PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB

dokumen-dokumen yang mirip
REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT AMD

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

EVALUASI REKONSILIASI FISKAL PENGHASILAN BADAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 (STUDI KASUS: PT. TWD)

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MEMINIMALKAN BEBAN PPH BADAN PADA PERUSAHAAN MBEW

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

ABSTRACT. Key Words: Reconciliation of fiscal, Implementation of Income Tax, Income Tax ABSTRAK

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)

Evaluasi Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT CRS

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT.X DI SURABAYA JURNAL. Disusun Oleh : INDRASWARI NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya,

ABSTRACT. Key words: Calculation PPh 21, Nett Method, Gross-up Method, Profit, Corporate Tax Savings.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

ABSTRACT. Keywords : Income Tax, Tax Planning, Efficiency

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT QN JAKARTA)

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM UPAYA EFISIENSI BEBAN PAJAK PADA PT DAMASES SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS TAX PLANNING SEBAGAI PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PADA PT. BAHANA NUSANTARA

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

Diasumsikan perusahaan melakukan pembayaran denda kurang bayar pada Januari 2016 dan harus membayar Rp

EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. RKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MERINGANKAN BEBAN PPH BADAN DI PERUM DAMRI

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian maka dapat ditarik kesimpulan:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

ABSTRACK. This research is a descriptive analytical study performed on a printing services

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN PERPAJAKAN PADA CV. LH DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PASAL 21 PADA PT. PRAMBANAN METALINDO. Oleh: Mutammam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

Yemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

Oleh Iwan Sidharta, MM.

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

EVALUASI PENERAPAN TAX PLANNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

Ayu Ernawati Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. ZANUR LINAS MANDIRI GORONTALO

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. LINAS MANDIRI JOMBANG

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

Analisis Penerapan Tax Planning dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Beban Pajak Penghasilan pada PT. Graha Mitra Sukarami

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

PENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PERHITUNGAN, PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI TETAPPADA PT. SUMBER MULTI REJEKI

ABSTRACT. Keywords: Income Tax Act No. 36 In 2008, Income Tax Act No. 17 In 2000, income tax payable. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG

Penerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan Pada PT Indo

Penerapan Perencanaan Pajak untuk Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan PT. X di Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Untuk Menghitung PPh Badan Pada Perusahaan CV Tamba Palembang

Transkripsi:

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB Hendra Martin Christy JL Tebet Timur Dalam 4B no 9, Jakarta Selatan Email : Hendra_martin19@yahoo.com Dosen Pembimbing : Maya Safira Dewi, SE Ak., M.Si.

ABSTRAK Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada perencanaan pajak yang dilakukan pada PT. CLB, agar perusahaan tersebut dapat menggunakan hasil daripada analisa yang penulis lakukan. Dan agar penelitian ini berguna bagi perusahaan kedepannya. Metode yang digunakan adalah kualitatif yaitu dimana data dapat diperoleh secara langsung dan tidak langsung seperti wawancara kepada perwakilan perusahaan, observasi, dan data arsip. Data yang diperlukan oleh penulis berupa laporan keuangan tahun 2010, 2011 dan 2012 juga spt tahunan PPh Badan tahun 2010, 2011 dan 2012 yang didapatkan langsung dari perusahaan. Prosesnya adalah mengevaluasi biaya yang di keluarkan perusahaan dengan biaya yang boleh dijadikan pengurang di penghasilan bruto terdapat didalam pasal 6 ayat 1 UU PPh no 36 tahun 2008 sedangkan biaya yang tidak boleh dijadikan pengurang di penghasilan bruto terdapat didalam pasal 9 ayat 1 UU PPh no 36 tahun 2008. Dari hasil yang diperoleh, perusahaan masih kurang maksimal dalam menggolongkan aktiva menurut pajak dan perusahaan seharusnya masih dapat memperkecil beban pajak terutang. Untuk itu disarankan agar perusahaan dapat menggolongkan aktiva sesuai dengan PMK no 96/PMK.03/2009 serta perhitungan pajak sesuai tarif. Kata kunci: Perencanaan pajak, koreksi fiskal, Rekonsiliasi fiskal, Pajak badan, PPh badan,

