Ditimbang EMB 3,6 gr. Ditambahkan Aquades 100 ml. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Disiapkan NaCl fisiologis 0,9 % sebanyak 10 ml

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pengujian Proses Demulsifikasi

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

BAB 4. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP DUA FAKTOR

Lampiran 1 Hasil determinasi tanaman alpukat. lxiv

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR

BAB 3 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK 1 FAKTOR

Lampiran 1 Good Manufacturing Practice penanganan bahan baku PT Z

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH

BAB 8. APLIKASI RANCANGAN PETAK PETAK TERPISAH

BAB 5. APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK DUA FAKTOR

Cara Perhitungan : % N = Abs Blangko X 14 X N. HCl X 100% Berat Sampel

BAB 2. APLIKASI RANCANGAN ACAK LENGKAP 1 FAKTOR

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

LAMPIRAN. Hasil Translasi sequens dengan ExPASy Translate Tool

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan yaitu :

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

LAMPIRAN. Biakan Jamur Colletotrichum sp

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

RANCANGAN PERCOBAAN DENGAN SAS. Oleh Kismiantini, M.Si.

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

III. METODE PENELITIAN

1 atm selama 15 menit

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN K1.5 K4.5 K1.3 K3.3 K3.5 K4.4 K2.3 K4.3 K3.2 K5.2 K2.1 K5.3 K3.1 K4.1 K5.4 K1.2 K4.2 K5.5 K3.4 K5.1 K1.4 K2.5 K2.2 K1.1 K2.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lampiran 1. Alat penyulingan minyak nilam

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

LAMPIRAN. Preparasi sampel daun binahong. Ekstraksi Daun Binahong

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

Lampiran 1 : Isolasi akteri E-coli Tahap 1 (Pembuatan Media EM) Ditimbang EM 3,6 gr Ditambahkan Aquades 1 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Disiapkan NaCl fisiologis,9 % sebanyak 1 ml Dimasukkan kedalam tabung reaksi Diautoklaf erlenmeyer berisi media dan tabung reaksi berisi NaCl fisiologis selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam cawan petri Disiapkan sampel (feses ayam segar) Dimasukkan feses kedalam tabung reaksi berisi NaCl fisiologis Dihomogenkan Diambil 1 tetes feses yang sudah dihomogenkan dengan NaCl fisiologis Dimasukkan kedalam cawan petri yang telah berisi media EM Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati 49

Lampiran 2 : Isolasi akteri E-coli Tahap 2 (Pembuatan Media EM Gores) Ditimbang EM 3,6 gr Ditambahkan Aquades 1 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Diautoklaf erlenmeyer berisi media selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam cawan petri Diambil bakteri yang sudah tumbuh dari media EM yang sudah diinkubasi menggunakan jarum ose steril Digoreskan kedalam media EM baru dengan pola segiempat menggunakan jarum ose steril Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati 5

Lampiran 3 : Isolasi akteri E-coli Tahap 3 (Pembuatan Media NA Miring) Ditimbang NA 2 gr Ditambahkan Aquades 1 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Diautoklaf erlenmeyer berisi media selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam tabung reaksi Didiamkan dengan pososi miring hingga membentuk agar Diambil bakteri yang sudah tumbuh dari media EM gores yang sudah diinkubasi menggunakan jarum ose steril Digoreskan kedalam media NA miring dengan pola zig-zag menggunakan jarum ose steril Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati Disimpan kedalam lemari pendingin 51

Lampiran 4 : Isolasi akteri Asam Laktat (Pembuatan Media MRS agar) Ditimbang MRS agar 34,1 gr Ditambahkan Aquades 5 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Disiapkan NaCl fisiologis,9 % sebanyak 1 ml Dimasukkan kedalam tabung reaksi Diautoklaf erlenmeyer berisi media dan tabung reaksi berisi NaCl fisiologis selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam cawan petri Disiapkan sampel (isi perut ayam dari proventrikulus-duodenum) Dimasukkan sampel kedalam tabung reaksi berisi NaCl fisiologis Dihomogenkan Diambil 1 tetes sampel yang sudah dihomogenkan dengan NaCl fisiologis Dimasukkan kedalam cawan petri yang telah berisi media MRS agar Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati 52

