METODE PEMBEBANAN BOP

dokumen-dokumen yang mirip
BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB II LANDASAN TEORI

Contoh PT kertasjaya memproduksi 2 macam produk. Contoh peraga 5.2 Perhitungan biaya satuan : produk tunggal. Biaya produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Biaya Tradisional. sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan bahwa dunia menjadi lebih homogen dan perbedaan-perbedaan

BAB II LANDASAN TEORI. dominan dibanding ternak perah lainnya. Menurut Kanisius (2008) dari berbagai

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa pengertian biaya antara lain dikemukakan oleh Supriyono

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Pengertian Biaya

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya. Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:29) mendefinisikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. operasionalnya berdasarkan tingkat biaya pelanggan dan aktivitas masing- masing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Hubungan Activity-based costing (ABC) dengan Theory Of Contraint (TOC) Rochmad Bayu Utomo, S.E., M.Si., Ak., CA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost)

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Biaya Aktivitas. Penentuan harga pokok produksi konvensional :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

BAB II LANDASAN TEORITIS

Transkripsi:

METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud biaya produksi adalah biaya bahan langsung, ditambah biaya tenaga kerja langsung, ditambah biaya overhead. Dan yang dimaksud biaya produk adalah seluruh biaya untuk menghasilkan produk yang siap dijual, unsur-unsurnya adalah: (1) biaya pra-produksi, (2) biaya produksi, dan (3) biaya post-produksi yaitu biaya usaha yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi. Penentuan biaya produksi dengan metode traditional costing dapat menimbulkan distorsi biaya produksi. Hal ini disebabkan karena metode tersebut hanya mempergunakan satu macam basis pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya, sementara setiap sumber daya yang berbeda dapat saja dikonsumsi berdasarkan basis yang berbeda pula. Untuk mengatasi keterbatasan pada metode traditional costing maka dikembangkan sistem biaya yang didasarkan pada aktivitas yang disebut Activity Based Costing, yang didasari oleh asumsi bahwa aktivitas mengkonsumsi biaya dan produk mengkonsumsi aktivitas. Dengan demikian, penyebab dari dikonsumsinya biaya adalah aktivitas yang dilakukan untuk membuat suatu produk, bukan produk itu sendiri. Maka dengan metode Activity Based Costing pembebanan biaya tidak selalu dianggap proporsional terhadap volume produk, melainkan proporsional terhadap pengkonsumsian sumber daya oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam membuat produk tersebut. Kalkulasi biaya berdasar aktivitas (ABC) pada umumnya digunakan untuk perusahaan yang memiliki beberapa jenis produk. Dalam perusahaan semacam ini, aktivitas BOP dikonsumsi secara bersamasama oleh berbagai macam produk. Karena itu BOP harus ditelusuri berdasarkan aktivitas produk yang mengkonsumsinya. 1

ABC adalah pendekatan perhitungan biaya produk yang membebankan biaya kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. ABC bertujuan untuk memenuhi keperluan intern perusahaan yaitu untuk pengambilan keputusan, misalnya untuk menentukan biaya produk secara akurat atau untuk menentukan harga penawaran. Keakuratan biaya produk menentukan keakuratan kebijakan harga. Dengan perhitungan biaya produk yang akurat, kebijakan harga lebih mudah ditentukan. Di samping itu, perhitungan laba-rugi perusahaan akan mencerminkan kondisi bisnis yang sesungguhnya. KALKULASI BIAYA PRODUK TRADISIONAL Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada produk (volume produk). Dalam sistem biaya tradisional, hanya penggerak (driver) aktivitas tingkat unit yang digunakan untuk membebankan biaya kepada produk. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk membebankan biaya overhead meliputi: 1. Unit yang diproduksi 2. Jam mesin 3. Bahan langsung 4. Jam tenaga kerja langsung 5. Biaya tenaga kerja langsung KALKULASI BOP BERDASARKAN AKTIVITAS Pada Activity-Based Costing meskipun pembebanan biaya-biaya overhad pabrik dan produk juga menggunakan dua tahap seperti pada akuntansi biaya tradisional, tetapi pusat biaya yang dipakai untuk 2