ABSTRACT In this research, the authors focused on tax planning at PT. CLB, so that the company can use the results of the analysis rather than the author did. And that this study is useful for the company going forward. The method used was a qualitative one in which the data can be obtained directly and indirectly to representatives of companies such as interviews, observations, and archival data. Data needed by the author in the form of financial statements in 2010, 2011 and 2012 as well such as the annual corporate income tax in 2010, 2011 and 2012 were obtained directly from the company. The process is to evaluate the cost of outside companies at a cost that may be used as a deduction in the gross income contained in Article 6, paragraph 1 of the Income Tax Act No. 36 of 2008, while the cost should not be used as a deduction in the gross income contained in article 9, paragraph 1 of the Income Tax Act No. 36 of, 2008. From the results obtained, the company is still less than the maximum in classifying assets according to the tax and company should still be able to minimize the burden of the tax payable. It is recommended that companies can classify assets in accordance with the PMK and 96/PMK.03/2009 no corresponding tax rate calculation. Keywords: tax planning, fiscal correction, Reconciliation fiscal, corporate tax, corporate income tax,

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Persaingan dunia saat ini semakin ketat, sehingga pihak Manajemen harus mampu memberikan suatu kebijakan yang terbaik untuk perusahaannya. Secara umum perusahaan yang berorientasi pada laba akan menghasilkan sebuah keuntungan. Namum dalam memperoleh keuntungan juga tidak terlepas dari beban pajak yang harus di bayar kepada negara. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengoptimalkan pendapatan secara umumnya dengan meminimalisasi kan beban pajak yang terutang secara legal. Metode yang dapat di lakukan adalah dengan adanya Perencanaan Pajak ( Tax Planning ). Pada metode ini perusahaan akan di arahkan pada penekanan beban pajak yang harus di bayarkan kepada negara secara benar dan wajar tanpa adanya kecurangan untuk menggelapkan pajak terutang. Dalam penelitian ini segala aspek data perpajakan yang berkaitan dengan pengoptimalan laba perusahaan dan pembayaran beban pajak sangat di perlukan. Dengan adanya data tersebut maka penelitian ini akan didapatkan hasil akhir dan dapat menentukan tindakan penghematan pajak yang akan di ambil perusahaan. Perenacanaan pajak ( Tax Plan ) sangat penting bagi perusahaan pada umumnya, karena dari perencanaan tersebut maka perusahaan dapat meminimalkan pengeluaran beban atas pajak dan yang kemudian akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan nantinya. PT. CLB merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi alat alat kesehatan rumah sakit di Indonesia. PT. CLB ini memiliki kewajiban melakukan pembayaran pajak terutang pada setiap tahunnya. Dengan berjalannya waktu, PT. CLB semakin memperoleh laba yang besar namun tak luput harus melakukan pembayaran pajak yang besar pula kepada negara. PT. CLB telah melakukan Perencanaan Pajak agar dapat menekan beban pajak tersebut. Untuk mengetahui apakah penerapan perencanaan pajak tersebut sudah dilakukan semaksimal mungkin dan sesuai pada undang undang yang berlaku maka perlu diadakan evaluasi terhadap perencanaan pajak pada PT. CLB. Oleh Karena itu, penelitian ini di harapkan akan sangat berguna bagi PT. CLB untuk memperoleh laba yang besar dan dapat menekan beban pajak penghasilan pada PT. CLB ini. Dengan alasan dan latarbelakang ini permasalahan pada PT. CLB ini maka judul yang dipilih adalah PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian yang dilakukan pada PT. CLB ini hanya di batasi pada perencanaan pajak atas laporan keuangan perusahaan PT. CLB tahun 2011 dan 2012. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Agar mengetahui apakah PT. CLB telah melakukan perencanaan pajak dengan benar sesuai dengan undang undang yang berlaku dan telah dapat meminimalkan beban pajak terutangnya. 2. Agar dapat memberikan masukan masukan yang lebih baik untuk PT. CLB kedepannya dalam melakukan perencanaan pajak dan mengoptimalkan pendapatan dengan cara menekan pajak terutang secara legal. 3. Agar PT. CLB dapat mendapatkan keuntungan lebih dengan adanya penekanan pajak ini, sehingga para karyawan PT. CLB dapat disejahterahkan dan diutamakan. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Dari penulisan ini, diharapkan agar mendapatkan ilmu lebih dalam pajak terutama dalam melakukan tax planning ( Perencanaan Pajak ). Khususnya pada wajib pajak Badan. 2. Dari penulisan ini, diharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan kedepannya agar dapat menjadi sebuah acuan dan masukan untuk perusahaan agar dapat mengoptimalkan laba terutama pada perencanaan pajak yang di lakukan perusahaan. 3. Dari penulisan ini, diharapkan untuk pada konsumtif dan pembaca, agar dapat bermanfaat bagi pendidikan terutama untuk perpajakan. Agar pembaca mengerti dan memahami cara melakukan perencanaan pajak. METODOLOGI PENELITIAN Dari penelitian ini, maka dilakukan riset dengan tujuan riset yang di lakukan adalah sebuah riset yang meminimalisasikan beban pajak penghasilan Badan. Karakteristik daripada riset ini adalah : 1. Jenis Riset ini adalah riset eksploratoria 2. Dimensi waktu yang diperlukan dalam penelitian adalah berjangka dan melibatkan urutan waktu tertentu dalam riset ini. 3. Metode pengumpulan data penelitian adalah dengan cara Observasi dan Wawancara kepada pihak terkait, dan juga dengan kontak tidak langsung berupa data dari perusahaan terkait dan juga perpusatakaan. 4. Lingkungan penelitian dan riset nya adalah berupa lingkungan nyata. 5. Objek dan unit analisis nya dalah PT. CLB. Proses Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pengumpulan data secara langsung : a. Observasi Dengan cara mengunjungi tempat usaha atau perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Lalu data akan diperoleh dan dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan terhadap perusahaan tersebut. b. Dokumentasi dan arsip Mencari dan mengumpulkan data dari data arsip perusahaan yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. c. Wawancara Melakukan wawancara kepada pihak keuangan perusahaan yang berkaitan Masalah yang akan diteliti Bab 4. Berikut ini akan dilampirkan masalah masalah yang akan diteliti dan dibahas lebih lanjut dalam 1. Analisis laporan keuangan perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012 2. Analisis laporan penyusutan aktiva tetap perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012 3. Evaluasi lampiran SPT PPh Badan perusahaan setiap tahunnya agar mengetahui pajak terutang perusahaan dan mengetahui kredit pajak perusahaan. 4. Mencocokan lampiran SPT PPh Badan perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan. 5. Analisis rekonsiliasi fiskal perusahaan tahun 2010, 2011, dan 2012. 6. Melakukan analisis pajak terutang perusahaan sesuai dengan rekonsiliasi fiskal perusahaan. 7. Membuat analisis perhitungan rekonsiliasi fiskal perusahaan pada tahun 2010, 2011, dan 2012. 8. Melakukan perhitungan pajak terutang perusahaan terhadap analisa rekonsiliasi fiskal perusahaan kemudian membandingkan analisa rekonsiliasi fiskal.