Lampiran 5 : Isolasi akteri Asam Laktat (Pembuatan Media MRS agar Gores) Ditimbang MRS agar 34,1 gr Ditambahkan Aquades 5 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Diautoklaf erlenmeyer berisi media selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam cawan petri Diambil bakteri yang sudah tumbuh dari media MRS agar yang sudah diinkubasi menggunakan jarum ose steril Digoreskan kedalam media MRS agar baru dengan pola segiempat menggunakan jarum ose steril Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati 53

Lampiran 6 : Isolasi akteri Asam Laktat (Pembuatan Media MRS agar Miring) Ditimbang MRS agar 2,46 gr Ditambahkan Aquades 3 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Diautoklaf erlenmeyer berisi media selama 15 menit dengan suhu 121 C Dituang media kedalam tabung reaksi Didiamkan dengan pososi miring hingga membentuk agar Diambil bakteri yang sudah tumbuh dari media MRS agar miring yang sudah diinkubasi menggunakan jarum ose steril Digoreskan kedalam media MRS agar miring dengan pola zig-zag menggunakan jarum ose steril Diinkubasi selama 24-48 jam Diamati Disimpan kedalam lemari pendingin 54

Lampiran 7 : Data dan Anova obot Potong Rataan POA 1621.78 1687.55 1675.8 1796.4 1698.32 1695.83 b PO 161.9 1598.37 172.32 1587.28 1673.21 1632.62 b P1 1798.97 1732.29 1742.9 1793.4 1835 178.51 a P2 1892.32 1811.32 182.8 1833.9 1858.94 1843.31 a Total 6952.27 Rataan 1738.7 Dependent Variable: POTONG Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 3 128911.5177 4297.559 17.95 <.1 Error 16 38294.7652 2393.4228 Corrected Total 19 16726.2829 R-Square Coeff Var Root MSE POTONG Mean.77973 2.814773 48.92262 1738.67 Alpha.5 Error Degrees of Freedom 16 Error Mean Square 2393.423 Critical Value of t 2.11991 Least Significant Difference 65.593 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N PERLAKUAN A 1843.31 5 D A A 178.51 5 C 1695.83 5 A 1632.62 5 55

Lampiran 8 : Data dan Anova obot Karkas Rataan POA 1371.68 1437.23 1424.97 1546.28 1447.89 1445.61 b PO 1351.4 1347.7 1451.89 1337.7 1423.12 1382.24 b P1 1573.43 157.16 1517.39 1568.28 169.97 1555.25 a P2 1667.23 1586.12 1594.99 168.58 1633.6 1618. a Total 61.9 Rataan 15.27 Dependent Variable: KARKAS Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 3 1697.562 56335.854 23.51 <.1 Error 16 38333.7958 2395.8622 Corrected Total 19 27341.3577 R-Square Coeff Var Root MSE KARKAS Mean.815117 3.262578 48.94755 15.272 Alpha.5 Error Degrees of Freedom 16 Error Mean Square 2395.862 Critical Value of t 2.11991 Least Significant Difference 65.626 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N PERLAKUAN A 1618. 5 D A A 1555.25 5 C 1445.61 5 A 1382.24 5 Lampiran 9 : Data dan Anova Persentase Karkas Rataan POA 84.57 85.16 85.6 86.7 85.25 85.22 b PO 84.36 84.31 85.28 84.23 85.5 84.65 c P1 87.46 87. 87.6 87.44 87.73 87.34 a P2 88.1 87.56 87.63 87.71 87.84 87.77 a Total 344.99 Rataan 86.24 Dependent Variable: PKARKAS Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F Model 3 35.55876477 11.85292159 71.21 <.1 Error 16 2.6631282.1664455 Corrected Total 19 38.22188559 56

R-Square Coeff Var Root MSE PKARKAS Mean.93325.47321.47977 86.24915 Alpha.5 Error Degrees of Freedom 16 Error Mean Square.166445 Critical Value of t 2.11991 Least Significant Difference.547 Duncan Grouping Mean N PERLAKUAN A 87.7735 5 D A A 87.3424 5 C 85.229 5 A C 84.6516 5 57

Lampiran 1 : Data dan Anova Hati Total Rataan POA 18.99 16.71 16.65 16.36 19.9 88.61 17.722 PO 21.47 17.33 12.39 17.32 17.5 86.1 17.22 P1 19.28 15.87 17.9 2.12 15.9 87.45 17.49 P2 17.86 17.22 13.84 16.57 18.5 83.99 16.798 Total 346.6 69.212 Rataan 86.52 17.33 Anova obot Hati SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 2.376775.7922583 3.15 tn 3,15 4,34 Galat 16 83.5468 5.22163 Total 19 85.922855 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 58

