BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, Pengaruh Promosi, Customer Service, Lokasi, Dan Store

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. para penikmat kopi dimanapun ia berada. Saat ini sebagian masyarakat memiliki minat

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi dan teknologi dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini usaha pakaian semakin menjanjikan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB V PENUTUP. kekuatan dan kelemahan Javapuccino cafe sebagai berikut : a. Lokasi yang letaknya cukup strategis. Jauh dari kebisingan.

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan bisnis jasa restoran pada akhir-akhir ini semakin meningkat,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemasaran Ritel. Sessi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan untuk brand XL dan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena bisnis yang muncul saat ini salah satunya mengarah pada peningkatan usaha ekonomi produktif yang termasuk kedalam klasifikasi industri kreatif. Fenomena tersebut sangat terlihat jelas dengan menyebarnya industri kreatif yang tidak hanya tumbuh di kota kota besar. Perkembangan usaha industri kreatif tersebut sejalan dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada usaha kecil dan menengah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat seperti ditegaskan dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2009 2015 (http://www.sorotnews.com/berita/print/mari-elka-pangestu-dukung-ruu.10400.html). Kreativitas masyarakat pada bidang usaha ekonomi industri kreatif yang didukung dengan berbagai kebijakan pemerintah tersebut dianggap sebagai peluang bagi pelaku-pelaku bisnis untuk melakukan investasi baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Ketertarikan para pelaku bisnis yang melakukan investasi pada usaha ini tentu diimbangi dengan berbagai pertimbangan strategi pemasaran yang komprehensif dengan prediksi peluang pasar dari produk yang akan dipasarkan. Salah satu jenis usaha industri kreatif yang tumbuh subur di kota kota besar saat ini adalah usaha clothing. Salah satu kota besar yang ada di Indonesia dan dikenal sebagai kota jasa serta pariwisata dengan tingkatan perkembangan usaha industri kreatif yang sangat progresif adalah Kota Bandung. Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data mengenai jenis usaha clothing di Kota Bandung pada tahun 2013 sebanyak 135 clothing (Hidayat;2014:1). Jenis usaha kreatif ini menjadi icon kota khususnya di Kota Bandung dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan local ataupun mancanegara dan pengusaha maupun investor. 1

2 Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan dan harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli oleh para konsumen, yaitu dimana mereka akan membelinya, dengan berapa harga tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan. Suasana toko yang menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan suasana toko yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan minat mereka untuk mula-mula memasuki toko dan kemudian melihat-lihat ke dalam serta akhirnya melakukan pembelian (Habibah;2013:6). Sebaliknya suasana toko yang tidak teratur, penataan produknya yang kurang menarik dan tidak terawat serta pelayanan para karyawannya yang kurang memuaskan akan menimbulkan minat konsumen untuk membeli suatu barang berkurang atau bahkan untuk selanjutnya konsumen akan merasa segan untuk kembali berbelanja di toko yang bersangkutan. Suasana toko memiliki elemenelemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin dicipttakan. Elemen-elemen suasana toko terdiri dari komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan serta untuk mempengaruhi pelanggan untuk membeli barang (Utami;2006:238). Salah satu clothing di Bandung yaitu SMITH merupakan produk fashion asli Indonesia yang didirikan pada 8 Januari 2010. SMITH mempunyai misi yaitu untuk melengkapi kebutuhan fashion setiap individu Indonesia sehari-hari (smith.co.id/index.php?mode=about). SMITH telah memiliki cabang clothing di beberapa kota seperti di Bandung, Semarang, Banjarmasin, Kolaka, Purwokerto, dan juga baru-baru ini SMITH mulai membuka cabang baru di Bandung yang berlokasi di Jl.Buah Batu no.48 yang telah dibuka pada awal Oktober 2014 yang memiliki tempat atau toko yang lebih baik di banding cabang-cabang lainya dan menjadi objek penelitian yang diambil oleh penulis (http://smith.co.id/index.php?mode=store). SMITH juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri fashion karena banyaknya perusahaan perusahaan yang menghasilkan

