DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordway Tead dalam Kartini Kartono ( 2004:57) menyatakan kepemimpinan

I. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dimanfaatkan menjadi wadah yang berupaya mengakomodir kegiatan yang

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Modul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal tersebut dikarenakan pupuk organik yang dimasukan ke lahan akan

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Team Building & Manajeman Konflik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

ANALISIS PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA PENGURUS KUD KARYA BERSAMA DI WATES LAMPUNG TENGAH. Oleh. Yulistina Dosen Tetap STIE Umitra ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pengetahuan dapat menjadi kunci utama sebagai problem solver

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

adalah bagian dari komitmen seorang kepala sekolah.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan kelompok

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama TAHAP KELOMPOK LANJUTAN

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Variabel Batasan definisi operasional ini mencakup semua pengertian yang

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB V PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA DUNIA PENDIDIKAN

BAB VIII BELAJAR KELOMPOK

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. nilai budaya, memberikan manfaat/benefit kepada masyarakat pengelola, dan

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa rakfa-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAHAN AJAR / MATERI PELENGKAP MODUL DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III DINAMIKA KELOMPOK. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. adalah peningkatan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, Klasifikasi. Batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin besar. Organisasi tidak akan bisa dijalankan dengan baik jika

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

DINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. lebih khusus. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengelolaan tenaga kerja yang

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI

PERANAN KELOMPOK INFORMAL DI DALAM PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN HAMIDAH. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

Oleh: M. ASOLIHUN B S K R I P S I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB)

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

No wirausaha tangguh. Berbagai negara telah menerapkan program pemberdayaan wirausaha muda misalnya semacam business incubator yang mampu meny

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam

Transkripsi:

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika Kelompok merupakan seperangkat konsep yang dapat dipergunakan untuk melukiskan proses-proses kelompok. Konsep dinamika kelompok dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mempelajari kegiatan kelompok, selanjutnya apabila diperlukan dapatmengambil langkah-langkah guna memperbaiki proses-proses dalam kelompok, sehingga dapatmeningkatkan kualitas dari suatu kelompok. Dinamika Kelompok termasuk bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya ilmu tentang perilaku manusia. Pada mulanya konsep ini mumuncul karena kebanyak kelompok pada waktu itu dalam bekerjasama dirasa belum memuaskan. Penyebabnya adalah adanya penonjolankepentingan perseorangan dalam bekerjasama pada suatu kelompok. Untuk itu perlu peleburansebagian pendapat individu dalam rangka menciptakan pendapat kelompok. Dalam peleburanpendapat tersebut hendaknya proses yang terjadi penuh pengertian dan kesadaran setiap anggota kelompok.. Atas gagasan tersebut muncul ilmu tentang pelatihan ketrampilan hubungan manusia. Dalam perkembangannya ilmu tentang pelatihan ketrampilan hubungan manusia ini mengalami banyak variasi dan modifikasi, sehingga lahirlah bermacam-macam istilah dalam menyebut kegiatan ini antara lain : Human Relation Training, Human Bahvior Training, Laboratory training, Team Building, Motivation Training, Dinamika Kelompok, bahkan kegiatan semacam ini yang sangat popular di masyarakat adalah out bound. 1

BAB II PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok maka semangat kelompok secara terus menerus berada dalam kelompok tersebut, sehingga kelompok tersebut bersifat dinamis. Aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika kelompok ini adalah aspek tenaga pendorong kearah perubahan, penyebab-penyebabnya, kondisi yang dapat mengubah tenaga pendorong dan akibatnya bagi individu maupun kelompok. Jadi Dinamika Kelompok adalah suatu proses kehidupan berkelompok yang merupakan resultante dari kekuatan kelompok, melalui interaksi dan interdependensi antar anggota, diarahkan pada pembentukan perilaku kelompok dan anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. 2