9. Melakukan perhitungan pajak terutang dari data rekonsiliasi fiskal dan menentukan hasil evaluasi dari data yang di analisis pada pembahasan. HASIL DAN BAHASAN Rekonsiliasi Fiskal Sebelum Dan Sesudah Penerapan Perencanaan Pajak pada Perusahaan Karena perbedaan pengakuan penghasilan oleh akuntansi komersial dan fiskal, maka akan menimbulkan perbedaan perhitungan besarnya penghasilan kena pajak perusahaan. Pelaporan keuangan komersial yang dibuat oleh perusahaan harus disesuaikan dengan PSAK juga disesuaikan dengan laporan keuangan fiskal. Agar perhitungan pajak dapat dilakukan dengan benar, maka perusahaan harus dapat menyusun laporan fiskal dengan benar pula. Sebuah penerapan pajak yang dilakukan harus dapat dimaksimalkan, agar perencanaan pajak tersebut dapat dilakukan secara maksimal, maka perusahan harus dapat meminimalkan koreksi fiskal positif agar dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang kecil juga beban pajak yang kecil pula. Dalam hal ini harus tetap berdasarkan dengan peraturan pajak yang berlaku dan tidak menyimpang dari peraturan tersebut. Dari perencanaan pajak yang telah dilakukan maka di dapati perbedaan antara koreksi fiskal dan komersial dalam laporan keuangan perusahaan.

PPh Badan Terutang Tahun 2010 PKP Sebelum Perencanaan Setelah Perencanaan JUMLAH 104.926.677 96.070.435 50% x 25% x 104.926.677 13.115.835 50% x 25% x 96.070.435 12.008.804 PAJAK TERHUTANG 2010 = 50% x 25% x96.070.435,- = 12.008.804 Dikurangi Cicilan Pajak bulanan Rp 2.592.840 PPh ps 22 Pemungut Rp 10.238.795 Rp 12.831.635 PPh ps 29 Terhutang (822.830) Angsuran PPh pasal 25 tahun 2011 Rp 147.161

PPh Badan Terutang Tahun 2011 PKP Sebelum Perencanaan Setelah Perencanaan JUMLAH 586.918.206 583.293.807 50% x 25% x 586.918.206 73.364.776 50% x 25% x 583.293.807 72.911.726 Pajak Terutang 2011 50% x 25% x 583.293.807 72.911.726 Dikurangi : PPh Pasal 25 2.879.715 PPh Pasal 22 Import 4.841.000 PPh Pasal 23 23.959.125 31.679.840 PPH Pasal 29 Terutang 41.231.886 Angsuran PPh Pasal 25 3.435.990

PPh Badan Terutang Tahun 2012 PKP Sebelum Perencanaan Setelah Perencanaan JUMLAH 125.322.224 98.030.695 50% x 25% x 125.322.224 15.665.278 50% x 25% x 98.030.695 12.253.837 PAJAK TERHUTANG 2012 = 50% x 25% x9.8030.695,- = 12.253.837 Dikurangi Cicilan Pajak bulanan Rp 33.690.000 Rp 33.690.000 PPh ps 29 Terhutang Rp (21.436.163) Angsuran PPh pasal 25 Rp 1.021.143

Dari evaluasi terhadap PT. CLB dari laporan fiskal antara komersial dan fiskal perusahaan dilakukan perbandingan dengan penelitian yang dilakukan maka didapatkan perbedaan antara rekonsiliasi fiskal perusahaan dengan rekonsiliasi fiskal menurut penelitian. Adapun perbedaannya sebagai berikut : 1. Dari perencanaan pajak untuk biaya pengobatan dapat dijadikan biaya dan tanpa harus dikoreksi dengan catatan perusahaan harus menjadikan biaya pengobatan menjadi tunjangan kesehatan bagi seluruh pegawai atau karyawan dalam perusahanaan tersebut. Yaitu sebesar Rp. 7.725.350 ditahun 2010, Rp. 5.049.200 di tahun 2011, dan Rp. 13.517.300 di tahun 2012. 2. Dengan membuat daftar nominatif yang jelas tentang promosi dan iklan yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk operasional pada bisnisnya, maka biaya iklan dan entertainment dapat dibiayakan seluruhnya sehingga tanpa harus di koreksi. 3. Untuk biaya keamanan dan kebersihan seharusnya perusahaan tidak memasukan kedalam bagian dari biaya rumah tangga dan perusahaan seharusnya mendapatkan bukti dari keamanan dan kebersihan agar dapat dijadikan biaya dan jika ada bukti tersebut maka seluruhnya dapat dibiayakan dan tidak perlu di koreksi. 4. Melakukan perhitungan kembali terhadap penyusutan para aktiva tetap perusahaan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku dan tarif yang sesuai dengan golongan aktiva yang ada. Karena perusahaan tidak melakukan perhitungan penyusutan aktiva dengan benar sesuai dengan peraturan tarif dan golongan pajak yang berlaku. 5. Untuk biaya makan dan minum perusahaan melakukan perbagian antara makan minum pegawai atau karyawannya dan makan minum tamu dan jamuan yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk hal ini seharusnya perusahaan tidak perlu melakukan perbagian untk biaya makan dan minum, sehingga untuk makan dan minum cukup untuk karyawan dan dijadikan tunjangan agar dapat di biayakan seluruhnya. Untuk makan dan minum pada jamuan tamu prusahaan, perusahaan dapat menggolongkannya kedalam biaya jamuan dan sumbangan yang dapat diberikan daftar nominatif sehingga dapat di jadikan biaya seluruhnya. Sedangkan untuk koreksi fiskal yang diteliti dan dianalisa adalah sebagai berikut, 1. Sumbangan, pada laporan keuangan perusahaan sumbangan menjadi koreksi dan sebagai penambah pendapatan bruto perusahaan. Tetapi menurut analisa yang dilakukan, sumbangan dapat dibiayakan sepenuhnya sehingga pembayaran pajak terutang semakin kecil. 2. Pengobatan dan pemeriksaan, pada laporan keuangan perusahaan dilakukan koreksi pada pengobatan dan pemeriksaan. Tetapi menurut analisa yang dilakukan, pengobatan dan pemeriksaan dapat dijadikan biaya seluruhnya jika dijadikan tunjangan atau menyertakan daftar nominatif. 3. Promosi da iklan, pada laporan keuangan perusahaan biaya promosi dan iklan dikoreksi sepenuhnya. Tetapi menurut analisa yang dilakukan, biaya promosi dan iklan dapat dijadikan biaya seluruhnya jika terdapat dan disertakan daftar nominatifnya, sehingga pajak terutang perusahaan akan lebih rendah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil melakukan penelitian dan evaluasi dari data perencanaan pajak di PT. CLB maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Perusahaan belum melakukan perencanaan pajak, karena masih menemukan peluang yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meminimalkan beban pajak perusahaan sehingga perusahaan dapat mendapatkan laba yang lebih maksimal dengan melakukan pembayaran pajak yang minimal. 2. Perusahaan belum melakukan perencanaan pajak menggunakan aspek formal dan administratif, selain itu metode yang di gunakan oleh perusahaan dalam menghitung penyusutan adalah metode ( double declining method ) atau metode saldo menurun. 3. Perusahaan dapat melakukan perencanaan pajak dengan menggolongkan biaya yang dapat menjadi tax saving bagi perusahaan dan tidak melanggar aturan perpajakan. Misalnya

Saran perusahaan dapat menggolongkan natura atau biaya lain yang menjadikan kenikmatan bagi karyawan perusahaan 4. Perusahaan juga dapat menggolongkan penyusutan yang digunakan perusahaan dapat dijadikan tax avoidance yaitu menjadikan golongan harta berwujud perusahaan sesuai dengan penggolongan yang dilakukan oleh pajak dan sesuai juga dengan undang undang perpajakan yang berlaku. 5. Dari biaya kesejahteraan karyawan yaitu biaya pengobatan dam pemeriksaan harus dilakukan koreksi, karena merupakan natura dan kenikmatan bagi karyawan. 6. Perusahaan mengeluarkan biaya sumbangan, dan biaya sumbangan yang tidak sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 UU PPh, bahwa sumbangan yang tidak bersifat nasional selayaknya GNOTA adalah sumbangan yang harus dilakukan koreksi. 7. Berdasarkan dengan biaya kesejahteraan, perusahaan memberikan tunjangan biaya lembur dan uang bonus bagi karyawan, serta memberikan THR kepada seluruh karyawannya. Berikut dengan tunjangan kesehatan berupa JAMSOSTEK bagi karyawan. 8. Pendapatan jasa giro harus dilakukan koreksi negatif dan tidak boleh diperhitungkan didalam laporan keuangan fiskal. Karena sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 UU PPh yaitu setiap pendapatan yang bersifat final oleh pajak tidak perlu dikoreksi lagi. 9. Ditemukan bahwa pada rekonsiliasi fiskal menurut analisa, jika perusahaan lebih meminimalkan koreksi positif nya, perusahaan akan memiliki status lebih bayar terhadap pajak terutang perusahaan. Yaitu sebesar Rp. 822.830 pada tahun 2010 dan Rp. 21.436.163 pada tahun 2012. Saran yang dapat diberikan dari evaluasi dan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh penulis, adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya perusahaan memperkecil pengeluaran yang dapat dijadikan biaya dan pengurang penghasilan bruto perusahaan, karena jika tidak akan terjadi koreksi fiskal positif dan menyebabkan penghasilan kena pajak perusahaan akan semakin besar dan beban pajak badan terutang perusahaan akan semakin bertambah pula seiring dengan penghasilan yang bertambah. 2. Perusahaan harus mengerti dan memahami secara benar tentang praturan perpajakan, dan perusahaan diharuskan untuk selalu mematuhi peraturan dari aspek formal dan administratif agar kedepannya tidak terjadi kendala karena kurang pahamnya dan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan secara sengaja maupun tidak. 3. Untuk memaksimalkan penghasilan yang dikecualikan, perusahaan dapat memanfaatkan dari pendapatan jasa giro. Karena pendapatan jasa giro merupakan pajak final dan tidak diperhitungkan kembali di laporan keuangan laba rugi fiskal perusahaan. Sehingga akan menjadi koreksi negatif. Dan akan memperkecil penghasilan kena pajak perusahaan. 4. Perusahaan diharapkan agar dapat memisahkan biaya kebersihan dan keamanan dari biaya rumah tangga agar dapat dilihat lebih rinci, selain itu diharapkan agar selalu menyertakan bukti dari biaya kebersihan dan rumah tangga ini agar dapat dibiayakan sepenuhnya. REFERENSI Aditya. (2007). Perhitungan PPh Pasal 21. http://www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=16&q=&hlm=4- perhitungan%20pph%20pasal%2021. Diakses Tanggal 20 Desember 2012 Agustinus, S. & Kurniawan, I. (2009). Panduan praktis perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Andy Wahyu Wibowo, S.E. (2012). Mengenal Strategi Perencanaan Pajak Yang Legal. http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/747- mengenalstrategiperencanaanpajakyanglegal Diakses tanggal 1 Januari 2013. Gunadi (2009). Akuntansi perpajakan sesuai dengan undang-undang pajak baru. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Illyas, W. & Burton, R. (2008). Hukum pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Keputusan Diektur Jenderal Pajak Nomor KEP-220/PJ/2002 Tanggal 18 April 2002 Tentang perlakuan Pajak Penghasilan atas biaya pemakauan telepon seluler dan kendaraan perusahaan. Muljono, D. (2009). Tax planning menyiasati pajak dengan bijak. Yogyakarta: Penerbit Andi. Mardiasmo (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011 : Andi Publisher Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008, tentang perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan. RIWAYAT PENULIS Hendra Martin Christy lahir di Tanjung Pandan pada 9 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi pada tahun 2013.