PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

Pengembangan Livelihood dalam Program KOTAKU

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Keluaran Metode Teknik Analisis Data 5

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB)

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 21 Januari 2016

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 25 Februari 2016

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

Status Pengaduan bulan Sept 16

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Perkembangan PPM Bulan April 2017

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Pengaduan tiap provinsi

Capaian Kegiatan Pencairan Dana BLM Pengembangan Kapasitas Masyarakat. Pembentuk an Panitia Pelaksana (Jml Desa/Kel) Berkas Pencairan (Jml Desa/Kel)

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. CAPAIAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR (RLF) WILAYAH 1 Status data : Juli 2014

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

TARGET DAN KINERJA USK KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN SAMPAI DENGAN APRIL Satker P2KP Pusat

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

BAB V PENUTUP. kemiskinan melalui kelembagaan lokal, sehingga keberdaan lembaga ini tidak murni

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Perkembangan Kelembagaan BKM

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK MARET 2016

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Bab 4. Pengelolaan Dana Pinjaman Bergulir oleh UPK-BKM

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Capaian pengaduan tiap provinsi

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Status Pengaduan bulan Juni 2016

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini

Transkripsi:

A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi sosial menuju masyarakat mandiri dan madani. PPMK merupakan kegiatan yang memfokuskan pada pengembangan kegiatan usaha produktif masyarakat yang secara langsung dapat meningkatkan penghidupan masyarakat miskin dengan pendekatan pendampingan pada penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Strategi pendampingan penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha KSM dalam PPMK dilakukan melalui prinsip pengembangan lima asset sumber penghidupan manusia, yakni : modal sumberdaya manusia (human capital), modal sosial (social capital), sumberdaya alam (natural capital), sumberdaya fisik (phisical capital) dan sumberdaya keuangan (financial capital) Tujuan PPMK adalah menguatkan kelembagaan dan kegiatan usaha KSM secara mandiri & berkesinambungan yang berorientasi pada peningkatan penghidupan masyarakat miskin (sustainable Livelihood). Penguatan Kelembagaan KSM dilakukan melalui pendampingan kegiatan kelompok untuk menumbuhkan nilai-nilai kepedulian sosial, kohesifitas dan tolong menolong (sumber daya sosial) serta akses terhadap sumber daya finansial (pinjaman dana bergulir PPMK) melalui kelompok (KSM). Penguatan Kegiatan Usaha KSM dilakukan melalui pendampingan usaha untuk meningkatkan akses usaha KSM terhadap sumber daya meliputi: sumber daya manusia melalui pelatihan vocational, pameran produk, studi banding dan lain-lain, sumber daya alam melalui kegiatan pengembangan teknik produksi dan pengembangan produk berbasis sumber daya alam, dan sumber daya fisik melalui kegiatan infrastruktur yang mendukung livelihood seperti pembangunan akses jalan lingkungan ke tempat-tempat produksi dan ke sentra home industri, pertanian KSM dan lain sebagainya. B. Perkembangan Pelaksanaan PPMK Kegiatan PPMK sudah berjalan sejak tahun 2012. Sampai saat ini lokasi yang sudah menerapkan kegiatan PPMK meliputi 1441 kelurahan/desa, terdiri dari lokasi penetapan tahun 2012 (ICDD Phase II) sebanyak 596 kelurahan/desa dan tahun 2014 (ICDD Phase III) sebanyak 845 kelurahan/desa yang tersebar di 14 provinsi. 1. Pelaksanaan PPMK (Livelihood) ICDD Phase II a) Pemanfaatan BLM PPMK ICDD Phase II (TA 2012 dan 2013) BLM PPMK ICDD Phase II dianggarkan TA 2012 IDR 49.76 milyar dan TA 2013 Rp.9,840 milyar, atau total BLM Rp. 59,6 Milyar, telah disalurkan untuk 596 Lokasi Kelurahan PPMK, sejak Desember 2013. Dana tersebut telah dimanfaatkan seluruhnya oleh KSM yang tersebar di seluruh lokasi PPMK hasil seleksi Tahun 2012. KSM yang didanai BLM PPMK TA 2012 dan 2013