BAB III UNSUR DINAMIKA KELOMPOK A. Tujuan Kelompok Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian bentuk hubungan a,b,c tidak menguntungkan dan d,e adalah yang paling baik. B. Terbentuknya Kelompok Karena adanya kesamaan-kesamaan, antara lain : 1. Tujuan 2. Kebutuhan 3. Pandangan 4. Tempat Tinggal 5. Asal usul 6. Profesi C. Terjadinya Dinamika Kelompok Suatu kelompok akan dinamis atau akan ada dinamikanya apabila dalam kelompok tersebut terbina dengan adanya : 1. Interaksi dan partisipasi yang intensif diantara para anggota kelompok 2. Struktur organisasi kelompok, sehingga akan ada : a. Pembagian peran/fungsi dalam kelompok b. Pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang jelas c. Norma dan aturan yang jelas 3. Tujuan bersama yang jelas dan disepakati bersama 4. Spirit, keinginan, kemauan dan niat secara terus menerus dalam kelompok 3

5. Musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama dalam menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan/dipecahkan bersama dalam kelompok. D. Manfaat Bekerjasama Dalam Kelompok 1. Resiko pekerjaan ditanggung kelompok 2. Sumberdaya tersedia lebih banyak 3. Terjadinya proses belajar dan pengalaman bagi anggota 4. Kelemahan dan kekurangan individu dalam kelompok bisa diatasi oleh kelompok 5. Kemampuan mengatasi/memecahkan permasalahan dan pengambilan keputusan lebih akurat E. Struktur Kelompok Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai / mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu : 1. Struktur Kekuasaan Atau Pengambilan Keputusan Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan, selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidakcepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok 2. Struktur Tugas Atau Pembagian Pekerjaan Pembagian tugas dengan memperhatikan perbedaan kemampuan masing-masing anggota adalah penting. Setiap anggota menginginkan tugas-tugas tertentu, sehingga mendapatkan kepuasan dari tugasnya. Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat. 3. Struktur Komunikasi Sistem komunikasi dalam kelompok perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan keseluruh anggota kelompok dapat sampai secara efektif. Komunikasi yang tidak lancar dalam kelompok menyebabkan ketidakpuasan anggota kelompok berpartisipasi. Dengan komunikasi 4

yang baik akan mengakibatkan interaksi dan menjadikan kelompok menjadi kompak, dengan demikian struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat. 4. Sarana Yang Tersedia Untuk Terjadinya Interaksi Interaksi didalam kelompok sangat diperlukan. Struktur harus menjamin terjadi interaksi. Struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok, terjadinya interaksi semakin besar. Sebaliknya struktur semakin lemah jika semakin kecil terjadinya interaksi. F. Fungsi Tugas Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam melakukan tujuan yang diinginkan. Kegiatan ini sebaiknya menyenangkan, sebab akan meningkatkan kedinamisan kelompok. Sebaliknya kegiatan yang kurang menyenangkan, kurang memuaskan tidak membangkitkan kedinamisan kelompok. Kriteria untuk mengukur fungsi tugas : 1. Fungsi Memberi Informasi Informasi merupakan hal yang angat penting dalam kehidupan kelompok. Kelancaran arus informasi menandakan fungsi tugas berjalan dengan baik. Jika kelompok tidak mendapat informasi, berarti tidak ada gagasan yang masuk, maka kelompok itu akan berhenti. Kemacetan akan informasi dan masuknya gagasan-gagasan baru berarti ada semacam kegelapan. Hal ini akan menurunkan, bahkan menghilangkan dinamika kelompok. 2. Fungsi Koordinasi Koordinasi berarti mengatur pola-pola pemikiran/tindakan supaya ketemu dalam suatu kesepakatan pada suatu keadaan. Betapapun kecilnya kelompok itu mengkoordinasi semua kegiatan individu demi kepentingan kelompok adalah sangat penting. Tanpa koordinasi cenderung mengakibatkan ketidakserasian tindakan dalam kegiatan yang dilakukan. 3. Fungsi Memuaskan Anggota Tercapainya tujuan kelompok maupun tujuan anggota kelompok harus dapat menimbulkan rasa puas pada semua anggota kelompok, ada perasaan senang. Semakin tinggi tingkat kepuasan anggota karena tercapainya tujuan mengakibatkan fungsi tugas semakin kuat. Sebaliknya, 5