pengumpulan biaya-biaya pada tahap pertama dan dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk pada tahap kedua sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional (cooper, 1991:269-270). Pada gambar berikut dapat dilihat perbedaan alokasi dua tahap antara ABC dengan metode tradisional (tarif departemen). Activity-Based Costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional. Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya. Prosedur Pembebanan Biaya Overhead dengan Sistem ABC Menurut Mulyadi (1993: 94), prosedur pembebanan biaya overhead dengan sistem ABC melalui dua tahap kegiatan: Prosedur Tahap Satu Pada tahap satu, sumber daya dikumpulkan dan diidentifikasi biayanya kemudian dikelompokkan dalam beberapa kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama. Biaya tersebut ditelusuri berdasarkan 3

aktivitasnya. Dalam satu perusahaan dimungkinkan terdapat beratus-ratus aktivitas yang berbeda/ untuk tujuan perhitungan tarif overhead pabrik, setiap aktivitas harus didefinisikan secara jelas dengan cara penelusuran langsung ke sumber dayanya (source drivers). Agar tarif overhead tidak terlalu banyak, maka harus dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama. Hasil pengelompokan ini dinamakan cost pool, dan tarif biaya overhead pabrik dinamakan tarif pool (pool rate). Penentuan jumlah pool biaya disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan perusahaan. Satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat berbeda walaupun kegiatan usahanya sama. Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktivitas yang sejenis atau homogen, terdiri dari langkah-langkah berikut: 1. Mengidentifikasi kegiatan dan menentukan biaya atas kegiatan tersebut 2. Mengklasifikasikan aktivitas biaya ke dalam berbagai aktivitas sejenis, pada langkah ini biaya digolongkan ke dalam aktivitas yang terdiri dari 4 kategori yaitu: Unit level activity costing, Batch related activity costing, product sustaining activity costing, facility sustaining activity costing. Level aktivitas tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level Activities) Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel unit bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi. Sebagai contoh, menyediakan tenaga untuk menjalankan peralatan, karena tenaga tersebut cenderung dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi (penggunaan tenaga kerja langsung). Contoh lainnya adalah pemakaian bahan, biaya energi, pengujian, aktivitas pendistribusian (pengemasan). Ukuran keluaran sebagai dasar pembebanan aktivitas dapat berupa unit produk, jam tenaga kerja langsung dan jam mesin, dalam hal pendistribusian dapat menggunakan ukuran kubik. b. Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities) Aktivitas dilakukan setiap batch/sekelompok unit produk diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada pada batch tersebut. Besar kecilnya biaya ini bergantung pada frekuensi jumlah batch, tetapi biaya tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi. Misalnya, pekerjaan seperti membuat order produksi dan pengaturan pengiriman konsumen. 4

Contoh: kebersihan dan pemeliharaan, pengesetan (setup mesin), penanganan bahan, persiapan batch, produksi, pemeriksaan produk. Ukuran keluaran meliputi luas lantai, jumlah batch, jam pemeriksaan, jumlah pesanan produksi dan jumlah perpindahan c. Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level Activities) Berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch. Contoh: desain, riset pasar, pemasaran, peningkatan mutu produk, pengembangan produk, dan layanan purna jual. Ukuran keluarannya meliputi penggerak tingkat produk, jumlah produk, jumlah proses, jumlah penyelesaian produk. d. Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility level activities) Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume. Aktivitas ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda. Kategori ini termasuk aktivitas seperti kebersihan kantor, penyediaan jaringan komputer dan sebagainya. Contoh: administrasi, penyediaan keamanan pabrik, depresiasi, asuransi, gaji eksekutif Ukuran keluaran aktivitas yaitu penggerak tingkat fasilitas, seperti ukuran pabrik (meter persegi), luas lahan yang dipelihara, jumlah tenaga administrasi, jumlah tenaga keamanan. 3. Menentukan cost pool 4. Menentukan tarif biaya overhead untuk masing-masing pool Tarif per unit Cost Driver = CostDriver/JumlahAktifitas Prosedur Tahap Dua Merupakan tahap pembebanan BOP ke harga pokok produk, dengan formula tarif pool dikalikan dengan unit driver yang dikonsumsi oleh produk yang dihasilkan. 5