Lampiran 11 : Data dan Anova Jantung Total Rataan POA 5.67 4.8 4.29 4.11 3.88 22.3 4.46 PO 5.36 4.5 3.28 4.85 3.7 21.69 4.338 P1 4.39 3.69 4.36 4.51 4.3 2.98 4.196 P2 3.27 5.3 4.67 3.48 3.81 2.53 4.16 Total 85.23 17.46 Rataan 21.31 4.2615 Anova obot Potong Jantung SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3.28162.938733 3.18 tn 3,15 4,34 Galat 16 8.2426.5151625 Total 19 8.52422 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 59

Lampiran 12 : Data dan Anova Gizard Total Rataan POA 15.16 16.82 21.84 15.19 15.36 84.37 16.874 PO 16.66 24.96 21.3 19.4 13.2 95.7 19.14 P1 16.45 22.39 14.34 19.4 2.5 92.63 18.526 P2 15.48 18.5 12.3 19.63 16.99 82.45 16.49 Total 354.52 7.94 Rataan 88.63 17.726 Anova obot Potong Gizard SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 22.69578 7.56526.66 tn 3,15 4,34 Galat 16 184.573 11.535812 5 Total 19 27.26878 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 6

Lampiran 13 : Data dan Anova Duodenum Total Rataan POA 8.2 8.23 8.53 7.57 7.83 4.36 8.72 PO 9.73 7.19 6.5 6.86 7.35 37.18 7.436 P1 6.67 7.15 7.11 7.86 5.28 34.7 6.814 P2 5.17 9.55 5.43 7.96 5.11 33.22 6.644 Total 144.83 28.966 Rataan 36.275 7.2415 Anova obot Potong Duodenum SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 6.336615 2.11225 1.21 tn 3,15 4,34 Galat 16 27.9598 1.7474425 Total 19 34.295695 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 61

Lampiran 14 : Data dan Anova Yeyenum Total Rataan POA 11.59 11.26 7.7 6.74 7.71 45. 9. PO 1.49 8.13 6.11 7.43 6.4 38.2 7.64 P1 5.95 6.52 7.29 9.76 6.32 35.84 7.17 P2 6.2 8.12 8.8 7.8 6.46 36.47 7.29 Total 155.51 31.1 Rataan 38.88 7.78 Anova obot Potong Yeyenum SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 1.58368 3.5278933 3 1.21 tn 3,15 4,34 Galat 16 46.8156 2.925975 Total 19 57.39928 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 62

Lampiran 15 : Data dan Anova Ileum Total Rataan POA 8.51 11.61 1.63 7.52 9.72 47.98 9.6 PO 12.55 1.7 6.23 8.57 9.62 47.4 9.41 P1 8.5 8.95 1.56 1.87 9.5 47.93 9.59 P2 7.24 1.54 1.5 1.2 6.67 44.71 8.94 Total 187.65 37.52 Rataan 46.91 9.38 Anova obot Potong Ileum SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 1.42154.4738466 7.15 tn 3,15 4,34 Galat 16 49.67828 3.148925 Total 19 51.9982 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 63

Lampiran 16 : Data dan Anova Caecum Total Rataan POA 3.82 4.44 6.21 3.23 2.71 2.41 4.8 PO 5.74 5.19 3.41 3.84 5.2 23.39 4.68 P1 3.78 3. 4.48 3.35 4.58 19.18 3.84 P2 4.33 4.47 4.29 4.4 4.46 21.59 4.32 Total 84.57 16.91 Rataan 21.14 4.23 Anova obot Potong Caecum SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3 1.91195.637316 7.76 tn 3,15 4,34 Galat 16 13.33396.8333725 Total 19 15.24555 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 64

Lampiran 17 : Data dan Anova Colon Total Rataan POA 1.54 1.42 1.13.67 1.53 6.3 1.26 PO 1.31.88.82.95 1.26 5.21 1.4 P1.89 1.4 1.3 1. 1.36 5.33 1.7 P2 1.22 1.55 1.32.76 1.2 5.87 1.17 Total 22.7 4.54 Rataan 5.67 1.13 Anova obot Potong Colon SK D F tabel Jk Kt F Hitung,5,1 3.14986.499533 3.65 tn 3,15 4,34 Galat 16 1.22884.76825 Total 19 1.3787 Keterangan: tn = tidak berbeda nyata (Pr >.5) 65