tingkat kepuasan anggota kelompok semakin rendah disebabkan berjalannya fungsi tugas kurang baik, berarti fungsi tugas sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin lemah. 4. Fungsi Berinisiatif Kelompok mempunyai fungsi menghasilkan inisiatif melaksanakan kegiatan kelompok yang bermanfaat. Inisiatif dapat timbul dari semua anggota kelompok dan bukan hanya dari pengurus atau pimpinan kelompok saja. Semakin banyak prakarsa yang timbul dari anggota kelompok, maka fungsi tugas semakin baik. Sebaliknya semakin rendah tingkat inisiatif kelompok maka fungsi tugas sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin lemah. 5. Fungsi Mengajak Berpartisipasi. Kelompok mempunyai fungsi mengajak semua anggota berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Semakin sering kelompok mengajak anggotaanggotanya berpartisipasi didalam setiap kegiatan kelompok, maka fungsi tugas semakin baik. Sebaliknya fungsi tugas semakin buruk jika semakin jarang kelompok mengajak anggotanya berpartisipasi didalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian fungsi tugas sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin lemah. 6. Fungsi Menjelaskan (Klarifikasi) Suatu tugas yang harus dilakukan suatu kelompok adalah menjelaskan hal-hal yang mengganjal, harus secepatnya dijernihkan. Tidak harus oleh pimpinan saja tapi boleh dengan anggota, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Kelompok harus berusaha jangan sampai sesuatu menjadi bentuk-bentuk pertanyaan yang tidak terjawab. Makin banyak hal-hal yang tidak jelas, tidak terjawab, berupa tanda tanya saja, berarti semakin banyak yang tidak diketahui, dengan demikan fungsi tugas menjadi lemah. Sebaliknya semakin sering kelompok menjelaskan kepada anggota tentang segala sesuatu yang kurang jelas, maka fungsi tugas semakin baik. 6

G. Mengembangkan dan Membina Kelompok Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Usaha mempertahankan kehidupan kelompok dapat dilihat dari berbagai ciri yaitu : 1. Partisipasi Semua Anggota Semua anggota mengusahakan agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan mengarahkan ke tujuan kelompok. Partisipasi aktif akan timbul bila masing-masing anggota merasa memiliki kelompok. Semakin tinggi rasa memiliki kelompok, semakin tinggi rasa tanggung jawab pada kelompoknya. Masing-masing anggota berusaha menimbulkan kesadaran bahwa orang lain membutuhkan dirinya, maka perlu saling mengingatkan dan mencari tahu akan ketidakhadiran anggota. Semakin tinggi tingkat partisipasi anggota, berarti pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat. 2. Adanya Fasilitas Semakin terjamin fasilitas, semakin berhasil usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok. 3. Menumbuhkan Kegiatan Kelompok Menumbuhkan kegiatan kelompok harus dapat menumbuhkan bermacam-macam kegiatan, agar anggota bisa berpartisipasi dalam kelompok. Kegiatan harus sesuai dengan tujuan kelompok dan yang dapat meningkatkan partisipasi seluruh kelompok. Semakin banyak kegiatan, anggota semakin berperan, semakin baik usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok. Sebaliknya semakin sedikit kegiatan, anggota semakin kurang berperan, dan semakin kurang berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok. 4. Menciptakan Norma Norma kelompok digunakan untuk standar perilaku anggota, yaitu perilaku mana yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Norma untuk mengatur anggota kelompok beraktivitas, sehingga norma harus semakin melembaga pada setiap anggota kelompok. Semakin jelas fungsi norma dirasakan oleh anggota, semakin berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Sebaliknya semakin kurang jelas dirasakan fungsi norma oleh anggota kelompok, semakin kurang berhasil usaha 7

