Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id
DEFINISI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi
IMPLIKASI PENTING DALAM DEFINISI Kepemimpinan melibatkan orang lain berupa karyawan atau pengikut. Kepemimpinan melibatkan distribusi power yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Kemampuan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang memberikan influence tingkah laku pengikut dengan berbagai cara. Gabungan tiga aspek pertama dan pengakuan bahwa kepemimpinan adalah mengenai nilai.
KEAHLIAN PEMIMPIN Empowerment Intuition Self understanding Vision Value congruence
KEKUATAN PEMIMPIN Legitimate power Reward Power, Coercive Power Referent Power Expertise Power
Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Traits Motives Self concept Knowledge Skills
Pendekatan dalam Kepemimpinan Peter G. Northouse membagi pendekatan kepemimpinan menjadi: Pendekatan Sifat (Trait); Pendekatan Keahlian (Skill); Pendekatan Gaya (Style); Pendekatan Situasional; Pendekatan Kontijensi; Teori Path-Goal; Teori Pertukaran Leader-Member; Pendekatan Transformasional; Pendekatan Otentik; Pendekatan Tim; Pendekatan Psikodinamik.
PENDEKATAN SIFAT Pendekatan sifat menganggap pemimpin itu dilahirkan (given) bukan dilatih atau diasah. Kepemimpinan terdiri atas atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang membedakan pemimpin dari pengikutnya.
PENDEKATAN SIFAT Sifat kualitatif Intelijensi Kepercayaan diri Determinasi Integritas Sosiabilitas Sifat kuantitatif Neurotisisme Ekstraversi Keterbukaan Keramahan Kecermatan
PENDEKATAN KEAHLIAN Keahlian administratif dasar Keahlian Teknis Keahlian Manusia Keahlian Konseptual Keahlian baru Model ini menguji hubungan antara pengetahuan dan keahlian seorang pemimpin dengan kinerja yang ditunjukkan oleh pemimpin tersebut dalam memimpin.
PENDEKATAN GAYA KEPEMIMPINAN Pendekatan gaya kepemimpinan fokus pada apa benar-benar dilakukan oleh pemimpin dan bagaimana cara mereka bertindak. Pendekatan ini menganggap kepemimpinan apapun selalu menunjukkan dua perilaku umum : Perilaku Kerja memfasilitasi tercapainya tujuan Perilaku Hubungan membantu bawahan untuk merasa nyaman baik dengan diri sendiri, dengan orang lain, maupun dengan situasi dimana mereka berada.
PENDEKATAN GAYA KEPEMIMPINAN Riset di Ohio State University mengelompokkan tipe umum pemimpin menjadi dua, yaitu : Struktur Prakarsa Perilaku Perhatian
PENDEKATAN GAYA KEPEMIMPINAN Riset di University of Michigan mengidentifikasi dua jenis perilaku kepemimpinan: Orientasi pekerja Orientasi produksi
PENDEKATAN GAYA KEPEMIMPINAN Dengan menggunakan grid (kisi-kisi), Blake dan Mouton menciptakan Gaya-gaya kepemimpinan sebagai berikut : Gaya Taat Otoritas (Authority-Compliance) Gaya Lemah (Impoverished Management) Gaya Middle-of-the-Road (Gaya Jalan Tengah) Gaya Country-Club Gaya Manajemen Tim Paternalistik/Maternalistik Oportunis
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Kepemimpinan situasional menyediakan empat pilihan gaya kepemimpinan. Keempat gaya tersebut adalah : Gaya Telling (Pemberitahu) Gaya Delegating (Pendelegasi) Gaya Selling (Penjual) Gaya Participating (Partisipatif)
PENDEKATAN TEORI KEPEMIMPINAN KONTIJENSI) Teori Kontijensi punya beberapa model, yang menurut Laurie J. Mullins terdiri atas: Model Kontijensi Fred Edward Fiedler yang menekankan pada Situasi Kepemimpinan yang Cocok; Model Kontijensi dari Victor Harold Vroom and Philip W. Yetton serta Victor Harold Vroom and Arthur G. Jago yang menekankan pada Kualitas dan Penerimaan atas Keputusan Pemimpin; Teori Path-Goal dari Robert J. House serta Robert J. House and Gary Dessler; Kedewasaan Pengikut dari Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard.
