SKOPOLETIN SENYAWA FENILPROPANOID DARI KULIT UMBI UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) VARIETAS IR-MELATI

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

Jurnal Kimia Indonesia

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) SKRIPSI PUTRI N E NAIBORHU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4 Pembahasan Artokarpin (35)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI BUNGA TUMBUHAN MAWAR PUTIH (Rosa hybrida L.) SKRIPSI RUT SAMAYANA LUBIS

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BUNI (Antidesma bunius (L) Spreng.) SKRIPSI RIA AGNES ADELINA MANALU

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SKRINING AWAL ANTIKANKER SKRIPSI

KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 Percobaan dan Hasil

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN AKALIFA (Acalypha wilkesiana Muell. Arc.) SKRIPSI SISKA NELVI ANNA

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephellium lappaceum L.) SKRIPSI DEWI F SIRINGORINGO

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KURKUMIN DAN BISAKURON DARI EKSTRAK RIMPANG TEMU GLENYEH (Curcuma soloensis. Val)

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

PENENTUAN STRUKTUR SENYAWA COUMARINOLIGNAN PADA FRAKSI DIKLOROMETANA KULIT BATANG DURIAN KLAWING (Durio graveolens Becc.)

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Noda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN BUNGA KUPU-KUPU RAMBAT (Bauhinia kockiana Lour.) SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

Lampiran 1 Bagan alir lingkup kerja penelitian

Mesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN JAMBU MONYET ( Anacardium occidentale L.) SKRIPSI TRIA NOVITA TAMPUBOLON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

ANNISA RAHMAYANI TELAAH KANDUNGAN KIMIA RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L.) PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI BUNGA TUMBUHAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN TUMBUHAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) SKRIPSI SUDIRMAN SILAEN

ABSTRAK. Isolasi dan Karakterisasi Flavonoid dari Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King) Oleh: ASMAUL HUSNA

Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2

4 PEMBAHASAN. (-)-epikatekin (5, 7, 3, 4 -tetrahidroksiflavan-3-ol) (73). Penentuan struktur senyawa tersebut

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH (Psidium guajava L.) SKRIPSI

DAFTAR ISI... JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

Isolasi Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Kembang Sepatu (Hibiscus Rosasinensis) ) Nohong ), Hadijah Sabarwati ) Abstract

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ASILFLOROGLUSINOL TERPRENILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri. Burm F.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDADARI KULIT BATANG TUMBUHAN PETAI CINA ( Leucaena glauca L.) SKRIPSI MARLINTON SINAGA

ISOLASI DAN ELUSIDASI STRUKTUR SENYAWA KUMARIN DARI BIJI BUAH SICEREK (Clausena excavata)

san dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG Garcinia cf. cymosa DAN UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN. Jurusan kimia, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang 2

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTICANDIDAISIS SERBUK DAUN SIRIH DUDUK (Piper sarmentosum Roxb.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi senyawa ekstrak aseton kulit

Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YENNY INDRIYANI

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

SATU SENYAWA STEROID DARI DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L. Medik) ASAL SULAWESI UTARA

Isolasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria

Transformasi Gugus Fungsi Senyawa Baekeol Sebagai Model Pembelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang berjudul Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Tembelekan. Oleh Darmawati M. Nurung NIM:

Santon Dari Kulit Batang Tumbuhan Asam Kandis (Garcinia cowa)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI KULIT BATANG TUMBUHAN BALIK ANGIN (Macaranga recurvata Gage.)

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA TRITERPEN DARI DAUN TREMBESI (Samanea saman (Jacq.) Merr) TERHADAP Escherichia coli.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

III. BAHAN DAN METODA

Transkripsi:

