Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

dokumen-dokumen yang mirip
: Budi Utami, SE., MM

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

STRATEGI PEMASARAN PADA PANGKAS RAMBUT SUNDA MENGGUNAKAN ANALISA SWOT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

BAB IV ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang tepat ketika sempitnya lahan di kota-kota besar untuk membangun UKDW

Nofianty ABSTRAK

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memproduksi atau memasarkan produk yang sesuai dengan

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari sisi perusahaan maupun sisi customer, dengan kata lain brand

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan

BAB V PENUTUP. seperti Indonesia. Penyerapan tenaga kerja dan perputaran perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan industri minuman berkarbonasi

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. beberapa temuan untuk dijadikan kesimpulan. Kesimpulan berdasrkan pada hasil

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. kekuatan dan kelemahan Javapuccino cafe sebagai berikut : a. Lokasi yang letaknya cukup strategis. Jauh dari kebisingan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

Strategi Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Jumlah Pelanggan Pada Derkei Futsal. Muhammad Hapriansyah

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

Perumusan Strategi Pemasaran untuk Menciptakan Sustainable Competitive Advantage pada Toko Sepeda Rodalink Denpasar-Bali

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Strategi Komunikasi Pemasaran

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

BAB IV PENERAPAN ANALISIS SWOT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN WADIAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB III METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

(Diferentiated Marketing)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. menghasilkan simpulan sebagai berikut : pemasok relatif tinggi, potensi masuknya pendatang baru relatif tinggi.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Strategi Pengembangan Produk Asuransi Surety Bond Pada PT. Asuransi Wahana Tata. Abstrak

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perilaku Konsumen Summary Chapter 8

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI Studi Kasus Pada PT. Hero Supermarket - Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

LAMPIRAN. Daftar Wawancara Pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi

Transkripsi:

Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience store) di Margonda Depok Perbedaan minimarket dan convenience store Pentingnya strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Pengumpulan Data Wawancara Observasi Alat Analisis Analisis Swot Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Tahap Analisis Diagram IE

Hasil Analisis Bauran Pemasaran A. Produk Dalam penjualan produk 7-Eleven menjual produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. 7-Eleven juga fokus terhadap produk mereka,khusunya produk makanan dan minuman siap saji. Produk makanan dan minuman siap saji 7-Eleven memiliki keunggulan tersendiri dibanding dengan kompetitornya. Contohnya saja minuman slurpee yang hanya dimiliki oleh 7-Eleven dan digemari oleh banyak pelanggan baik dari kalangan anak muda maupun orang tua. B. Harga Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran, karena harga menentukan pendapatan suatu bisnis. Keputusan penentuan harga juga signiftikan, produk produk gerai 7-Eleven juga relatif terjangkau bagi pelanggan. Produk makanan dan minuman siap saji 7-Eleven memiliki harga yang terjangkau. Untuk 1 gelas ukuran sedang Slurpee hanya berkisar Rp. 6.000, sedangkan yang besar hanya Rp. 9.000.Untuk minuman yang digemari banyak kalangan ini memiliki harga yang sangat terjangkau. Begitu juga dengan produk kebutuhan sehari hari 7-Eleven memiliki harga yang standar yang mirip dengan produk produk yang dimiliki oleh bisnis ritel lainnya (Indomaret, Alfamart, dan lainnya). C. Distribusi Distribusi merupakan faktor penting dalam bauran pemasaran sebagai lingkungan dimana dan bagaimana produk bisa dipasarkan. Convenience store 7-Eleven menjual produk produk yang bervariasi. Jalur distribusi produk makanan dan minuman siap saji seperti Slurpee, Big Bite dan lainnya hanya dijual secara langsung di setiap gerai 7-Eleven yang ada. Sedangkan jalur distribusi untuk produk produk lainnya seperti mie instant, sabun, dan lain lainnya melalui pemasok (supplier). Proses pemasok ini mirip dengan bisnis ritel lainnya, yaitu dari wholesaler >retailer >consumer. Beberapa pemasok yang dimiliki seperti Indofood, Coca Cola, Orang tuagroup, dan lainnya.

