Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

Transkripsi:

27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) Penelitian Ekperimental (Experimental research): metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Desain Penelitian Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah pretest-postest control group design, dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol. Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran ( & ). Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4 27 Sugiyono (2010: 112)

28 Keterangan : R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. O 1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O 3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O 2 : Postest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. O 4 : Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional. X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SDN 2 Geneng, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Penulis pada penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pendekatan Pembelajaran Matematika Relistik menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar siswa. Penelitian akan dimulai dengan memberikan pretes terhadap dua kelas penelitian dengan soal yang sama dengan hari yang berbeda, untuk melihat tingkat penguasaan siswa terhadap pokok bahasan/ materi yang akan menjadi bahan penelitian. Setelah didapatkan hasil pretes peneliti akan menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan perbedaan bahwa pada kelas eksperimen penelitian dilakukan dengan menerapkan PMR menggunakan alat peraga pada materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Kelas kontrol dengan metode ceramah, sehingga guru sebagai fasilitator dan siawa mendengarkan, tanpa menggunakan PMR dengan alat peraga apapun dari peneliti ( pembelajaran konvensional). Kemudian setelah adanya treatmen di kelas eksperimen penulis akan melakukan postest pada siswa kelas

29 Subyek eksperimen dan kelas kontol untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kedua kelas penelitian tersebut. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh PMR menggunakan alat peraga, maka peneliti akan membandingkan nilai postes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah penelitian ini ditunjukkan pada bagan sebagai berikut: Kelas Kontrol Tes Awal Pre-test Pembelajaran seperti biasa yang dilakukan guru kelas dengan ceramah (konvensiol) Tes Akhir Pos-test Terdapat perbedaan yang signifikan dengan penggunaan metode PMR Kelas Eksperimen Tes Awal Pre-test Pembelajaran (dengan menggunakan PMR) Tes Akhir Pos-test Tabel 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di SDN 2 Geneng dan SD N Gersi Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Waktu penelitian kurang lebih 3 bulan dengan karakterisik peserta didik yang tingkat pemahaman terhadap materi yang diajarkan rendah, tingkat konsentrasi peserta didik yang rendah, dan hasil belajar peserta didik yang tidak memenuhi KKM. Kehidupan masyarakat di sekitar lokasi penelitian rata-rata bermata pencaharian sebagai petani.

30 Treatment berupa pendekatan Pembelajaran Matematika Relistik menggunakan alat peraga yang menekankan pada pembelajaran yang bermakna, dipakai guru dalam pembelajaran dengan menyesuaikan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah peneliti buat. 3.3 Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Geneng dengan jumlah 19 siswa dan siswa kelas V SDN Gersi yang berjumlah 19 siswa. Subyek penelitian ini dibagi 2, yaitu kelompok eksperimen siswa kelas V SDN 2 Geneng dan kelompok kontrol siswa kelas V SDN Gersi. 3.3.1 Kelompok Eksperimen Menurut Rudi Susilana dkk (2007: 25) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si penulis. Pada penelitian ini kelompok eksperimen adalah kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran matematika realistik yaitu semua peserta didik kelas V di SDN 2 Geneng Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. 3.3.2 Kelompok Kontrol Pada penelitian ini kelompok kontrol adalah kelompok peserta didik yang tidak mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran matematika realistik yaitu semua peserta didik kelas V di SDN Gersi Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Tabel 3.3 Jumlah Peserta didik Kelas V SDN 2 Geneng dan SDN Gersi Kecamataan Jepon Kabupaten Blora Tahun ajaran 2011/2012 Nama Sekolah Laki-Laki Jumlah Siswa Perempuan Total SDN Gersi 10 9 19 SDN 2 Geneng 8 11 19 Jumlah Subyek 38

31 3.4 Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (1998:94) variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut (Sugiyono, 2008), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel-variabel tersebut antara lain: a. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah: hasil belajar siswa (Y). Hasil belajar siswa yang dinyatakan dengan skor hasil tes setelah diberikan perlakuan. b. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika realistik menggunakan alat peraga (X). 3.4.1 Definisi Operasional Variabel Pembelajaran matematika realistik: proses pembelajaran matematika yang menggunakan konteks dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran dan mengutamakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, dianggap tepat apabila dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Penyampaian pembelajaran matematika akan lebih menarik dengan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik yang mengkaitkan dengan kehidupan kongkrit, sehingga dalam pembelajaran digunakan alat peraga yang membantu siswa dalam proses belajar. Hasil Belajar : rata-rata nilai posttest dan pretest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, dalam penelitian ini dibandingkan rata-rata nilai post test kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai post test kelompok kontrol.

32 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu diperlukan teknik pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data diperoleh dari observasi dan tes tertulis. c. Teknik Tes Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukura yang menghasilkan suatu deproposal skripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar karena tes ini mengukur apa yang telah dipelajari pada salah satu mata pelajaran yaitu matematika. Tes dilakuan sebanyak dua kali yaitu pretes dan postes. Pretes diberikan pada kondisi awal sebelum diberikan perlakuan (treatmen) pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Potstest diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah adanya perlakuan (treatmen) dalam kelas untuk mengetahui adanya perubahan terhadap hasil belajar siswa. Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi pretest dan postest diuji cobakan sehingga diperoleh butir soal test yang valid. Hasil uji coba dapat dilihat dalam lampiran. Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi pretest dan posttest diuji cobakan sehingga diperoleh butir soal test yang valid.

33 d. Teknik Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dengan menggunakan metode ini data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran matematika realistik. e. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. (Riduwan, 2011 : 77). Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah foto-foto, subyek diberikan perlakukan dengan pendekatan matematika realistik dan yang tidak diberi perlakuan. 3.5.2 Instrument Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Bentuk tes berupa tes isian dan tes objektif dengan 4 (empat) pilihan jawaban. Penyusunan tes ini mengacu pada teknik penyusunan tes objektif pilihan ganda. Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal kisi-kisi soal tersaji dalam lampiran 1. Selain kisi-kisi soal tes dalam intrumen pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan kisikisi perilaku guru. Hal ini berfungsi agar saat guru memberikan perlakuan (treatment) sesuai langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kisi kisi perilaku dan hasil intrumen penilaian tingkah laku guru tersaji dalam lampiran 1.

34 Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas digunakan sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. a. Uji Validitas Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Arikunto dalam riduwan, 2011:97) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono,2010:173). Mengukur validitas digunakan program komputer SPSS 16 for windows dengan menggunakan Corrected Item-To Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung>0,3 (Sugiono,2008:178). b. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, 2009:348). Pengujian Reabilitas instrumen menggunakan program SPSS 16 for windows. Tingkatan reabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:155) sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Reabilitas Soal Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0, 800 sampai dengan 1, 00 Antara 0, 600 sampai dengan 1, 800 Antara 0, 200 sampai dengan 1, 600 Antara 0, 000 sampai dengan 1, 200 Tinggi Cukup Angka rendah Sangat rendah (tidak berkolerasi)

35 3.6 Teknik Analisa Data Tahap pengujian dalam analisis ini melalui tiga tahap yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis. a. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data pretest dan postest dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16.0 for windows. b. Tahap uji persyaratan analisis Uji prasarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang sama atau tidak (homoden atau tidak). Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji levene dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows c. Tahap pengujian hipotesis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009:126) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah dengan teknik Independen Sampel T Test. Dasar pemikiran teknik Independen Sampel T Test adalah skor atau nilai yang didapatkan diperoleh dari subyek yang berbeda. Penelitian ini menguji perbedaan antara dua kelas dengan perlakuan yang berbeda, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dengan perlakuan atau treatmen Pendekatan

36 Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan alat peraga, dan pada kelas kontrol dengan metode ceramah atau pembelajaran konfensional tidak diberi perlakuan/ treatmen Pembelajaran Matematika Realistik menggunkana alat peraga. Sehingga siswa mendengarkan ceramah saja dari guru. Singkatnya antara dua kelas tersebut diberikan materi pembelajaran yang sama namun perlakuannya penyampaian yang berbeda. Adapun data yang digunakan untuk menguji perbedaan dua kelas tersebut adalah data postes antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil perhitungan Independen Sampel T Test akan menampilkan Levene s Test untuk kesamaan varian. Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah: Ho = varian populasi identik Ha = varian populasi tidak identik Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil signifikasi yang diperoleh, yaitu jika sig. > 0,05 maka Ho diterima berarti Ha ditolak, dan jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak berarti Ha diterima, perhitungan ditunjukkan pada analisis Levene s Test. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan alat peraga materi sifat-sifat bangun ruang dikatakan berpengaruh manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap pengaruh tersebut. Apabila hipotesis nihil diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar PMR menggunakan alat peraga pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dengan demikian, Pembelajaran matematika Realistik menggunakan alat peraga selayaknya digunakan dalam pembelajaran matematika terutama pada materi sifat-sifat bangun ruang.