SKPLETIN SENYAWA FENILPRPANID DARI KULIT UMBI UBI JALAR (IPMEA BATATAS L.) VARIETAS IR-MELATI Citra Putri Pramitha 1, Alfinda Novi Kristanti, dan Nanik Siti Aminah * 1 Mahasiswa Prodi S-1 Kimia, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya *email: nanik-s-a@fst.unair.ac.id Received August 01 Accepted 0 November 01 Abstrak Suatu senyawa golongan fenil propanoid dengan nama skopoletin telah berhasil diisolasi dari kulit umbi ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas IR-melati. Ekstraksi senyawa dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol, dilanjutkan dengan partisi menggunakan n-heksana dan etil asetat. Pemisahan dan pemurnian senyawa dilakukan menggunakan teknik kromatografi kolom gravitasi. Struktur senyawa dianalisis berdasarkan data spektroskopi UV/Vis, 1D, dan D-NMR. Kata kunci : fenilpropanoid, skopoletin, Ipomoea batatas L. Abstract A compound of phenylpropanoid group called scopoletin has been isolated from the tuber peel of sweet potato (Ipomoea batatas L) IR-melati var. Extraction of this compound was done by maceration method using methanol solvent, followed by partition with n-hexane and ethyl acetate. Separation and purification of compound was undertaken by gravity column chromatography techniques. Chemical structure of the scopoletin was confirmed by UV/Vis, 1D and D NMR data. Keywords : phenylpropanoid, scopoletin, Ipomoea batatas L. Pendahuluan Ipomoea batatas L. merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang biasa disebut ubi jalar dengan morfologi tanaman meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Tanaman ini termasuk dalam famili Convolvulaceae (Shekhar,et al., 01). Indonesia memiliki berbagai macam jenis ubi jalar, salah satunya adalah ubi jalar putih atau biasa disebut ubi IR-melati di daerah Malang. Tanaman ini merupakan sayuran yang sangat bergizi, mengandung berbagai vitamin, asam amino, mineral, serat makanan, senyawa fenolik, tokoferol, β-karoten (Wu, et al., 00). Bagian daging umbi ubi jalar memiliki konsentrasi senyawa fenolik lebih rendah dibandingkan dengan bagian kulitnya (ki, et al., 00b). Ada berbagai macam senyawa fenolik seperti asam fenolat dan flavonoid yang ditemukan dalam ubi jalar (Islam, et al., 00), tetapi dari sebagian besar penelitian yang dipublikasikan hanya dibahas tentang kandungan antosianin dalam ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas IR-melati. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian terhadap ubi jalar putih (ubi IR-melati) pada bagian kulit umbinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa fenolik yang terdapat dalam kulit 1

umbi ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas IR-melati. Metode Penelitian Alat dan Bahan Kromatografi kolom gravitasi menggunakan silika gel G-0 dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pelat silika gel GF. Spektrum UV ditetapkan dengan spektrometer Shimadzu UV-100 dan spektrum 1 -NMR, 1 C-NMR, SQC, MBC, dan NESY ditentukan dengan spektrometer BRUKER 00 Mz menggunakan pelarut metanol-d. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit umbi Ipomoea batatas L varietas IR-melati. yang diperoleh dari Dusun Kepatihan, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kulit umbi yang dimaksud di sini adalah hasil kupasan kulit dari umbi Ipomoea batatas L varietas IR-melati. Prosedur Penelitian Ekstraksi dan isolasi Sampel kering Ipomoea batatas L varietas IR-melati (10 g) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol sebanyak dua kali. Setelah disaring, maserat dipisahkan dan diuapkan pelarutnya untuk mendapatkan ekstrak metanol. Ekstrak metanol selanjutnya dipartisi dengan n-heksana dan etil asetat. Ekstrak etil asetat difraksinasi dengan kromatografi kolom gravitasi menggunakan eluen campuran n- heksana : etil asetat yang kepolarannya ditingkatkan secara gradien hingga menghasilkan tujuh fraksi utama yakni A, B, C, D, E, F, dan G. Pemisahan terhadap fraksi G, selanjutnya dilakukan menggunakan kromatografi kolom gravitasi kembali (eluen n-heksana : etil asetat yang kepolarannya ditingkatkan secara gradien) untuk memperoleh subfraksi G1 yang merupakan isolat murni berdasarkan hasil uji dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan tiga sistem eluen yang berbeda. Penentuan struktur molekul dilakukan dengan menggunakan data spektroskopi UV/Vis dan NMR (1D dan D). asil dan Pembahasan Skopoletin berupa serbuk berwarna putih sebanyak,1 mg. Data spektrum UV/Vis memberikan serapan maksimum pada λ maks (log ) 0 nm (,0), nm (,0), nm (,), dan, nm (,0). Pemberian pereaksi geser Na memberikan λ maks pada 1, nm dan nm. Data spektrum 1 -NMR (metanol-d) memberikan pergeseran pada, (, s, C ),, (1, d, J =, z, -),, (1, s, -),,1 (1, s, -), dan, (1, d, J =, z, -). Data spektrum 1 C-NMR (metanol-d) memberikan pergeseran pada, (s, C ), 10, (s, C-), 10, (s, C-), 11, (s, C-), 11, (s, C-), 1,1 (s, C- ), 1, (s, C-), 11, (s, C-10), 1,1 (s, C-), dan 1,1 (s, C-). Analisis spektrum UV, mengindikasikan adanya kerangka kumarin. Setelah penambahan Na, terjadi pergeseran batokromik dari λ maks 0 nm menjadi 1, nm dan λ maks, nm menjadi nm. Adanya pergeseran serapan maksimum menuju ke panjang gelombang yang lebih besar, menunjukkan bahwa terdapat gugus hidroksi yang terikat pada cincin aromatik. Spektrum 1 C-NMR yang dilengkapi dengan DEPT 0 dan DEPT 1 memperlihatkan adanya 10 sinyal karbon yang terdiri dari satu sinyal karbon metil berupa gugus metoksi ( C, ppm), empat sinyal karbon metin ( C 10,; 10,; 11,; dan 1,1 ppm), dan lima sinyal karbon kuarterner ( C 11,; 1,; 11,; 1,1; dan 1,1 ppm). Dari kelima sinyal karbon kuarterner tersebut terdapat dua sinyal karbon oksiaril ( C