3 produk sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualanya perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan minat beli pelanggan dalam produk tersebut. Minat beli konsumen itu sendiri merupakan perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler;2009:137). Mempertahankan minat bukanlah tugas yang mudah. Perhatian konsumen harus lebih ditingkatkan sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri konsumen. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti bentuk-bentuk promosi yang disampaikan. Selain itu, dalam tahapan ini yang perlu ditekankan adalah bagaimana konsumen bisa mengetahui bahwa produk atau jasa yang dijual bisa membantu mereka (Kotler;2009:568). Salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan yaitu dengan melihat suasana toko atau pada perusahaan tersebut dalam meningkatkan minat beli konsumen dengan memberikan kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam membeli suatu produk. Selain suasana toko, promosi penjualan juga sangat berpengaruh terhadap minat beli konsumen, yang dimana promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan (Hermawan;2012:273). Berdasarkan pra-survei yang dilakukan penulis, beberapa upaya nyata manajemen SMITH Buah Batu 48 dalam menciptakan suasana toko yang menarik antara lain dengan menyediakan tempat parkir kendaraan yang cukup luas, pemasangan papan nama toko yang jelas, pengaturan layout toko yang cukup luas, pengaturan display window yang menarik, pemasangan alat pendingin ruangan, penciptaan wall decoration yang menarik, interior display yang tertata, adanya

4 fasilitas toilet, dan penyajian musik musik yang sedang digemari anak muda. Dapat dikatakan suasana toko SMITH Buaha Batu 48 menarik. Hal ini juga diperkuat dengan hasil kuisioner pra-survei terhadap 15 konsumen SMITH di Bandung mengenai SMITH Buah Batu 48 dan SMITH Sultan Agung 27. Tabel 1.1 Hasil Kuisioner Penelitian Awal No Pertanyaan Iya (%) Tidak (%) 1 Suasana Tempat SMITH Buah Batu 48 Nyaman. 11 73.33 4 26.67 2 Lahan Parkir SMITH Buah Batu 48 Luas. 12 80 3 20 3 Suasana Tempat SMITH Sultan Agung 27 Nyaman. 7 46.67 8 53.33 4 Lahan Parkir SMITH Sultan Agung 27 Luas. 5 33.33 10 66.67 5 Produk SMITH Berkualitas. 13 86.67 2 13.33 Iklan 6 (brosur,p Darimana Anda Mengetahui SMITH Buah (%) Internet (%) Lainya (%) amphlet, Batu 48? dll) 4 40 6 60 4 40 Sumber: Hasil olah kuisioner Pra Survey, April 2015 Dari olahan data diatas dapat diketahui bahwa SMITH Buah Batu 48 lebih memiliki potensi tempat yang lebih baik dibanding SMITH Sultan Agung 27 baik di Bandung dari segi luas parkir, luas toko, dan kenyamanan itu sendiri serta dengan produk yang berkualitas menjadi kelebihan tersendiri. Nama SMITH Buah Batu 48 Bandung sudah cukup dikenal dikalangan anak muda di bandung melalui beberapa promosi hal itu juga dapat dibuktikan dari hasil pra survey diatas baik melalui media social serta online seperti website, facebook, twitter, instagram, line, bbm, dan words of mouth dari tiap konsumen SMITH serta event-event yang sering diadakan, namun dikarenakan SMITH Buah Batu 48

5 Bandung ini baru didirikan pada awal Oktober 2014 silam pihak manajemen SMITH Buah Batu 48 Bandung mulai gencar melakukan event-event dan promosi penjualan untuk menarik minat beli konsumen yang dikhususkan untuk daerah Buah Batu, seperti terlihat pada gambar: Gambar 1.1 Brosur dan Iklan SMITH Buah Batu 48 Bandung Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa SMITH Buah Batu 48 Bandung gencar melakukan beberapa promosi untuk menarik minat beli konsumen untuk mengunjungi dan membeli produk di SMITH Buah Batu 48 Bandung. Namun dalam pelaksanaanya promosi penjualan yang dilakukan oleh SMITH Buah Batu 48 Bandung belum bisa meningkatkan penjualan hal ini dapat dilihat dari total penjualan yang diperoleh 6 bulan terakhir masih dominan menurun dan belum bisa mencapai target penjualan.