Ilustrasi Suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk, A dan B. Biaya bahan untuk A adalah $ 600, dan untuk B $ 150. Biaya upah langsung untuk A dan B masing-masing $ 200 dan $ 50. Unit diproduksi A = 200 unit dan B = 100 unit. Data lain yang berhubungan dengan kedua jenis produk disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Aktivitas Aktual Overhead Pabrik Keterangan A B Pemeliharaan mesin 200 jam 100 jam Penanganan bahan 30 jam 20 jam Persiapan batch 10 jam 5 jam Tabel 2. BOP yang Dianggarkan Keterangan Pemeliharaan mesin Penanganan bahan Persiapan batch Biaya Aktivitas $ 250 500 jam $ 300 60 jam $ 450 15 jam Tarif BOP: Pemeliharaan mesin = $ 250 : 500 jam = $ 0,5/jam Penanganan bahan = $ 300 : 60 jam = $ 5/jam Persiapan mesin = $ 450 : 15 jam = $ 30/jam Pembebanan BOP Pemeliharaan mesin => produk A = $ 0,5 x 200 = $ 100 Produk B = $ 0,5 x 100 = $ 50 Penanganan bahan => Produk A = $ 5 x 30 = $ 150 Produk B = $ 5 x 20 = $ 100 Persiapan mesin => Produk A = $ 30 x 10 = $ 300 Produk B = $ 30 x 5 = $ 150 6

Berdasar data di atas, maka kalkulasi biaya produksi berdasar aktivitas dapat disajikan dalam tabel berikut ini. Keterangan Produk A Produk B Biaya bahan langsung $ 600 $ 150 Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50 Biaya overhead pabrik: *Biaya pemeliharaan mesin *Biaya penanganan bahan *Biaya persiapan mesin $ 100 $ 150 $ 300 $ 50 $ 100 $ 150 Total $ 1350 $ 500 Unit diproduksi 200 unit 100 unit Biaya per unit $ 6,75 $ 5 Ilustrasi Perbandingan Kalkulasi Biaya Tradisional Dan ABC Dalam kalkulasi biaya produksi terjadi perbedaan antara model tradisional dengan model ABC. Teknik penyajian model tradisional hanya menggunakan satu tarif biaya overhead pabrik, sedangkan model ABC menggunakan beberapa tarif biaya overhead pabrik. Untuk membandingkan kedua model tersebut, disajikan data akuntansi sebagai berikut. Keterangan Produk A Produk B Total Unit yang diproduksi 200 unit 100 unit 300 unit Biaya bahan langsung $ 600 $ 150 $ 750 Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50 $ 250 Total biaya utama $ 800 $ 200 $ 1000 Biaya overhead pabrik: Aktivitas Aktivitas Total Biaya Biaya pemeliharaan mesin 200 jam 100 jam $ 600 Biaya penanganan bahan 30 jam 20 jam $ 700 Biaya persiapan batch 10 jam 5 jam $ 400 Total $ 1700 Keterangan tentang pembebanan biaya overhead pabrik ke proses produksi: 1. Model tradisional costing, didasarkan pada jam mesin 2. Model ABC, didasarkan pada aktivitas 7

Pembahasan 1. Kalkulasi biaya tradisional Keterangan Produk A Produk B Biaya bahan langsung $ 600 $ 150 Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50 Biaya overhead pabrik* $ 1120 $ 560 Total $ 1920 $ 760 Unit diproduksi 200 unit 100 unit Biaya per unit $ 9,6 $ 7,6 *Keterangan: Total biaya overhead Rp $ 1700. Tarif BOP = ($ 1700: (200+100 jam)) = $ 5,6/ jam mesin BOP dibebankan, untuk produk A = 200 jam x $ 5,6 = $ 1120 Untuk produk B = 100 jam x $ 5,6 = $ 560 2. Kalkulasi ABC Keterangan Produk A Produk B Biaya bahan langsung $ 600 $ 150 Biaya tenaga kerja langsung $ 200 $ 50 Biaya overhead pabrik*: Biaya pemeliharaan mesin Biaya penanganan bahan Biaya persiapan mesin $ 400 $ 420 $ 267 $ 200 $ 280 $ 133,5 Total $ 1887 $ 813,5 Unit diproduksi 200 unit 100 unit Biaya per unit $ 9,4 $ 8,1 *Keterangan: 1. Pemeliharaan mesin ($ 600 : (200+100 jam)) = $ 2/jam mesin 2. Penanganan bahan ($ 700 : (30+20 jam)) = $ 14/jam penanganan bahan 3. Persiapan mesin ($ 400 : (10+5 jam)) = $ 26,7/jam persiapan mesin 8

