II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN Pengelolaan data bulan September 2015 telah masuk data sebanyak pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai pengaduan (99,53%). Pengaduan yang masih berstatus proses sebanyak 261 pengaduan (0,47%). Pengaduan yang berstatus proses berkurang sebayak 4 pengaduan dari bulan sebelumnya. Pengaduan yang berstatus proses tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera barat 44 pengaduan, Provinsi Jawa barat 84 pengaduan, dan Provinsi Sumatera Utara 73 pengaduan. Provinsi yang tidak terdapat pengaduan yang berstatus proses terdapat di Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Lampung dan Provinsi Bangka Belitung. Pengaduan yang berstatus proses yang terbanyak terjadi pada tahun 2015 berjumlah 205 pengaduan dan pengaduan pada tahun 2014 sebanyak 46 pengaduan. Pengaduan yang berstatus proses sebanyak 10 pengaduan di tahun Pengaduan yang berstatus proses pada tahun 2011 terdapat di Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera selatan. Juga pada tahun 2012 kedua Provinsi tersebut terdapat pengaduan yang berstatus proses masing-masing 1 pengaduan ditambah Provinsi Jawa Barat 2 pengaduan. Pengaduan yg berstatus proses di Provinsi Jambi tahun 2011 berkaitan dengan kegiatan sosial dan Provinsi Sumatera selatan berkaitan dengan penyalahgunaan dana oleh oknum fasilitator. Pengaduan tersebut keduanya merupakan pengaduan yang dilaporkan masyarakat.

2 II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA A. Capaian Penanganan Pengaduan Pengaduan pada bulan September 2015 mencapai pengaduan. Pengaduan pada bulan sebelumnya pengaduan mencapai pengaduan dengan pengaduan status proses 265. Pada bulan September 2015 pengaduan status proses tersebut berkurang menjadi 261 pengaduan. Pengaduan yang berstatus proses sebanyak 261 pengaduan, sebanyak 46 pengaduan (18%) merupakan pengaduan yang dilaporkan masyarakat. Sisa merupakan pengaduan hasil

3 temuan BPKP sebanyak 156 pengaduan (60%) dan 59 pengaduan merupakan temuan ITDA (23%). B. Pengaduan berdasarkan kategori Pengaduan tertinggi berdasarkan kategori terdapat pada kategori pertanyaan sebanyak pengaduan (71%). Pengaduan yang berstatus proses tertinggi terdapat pada kategori Mekanisme dan Prosedur sebanyak 99 kasus. Sebanyak 56 kasus tersebut berkaitan dengan kegiatan infrastruktur. Pada kategori penyimpangan dana terdapat 41 kasus yang berstatus proses. Kategori penyimpangan dana sebanyak 18 kasus berkaitan pada kegiatan infrastruktur dan kegiatan ekonomi. Pada kategori intervensi negatif terdapat pengaduan yang masih berstatus proses paling rendah sebanyak 1 pengaduan. Pengaduan yang berstatus proses tersebut berkaitan dengan channeling BKM. C. Pengaduan berdasarkan bidang kegiatan Berdasarkan bidang kegiatan pengaduan lainnya (adm), pelaksanaan kegiatan infrastruktur dan kegiatan ekonomi merupakan pengaduan yang tertinggi yang sering diadukan dimasyarakat, maupun temuan BPKP dan ITDA.

4 Berdasarkan bidang kegiatan pengaduan lainnya (adm), pelaksanaan kegiatan infrastruktur dan kegiatan ekonomi merupakan pengaduan yang tertinggi yang sering diadukan dimasyarakat, maupun temuan BPKP dan ITDA. Pengaduan berdasarkan kegiatan infrastruktur pada temuan BPKP sebanyak 762 kasus dan sebanyak 69 kasus sedang dalam proses. Pada bidang ekonomi terdapat 233 kasus dan sebanyak 33 kasus dalam proses. pada bidang kegiatan sosial terdapat 48 kasus dan sebanyak 5 kasus sedang dalam proses. Pun begitu pada kegiatan sosialisasi terdapat 23 kasus dan sebanyak 2 kasus dalam proses. Pada temuan ITDA bidang kegiatan ekonomi terdapat 161 kasus dan 11 kasus dalam proses. Bidang kegiatan infrastruktur ada 421 kasus dan 15 kasus dalam proses. Pada kegiatan sosial terdapat 29 kasus dan 4 kasus dalam proses. D. Pengaduan berdasarkan asal aduan Pengaduan berdasarkan asal aduan yang tertinggi berada pada tingkat kelurahan mencapai aduan(87,27%). Pengaduan berasal dari kelurahan terdapat 170 kasus yang masih berstatus proses dari 261 kasus yang berstatus proses. Pengaduan berdasarkan dengan status pengaduan proses terendah terdapat pada tingkat kecamatan sebanyak 2 pengaduan (1,17%).