sejumlah 3,397 KSM dengan jumlah anggota KSM sebanyak 18,577 KK miskin anggota KSM PPMK. ini sudah optimal dan telah dicapai sejak Bulan Mei 2014. b) Pemanfaatan Perguliran di Lokasi Tahun 2012 Dana pinjaman KSM yang sudah dikembalikan ke UPK, telah digulirkan kembali ke KSM PPMK (baik KSM lama yang sudah difasilitasi pinjaman PPMK dan sudah melunasi pinjamannya maupun ke KSM baru yang belum mandapat pinjaman PPMK). Laporan Per 31 Desember 2016, dana PPMK yang sudah digulirkan sebesar Rp. 90,058,345,500,- dengan jumlah KSM penerima manfaat sebanyak 4,127 KSM (terdiri dari 1,623 KSM lama dan 2,504 KSM baru) dengan jumlah anggota KSM sebanyak 23,018 KK miskin anggota KSM PPMK. Tabel...Gambaran Pemanfaatan BLM dan Perguliran PPMK di Lokasi PPMK Tahun 2012 status Per 31 Desember 2016. NO PROVINSI TOTAL PEMANFAATAN BLM PPMK (PDB) TA 2012 PERGULIRAN PPMK JUMLAH dan 2013 KAB/KOTA PDB & BOP KSM Anggota KSM Nilai % KSM Anggota BLM Tahap I & II Lama Baru Lama Baru Pinjaman PPMK 1 ACEH 51 153 854 5.100.000.000 100% 41 119 224 642 3.151.500.000 2 SUMATERA UTARA 76 570 3.035 7.600.000.000 100% 85 502 430 2.334 12.893.994.000 3 SUMATERA BARAT 46 464 2.640 4.600.000.000 100% 203 324 1.185 1.830 12.744.200.000 4 RIAU 15 103 458 1.500.000.000 100% 68 67 333 349 3.235.000.000 5 KEPULAUAN RIAU 13 153 793 1.300.000.000 100% 64 108 338 556 3.972.500.000 6 JAMBI 10 11 64 1.000.000.000 100% 15 4 84 22 433.000.000 7 BENGKULU 16 53 290 1.600.000.000 100% 23 34 124 188 1.257.000.000 8 SUMATERA SELATAN 38 95 524 3.800.000.000 100% 90 60 509 331 3.511.500.000 9 BANGKA BELITUNG 11 58 298 1.100.000.000 100% 39 17 196 89 1.295.000.000 10 LAMPUNG 19 89 535 1.900.000.000 100% 35 67 214 422 2.168.500.000 11 BANTEN 46 177 919 4.600.000.000 100% 91 138 485 733 4.133.008.500 12 DKI JAKARTA 33 145 951 3.300.000.000 100% 72 126 405 913 4.263.500.000 13 JAWA BARAT 211 1.200 6.571 21.100.000.000 100% 760 831 4.406 4.943 33.870.143.000 14 KALIMANTAN BARAT 11 126 645 1.100.000.000 100% 37 107 183 550 3.129.500.000 Total 14 596 3.397 18.577 59.600.000.000 100% 1.623 2.504 9.116 13.902 90.058.345.500 c) Kinerja Revolving Loan Fund (RLF) PPMK, di Lokasi Tahun 2012 Perkembangan kinerja RLF PPMK untuk Laporan bulan Desember 2016, menampilkan laporan berdasarkan data kolektibilitas PPMK status Per Oktober 2016. Perkembangan kinerja RLF PPMK berdasarkan data kolektibilitas status Per Oktober 2016 menunjukan KSM aktif sebanyak 3.981 KSM, dengan jumlah KSM yang menunggak lebih dari 3 bulan sebanyak 1,833 KSM (LAR 46%). Sedangkan saldo pinjaman menunggak lebih dari 3 bulan sebesar Rp. 14,718,690,823 (PAR 43%), RR sebesar 62% atau NPL sebesar 38%. Tabel...Kinerja Revolving Loan Fund (RLF) PPMK, di Lokasi PPMK Tahun 2012 status Per Oktober 2016.