Maka, pembebanan BOP ke masing-masing produk adalah sebagai berikut. 1. Pemeliharaan mesin Produk A = 200 x $ 2 = $ 400 Produk B = 100 x $ 2 = $ 200 2. Penanganan bahan Produk A = 30 x $ 14 = $ 420 Produk B = 20 x $ 14 = $ 280 3. Persiapan mesin Produk A = 10 x $ 26,7 = $ 267 Produk B = 5 x $ 26,7 = $ 133,5 Contoh Inca Pottery Company terkenal dengan dengan lini vas yang berkualitas. Baru-baru ini perusahaan memutuskan untuk mengubah sistem kalkulasi biaya berdasarkan volume ke sistem biaya berdasarkan aktivitas. Perusahaan tersebut memproduksi 2 macam vas: desain Indian dan kontemporer. Data-data yang terkumpul sebagai berikut. Vas Kuantitas Biaya utama Pengujian produk Persiapan Pemasaran Indian 200.000 $ 700.000 50.000 100 700.000 Kontemporer 50.000 $ 150.000 12.500 50 100.000 Total Biaya - $ 850.000 $ 250.000 $ 450.000 $ 300.000 Manajemen membutuhkan informasi: 1. Klasifikasi (aktivitas) biaya overhead pabrik sebagai tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, dan tingkat fasilitas. 2. Perhitungan biaya per unit dari masing-masing vas dengan menggunakan pendekatan berdasarkan unit (tradisional). 3. Perhitungan masing-masing biaya per unit dari masing-masing vas dengan menggunakan pendekatan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC) 9

Penyelesaian: 1. Total Overhead adalah $ 1.000.000, diperoleh dari ($ 250.000 + $ 300.000 + $ 450.000) Tarif pabrik menyeluruh adalah ($ 1.000.000 : (50.000+12.500)) = $ 16/pengujian. BOP dibebankan, untuk Vas Indian = $ 16 x 50.000 = $ 800.000 Untuk Vas Kontemporer = $ 16 x 12.500 = $ 200.000 Biaya produksi per unit untuk kedua produk dapat dihitung sbb. = $ 800.000+$ 700.000 200.000 =$ 7,5 = $ 200.000+$ 150.000 50.000 =$ 7,0 2. Level Biaya (aktivitas); a. Biaya (aktivitas) tingkat unit adalah pengujian produk b. Biaya (aktivitas) tingkat batch adalah persiapan c. Biaya (aktivitas) tingkat produk adalah pemasaran d. Biaya (aktivitas) tingkat fasilitas adalah tidak ada 3. Dalam pendekatan berdasarkan-aktivitas, rasio konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead, sehingga kelompok overhead dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut. = $ 250.000 62.500 =$ 4 = $ 450.000 150 =$ 3.000 = $ 300.000 800.000 =$ 0,375 10

Overhead dibebankan sebagai berikut: 1. Pengujian produk Vas Indian = $ 4 x 50.000 = $ 200.000 Vas Kontemporer = $ 4 x 12.500 = $ 50.000 2. Persiapan Vas Indian = $ 3.000 x 100 = $ 300.000 Vas Kontemporer = $ 3.000 x 50 = $ 150.000 3. Pemasaran Vas Indian = $ 0,375 x 700.000 = $ 262.500 Vas Kontemporer = $ 0,375 x 100.000 = $ 37.500 Kalkulasi biaya: Vas Indian Biaya Utama $ 700.000 Biaya Overhead: - Pengujian $ 200.000 - Persiapan $ 300.000 - Pemasaran $ 262.500 Vas Kontemporer Biaya Utama $ 150.000 Biaya Overhead: - Pengujian $ 50.000 - Persiapan $ 150.000 - Pemasaran $ 37.500 Total biaya $ 1. 462.500 Total biaya $ 387.500 Unit diproduksi 200.000 Unit diproduksi 50.000 Biaya per unit $ 7,3 Biaya per unit $ 7,8 11

