BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.


BAB III. Metode Penelitian

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat ( dependen). 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

Reliability. Scale: ALL VARIABLES. Case Processing Summary N %

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menurut Indriantoro & Supomo adalah suatu penyelidikan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

Kuesioner. Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Intergrated Business. Solution (IBS) Pada PT. Citajaya Infinite System

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. 1 Maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kepuasan komunikasi karyawan dalam proses privatisasi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kantor pusat periode 2009-2011. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian atau cara menyusun teori-teori untuk dapat diaplikasikan pada data yang merupakan rencana koseptual dari suatu pengamatan. 2 Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu 1 2 Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2009, 54. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2005, 120. 24

25 populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang 39 pokok.f Metode ini digunakan karena penulis ingin mengetahui gambaran kepuasan komunikasi karyawan dalam proses privatisasi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kantor pusat periode 2009-2011. Dimana dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diteliti 40 karakteristik atau ciri-cirinya.f F Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berada di kantor pusat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Soekarno Hatta, Cengkareng. Di kantor PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terdapat 420 orang karyawan yaitu dengan pembagian unit kerja sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kantor Pusat Unit Kerja Jumlah Karyawan Corporate Communication 20 Corporate Secretary 40 Financial Analysist 30 Treasury Management 30 Financial Accounting 50 39 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2006, 3. 40 Sanafiah Faizal. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press. 1992, 21.

26 Human Capital Management 40 Business Support 40 Strategic Management 10 Fleeet Management 20 Marketing 40 Network Management 30 Lain-lain 70 Total Karyawan 420 3.3.2 Sampel Sampel adalah kelompok yang terseleksi dari populasi besar dan sampel 41 hendaknya mewakili populasinya.f F Sampel dalam suatu penelitian dipergunakan untuk mempermudah dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin seperti berikut:f 42 n = N 1 + N.e 2 = 420 1 + 420.(0,1) 2 = 420 41 Ardi Bulaeng. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Andi Offset. 2004, 131. 42 Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2002, 133.

F Sedangkan 27 5,2 = 80,769 Dari 80,769 sampel peneliti membulatkan menjadi 81 sampel. 3.3.3. Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas sampling dengan metode stratified sampling. Alasannya karena ciri populasi dalam penelitian ini sulit ditentukan. Untuk itulah penelitian membuat stratifikasi berdasarkan unit kerja. Sampling propabilitas adalah cara pengambilan sampel berdasarkan probabilitas atau peluang. Dalam semua sampling probabilitas, cara pengambilannya dilakukan secara acak (random), artinya semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.f 43 stratified random sampling (sampling acak berlapis) adalah bentuk sampling random dimana populasi (elemen populasi) dibagi dalam 44 kelompok-kelompok yang disebut strata.f Proses pengerjaannya adalah sebagai berikut: 1. Bagilah populasi menjadi beberapa bagian/ sub populasi/ stratum. 2. Dari tiap bagian/ sub populasi/ stratum diambil sebuah sampel random. Banyaknya unsur yang dipilih dari tiap stratum boleh sebanding, disebut sampling acak berlapis proporsional atau tidak sebanding dengan jumlah stratum dalam populasinya, disebut sampling acak berlapis tidak proporsional. 43 Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Bandung: Ghalia Indonesia. 2002, 64. 44 Iqbal Hasan. Op.cit. 64.

28 3. Hasil pengambilan sampel tiap stratum digabungkan menjadi satu sampel yang diperlukan. Dan peneliti menggunakan stratified random sampling tidak proporsional. Untuk itu peneliti mengambil sampel dari 5 unit kerja yang ada, dengan ciri populasi adalah pada unit kerja dalam populasi yaitu sbb: Tabel 3.2 Penyebaran Sampel Unit Kerja Jumlah Sampel (Orang) Corporate Communication 15 Corporate Secretary 15 Financial Analist 20 Business Support 21 Marketing 10 Jumlah 81 3.4. Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, konsep-konsep yang digunakan secara garis besar yaitu: a. Kepuasan komunikasi karyawan adalah tingkat kepuasan komunikasi yang dirasakan karyawan dalam lingkup komunikasi. b. Privatisasi adalah perubahan status kepemilikan perusahaan negara menjadi perusahaan publik (milik individu).

29 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran Kepuasan (1) Informasi yang (a) Karyawan merasa puas Sangat Setuju = 5 komunikasi berkaitan dengan terhadap uraian pekerjaan Setuju = 4 karyawan pekerjaan yang diberikan oleh atasan Ragu-Ragu = 3 terkait rencana privatisasi Tidak Setuju = 2 perusahaan. Sangat Tidak Setuju =1 (b) Karyawan merasa puas terhadap terhadap pekerjaan dan jenis tugas yang Anda kerjakan pada masa privatisasi perusahaan (c) Karyawan merasa puas terhadap kebijakan baru yang dikeluarkan oleh atasan terkait privatisasi perusahaan.