No Provinsi Kelurahan KSM Aktif KSM Macet > 3 Bulan Saldo Pinjaman Menunggak 3 bulan LAR PAR RR NPL 1 ACEH 51 285 161 2.060.132.979 56% 73% 34% 66% 2 SUMATERA UTARA 76 331 191 1.734.971.321 58% 53% 50% 50% 3 SUMATERA BARAT 46 374 201 1.585.755.125 54% 39% 70% 30% 4 RIAU 15 71 15 348.543.500 21% 32% 85% 15% 5 KEPULAUAN RIAU 13 116 51 349.239.800 44% 31% 74% 26% 6 SUMATERA SELATAN 38 143 49 471.080.350 34% 34% 74% 26% 7 BANGKA BELITUNG 11 60 37 325.235.000 62% 58% 48% 52% 8 JAMBI 10 58 16 202.219.700 28% 60% 53% 47% 9 BENGKULU 16 152 40 344.828.449 26% 26% 80% 20% 10 LAMPUNG 19 202 29 190.223.200 14% 23% 75% 25% 11 KALIMANTAN BARAT 11 95 42 235.866.600 44% 26% 71% 29% 12 BANTEN 46 284 114 1.016.567.232 40% 40% 65% 35% 13 DKI JAKARTA 33 294 144 1.015.859.500 49% 46% 62% 38% 14 JAWA BARAT 211 1.516 743 4.838.168.067 49% 41% 60% 40% 596 3.981 1.833 14.718.690.823 46% 43% 62% 38% 2. Pelaksanaan PPMK (Livelihood) ICDD Phase III a) Pencairan BLM PPMK ICDD Phase III (TA 2014 dan 2015) Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kegiatan PPMK, merupakan dana stimulan yang disiapkan untuk kegiatan PPMK. BLM PPMK berjumlah 110 juta per lokasi (desa/kelurahan), yang akan dimanfaatkan untuk : Dana Pengembangan Kapasitas, sebesar 10 juta rupiah Biaya Operasional BKM, maksimum sebesar 5 % dari 100 juta, atau sebesar 5 juta rupiah Stimulan modal bagi KSM, sebesar minimum 95 juta. Pencairan BLM PPMK dilakukan melalui dua tahap, yaitu : (1) Tahap I, sebesar 70 juta, yang terdiri dari : 10 juta dana Pengembangan Kapasitas, 60 juta dana stimulan KSM beserta biaya operasional BKM; (2) Tahap II, sebesar 40 juta, yang terdiri dari dana stimulan modal KSM beserta biaya operasional BKM. BLM Tahun Anggaran 2014 (BLM Tahap I) seluruhnya telah dicairkan sejak bulan Desember 2014, sementara BLM Tahun Anggaran 2015 (BLM Tahap II) telah selesai dicairkan pada bulan Desember 2015, di 845 Kelurahan/Desa Lokasi PPMK Penetapan Tahun 2014. Tabel... BLM PPMK Tahap I dan II yang sudah dicairkan ke BKM di Lokasi PPMK Tahun 2014