6 Tabel 1.2 Laporan Penjualan SMITH Buah Batu 48 Bandung No Bulan Tahun Target Penjualan Total Penjualan Selisih Target Penjualan Presentase (%) 1 Oktober 2014 Rp.160.000.000 Rp.53.164.200 Rp.-106.835.800 33,23 2 November 2014 Rp.160.000.000 Rp.41.643.500 Rp.-118.356.500 26.03 3 Desember 2014 Rp.160.000.000 Rp.49.445.600 Rp.-110.554.400 30.90 4 Januari 2015 Rp.160.000.000 Rp.47.583.000 Rp.-112.417.000 29.74 5 Februari 2015 Rp.160.000.000 Rp.36.880.200 Rp.-123.119.800 23.05 6 Maret 2015 Rp.160.000.000 Rp.34.268.000 Rp.-125.732.000 21.42 Rata Rata Rp.43.830.750 Rp.-116.169.250 27.39 Sumber: Laporan Keuangan SMITH Buah Batu 48 Bandung Tahun 2014-2015 Berdasarkan data yang diperoleh diatas tersebut, berarti total penjualan yang di hasilkan SMITH Buah Batu 48 masih dominan menurun dan masih belum bisa mencapai target penjualan dengan selisih target penjualan yang cukup besar dan presentase tingkat penjualan yang kecil. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, selanjutnya dapat diidentifikasi masalah bahwa dalam suasana toko yang dimiliki, dan promosi

7 penjualan yang dilakukan serta minat beli konsumen yang dilakukan SMITH Buah Batu 48 Bandung memberikan masalah tersendiri bagi konsumen potensial. Dari olahan pra survey yang dilakukan banyak konsumen yang menjawab bahwa tempat yang dimiliki SMITH Buah Batu 48 lebih baik dibanding dengan SMITH Sultan Agung 27 di Bandung baik dari luas parkir, luas toko dan kenyamanan itu sendiri serta banyak juga yang mengenal SMITH Buah Batu 48 dari beberapa media iklan seperti brosur, spanduk, pamphlet, media social serta online seperti internet, facebook, instagram, twitter, bbm, line, dan lainya juga seperti dari eventevent yang dilakukan, ataupun dari words of mouth. Namun hal tersebut tidak terlalu efektif juga terhadap minat beli konsumen SMITH Buah Batu 48 Bandung dalam meningkatkan penjualan. Penelitian ini dilakukan untuk meminimalisir dan mengefensiasikan biaya yang harus dikeluarkan pihak manajemen SMITH Buah Batu 48 Bandung dalam meningkatkan minat beli, untuk meningkatkan penjualan, dan mencapai target penjualan dengan mengoptimalkan suasana toko yang sudah ada dan promosi penjualan yang harus dilakukan serta untuk mengetahui dan memutuskan apakah toko SMITH Buah Batu 48 Bandung ini mampu atau tidak melanjutkan bisnisnya dalam jangka panjang. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana suasana toko di SMITH Buah Batu 48 Bandung. 2. Bagaimana promosi penjualan di SMITH Buah Batu 48 Bandung. 3. Bagaimana minat beli konsumen di SMITH Buah Batu 48 Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh suasana toko dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di SMITH Buah Batu 48 Bandung baik secara parsial maupun simultan.

8 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan S1 Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama. Dengan diperolehnya informasi dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan hasil kajian mengenai suasana toko yang dilakukan oleh SMITH Buah Batu 48 Bandung. 2. Untuk mendapatkan hasil kajian mengenai promosi penjualan yang dilakukan oleh SMITH Buah Batu 48 Bandung. 3. Untuk mendapatkan hasil kajian mengenai minat pembelian konsumen pada SMITH Buah Batu 48 Bandung. 4. Untuk mendapatkan hasil analisis pengaruh suasana toko dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen SMITH Buah Batu 48 Bandung baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Implikasi Akademis Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pengembangan yang lebih mendalam untuk mengkaji bidang ilmu Manajemen Pemasaran khususnya mengenai hubungan antara suasana toko dengan promosi penjualan dan implikasinya terhadap minat beli. 2. Implikasi Manajerial Penelitian ini diharapkan dapat menambah gagasan pemikiran dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan di SMITH clothing Buah Batu 48 khususnya dalam pengembangan dari suasana toko dan promosi penjualan untuk meningkatkan minat beli dari konsumen potensial.