A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur Analisis

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

LAMPIRAN. 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

BAB III METODE PENELITIAN

Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

METODE. Materi. Rancangan

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

Lampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

Transkripsi:

LAMPIRAN 42

Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian didinginkan dalam deskikator selama 20 menit.sampel sebanyak 2 g dimasukan ke dalam cawan porselen yang sebelumnya telah ditimbang beratnya.cawan beserta isinya dimasukan dalam oven lalu dikeringkan pada suhu 100-105 o C hingga beratnya konstan selama 6 jam.cawan dan isinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam deskikator sebelum ditimbang kembali. Kadar air dapat diketahui dengan : A - B Kadar air = x 100% C Keterangan : A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) B. Kadar Abu (AOAC, 1984) Sampel sebanyak 2 g ditempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian angkat dan dipijarkan pada suhu 600 o C selama 5 jam hingga berat tetap lalu dinginkan dan timbang cawan. Kadar abu dihitung dengan rumus : Berat abu (g) Kadar abu = Berat sampel (g) x 100% C. Kadar Nitrogen (AOAC, 1984) Sebanyak 0,1 g sampel dimasukan ke dalam labu Kjeldahl kemudian ditambahkan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat dan 1 g katalis CuSO 4.NaSO 4. Larutan tersebut kemudian didestruksi hingga jernih. Hasil destruksi dilarutkan dengan akuades <25 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung destilasi kemudian ditambahkan 15 ml NaOH 40% (6N). Atur proses destilasi dengan urutan pengeluaran asam borat 2% ke dalam labu Erlenmeyer. Larutan sampel dimasukan ke dalam labu destilasi. Proses destilasi dihentikan apabila volume larutan asam borat dalam penampung menjadi dua kali lipat atau hingga, asam borat berubah warna dari ungu menjadi hijau muda. Hasil destilasi kemudian dititrasi dengan H 2 SO 4 0,02N terstandarisasi.hitung volume H 2 SO 4 yang digunakan untuk titrasi. Lakukan prosedur yang sama pada blanko dengan larutan akuades. Kadar nitrogen dihitung dengan rumus : %N = (ml titrasi blanko ml titrasi sampel) x N H 2 SO 4 x 14 x 100 mg sampel D. Kadar Karbon Total (AOAC, 1984) Kadar karbon total dapat diperoleh dengan mengurangi berat kering bahan dengan kadar nitrogen dan kadar abu dibagi 1.82 dimana 1.82 adalah faktor OH -. 43

E. Kadar Fosfor Total (APHA, 2005) 1. Pembuatan kurva kalibrasi Larutan standar KH 2 PO 4 diencerkan hingga 0.0, 0.25, 0.5, dan 1.25 mg/l. Masingmasing kosentrasi tersebut dipipet sebanyak 25 ml, kemudian ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2, kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. Buat kurva kalibrasi dari hubungan kosentrasi dan absorbansi larutan standar.dapatkan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi. 2. Analisis Utama Sebanyak 0.5 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjeldhal, tambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat, lalu larutan tersebut didestruksi.larutan yang telah didestruksi ditambahkan 0.5 ml asam nitrat, kemudian didestruksi kembali. Larutan hasil destruksi dilarutkan dengan menggunakan aquades, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml. larutan tersebut dinetralkan dengan menggunakan NaOH 40%, lalu ditera menggunakan aquades. Sebanyak 25 ml diambil dari labu takar 250 ml, ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2, kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. F. Kadar Kalium (APHA, 2005) Sampel uj yang sudah dihomogenkan sebanyak 3 gram, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan 25 ml aquades, lalu aduk dengan batang pengaduk.tambahkan 5-10 ml asam nitrat asam nitrat, aduk hingga bercampur rata.batu didih ditambahkan 3-5 butir, lalu tutup dengan kaca arloji.larutan tersebut diletakan di atas penangas listrik, atur temperatur pada 105-120oC.larutan dipanaskan sampai volume uji sekitar 10 ml. larutan diangkat dan didinginkan. Tambahakan 5 ml asam nitrat dan 1-3 ml asam perklorat tetes demi tetes melalui dinding kaca Erlenmeyer. Larutan kembali dipanaskan pada penangas listrik sampai timbul asap putih, pemanasan dilanjutkan sekitar 30 menit. Sampel uji didinginkan,saring dengan kertas saring, lalu tera hingga mencapai 100 ml. Kemudian, encerkan hingga 200 kali pengenceran. Hasil saringan dipipet sebanyak 500 ml, kemudian diukur dengan AAS ( Atomic Absorbtion Spectrofotometer). G. Pengukuran ph (AOAC, 1984) Nilai ph diukur dengan menggunakan alat ph meter. Contoh yang akan dianalisa terlebih dahulu diencerkan dalam akuades dengan perbandingan 1 : 2.5. ph meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer ph 4 dan 7. Sebelum dan sesudah digunakan, elektroda ph meter dibilas dengan akuades. 44