No. Provinsi Kelurahan BLM untuk Pinjaman Bergulir Dipa TA 2014 (BLM Tahap I) BLM untuk Penguatan Kapasitas Dipa TA 2015 (BLM Tahap 2) BLM untuk Pinjaman Bergulir Total BLM PPMK TA. 2014 dan 2015 1 Sumatera Utara 100 5.768.500.000 1.000.000.000 6.768.500.000 4.231.500.000 11.000.000.000 2 Sumatera Barat 62 3.720.000.000 620.000.000 4.340.000.000 2.480.000.000 6.820.000.000 3 Riau 21 1.207.000.000 210.000.000 1.417.000.000 893.000.000 2.310.000.000 4 Kepulauan Riau 16 956.000.000 160.000.000 1.116.000.000 644.000.000 1.760.000.000 5 Jambi 20 540.000.000 200.000.000 740.000.000 360.000.000 1.100.000.000 6 Sumatera Selatan 64 1.200.000.000 640.000.000 1.840.000.000 800.000.000 2.640.000.000 7 Bengkulu 9 3.757.000.000 90.000.000 3.847.000.000 2.643.000.000 6.490.000.000 8 Lampung 17 711.000.000 170.000.000 881.000.000 489.000.000 1.370.000.000 9 Bangka Belitung 12 950.500.000 120.000.000 1.070.500.000 749.500.000 1.820.000.000 10 Banten 65 3.891.000.000 650.000.000 4.541.000.000 2.609.000.000 7.150.000.000 11 DKI Jakarta 57 3.420.000.000 570.000.000 3.990.000.000 2.280.000.000 6.270.000.000 12 Kalimantan Barat 22 1.313.000.000 220.000.000 1.533.000.000 887.000.000 2.420.000.000 13 Jawa Barat 380 22.800.000.000 3.800.000.000 26.600.000.000 15.200.000.000 41.800.000.000 Total 845 50.234.000.000 8.450.000.000 58.684.000.000 34.266.000.000 92.950.000.000 b) Pemanfaatan BLM PPMK ICDD Phase III (TA 2014 dan 2015) Pemanfaatan BLM Tahap I dan II, untuk stimulan modal KSM dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir (PDB) dan Biaya Operasional (BOP) BKM, sudah mencapai 100%, atau sebesar Rp Rp. 84.500.000.000,-. KSM yang mendapat pinjaman dana bergulir (PDB) berjumlah 4,228 KSM dengan jumlah anggota KSM sebanyak 22,441 KK miskin anggota KSM PPMK, di 845 Kelurahan/Desa lokasi PPMK Penetapan Tahun 2014. Tabel...Pemanfaatan BLM PPMK untuk Pinjaman Dana Bergulir (PDB) PPMK di Lokasi PPMK Tahun 2014 TOTAL PEMANFAATAN BLM PPMK (PDB) TAHAP I DAN II NO PROVINSI JUMLAH KEL/DESA KSM Anggota KSM BOP BLM Tahap I & II PDB BLM Tahap I & II PDB & BOP BLM Tahap I & II % 1 SUMATERA UTARA 100 471 2419 500.000.000 9.500.000.000 10.000.000.000 100% 2 SUMATERA BARAT 62 312 1593 310.000.000 5.890.000.000 6.200.000.000 100% 3 RIAU 21 99 522 105.000.000 1.995.000.000 2.100.000.000 100% 4 KEPULAUAN RIAU 16 80 401 83.000.000 1.517.000.000 1.600.000.000 100% 5 BENGKULU 9 45 234 27.000.000 873.000.000 900.000.000 100% 6 JAMBI 20 92 490 100.000.000 1.900.000.000 2.000.000.000 100% 7 SUMATERA SELATAN 64 297 1517 305.000.000 6.095.000.000 6.400.000.000 100% 8 BANGKA BELITUNG 12 53 266 35.000.000 1.165.000.000 1.200.000.000 100% 9 LAMPUNG 17 85 442 85.000.000 1.615.000.000 1.700.000.000 100% 10 BANTEN 65 333 1884 325.000.000 6.175.000.000 6.500.000.000 100% 11 DKI JAKARTA 57 325 1938 285.000.000 5.415.000.000 5.700.000.000 100% 12 KALIMANTAN BARAT 22 104 535 110.000.000 2.090.000.000 2.200.000.000 100% 13 JAWA BARAT 380 1932 10200 428.000.000 37.572.000.000 38.000.000.000 100% TOTAL 13 845 4.228 22.441 2.698.000.000 81.802.000.000 84.500.000.000 100% c) Pengembangan Kapasitas Pemanfaatan BLM PPMK untuk Penguatan Kapasitas sudah selesai dilaksanakan 100 % atau senilai Rp. 8.450.000.000 di 845 Kelurahan/Desa lokasi PPMK Penetapan Tahun 2014 (Rp. 10.000.000,- per kelurahan/desa), sejak akhir Oktober 2015. Dana penguatan kapasitas tersebut dimanfaatkan