Hasil Analisis Bauran Pemasaran D. Promosi 7-Eleven di Indonesia memang belum terlalu lama, namun promosi yang dilakukan tidak dilakukan secara besar besaran. Beberapa promosi yang pernah dilakukan diantaranya pada jam pulang kantor yaitu memberikan promo pembelian makanan cepat saji gratis 1 minuman dan pada jam breakfast yaitu memberikan paket-paket dengan harga yang murah. Beberapa promosi yang masuk media elektronik juga ada, seperti radio. Aktifitas promosi memang penting, namun nama 7-Eleven berkembang melalui word-of-mouth antar masyarakat hingga banyak dikenal banyak orang. Hasil analisis yang didapat masih terdapat kekurangan yang ada pada Convenience store 7-Eleven. Namun secara keseluruhan strategi pemasaran yang dilakukan sudah cukup bagus. Adapun salah satu kekurangan yang dimiliki adalah promosi yang kurang gencar melalui media cetak seperti majalah,surat kabar dan media iklan di televisi. Adapun kelebihan yang ada yaitu dari produk dari 7-Eleven, makanan dan minuman yang siap saji yang digemari oleh berbagai kalangan dan tidak dimiliki oleh competitor dan juga harga yang terjangkau untuk makanan dan minuman cepat saji serta harga kebutuhan pokok yang sama dengan competitor.

Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) Kode FAKTOR STRATEGI INTERNAL Bobot Rating SKOR KEKUATAN S1 Sumber daya manusia yang berkualitas, berpengalaman dan terampil. 0.10 3 0.30 S2 Kualitas produk terjamin mutunya baik. 0.15 4 0.60 S3 S4 Banyak varian produk yang ditawarkan dan produknya tidak biasa (private product) Free wi-fi, seating area, smoking area dan tempat charger laptop/gadget 0.20 3 0.60 0.20 3 0.60 S5 Lokasi yang strategis. 0.05 2 0.10 KELEMAHAN W1 Kawasan macet dalam waktu tertentu 0.05 2 0.10 W2 Lahan parkir yang kecil 0.05 3 0.15 W3 Fasilitas pembuangan sampah yang sedikit 0.05 1 0.05 W4 Smoking area kurang tertata rapi 0.10 2 0.20 W5 Masih kurangnya pramuniaga yang melayani konsumen 0.05 3 0.15 Total 1.00 2.85

External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) Kode FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL Bobot Rating SKOR PELUANG O1 Banyak sekolah, universitas, kantor atau hotel disekitar wilayah usaha untuk meningkatkan 0.05 4 0.20 pendapatan. O2 Memiliki peralatan yang canggih untuk menarik konsumen. 0.10 2 0.20 O3 Peluang pasar masih terbuka karena 7-Eleven memfokuskan diri dalam penyedian makanan dan 0.15 4 0.60 minuman cepat saji. O4 Peningkatan belanja pada pasar modern. 0.10 2 0.20 O5 Sebagai tempat berkumpul berbagai kalangan. 0.10 2 0.20 T1 ANCAMAN Persaingan yang cukup ketat dalam industri yang sama, karena lokasi usaha yang hampir berdekatan. 0.05 3 0.15 T2 Pesaing yang memberikan harga lebih murah daripada 7-Eleven. 0.10 2 0.20 T3 Kondisi perekonomian yang tidak stabil 0.15 2 0.30 T4 Merk yang dijual lebih sedikit dari pesaing lain. 0.10 1 0.10 T5 Promo dan diskon yang diberikan untuk menarik konsumen yang ditawarkan oleh pesaing. 0.10 4 0.40 Total 1.00 2.75

Analisis Internal-Eksternal Tinggi Rata-rata Lemah (3.0-4.0) (2.0-2.99) (1.0-1.99) IFAS(2.85) Tinggi (3.0-4.0) I II III Penciutan Sedang (2.0-2.99) EFAS(2,75) IV Stabilitas V stabilitas VI Penciutan VII VIII IX Rendah Likuiditas (1.0-1.99)

KESIMPULAN Strategi pemasaran yang digunakan oleh convenience store 7-Eleven berdasarkan analisis SWOT kondisi lingkungan Internal convenience store 7-Eleven lebih besar dibandingkan dengan kondisi eksternal convenience store 7-Eleven. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) yang bernilai 2.85 lebih besar dibandingkan External Strategic Factor Analysis Summary ( EFAS ) yang bernilai 2.75. Berdasarkan dengan hasil matriks IE convenience store 7-Eleven berada dalam sel V yaitu (pertahankan dan pelihara), yaitu strategi pemasaran dan pengembangan produk. Artinya 7-Eleven tetap menjaga strategi pemasaran yang telah digunakannya dan juga melakukan diversifikasi produk yaitu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah di pasarkan sebelumnya. Dari hasil analisis bauran pemasaran 7-Eleven menjalankan strategi dengan menekankan pada produk dan harga yaitu produk makanan dan cepat saji yang merupakan produk dari 7-Eleven dengan harga yang terjangkau.