Contoh dalam buku Hansen & Mowen, 144-153 Tarif Tunggal Belring memproduksi dua telepon; telepon nirkabel dan telepon reguler. Perusahaan tersenut memiliki data perkiraan dan aktual untuk tahun 2006 sebagai berikut. Overhead yang dianggarkan $ 360.000 Aktivitas yang diperkirakan (dalam JTKL) 100.000 Aktivitas aktual (dalam jam TKL) 100.000 Overhead aktual $ 380.000 Kemudian untuk tahun 2006, tarif berdasarkan JTKL yang diperkirakan, dapat dihitung sebagai berikut. Tarif BOP = BOP dianggarkan:aktivitas diharapkan = $ 360.000 : 100.000 JTKL = $ 3,6 per JTKL Overhead yang dibebankan = tarif overhead x aktivitas aktual = $ 3,6 x 100.000 JTKL = $ 360.000 Perbedaan antara BOP aktual dengan BOP dibebankan disebut sebagai variansi overhead. Bagi Belring, overhead adalah $ 20.000 ($ 380.000 - $ 360.000). Diasumsikan data aktual berikut dikumpulkan berdasarkan masing-masing produk. Nirkabel Reguler Produk yang diproduksi 10.000 100.000 Biaya utama $ 78.000 $ 738.000 Jam tenaga kerja langsung 10.000 90.000 Perhitungan biaya produksi per unit Diketahui: tarif BOP $ 3,6 per JTKL Nirkabel Reguler Biaya utama $ 78.000 $ 738.000 Biaya overhead $ 3,6 x 10.000 $ 36.000 - $ 3,6 x 90.000 - $ 324.000 Total biaya produksi $ 114.000 $ 1.062.000 Unit yang diproduksi 10.000: 100.000: 12

Biaya per unit $ 11,4 $ 10,62 Tarif Departemen Anggaplah bahwa Belring mempunyai dua departemen produksi; pabrikasi dan perakitan. Data departemen. Pabrikasi Perakitan BOP dianggarkan $ 252.000 $ 108.000 Penggunaan aktual dan yang diharapkan (JTKL) Nirkabel 7.000 3.000 Reguler 13.000 77.000 20.000 80.000 Penggunaan aktual yang diharapkan (jam mesin) Nirkabel 4.000 1.000 Reguler 36.000 9.000 40.000 10.000 Pabrikasi banyak menggunakan mesin, sementara perakitan cenderung menggunakan banyak tenaga kerja langsung. Mengamati hal ini Belring mendasarkan tarif overhead departemen pada jam mesin untuk pabrikasi, dan pada jam tenaga kerja langsung untuk perakitan. Dua tarif overhead tersebut dihitung sebagai berikut. Tarif pabrikasi Tarif perakitan BOP dibebankan Biaya produksi per unit = BOP dianggarkan/jam mesin yang diharapkan = $ 252.000/ 40.000 = $ 6,3 per jam mesin = BOP dianggarkan/jam tenaga kerja langsung yang diharapkan = $ 108.000/ 80.000 = $ 1,35 per JTKL = ($ 6,30 x jam mesin aktual) + ($1,35 x JTKL aktual) = ($ 6,30 x 40.000) + ($ 1,35 x 80.000) = $ 252.000 + $ 108.000 = $ 360.000 Nirkabel Reguler Biaya utama $ 78.000 $ 738.000 Biaya overhead ($ 6,30 x 4000) + ($ 1,35 x 3000) $ 29.250 - ($ 6,30 x 36.000) + ($ 1,35 x 77.000) - $ 330.750 13

Total biaya produksi $ 107.250 $ 1.068.750 Unit yang diproduksi 10.000: 100.000: Biaya per unit $ 10,73 $ 10,69 14