untuk beberapa pelatihan masyarakat, yaitu: (1) Pelatihan Orientasi dan Perencanaan Usaha bagi masyarakat (2) Pelatihan Penguatan dan Pengembangan bagi masyarakat (3) Pelatihan Vocational bagi masyarakat. Pengembangan Kapasitas PPMK dilakukan melalui beberapa cara, antara lain melalui Pelatihan, On The Job Training dan Pendampingan. Khusus Pengembangan Kapasitas yang melalui Pelatihan dilakukan dalam beberapa Tahap, yaitu : (1) Pelatihan Orientasi dan Perencanaan Usaha (2) Pelatihan Penguatan dan Pengembangan (3) Pelatihan Vocational Training Pelatihan diberikan secara berjenjang, mulai dari tingkat KMW sampai dengan tingkat masyarakat, yaitu : (i) ToT Tingkat KMW (ii) ToT Tingkat Korkot dan Faskel (iii) Pelatihan Masyarakat, yang meliputi BKM, UPK, KSM serta relawan. Baik pelatihan (ToT) tingkat KMW dan tingkat Korkot dan Faskel, maupun pelatihan tingkat masyarakat seluruhnya sudah selesai dilaksanakan. d) Pemanfaatan Perguliran di Lokasi PPMK Tahun 2014 Dana pinjaman KSM yang sudah dikembalikan ke UPK, telah digulirkan kembali ke KSM PPMK (baik KSM lama yang sudah difasilitasi pinjaman PPMK dan sudah melunasi pinjamannya maupun ke KSM baru yang belum mandapat pinjaman PPMK). Laporan Bulan November 2016, dana PPMK di lokasi 2014 yang sudah digulirkan sebesar Rp. 37,163,499,000,- dengan jumlah KSM penerima manfaat sebanyak 1.714 KSM (terdiri dari 805 KSM lama dan 909 KSM baru) dengan jumlah anggota KSM sebanyak 9.152 KK miskin anggota KSM PPMK. Tabel...Progress Perkembangan Perguliran PPMK di Lokasi PPMK tahun 2014 status Per Desember 2016 No. Provinsi Kota/Kab PROGRESS PERGULIRAN PPMK DI LOKASI 2014 KSM Anggota KSM Nilai Pinjaman dari Lama Baru Total Lama Baru Total Perguliran PPMK (Rp) 1 SUMATERA UTARA 100 13 39 52 66 234 300 1.320.500.000 2 SUMATERA BARAT 62 73 137 210 390 745 1.135 4.753.500.000 3 RIAU 21 20 64 84 99 345 444 1.782.000.000 4 KEPULAUAN RIAU 16 9 24 33 47 120 167 698.000.000 5 BENGKULU 9 14 12 26 57 76 133 540.000.000 6 JAMBI 20 14 7 21 69 40 109 470.000.000 7 SUMATERA SELATAN 64 65 29 94 278 210 488 2.280.500.000 8 BANGKA BELITUNG 12 6-6 34-34 158.100.000 9 LAMPUNG 17 27 22 49 137 115 252 1.034.000.000 10 BANTEN 65 42 127 169 211 731 942 3.155.700.000 11 DKI JAKARTA 57 65 74 139 264 545 809 2.671.500.000 12 KALIMANTAN BARAT 22 16 45 61 81 233 314 1.419.000.000 13 JAWA BARAT 380 441 329 770 2.348 1.677 4.025 16.880.699.000 TOTAL 13 845 805 909 1.714 4.081 5.071 9.152 37.163.499.000 e) Kinerja Revolving Loan Fund (RLF) PPMK, di Lokasi PPMK Tahun 2014 Perkembangan kinerja RLF PPMK untuk laporan bulan November 2016, menampilkan laporan berdasarkan data kolektibilitas PPMK bulan September 2016. Perkembangan kinerja RLF PPMK berdasarkan data kolektibilitas status