1, ppm dan C 1,1 ppm) dan satu sinyal karbon gugus karbonil ( C 1,1 ppm). Spektrum 1 -NMR senyawa fenolik dalam metanol-d memperlihatkan adanya dua sinyal proton aromatik, yaitu sinyal singlet pada, ppm dan,1 ppm. Sinyal tersebut menandakan adanya dua proton aromatik yang terikat pada posisi para. Sinyal proton lainnya pada spektrum 1 -NMR memperlihatkan adanya dua sinyal doublet (J =, z) pada, ppm dan, ppm yang menandakan adanya proton olefinik pada posisi cis. Serta satu sinyal singlet yang menandakan adanya gugus metoksi pada, ppm. Analisis spektrum 1 C-NMR dan 1 -NMR menunjukkan adanya kumarin disubstitusi. Analisis spektrum 1 -NMR menunjukkan adanya satu susbtituen gugus metoksi. Dengan demikian dapat diduga bahwa substituen satu lagi adalah gugus hidroksi, karena hasil analisis menggunakan spektroskopi UV/Vis memperlihatkan adanya pergeseran batokromik. Pergeseran tersebut menunjukkan bahwa terdapat gugus fenolik dalam struktur senyawa. Sinyal yang menunjukkan adanya gugus hidroksi tidak tampak pada spekrum 1 -NMR dikarenakan pelarut yang digunakan adalah metanol-d. Analisis dari spektrum CSY menunjukkan adanya korelasi antara kedua sinyal proton olefinik (, ppm dan, ppm) yang terikat pada C- dan C-. Tabel-1 Data NMR senyawa skopoletin (-hidroksi--metoksi-kroman--on) hasil isolasi -hidroksi--metoksi-kroman--on C (mult, J) (ppm) C CSY NESY MBC (ppm) (ppm) (ppm) 1 - - - - - - 1,1 - - -, (d, J =, z) 11,,, C-, C-, (d, J =, z) 1,1,,;,1 C-, C-, C-10,1 (s) 10, -,;, C-, C-, C-, C-10-1, - - - - 1,1 - - -, (s) 10, - - C-, C-, C-, C-10-11, - - - 10-11, - - - -C, (s), -,1 C- Spektrum SQC memperlihatkan lima korelasi sinyal proton, yaitu korelasi, (d, J =, z) dengan C 11,; korelasi, (d, J =, z) dengan C 1,1; korelasi,1 (s) dengan C 10,; korelasi, (s) dengan 10,; dan korelasi, (s) dengan C,. Berdasarkan analisis spektrum MBC, proton olefinik pada, ppm berkorelasi dengan C- ( C 1,1 ppm), C- ( C 10, ppm), dan C-10 ( C 11, ppm). al ini menunjukkan bahwa proton, ppm terikat pada C-. Dengan demikian, proton olefinik pada, ppm terikat pada C-. Proton olefinik pada, ppm berkorelasi dengan C- ( C 1,1 ppm) dan C- ( C 11, ppm). Proton aromatik pada,1 ppm berkorelasi dengan C- ( C 1,1 ppm), C-, C- dan C-10 ( C 11, ppm). Adanya korelasi dari sinyal proton,1 ppm dengan C- menunjukkan bahwa proton tersebut terikat pada C-.

