Kesan ramah ditunjukkan dengan langsungnya konsumen berhadapan dengan Customer service ketika konsumen memasuki ruangan. Pola lantai Dibuat polos dengan penggunaan marmer sunny beige marble yang disusun secara diagonal. 69

Dinding Dinding sebagian besar merupakan kaca yang membiarkan cahaya matahari masuk ker dalam ruangan. Plin bagian bawah menggunakan kayu borneo finishing dark vinyl dengan tyinggi 10 cm. Plafon Diterapkan plafon up dan down ceiling. Pada bagian pinggiran digunakan down ceiling. Plafon bercatkan warna crème. Furniture Furniture yang terdapat pada entry hall ini antara lain meja resepsionis dan beberapa sofa berbentuk gandum. Meja resepsionis pada permukaan dibuat dengan ukiran relief tumbuhan rumpun dari batu kapur. Dan pada top table digunakan Eretria red marble. Dan material penunjang lainnya adalah multiplex. Pada meja resepsionis ini juga terdapat variasi hidden lamp untuk menambah kesan dramatis. Untuk sofa dibuat berbentuk menyerupai gandum dan tidak menempel pada dinding dimaksudkan agar seluruh bagian sofa dapat digunakan untuk duduk. Sofa menggunakan material coklat muda dengan upholstery bahan suede. Pencahayaan 70

Pencahayaan pada entry hall pada siang hari menggunakan cahaya alami yang masuk dari jendela mati. Sedangkan pada malam hari digunakan pencahayaan yang bersifat warm light. Gambar 4. 7 Floor plan GF (denah khusus) Sumber : Dok pribadi 71

Gambar 4.8 Ceiling plan GF (denah khusus) Sumber : dok. Pribadi 72

Gambar 4.9 Lay out Furniture GF (denah khusus) Sumber : Dok pribadi 4.4 Potongan Denah Khusus 4.4.1 Potongan A 73

Gambar 4.10 Potongan A Sumber : Dok. Pribadi Pada potongan A ditampilkan meja kasir dari wheat bakery dan treatment dinding yang merupakan partisi antara wheat bakery dan entry hall. 4.4.2 Potongan B Gambar 4.11 Potongan B Sumber : Dok. Pribadi Pada potongan B ditampilakan area makan dari wheat pizza corner, topping hut, dan area tungku serta toilet. 4.4.3 Potongan C 1 74

Gambar 4.12 Potongan c 1 Sumber : Dok. Pribadi Pada potongan c 1 diperlihatkan Chiller room dan area makan pada wheat pizza corner serta treatment dinding yang menggunakan pine slices. 4.4.3 Potongan C 2 Gambar 4.13 Potongan C 2 Sumber : dok. Pribadi Pada potongan C 2 ditampilkan area coffee corner dan display dari bakery corner. 75

4.4.4 Potongan C3 Gambar 4. 14 Potongan C 3 Sumber : Dok. Pribadi Pada potongan C 3 diperlihatkan entry hall serta beberapa furniturnya, yaitu meja resepsionis dan sofa berbentuk gandum. 4.4.5 Potongan D 1 76

Gambar 4.15 Potongan D 1 Sumber : dok. Pribadi Pada potongan D 1 terlihat bagian Entry hall. Pada bagian ini terlihat dinding jendela yang cukup besar sebagai sumber pencahayaan alami. 4.4.6 Potongan D 2 Gambar 4.16 Potongan D 2 Sumber : dok pribadi Pada potongan D 2 terlihat treatment dinding dari bagian open kitchen wheat bakery yang menggunakan knotted pine 4.4.7 Potongan D 3 77

Gambar 4.17 Potongan D 3 Sumber : Dok. Pribadi Pada potongan D 3 diperlihatkan area topping hut serta dapur pembuatan bahan dasar pizza serta dry storage. 4.5 Detail Interior 4.5.1 Partisi Entry Hall Wheat Bakery Gambar 4.18 Partisi Entry hall wheat bakery Sumber : Dok Pribadi Menggunakan material multipleks dengan finishing lapisan walnut dark vinyl serta bronze mirror dengan cutting sticker berbentuk gandum. Pada bagian tengah terdapat panel untuk mencantumkan nama wheat bakery. Cemin ditempelkan menggunakan pin untuk penempel kaca serta lem yang menempelkan cermin pada multipleks. 4.5.2 Treatment Column 78

Gambar 4.19 Treatment kolom Sumber : Dok pribadi Treatment kolom pada bagian atas yang berwarna abu-abu merupakan exposed dari finishing semen. Bagian tengah terdapat pembesaran 10 cm. Berisikan lampu di bagian dalamnya terbuat dari multiplex dengan finishing lapisan vinyl dark walnut. yang menyorot ke bawah dan bagian bawah merupakan anyaman rotan 4.5.3 Treatment Dinding Wheat Pizza Gambar 4. 20 Treatmen dinding Wheat pizza Sumber : Dok. Pribadi Treatment dinding pada wheat pizza ini menggunakan kayu pinus irisan dengan tebal 3 cm yang berdiameter 20 cm. irisan pinus tersebut di finishing 79

dengan transparent coating. Pengaplikasian pada dinding digunakan multipleks. Irisan pinus tersebut ditempelkan pada multipleks dan di skrup dari bagian belakang agar irisan pinus tetap terlihat utuh. Setelah semua tersusun dan terpasangkan, multipleks tersebut di skrup pada dinding di bagian sisi- sisinya menggunakan fisher. 4.6 Furniture 4.6.1 Topping Hut Table Gambar 4.21 Topping Hut Table Sumber : Dok. Pribadi Topping hut table ini merupakan bentukan dari pinggiran lengkung gandum. Meja ini berfungsi untuk menyimpan toping-toping pizza, seperti daging, sayuran, saus, dan buah. Toping tersebut disimpan dalam bejana tanah liat yang telah disediakan. Toping table ini terbuat dari kayu 80

pinus dengan pencahayaan pada bagian tengah yang menggunakan cermin dan cutting sticker sand blast. Pada bagian atas terdapat tempered glass sebagai alasan sanitasi. 4.6.2 Meja Kasir Wheat Bakery Gambar 4.22 Meja Kasir Wheat bakery Sumber : Dok. Pribadi Meja kasir ini tebuat dari lempengan kayu pinus dengan mata yang masih ada dan hanya dengan finishing transparent coating, sehingga motif alaminya dapat terlihat. Pada bagian tengah dipasang kaca sandblast dengan cutting sticker bronze mirror berbentuk lonjong gandum, sehingga cahaya akan keluar dari bentukan gandum kaca sandblast yang tidak terutup cutting sticker. Pada bagian top table digunakan dark emperador marble agar warna yang dihasilkan senada. 4.7 Skema Material Tabel 1. Table skema Material Nama Ruang Lantai Dinding Plafon 81

82

Mozaik tile Wheat Bakery Dark emperador Gypsum tebal 12 mm cat crème. cat crème Light emperador Sunny beige marble Lavedia black Karnezeika marble 83