30 (2) Kecukupan (a) Karyawan merasa puas Sangat Setuju = 5 informasi terhadap informasi mengenai Setuju = 4 peraturan baru terkait rencana privatisasi perusahaan. Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1 (b) Karyawan merasa puas terhadap informasi kebijakan perusahaan terkait rencana privatisasi yang disosialisasikan oleh atasan, baik yang lama maupun yang baru. (c) Karyawan merasa puas terhadap informasi rencana privatisasi perusahaan.

31 (3) Kemampuan menyarankan (a) Karyawan merasa puas bila perbaikan terkait Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 perbaikan rencana privatisasi dilakukan Ragu-Ragu = 3 sesuai dengan saran mereka. (b) Karyawan merasa puas Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1 atas perbaikan terkait rencana privatisasi yang dilakukan oleh perusahaan. (c) Karyawan merasa puas terhadap perubahan akibat privatisasi yang dibuat oleh perusahaan.

32 (4) Efisiensi berbagai (a) Karyawan merasa puas Sangat Setuju = 5 saluran komunikasi ke bawah mendapat informasi tentang rencana privatisasi perusahaan dari atasan. (b) Karyawan merasa puas terhadap efektivitas saluran komunikasi yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan rencana privatisasi perusahaan. (c) Karyawan merasa puas terhadap materi tulisan tentang privatisasi perusahaan yang dibuat oleh media perusahaan. Setuju = 4 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1

33 (5) Kualitas media (a) Karyawan merasa puas terhadap mutu tulisan media perusahaan tentang privatisasi perusahaan. (b) Karyawan merasa puas Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1 terhadap nilai informasi tentang privatisasi perusahaan yang diterima melalui media perusahaan. (c) Karyawan merasa puas terhadap keseimbangan informasi mengenai privatisasi perusahaan yang tersedia dan ketepatan informasi yang akan datang.

34 (6) Cara sejawat (rekan kerja) berkomunikasi (a) Karyawan merasa puas dapat berdiskusi masalah pekerjaan pada masa proses privatisasi dengan teman sekerja. (b) Karyawan merasa puas dapat memperoleh informasi privatisasi perusahaan dari teman sekerja. (c) Karyawan merasa puas dapat bersosialisasi dengan teman sekerja. Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1

35 (7) Informasi tentang organisasi secara (a) Karyawan merasa puas mengetahui visi dan misi Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 keseluruhan perusahaan terkait privatisasi Ragu-Ragu = 3 perusahaan. (b) Karyawan merasa puas Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1 mengetahui tentang budaya perusahaan. (c) Karyawan merasa puas mengetahui target kerja yang dicapai oleh perusahaan terkait rencana privatisasi perusahaan.

36 (8) Integrasi Organisasi (a) Karyawan merasa puas mendapat dukungan dari perusahaan pada masa proses privatisasi perusahaan. (b) Karyawan merasa puas dapat menjaga nama baik perusahaan pada masa proses privatisasi perusahaan. (c) Karyawan merasa puas terhadap bantuan yang diberikan oleh perusahaan pada masa proses privatisasi perusahaan. Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju =1 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 3.5.1 Data Primer Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang dianggap sesuai dengan rumusan

37 masalah penelitian. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban 45 atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.f Kuesioner tersebut diisi oleh responden yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Dimana pertanyaan peneliti dan jawaban responden dilakukan dengan bentuk kuesioner lembaran tertulis/ tercetak. 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber 46 sekunder dari data yang kita butuhkan.f F Untuk pengumpulan data sekunder peneliti melakukan studi kepustakaan dari berbagai buku-buku referensi, koran, skripsi, berita dari internet, data dan media internal perusahaan dan sebagainya yang terkait dengan permasalahan dan tujuan penelitian. 3.6 Validitas dan Reliabilitas 3.6.1. Validitas Dalam proses penelitian ilmiah tahapan yang sangat penting adalah menyusun alat ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. 45 46 Mardalis. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. 2007, 67. Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada. 2005, 122.

38 Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpul adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; apakah si pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah 47 ditetapkan dalam kuesioner.f Validitas alat pengumpulan data menurut pendapat beberapa ahli dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yakni: validitas konstruk (construct validity), validitas isi (content validity), validitas prediktif (predictive validity), validitas eksternal (external validity), dan validitas rupa (face validity). Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis validitas konstruk. Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep. Untuk mencari kerangka konsep tersebut ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh peneliti, yang pertama adalah mencari definisi-definisi konsep dari para ahli yang nantinya akan dioperasionalisasikan dan selanjutnya menanyakan definisi konsep tersebut kepada responden dalam bentuk kuesioner. Langkah-langkah pengujian validitas adalah sbb: 1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Konsep yang akan diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu sehingga operasionalnya dapat dilakukan. 2. Melakukan uji coba alat pengukur tersebut pada sejumlah responden. 47 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy. Op.cit. 124