akhir September 2016, menunjukan KSM aktif sebanyak 4,761 KSM, dengan jumlah KSM yang menunggak lebih dari 3 bulan sebanyak 1,329 KSM (LAR 28%). Sedangkan saldo pinjaman menunggak lebih dari 3 bulan sebesar Rp. 13,179,799,569,- (PAR 27% ), RR sebesar 79% atau NPL sebesar 21%. Tabel...Kinerja Revolving Loan Fund (RLF) PPMK, di Lokasi PPMK Tahun 2014 status Per Oktober 2016. No Provinsi Kelurahan KSM KSM Macet > 3 Bulan Saldo Pinjaman Menunggak 3 bulan LAR PAR RR NPL 01 SUMTERA UTARA 100 479 184 2.128.409.600 38% 42% 66% 34% 02 SUMATERA BARAT 62 378 94 837.007.375 25% 18% 87% 13% 03 RIAU 21 101 8 93.491.500 8% 6% 94% 6% 04 KEPULAUAN RIAU 16 72 10 138.570.500 14% 17% 86% 14% 05 SUMATERA SELATAN 64 316 63 483.911.000 20% 14% 87% 13% 06 BANGKA BELITUNG 12 53 22 166.338.000 42% 37% 67% 33% 07 JAMBI 20 109 25 308.304.000 23% 40% 76% 24% 08 BENGKULU 9 58 9 68.869.000 16% 12% 90% 10% 09 LAMPUNG 17 130 11 76.550.750 8% 9% 93% 7% 10 KALIMANTAN BARAT 22 130 33 283.502.500 25% 24% 80% 20% 11 BANTEN 65 369 90 860.973.776 24% 25% 76% 24% 12 DKI JAKARTA 57 390 99 1.356.112.600 25% 34% 71% 29% 13 JAWA BARAT 380 2.176 681 6.377.758.968 31% 29% 79% 21% 845 4.761 1.329 13.179.799.569 28% 27% 79% 21% 3. Perkembangan Capaian Kinerja Key Performance Indicator (KPI) PPMK Perkembangan capaian kinerja KPI PPMK berdasarkan data manual KPI PPMK status triwulan 2 tahun 2016, sebagai berikut: No Indikatror Target Capaian Lokasi 2012 Lokasi 2014 Rata-Rata 1 Penerima manfaat adalah perempuan Minimal 40 % 70% 74% 72% 2 Pengurus KSM adalah perempuan Minimal 40 % 73% 74% 73% 3 Pengurus KSM adalah PS-2 Minimal 70 % 98% 98% 98% 4 KSM memilki pembukuan kelompok Minimal 80% 74% 75% 75% 5 Anggota KSM memiliki tabungan Minimal 70 % 84% 85% 85% 6 Anggota KSM meningkat tabunganya Minimal 70 % 60% 62% 61% 7 Anggota KSM memiliki pembukuan usaha Minimal 60% 65% 65% 65% 8 Anggota KSM meningkat pendapatanya Minimal 30 % 62% 63% 62% 9 KSM melakukan kemitraan Minimal 50 % 23% 26% 25% Berdasarkan capaian tersebut, 6 Indikator kinerja sudah tercapai sesuai/diatas target, sementara 3 indikator yaitu: KSM memiliki pembukuan kelompok (capaian 75%, masih dibawah target 80%), Anggota KSM meningkat tabungannya (capaian 61%, masih dibawah target 70%), KSM melakukan kemitraan (capaian 25%, masih dibawah target 50%).