5 Pengaduan yang berstatus proses pada tingkat kelurahan sebanyak 73 pengaduan berasal dari temuan BPKP dan 72 pengaduan berasal dari temuan ITDA. Sisa sebayak 28 pengaduan berasal dari laporan masyarakat. Pengaduan yang berstatus proses di tingkat kota/kabupaten sebanyak 18 pengaduan merupakan temuan ITDA dan sebanyak 42 pengaduan berasal dari temuan BPKP. Sisanya sebanyak 9 pengaduan merupakan laporan masyarakat. E. Pengaduan berdasarkan Media aduan

6 Pengaduan sampai dengan bulan September 2015 yang menggunakan media tatap langsung sebanyak aduan (90,76%) dan sebanyak 15 pengaduan (0,3%) berstatus proses. Pengaduan yang masih status proses berasal dari tingkat kelurahan. Pengaduan tersebut berasal dari Kabupaten Bengkulu selatan sebanyak 5 pengaduan dan Kota Binjai sebanyak 3 pengaduan. Kedua pengaduan proses dari kota/kabupaten tersebut merupakan temuan BPKP. Sedangkan sisanya merupakan pengaduan berasal dari kota/kabupaten lainnya, seperti: Kab.Kuansing, Bengkalis, Kota Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Pagar Alam, dan Kab.bogor. F. Penyimpangan dana 1. Penyimpangan Hasil Temuan BPKP 1.1. Status Penangan Penyimpangan Dana Temuan BPKP berdasarkan Kasus September 2015 Kasus Penyimpangan dana temuan BPKP pada bulan September 2015 berjumlah 165 kasus yang telah masuk terinput di dalam SIM PPM. Kasus ini sudah termasuk pada kasus temuan BPKP thn 2014 yang dilaporkan tahun Kasus yang masih status proses dari temuan BPKP ini berjumah 28 kasus tersebar di beberapa Provinsi. Kasus yang menyisakan penanganan yang masih status proses tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera Utara.

7 1.2. Nilai Penyimpangan Dana Temuan BPKP Tiap Provinsi September 2015 Nilai penyimpangan dana temuan BPKP sampai dengan September 2015 mencapai 9,6 Milliar. Dana yang telah dikembalikan mencapai 8,5 Milliar (89%). Provinsi dengan nilai penyimpangan tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera selatan mencapai 2,7 Milliar (29%). 2. Penyimpangan dana Temuan Masyarakat Penyimpangan dana temuan masyarakat sampai dengan September 2015 masih tetap 2,4 Milliar. Dana penyimpangan yang telah dikembalikan mencapai 1,3 Milliar. Sebanyak 873 juta atau 8 kasus diselesaikan melalui proses hukum. Kasus temuan masyarakat sebanyak 105 kasus dan sebanyak 7 kasus dalam proses penyelesaian. Terdapat 6 kasus yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012 yang masih status proses dan dalam penanganan masalah untuk penyelesaiannya Status Penangan Penyimpangan Dana Laporan Masyarakat September 2015

8 Total kasus penyimpangan dana sampai dengan bulan September 2015 mencapai 105 kasus. Sebanyak 7 kasus sedang dalam proses penyelesaian masalah. Satu kasus yang status proses terjadi pada tahun 2011 terjadi di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera selatan. Tiga kasus terjadi di tahun 2012 yang belum selesai, terjadi di Kota Jambi, Kab. Bogor dan Kota Bandung. Penyimpangan dana yang dilaporkan selesai 100% terdapat di Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Sedangkan Provinsi yang penanganannya dengan progress paling rendah terdapat di Provinsi Sumatera Barat 1%. Lebih detail dapat dilihat grafik sebagi berikut Status Penangan Penyimpangan Dana Laporan Masyarakat September 2015

9 III. Kesimpulan 1. Pengaduan sampai bulan September 2015 mencapai pengaduan dengan pengaduan telah selesai ditangani sebanyak (99,53%). Pengaduan yang masuk pada bulan September 2015 sebesar 482 pengaduan dengan status proses sebanyak 8 pengaduan. 2. Pengaduan pada derajat tingkat kelurahan (87,27%) masih mendominasi dengan media tatap langsung 90,76%. Pengaduan tersebut sebagian besar berkategori pertanyaan aduan(71%). 3. Pengaduan status proses pada bulan Agustus 2015 sebanyak 265 kasus dengan pengaduan selesai sebanyak pengaduan. Pengaduan pada bulan September status proses hanya 261 kasus dengan pengaduan selesai sebanyak pengaduan. Ada penurunan data pengaduan proses pada bulan september Penyimpangan dana temuan BPKP mencapai 165 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 9,6 Milliar, dengan dana yang telah dikembalikan 8,5 Milliar (89%) 5. Penyimpangan dana temuan masyarakat mencapai 105 kasus dengan nilai penyimpangan dana 2,4 Milliar. Kasus yang telah selesai ditangani sebanyak 102 kasus dengan nilai dana yang telah dikembalikan sebesar 1,3 Milliar. Kasus yang masih status proses sebanyak 7 kasus, dengan nilai dana 248 juta. Jakarta, 15 Oktober 2015 PPM KMP PNPM WILAYAH-1