mempertahankan kehidupan kelompok, dengan demikian unsur dinamika kelompok ini semakin lemah. 5. Adanya Kesempatan Mendapatkan Anggota Baru. Mendapatkan anggota baru merupakan bagian dari pembinaan kelompok. Semakin terbuka kesempatan mendapatkan anggota baru, semakin berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Dengan demikian pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat. Semakin tertutup kesempatan mendapatkan anggota baru, semakin kurang berhasil mempertahankan kehidupan kelompok, dengan demikian pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin lemah. 6. Proses Sosialisasi Sosialisasi dimaksudkan untuk mengajarkan atau menurunkan norma terhadap anggota baru, agar mereka merasa tidak asing dan cepat berperan aktif dan memahami norma dan tujuan kelompok. Semakin baik anggota baru memahami seluk beluk kelompok, maka pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin baik, usaha mempertahankan kehidupan kelompok semakin kuat. H. Kekompakan Kelompok Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok. Anggota yang tingkat kekompakannya tinggi lebih terangsang untuk aktif mencapai tujuan kelompok. Kekompakan meningkatkan potensi kelompok dan meningkatkan rasa memiliki kelompok dalam diri anggota kelompok. Enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu : 1. Kepemimpinan Kelompok Kepemimpinan bertugas menumbuhkan rasa kesamaan diantara anggota kelompok, dapat menetralisir perbedaan dalam kelompok, menumbuhkan ide-ide anggota dan keputusan dari anggota. 2. Keanggotaan Kelompok Yang ideal anggota menunjukkan kemauan yang tulus, saling merangkul, merasa bangga atas kelompoknya. 3. Nilai Tujuan Kelompok 8

Penilaian yang tinggi tehadap tujuan kelompok oleh semakin banyak anggota kelompok, kelompok semakin kuat. 4. Homogenitas Anggota Kelompok Perbedaan diantara anggota tidak dirasakan, rasa kesamaan meningkat, maka aktivitas meningkat dan kelompok semakin kompak. 5. Keterpaduan Kegiatan kelompok Setiap anggota merasakan melebur menjadi satu didalam setiap kegiatan kelompok, kerjasama diantara kelompok semakin kuat, akan memperbesar kekompakan kelompok. 6. Jumlah Anggota Kelompok Jumlah anggota yang besar akan mempersulit interaksi dan dapat memperlemah kekuatan kelompok. I. Suasana Kelompok Kelompok yang menarik yaitu yang memiliki suasana dimana anggotanya merasa saling diterima dan saling dihargai serta rasa persahabatan. Kelompok semakin dinamis jika mempunyai semangat dalam kehidupan kelompok. Faktor yang mempengaruhi suasana kelompok : 1. Hubungan Antara Anggota Kelompok Hubungan yang bersifat rukun, bersahabat dan penuh persaudaraan, menimbulkan perasaan bersemangat untuk mencapai tujuan kelompok, sehingga suasana kelompok menjadi baik. Hubungan yang kaku, formal, bermusuhan menimbulkan rasa apatis untuk mencapai tujuan kelompok. 2. Kebebasan Berprestasi Kebebasan berkreasi menimbulkan semangat kerja sehingga kegiatan anggota kelompok semakin kelihatan untuk mencapai tujuan kelompok. 3. Kelompok perlu mencari kebebasan dan pengawasan yang cocok, agar setiap anggota kelompok dapat berbuat sesuatu dengan tidak melanggar norma kelompok. 4. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik yang baik menimbulkan semangat kelompok. 9

J. Tekanan pada kelompok Tekanan pada kelompok dapat menimbulkan tegangan untuk mendorong berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok. Tekanan tersebut mengharapkan perubahan perilaku, ide, sikap dan kepercayan anggota kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok yaitu membantu kelompok mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok, membantu anggota kelompok memperkuat pendapatnya, serta menetapkan hubungan dengan lingkungan sosialnya. Tekanan yang kuat dan baik jika bersumber pada kelompok itu sendiri. Pemberian tekanan pada kelompok harus cermat sebab jika salah akan menimbulkan kepanikan dan mengurangi kedinamisan kelompok. Contoh pemberian tekanan yaitu pemberian penghargaan atas prestasi atau hukuman atas kesalahan. Semakin dirasakan sistem penghargaan maupun hukuman, akan menumbuhkan dorongan berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok. K. Efektivitas kelompok Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugastugasnya dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan berikutnya. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota berasosiasi dengan kelompoknya dan semakin puas anggota karena tujuan pribadi tercapai, maka kelompok menjadi efektif. 10

DAFTAR PUSTAKA. Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta. Marzuki, S. 1999, Pembinaan Kelompok, Universitas Terbuka, Jakarta Santosa, S. 1992, Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta Yusuf, Y. 1988, Dinamika Kelompok, CV Armico, Bandung 11