Korelasi sinyal proton,1 ppm.karena proton,1 ppm terikat pada C-, maka proton, ppm terikat pada C-. Proton aromatik pada, ppm berkorelasi dengan C-, C-, C- ( C 11, ppm), dan C-10 ( C 11, ppm). Sinyal proton gugus metoksi, ppm berkorelasi dengan sinyal karbon pada C 1, ppm. al ini menunjukkan bahwa gugus hidroksi terikat pada karbon dengan sinyal C 1,1 ppm. Dari hasil analisis spektrum MBC, atom karbon yang terletak pada C- dan C- belum dapat ditentukan. Penempatan C 1, ppm dan C 1,1 ppm pada C- atau C- dapat dilihat dari hasil analisis spektrum NESY. asil analisis spektrum NESY menujukkan bahwa terdapat korelasi sinyal proton antara, ppm dengan,1 ppm;, ppm dengan,1 ppm; dan, ppm dengan, ppm. Adanya korelasi sinyal proton antara, ppm dengan,1 ppm pada spektrum NESY menunjukkan bahwa atom karbon ( C 1, ppm) terletak pada posisi C-. Dengan demikian, atom karbon yang terletak pada posisi C- adalah atom karbon ( C 1,1 ppm). Berdasarkan data spektrum 1 -NMR, 1 C- NMR, CSY, NESY, SQC, dan MBC (Tabel 1), maka senyawa hasil isolasi diprediksi sebagai skopoletin (- hidroksi--metoksi-kroman--on) (Gambar 1)., C (a),,1 10, 10, 1,1 10 11, 1,1 11, 11,,, C 1, 10, 1,1 (b) C 10 (c) (d) Gambar-1 Senyawa skopoletin: (a) 1 -NMR (b) 1 C-NMR (c) MBC ( ),(d) CSY ( ) dan NESY (- - -) Kesimpulan Senyawa fenilpropanoid dengan nama skopoletin (-hidroksi--metoksi-kroman- -on) telah berhasil diisolasi dari kulit umbi Ipomoea batatas L varietas IRmelati. C 1

Daftar Pustaka Islam, M.S., Yoshimoto, M., Yahara, S., kuno, S., Ishiguro, K., Yamakawa,. (00). Identification and Characterization of Foliar Polyphenolic Composition in Sweet potato (Ipomoea batatas L.) Genotypes. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 0, 1. ki, T., Masuda, M., same, M., Kobayashi, M., Furuta, S., Nishiba, Y., Suda, I., (00b). Radicalscavenging activity of hot water extract from leaves of sweet potatocultivar Simon-1. Nippon Shokuhin Kagaku Kogaku Kaishi,,. Shekhar, S., Mishra, D., Buragohain, A. K., Chakraborty, S., & Chakraborty, N. (01). Comparative analysis of phytochemicals and nutrient availability in two con-trasting cultivars of sweet potato (Ipomoea batatas L.). Food Chemistry, 1,. Wu, X., Sun, C., Yang, L., Zeng, G., Liu, Z., & Li, Y. (00). Carotene content in sweetpotato varieties from China and the effect of preparation on carotene retention in the Yanshu No.. Innovative Food Science and Emerging Technologies,,1.