C. Lesson Learned Dan Isu Strategis PPMK Pembelajaran dan isu strategis PPMK antara lain sebagai berikut : 1. Pendampingan terhadap KSM merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan KSM. Lokasi-lokasi yang mendapatkan pendampingan rutin/ intensif, cenderung menghasilkan KSM yang baik. Dalam konsepnya, pendampingan dilakukan oleh BKM/UPK dan relawan, namun dalam prakteknya tidaklah mudah. Terkait dengan hal ini, maka peran Fasilitator menjadi sangat penting untuk melakukan pendampingan langsung terhadap KSM. Hal ini dimaksudkan disamping agar KSM terdampingi dengan baik juga dalam rangka memampukan BKM/UPK atau relawan untuk melakukan pendampingan. Dengan pendampingan yang intensif diharapkan kelembagaan dan usaha KSM makin baik, termasuk dalam hal pembukuan, kegiatan menabung, kemitraan serta kolektibilitas (empat hal tersebut merupakan isu penting PPMK). 2. Kemitraan merupakan hal penting dalam PPMK. Capaian kemitraan masih sangat minim. Kemitraan yang terjadi sejauh ini belum terlembaga dan terencana. Tapi kemitraan cenderung karena kedekatan personal, misalnya karena salah seorang anggota KSM kenal dengan pihak Bank atau lembaga tertentu. Untuk itu, sebagai upaya perbaikan, kemitraan harus dilakukan sebagai gerakan yang terlembaga yang dilakukan pada level BKM dan level kota. D. Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Kesimpulan a) Dalam perkembangannya sampai saat ini, kegiatan PPMK sudah cukup banyak membuahkan hasil yang cukup baik, yaitu tumbuhnya KSM-KSM yang potensial dan mandiri. Pengalaman dari keberhasilan KSM-KSM yang potensial dan mandiri tersebut sangat berharga dan bermanfaat sebagai pembelajaran dan inspirasi, baik bagi pelaku program maupun bagi pihak lain. b) Diantara KSM-KSM yang dinilai cukup potensial dan mandiri ini dapat dilihat dari: Pertama, kegiatan-kegiatan kelompok (KSM) yang dapat mendukung tumbuhnya nilai kebersamaan, kesetaraan gender, kepedulian dan partisipasi warga miskin melalui kegiatan pertemuan rutin, kegiatan menabung, fasilitasi pinjaman dan angsuran, tanggung renteng serta peningkatan kapasitas anggota kelompok. Kedua, kegiatan usaha produktif anggota kelompok sudah banyak yang meningkat dan berkembang. Peningkatan ini dapat dilihat dari capaian KPI PPMK yang menunjukan: (1) Tingginya partisipasi perempuan dalam kegiatan KSM (72% penerima manfaat program dan 73% yang menjadi pengurus KSM adalah perempuan); (2) Tingginya partisipasi warga miskin dalam kepengurusan KSM (98 % pengurus KSM adalah warga miskin); (3) Tingginya kegiatan menabung di KSM (85% anggota KSM memiliki tabungan dan 61% meningkat tabungannya); (5) Meningkatnya kegiatan usaha anggota KSM (65% anggota KSM memiliki pembukuan/pencatatan usaha sederhana dan 62% anggota KSM meningkat pendapatannya); (6) Akses KSM terhadap sumberdaya finansial terus meningkat ( KSM saat ini yang didanai BLM PPMK TA 2012/2013 sejumlah 3,397 KSM

dan yang didanai perguliran sejumlah 4,127 KSM, serta KSM yang didanai BLM PPMK TA 2014/2015 sejumlah 4,228 KSM dan yang didanai perguliran sejumlah 1.714 KSM). c) Selain beberapa keberhasilan diatas, pendampingan KSM dalam program PPMK masih menghadapi tantangan yang cukup besar diantaranya: pertama, terkait tim pendamping yaitu masih belum optimalnya strategi dan rutinitas pendampingan Tim Fasilitator terhadap KSM. Kedua, terkait KSM diantaranya motivasi usaha (enterpreunership) dan kemitraan terkait akses pasar dan pengembangan produk, akses terhadap teknologi tepat guna serta akses terhadap perizinan usaha, yang secara umum masih lemah. Hal ini dapat dilihat dari capaian KPI yang menunjukan masih minim KSM yang sudah melakukan kemitraan (capaian baru 25%, masih dibawah target 50%). 2. Rekomendasi Dalam meningkatkan kinerja PPMK ke depan, beberapa rekomendasi sebagai berikut: a) Perlu terus meningkatkan kapasitas tim pendamping (khsususnya Tim Korkot dan Tim Fasilitator) agar memiliki komitmen (kesadaran), pemahaman, kemampuan teknis dan strategi yang memadai dalam melakukan pendampingan kelembagaan (kelompok) dan pengembangan usaha KSM. b) Mendorong kemitraan (akses) KSM selain melalui inisiasi-inisasi yang dilakukan sendiri oleh KSM, juga kemitraan harus dilakukan sebagai gerakan yang terlembaga yang dilakukan pada level BKM dan level kota. c) Meningkatkan strategi, kualitas dan efektifitas Pengendalian Program secara berjenjang dari mulai level Tim Fasilitator, Tim Korkot, KMW dan KMP. d) Optimalisasi SIM PPMK sebagai basis data bersama.