39 Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dari skor total dengan memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut: r = n ( XY ) ( X Y ) n X 2 X 2 n Y 2 Y 2 Selanjutnya, secara metode statistika, nilai korelasi yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk menyatakan apakah nilainya signifikan atau tidak. Caranya adalah dengan nilai korelasi. Jika ada angka korelasi yang negatif, hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan tersebut bertentangan dengan pertanyaan lainnya, dan oleh karenanya pertanyaan tersebut tidak valid atau tidak konsisten dengan pertanyaan yang lain. Apabila dalam perhitungan ditemukan pertanyaan yang tidak valid, ada kemungkinan bahwa pertanyaan tersebut penyajiannya kurang baik, susunan katakata atau isi kalimatnya menimbulkan penafsiran yang berbeda, sehingga 48 pertanyaan itu perlu diubah.f Dengan menggunakan software pengolah data SPSS 17, didapat hasil 48 Husein Umar. Op.cit. 105-108.

40 penghitungan uji validitas sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kepuasan Komunikasi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Item r hitung Pearson Correlation.581 ** Pearson Correlation.542 * Pearson Correlation.752 ** Pearson Correlation.726 ** Pearson Correlation.739 ** Pearson Correlation.734 ** Pearson Correlation.673 ** Pearson Correlation.788 ** Pearson Correlation.749 ** Pearson Correlation.681 ** Pearson Correlation.710 ** Pearson Correlation.712 ** Pearson Correlation.664 **

41 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 Skor Total Pearson Correlation.670 ** Pearson Correlation.661 ** Pearson Correlation.572 ** Pearson Correlation.585 ** Pearson Correlation.676 ** Pearson Correlation.665 ** Pearson Correlation.686 ** Pearson Correlation.734 ** Pearson Correlation.733 ** Pearson Correlation.682 ** Pearson Correlation.775 ** N 30 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

42 Dari hasil analisis didapatkan nilai korelasi antara skor item dan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, dimana nilai r tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) adalah 81. Maka didapat nilai r tabel sebesar 0,361. Item pernyataan dikatakan valid jika nilai korelasi (r hitung) lebih besar daripada nilai r tabel. Dan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner tersebut valid, karena nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel. 3.6.2. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur 49 gejala yang sama.f Berhubung gejala sosial tidak semantap gejala fisik, maka dalam mengukur gejala sosial harus selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Dalam riset sosial, kesalahan pengukuran ini cukup besar. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran ini perlu diperhitungkan. Hasil pengukuran gejala sosial merupakan kombinasi antara hasil pengukuran yang sesungguhnya (true score) dan 49 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy. Loc.cit. 140.

43 penambahan kesalahan pengukuran. Secara matematis, keadaan tersebut digambarkan dalam persamaan berikut ini: X o = X t + X e dimana: X o = angka yang diperoleh (obtained score) X t = angka yang sebenarnya (true score) X e = kesalahan pengukuran (measurement error) Semakin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya semakin besar kesalahan pengukuran, semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar-kecilnya kesalahan pengukuruan dapat diketahui antara lain dari nilai korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Bila nilai korelasi (r) dikuadratkan, maka hasilnya disebut koefisien determinasi (coefficient of determination), yang merupakan petunjuk besar-kecil hasil pengukuran yang sebenarnya. Semakin tinggi angka korelasi, semakin besar nilai koefisien determinasi, dan semakin rendah kesalahan pengukuran. Misalkan, ditemukan korelasi antara pengukuran pertama dan kedua sebesar r = 0,90. Hasil pengukuran yang sesungguhnya adalah 0,90 x 0,90 = 81 persen. Apabila angka korelasi (r) yang ditemukan hanya 0,50, maka koefisien determinasinya hanya 0,25. Berarti hanya 25 persen saja yang merupakan hasil pengukuran yang sebenarnya. Ada cukup banyak teknik untuk mengukur reliabilitas. Peneliti memilih teknik Cronbach. Mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya dapat dilakukan dengan menggunakan

44 koefisien alpha (α) dari Cronbach. Rumus ini ditulis sebagai berikut: dimana: r 11 = reliabilitas instrumen 11 1 1 k = banyak butir pertanyaan = varian total = jumlah varian butir Adapun skala pengukuran tingkat reliabilitas instrumen penelitian dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3.5 Skala Pengukuran Reliabilitas Cronbach Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 0,20 Kurang reliabel 0,20 0,40 Agak reliabel 0,40 0,60 Cukup reliabel 0,60 0,80 Reliabel 0,80 1,00 Sangat reliabel Sehingga akhirnya dapat disimpulkan apakah instrumen reliabel atau tidak. Dan berdasarkan penghitungan dengan menggunakan software SPSS 17 maka didapatkan hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