PENDEKATAN TEORI PATH-GOAL Teori Path-Goal menganggap bawahan memandang perilaku pemimpin sebagai pengaruh yang mampu memotivasi diri mereka. Berdasarkan hal tersebut, House mengidentifikasi 4 tipe perilaku kepemimpinan sebagai berikut: Kepempimpinan Direktif Kepemimpinan Suportif Pempimpinan Partisipatif Kepemimpinan Berorientasi Pencapaian
PENDEKATAN TEORI PERTUKARAN LEADER-MEMBER Teori ini fokus pada interaksi antara Pemimpin dengan Pengikut. Dalam interaksi pemimpinpengikut, terdapat tiga fase interaksi, yang bagannya sebagai berikut: Fase Asing Fase Perkenalan Fase Persekutuan
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Pendekatan Kepemimpinan Transformasional awalnya digagas oleh James MacGregor Burns tahun 1978. Ia membedakan 2 jenis kepemimpinan yaitu Kepemimpinan Transaksional dan lawannya, Kepemimpinan Transformasional.
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KOMPONEN Kepemimpinan Transaksional PENGARUH YANG DIIDEALKAN (IDEALIZED INFLUENCE). MOTIVASI YANG INSPIRATIF (INSPIRATIONAL MOTIVATION). STIMULASI INTELEKTUAL (INTELLECTUAL STIMULATION) PERTIMBANGAN INDIVIDUAL (INDIVIDUALIZED CONSIDERATION). KOMPONEN Kepemimpinan Transformasional CONTINGENT REWARD (CR). MANAGEMENT-BY-EXCEPTION (MBE). LAISSEZ-FAIRE LEADERSHIP (LF).
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN OTENTIK Avolio and Luthans mendefinisikan kepemimpinan otentik sebagai proses kepemimpinan yang dihasilkan dari perpaduan antara kapasitas psikologis individu dengan konteks organisasi yang terbangun baik, sehingga mampu menghasilkan perilaku yang tinggi kadar kewaspadaan dan kemampuannya dalam mengendalikan diri, sekaligus mendorong pengembangan diri secara positif.
KOMPONEN KEPEMIMPINAN OTENTIK Kewaspadaan Diri atas nilai, identitas, emosi, dan motivasi atau tujuan Perspektif Moral yang Terinternalisasi Pengelolaan Berimbang Transparansi Hubungan
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN TIM Peran kepemimpinan di dalam tim dapat saja dirotasi sehingga mungkin saja diisi oleh para anggota lain antarwaktu. Tindakan kepemimpinan dalam tugas internal terdiri atas model yang merinci serangkaian skill yang dilakukan pemimpin untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu : Fokus pada tujuan Merinci hasil Pemfasilitasian proses pembuatan keputusan Pelatihan anggota tim sehubungan keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaannya Pemeliharaan standar prima
PENDEKATAN PSIKODINAMIK Pendekatan psikodinamik berakar dari karya psikoanalisis Sigmund tahun 1938. Freud berusaha membantu masalah para pasiennya yang tidak berhasil ditangani oleh metodemetode konvensional. Metode yang ia gunakan adalah menghipnotis pasien guna menyingkap alam bawah sadanya. Kajian Freud lalu dilanjutkan muridnya, Carl Gustave Jung. Kajian psikoanalitis Frued dan Jung inilah yang kemudian mendasari pendekatan psikodinamika dalam kepemimpinan.
PENDEKATAN PSIKODINAMIK Carl Gustav Jung kemudian mengembangkan alat ukur yang menjadi dasar pengukuran Kepemimpinan Psikodinamik. Alat ukur tersebut dikembangkan berdasarkan 4 dimensi: Pertama, menekankan pada kemana individu mencurahkan energinya Kedua, melibatkan cara orang mengumpulkan informasi Ketiga, cara individu membuat keputusan Keempat, menekankan pada perbedaan antarindividu
PENDEKATAN PSIKODINAMIK Jung kemudian membuat empat klasifikasi yang menjadi dasar kategorisasi kepemimpinan psikodinamik yaitu: Ekstraversi versus introversi, meliputi kemana individu cenderung mencurahkan energinya, kepada aspek internal ataukah eksternal; Sensing versus intuiting, meliputi apakah individu cenderung mengumpulkan informasi secara empirik ataukah intuitif; Thinking versus feeling, yang meliputi kecenderungan individu untuk membuat keputusan secara rasional atau subyektif; Judging versus perceiving, meliputi kecenderungan individu untuk hidup secara tertata/terencana ataukan spontan.
Terima Kasih Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom