BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur yang diatur dengan teliti di mana faktor-faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku, dipelajari dengan cara dimanipulasi dan semua faktor yang lain tetap sama (Santrock, 2009:24). Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelompok kontrol, yaitu kelompok yang diajar dengan menggunakan metode konvensional, dengan kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar setelah mendapat perlakuan dengan metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari suatu hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk judul penelitian ini karena penelitian ini membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan metode eksperimen dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sifat cahaya siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. 3.1.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2012 di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 25

26 Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahapan Januari Februari Maret April I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Perencanaan dan persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data hasil penelitian Uji coba instrumen tes dilakukan pada kelas uji coba yaitu kelas V SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga yang dilakukan pada tanggal 20 Februari 2012. Pengujian soal pre-test dilakukan pada kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga sebagai tempat penelitian dilakukan pada tanggal 25 Februari 2012. Pelaksanaan penelitian pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan pada hari yang sama yaitu pertemuan pertama pada tanggal 27 Februari 2012, pertemuan kedua pada tanggal 28 Februari 2012, dan pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2012. Pelaksanaan post-test juga dilaksanakan pada hari yang sama yaitu pada tanggal 2 Maret 2012. 3.2. Variabel Penelitian Santrock (2009:24) mengungkapkan eksperimen melibatkan paling tidak satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah faktor yang dimanipulasi, eksperimental, dan berpengaruh. Variabel dependen (terikat) adalah faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen. Priyatno (2010:3) menyatakan bahwa variabel dependen adalah variabel yang besarannya memberi pengaruh pada variabel lain dan variabel independen adalah variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang pengalamannya dimanipulasi. Kelompok kontrol adalah kelompok perbandingan yang diperlakukan sama seperti kelompok eksperimen, kecuali untuk faktor yang dimanipulasi. Kelompok kontrol berfungsi sebagai dasar yang bisa dibandingkan

27 dengan dampak dari kondisi yang dimanipulasi. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.2.1. Variabel Bebas Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiono, 2010:61). Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X adalah metode eksperimen. Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan metode eksperimen apabila dalam KBM dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3.2.2. Variabel Terikat Variabel terikat sering disebut variabel dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2010:61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y yaitu hasil belajar dari aspek kognitif. Untuk mengukur variabel terikat digunakan instrumen tes. Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan metode eksperimen dilihat pada hasil belajar siswa aspek kognitif yaitu: 1) Apabila nilai rata-rata hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. 2) Apabila selisih nilai rata-rata hasil belajar IPA antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol minimal 5. Selisih nilai diperoleh dengan cara mengurangkan nilai tertinggi dan nilai terendah post-test pada kelompok eksperimen kemudian dibagi dengan 6 (Anastasi dan Urbina, 2007). 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2011:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sekolah yang dipilih untuk dilakukan penelitian ini adalah SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 134 Salatiga. Dalam

28 penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 51 anak. Kelompok kontrol berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki dan kelompok eksperimen berjumlah 25 orang siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Siswa kelas V di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga ini terbiasa dengan metode pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran hanya terpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hal ini menyebabkan siswa terkadang kurang memberi perhatian pada materi yang diajarkan karena mereka tidak ikut aktif selama proses belajar. 3.4. Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian 3.4.1. Desain Penelitian Bentuk desain eksperimen yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2009:116). Dalam desain ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol, tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidak dilakukan secara random (Sugiyono, 2010:443). Dalam desain Nonequivalent Control Group Design, kedua kelompok diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda jauh secara signifikan. Berikut ini merupakan desain Nonequivalent Control Group (Sugiyono, 2010:116): Keterangan: O 1 & O 3 O 1 X O 2... O 3 O 4 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design : Kedua kelompok diberi pre-test untuk mengetahui kemampuan awal kelompok eksperimen dan kontrol

29 O 1 O 2 O 3 : Nilai pre-test kelompok eksperimen untuk mengetahui pengetahuan awal kelompok eksperimen : Nilai post-test kelompok eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan metode eksperimen : Nilai pre-test kelompok kontrol untuk mengetahui pengetahuan awal kelompok kontrol O 4 : Nilai post-test kelompok kontrol setelah diajar dengan menggunakan metode konvensional X : Treatment (perlakuan). Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment yaitu dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi treatment. 3.4.2. Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan untuk mempersiapkan penelitian. Berikut adalah tahapannya: 1) Peneliti melakukan observasi di sekolah dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan. 2) Peneliti menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 3) Peneliti membuat instrumen tes. 4) Mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba yaitu di SDN Sidorejo Lor 5 Salatiga. Instrumen tes uji coba tersebut akan digunakan sebagai tes hasil belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen. 5) Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. 6) Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat. 7) Peneliti mengujikan soal pre-test pada siswa kelas V A dan V B SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. 8) Menganalisis hasil pre-test siswa kelas V A dan V B SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

30 9) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 10) Mengkonsultasikan RPP pada dosen pembimbing dan guru kelas. b. Tahap Pelaksanaan Pada penelitian ini menggunakan dua kelas yang memiliki jumlah siswa maupun hasil belajar siswa yang hampir sama. Kelompok pertama disebut kelompok kontrol diampu oleh peneliti dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional atau tidak menggunakan metode eksperimen, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok eksperimen diampu peneliti dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka dalam waktu satu minggu. Desain perlakuan yang diterapkan pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Gambar 3.2 Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol Desain perlakuan yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.

31 Gambar 3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen c. Tahap penyusunan Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian dan penyusunan skripsi serta persiapan ujian. Variabel kontrol dan eksperimen sebelum penelitian perlu dilakukan usaha penyetaraan yaitu mengontrol faktor-faktor pengganggu. Penelitian dapat dilaksanakan apabila faktor-faktor yang perlu dikontrol telah ditetapkan dan sejauh mungkin dilakukan pengendalian terhadap faktor-faktor tersebut. Faktorfaktor pengganggu tersebut antara lain:

32 1) Faktor guru: metode yang akan diujicobakan harus dipersiapkan secara matang kemudian dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya dan hanya dilakukan dengan satu guru baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2) Faktor jam pelajaran: suatu penelitian dapat dikotori oleh faktor waktu pelajaran. Lamanya jam pelajaran sama yaitu dua jam pelajaran. 3) Faktor lingkungan: ruang kelas yang digunakan untuk eksperimen dipilih sedemikian rupa sehingga gangguan-gangguan yang terjadi seperti keributan dari kelas lain dapat diseimbangkan. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dan tes, maka data yang diperoleh dari hasil tes tersebut dianalisis untuk mengetahui perbedaan dari kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. 3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Dalam teknik observasi peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap yang sistematis objek yang diteliti (Muhidin dan Abdurahman, 2007:19). Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran sesuai dengan skenario atau tidak dan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui tindakan pengajaran berlangsung, kondisi, atau interaksi belajar mengajar. Selain itu ada catatan informal, yaitu Pencatatan data yang dilakukan dalam observasi yang tidak berstruktur, dan skala penilaian, yaitu pencatatan data dalam observasi berstruktur di mana objek yang diamati dicatat menurut skala penilaian tertentu, serta pencatatan dengan alat yang dapat dilakukan dengan alat tertentu seperti fotografis (Muhidin dan Abdurahman, 2007:20). b. Tes Hasil Belajar Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif berupa pilihan ganda

33 yang terdiri dari pre-test dan post-test. Menurut Sanjaya (2010:246) tes formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk melihat kemajuan belajar siswa. Pretest diberikan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari sedangkan post-test merupakan tes yang digunakan untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu (Sanjaya, 2010:236). Metode tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan metode konvensional. c. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 1998:236). Dokumentasi berupa foto untuk memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai suasana kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data No. Data 1. Pemahaman konsep siswa 2. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Alat Pengumpul Data Tes pemahaman konsep Pedoman observasi Keterangan Dilakukan di awal dengan cara memberi soal pre-test dan dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal post-test Dilakukan pada saat pembelajaran 3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Metode Eksperimen) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi/pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dilakukan.

34 Observasi dilakukan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Pengukuran hasil observasi dilakukan dengan menggunakan skala Guttman yang akan mendapat jawaban tegas, yaitu ya dan tidak. Menurut Sugiyono (2010:139) penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam skala ini untuk jawaban ya diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Menyusun format observasi 2) Menyusun kisi-kisi lembar observasi 3) Menyusun lembar observasi berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat 4) Prosedur pemberian skor berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah dilakukan terhadap rencana pembelajaran yang telah dibuat. a) Ya : 1 b) Tidak : 0 5) Kisi-kisi lembar observasi Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi No Aspek yang Diamati Nomor Soal 1. Menyiapkan kelas dan memberi motivasi 1, 2 2. Pengelolaan kelas 16, 17, 18, 19, 20 3. Penggunaan metode pembelajaran eksperimen 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 21, 22 4. Pengambilan kesimpulan dan pemberian 23, 24, 25 evaluasi b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar) Instrumen pengumpulan data dengan metode tes. Tes diberikan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda. Soal tes hasil belajar

35 dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut tabel 3.4 merupakan kisi-kisi tes hasil belajar: Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar SK KD INDIKATOR 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model 6.1.Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.2.Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya - Memahami sifatsifat cahaya - Membuktikan sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening - Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cembung atau cekung) - Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan - Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai wana - Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan seharihari. - Membuat karya sederhana dengan menerapkan sifat cahaya BENTUK SOAL Pilihan Ganda NO. SOAL 1, 3 2, 4, 5, 6 7, 8, 9, 10, 11, 14 2, 13, 17 16 19, 20 15, 18

36 3.6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan untuk masing-masing perhitungan. 3.6.1. Uji persyaratan Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan dalam alat pengumpulan data dan syarat pengujian hipotesis. Instrumen yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. a. Uji persyaratan variabel X (Penggunaan Metode Eksperimen) Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik deskriptif di mana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan objek yang diteliti. b. Uji persyaratan untuk variabel Y (Hasil Belajar) Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal tes. Uji instrumen dilakukan setelah kisi-kisi dikembangkan menjadi bentuk soal. 1) Uji Validitas Instrumen Priyatno (2010:14) mengatakan bahwa Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Arikunto menyatakan bahwa ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian: Validitas logis merupakan validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada hasil penalaran yang telah dirancang dengan mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Jika sudah mengikuti pedoman yang ada maka secara logis sudah valid dan tidak perlu diuji coba. Validitas empirik merupakan validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada hasil pengalaman. Syarat instrumen dinyatakan valid jika sudah dibuktikan melalui sebuah uji coba. (Arikunto dalam Muhidin dan Abdurahman, 2007:30)

37 Langkah kerja untuk mengukur validitas instrumen (Muhidin dan Abdurahman, 2007:31): a) Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya b) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen c) Memeriksa kelengkapan data d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh e) Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk tiap item dari skor yang diperoleh g) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) h) Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan valid. Langkah yang dilakukan untuk menguji validitas soal dengan menggunakan SPSS for Windows version 17 adalah Analize-Scale-Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari r tabel product moment maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2009: 257 2) Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang (Priyatno, 2010:14). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Muhidin dan Abdurahman (2007:37) menyatakan:

38 Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur sehingga hasil pengukurannya dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya bila di dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang homogen diperoleh hasil yang relatif sama. Langkah kerja untuk mengukur reliabilitas instrumen (Muhidin dan Abdurahman, 2007:38) a) Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya b) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen c) Memeriksa kelengkapan data d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh e) Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu f) Menghitung nilai varians tiap item dan varians total g) Menghitung nilai koefisien alfa h) Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze-Scale-Reliability Analysis. Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Koefisien alpha Reliabilitas α < 0,7 Tidak dapat diterima 0,7 α 0,8 Dapat diterima 0,8 α 0,9 Reliabilitas bagus α > 0,9 Reliabilitas memuaskan 3) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah untuk dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang akan digunakan adalah teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for windows version 17 yaitu Analyze-Descriptive Statistics-Explore-Masukkan

39 Variabel pada Dependent List-Plots-Normality Plots With Tests-Continue-Ok atau menggunakan Analyze-Non Parametric Test-One Sampel KS-Masukkan Variabel Pada Jendela Variabel-Klik Normal Pada Test Distribution-Ok. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah nilai pre-test siswa pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Menurut Priyatno (2010:40) metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 4) Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan analisis One Way ANOVA atau analisis varians satu jalur yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua atau lebih kelompok data yang independen. Pengujian homogenitas varians dapat menggunakan bantuan SPSS for windows version 17 yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze-Compare Means-Oneway Anova. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah nilai pre-test siswa pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Menurut Priyatno (2010:114) kriteria pengambilan keputusan untuk uji homogenitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka varians kelompok data tidak homogen. 3.6.2. Uji Hipotesis a. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Metode Eksperimen) Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik deskriptif di mana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan objek yang diteliti. Sugiyono (2010:207). Tabel digunakan dalam menyajikan data tentang peragaan dalam penyampaian materi pelajaran karena lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Teknik analisis ini dapat mendeskripsikan penggunaan metode eksperimen yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode eksperimen. Data ini bersumber dari lembar observasi yang diisi oleh observer.

40 b. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar) Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah diberi perlakuan penggunaan metode eksperimen. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai tes dari kelompok eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah terkumpul data dari nilai tes pada masing-masing kelompok, yang telah dilakukan uji prasyarat, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H 0 H 1 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji t atau Independent Sampels T Test. Menurut Priyatno (2010:99) cara menganalisa hasil output pada Independent Sampels T Test adalah sebagai berikut: 1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Sampels T Test yaitu uji asumsi varians (uji Levene s) yaitu untuk mengetahui apakah varians sama atau berbeda, jika varians sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varians sama) dan jika varians berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varians berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varians yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda. 2. Melihat tabel Independent Sampels T Test pada t-test for Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.