45 Tabel 3.6 Case Reliability N % Cases Valid 81 100.0 Excluded a 0.0 Total 81 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.7 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.950 24 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted P1 90.6173 107.689.534.950 P2 90.7531 108.538.493.950 P3 90.8272 104.720.719.948 P4 90.7531 105.738.693.948 P5 90.7531 107.238.713.948 P6 90.7531 106.413.705.948 P7 90.6667 106.650.635.949 P8 90.7778 105.700.763.947 P9 90.7654 105.807.719.948 P10 90.8642 107.819.649.948 P11 90.7654 107.182.680.948

46 P12 90.8642 106.844.681.948 P13 90.8272 107.045.626.949 P14 90.8765 106.160.630.949 P15 90.8765 106.985.623.949 P16 90.6790 107.871.525.950 P17 90.8395 109.486.548.949 P18 90.7407 108.469.646.949 P19 90.6790 108.446.634.949 P20 90.6790 107.896.655.948 P21 90.6296 106.736.706.948 P22 90.8519 105.078.699.948 P23 90.5802 108.722.654.948 P24 90.7654 105.432.747.947 Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,950. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner penelitian ini sangat reliabel. 3.7 Tekhnik Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang telah diolah pada tahap sebelumnya. Analisa data dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul dan kemudian diolah melalui tahap: 1. Data diolah dari jawaban responden setelah kuesioner terkumpul. 2. Menyederhanakan data dalam bentuk tabel. 3. Kemudian data dianalisa secara kuantitatif dengan melihat perolehan 50 angka-angka yang menunjukkan frekuensi penyebaran data.f 50 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2003, 91.

F Dalam 47 Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh diolah ke dalam data kuantitatif yaitu editing, koding, dan tabulasi data.f 51 Jenis skala dalam penelitian ini penulis menggunakan skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang 52 lain dan mempunyai bobot yang sama.f F Sedangkan tipe skala pengukurannya menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.f 53 penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang disebut sebagai variabel penelitian. Untuk setiap pertanyaan pertanyaan responden diberi skor (yang sebenarnya merupakan rating) sesuai dengan skala kategori yang diberikan, skor tersebut kemudian dijumlahkan, maka metode ini dinamakan metode rating yang dijumlahkan atau Method of Summating Rating oleh Bird (1940) yang 54 dikembangkan oleh Rensis Likert, sehingga lebih dikenal dengan skala Likert.F Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator yang dinyatakan melalui pernyataan dalam kuesioner adalah sebagai berikut: Sangat setuju : 5 Setuju : 4 Ragu-ragu : 3 Tidak Setuju : 2 51 52 53 54 Narbuko Cholid dan Abu Achmad. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. 1999. Hal. 153 Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2007, 9. Riduwan. Ibid. Hal. 12. Saiffudin Azwar. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000, 154.

48 Sangat Tidak Setuju : 1 Selanjutnya dicari rata-rata tiap jawaban responden. Untuk memudahkan penilaian tersebut maka dibuat interval. Dalam penelitian ini peneliti menentukan banyaknya interval sebanyak 5 (lima) pilihan respon. Alasannya bila respon terlalu sedikit maka hasilnya terlalu kasar, sedangkan bila terlalu banyak maka 55 56 responden sulit untuk membedakan.f F Rumus yang digunakan adalah sbb:f Panjang kelas interval = Rentang Banyak kelas interval Rentang = Nilai tertinggi Nilai terendah Maka interval kriteria penilaian adalah sbb: 1,00-1,79 = Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Puas 1,80-2,59 = Tidak Setuju / Tidak Puas 2,60-3.39 = Ragu-ragu / Bisa Puas Bisa Juga Tidak Puas 3,40-4,19 = Setuju / Puas 4,20-5,00 = Sangat Setuju / Sangat Puas Total skor jika semua responden menjawab: Batas Bawah (B) = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan Batas Atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan Range (A-B) atau n = Batas Atas (A) Batas Bawah (B) Quartil I (Q 1 ) = B + n 4 55 56 Harun Al Rasyid. Teknik Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Hand Out PPs Unpad, 2000, 127. Harun Al Rasyid. Ibid.

49 Quartil II (Q 2 ) = B + n 2 Quartil III (Q 3 ) = B + n.3 4 Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara: B s/d Q 1 = maka sikap sangat negatif > Q 1 s/d < Q 2 = maka sikap negatif > Q 2 s/d < Q 3 = maka sikap positif > Q 3 = maka sikap sangat positif Batas Bawah Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Dengan demikian akan diketahui score kepuasan komunikasi responden terhadap setiap pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan kepuasan komunikasi karyawan pada proses privatisasi PT Garuda Indonesia Tbk.