Lampiran 2. Formulasi bahan baku kompos Total pencampuran bahan baku limbah industri gula yang digunakan pada penelitian adalah 5 kg berat kering. Perhitungan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan karakteristik bahan baku. Perhitungan untuk mengetahui banyaknya bahan baku yang digunakan untuk setiap nilai C/N awal, menggunakan rumus : C/N = % C bahan1 x bobot1 + % C bahan2 x bobot2 + % C kotoran x bobot % N bahan1 x bobot1 + % N bahan1 x bobot1 % N kotoran x bobot X = bobot bagas Y = bobot abu ketel Z = bobot kotoran sapi Basis = 5 kg, X=Y 1. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 30 (46.14)(X) + (15.25)(Z) (0.33)(X) + (0.99)(Z) = 30 Bagas (X) = 1.1 kg Abu ketel (Y) = 1.1 kg Kotoran sapi (Z) = 2.8 kg 2. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 40 (46.14)(X) + (15.25)(Z) (0.33)(X) + (0.99)(Z) = 40 Bagas (X) = 1.5 kg Abu ketel (Y) = 1.5 kg Kotoran sapi (Z) = 2 kg 3. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 50 (46.14)(X) + (15.25)(Z) (0.33)(X) + (0.99)(Z) = 50 Bagas(X) = 1.75 kg Abu ketel (Y) = 1.75 kg Kotoran Sapi (Z) = 1.5 kg 45

Lampiran 3. Standar kualitas kompos (SNI-19-7030-2004) No. Parameter Satuan Minimum Maksimum 1 Kadar Air % - 50 2 Temperatur o C suhu air tanah 3 Warna - kehitaman 4 Bau - berbau tanah 5 Ukuran partikel mm 0.55 25 6 Kemampuan ikat air % 58-7 ph - 6.80 7.49 8 Bahan asing % * 1.5 Unsur Makro 9 Bahan organik % 27 58 10 Nitrogen % 0.40-11 Karbon % 9.80 32 12 Phosfor (P 2 O 5 ) % 0.1-13 C/N-rasio 10 20 14 Kalium (K 2 O) % 0.20 * Unsur Mikro 15 Arsen mg/kg * 13 16 Kadmium (Cd) mg/kg * 3 17 Kobal (Co ) mg/kg * 34 18 Kromium (Cr) mg/kg * 210 19 Tembaga (Cu) mg/kg * 100 20 Merkuri (Hg) mg/kg * 0.8 21 Nikel (Ni) mg/kg * 62 22 Timbal (Pb) mg/kg * 150 23 Selenium (Se) mg/kg * 2 24 Seng (Zn) mg/kg * 500 Unsur Lain 25 Kalsium % * 25.5 26 Magnesium (Mg) % * 0.6 27 Besi (Fe ) % * 2 28 Aluminium ( Al) % * 2.2 29 Mangan (Mn) % * 0.1 Bakteri 30 Fecal Coli MPN/gr 1000 31 Salmonella sp. MPN/4 gr 3 Sumber :SNI 19-7030-2004 46

Lampiran 4. Hasil analisis varian menggunakan software SAS Sumber Keragaman Db JK (Jumlah Kuadrat) KT (Kuadrat Rata-rata) F Hitung Pr > F Aerasi (A) 1 86.24240833 86.24240833 4.61 0.0754 Nilai C/N awal (B) 2 54.67886667 27.33943333 1.46 0.3041 A*B 2 28.30126667 14.15063333 0.76 0.5095 Error 6 112.2701500 18.7116917 Total 11 281.4926917 47

Lampiran 5 :Hasil uji beda C/N X 1 X 2 S 2 gab thitung t tabel 0.05 Keterangan 30 aktif dengan 30 pasif -3,243-3,869 0,001 22,595 4,303 berbeda nyata 40 aktif dengan 40 pasif -5,122-4,204 0,245-1,853 4,303 tidak berbeda nyata 50 aktif dengan 50 pasif -6,378-3,840 0,213-5,494 4,303 berbeda nyata 48