BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INSENTIF DAN GAIN SHARING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri atas fungsifungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORITIS. membantu organisasiorganisasi mencapai pekerja-pekerja tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

PENGARUH PENEMPATAN DAN INSENTIF KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PTP. NUSANTARA IV (Persero) BAH JAMBI

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi memiliki defenisi yang beragam oleh parah pakar. Hasibuan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya. Sedangkan pengertian manajemen menurut para ahli yaitu sebagai berikut : Definisi manajemen Menurut Hasibuan (2004:9) : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Definisi manajemen menurut G.R Terry yang dikutip oleh Kartono (2008:168) dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan menyatakan bahwa : Manajemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia. 2.1.1 Fungsi Manajemen Berikut adalah lima fungsi manajemen yang paling penting menurut Handoko (2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henry Fayol, yaitu : 1. Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuantujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode system anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 13

14 2. Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi : a. Penentuan sumber daya sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan. c. Penugasan tanggung jawab tertentu. d. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya. 3. Staffing Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. 4. Leading Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan yang harus mereka lakukan. 5. Controlling Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2.2 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya yang paling mempengaruhi jalannya perusahaan yang perlu diperhatikan oleh pihak manajemen yaitu sumber daya manusia, dimana manusia ini akan ikut andil dalam pencapaian tujuan organisasi. Sehingga melalui pelaksanaan fungsi manajemen SDM para manajer diharapkan dapat mengelola para karyawannya dengan sebaik mungkin. Fungsi dari SDM merupakan suatu fungsi yang dapat

15 mengelola manusia sebagai sumber daya seefektif mungkin agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan dapat tercapai. Menurut Hasibuan (2007:1) menyatakan bahwa : Manajemen Sumber daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Rivai (2006:1) menyatakan bahwa : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Setelah melihat uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen yang memiliki fungsi dalam menangani berbagai macam masalah manusia disuatu organisasi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan tenaga kerja sehingga mereka dapat bekerja sebaik mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.2.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2007:21), fungsi-fungsi sumber daya manusia meliputi fungsi manajerial dan fungsi operasional, yaitu : 1. Fungsi-fungsi Manajerial a. Perencanaan Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengawasan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan.

16 b. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagian organisasi. Organisasi hanya alat untuk mencapai tujuan, dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif. c. Pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua kegiatan karyawan, agar mampu bekerja sama dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. d. Pengendalian Pengendalian adalah suatu kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan. 2. Fungsi-fungsi Operasional a. Pengadaan Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan. b. Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang meningkatkan prestasi kerjanya yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

17 2.3 Insentif 2.3.1 Definisi Insentif Menurut Mangkunegara (2002:98), yaitu : Insentif adalah penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka mau bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2007:183),yaitu : Insentif merupakan daya perangsang yang berhasil mencapai standar kerja yang ditentukan. Menurut Davis (200:334),yaitu : Insentif merupakan pendapatan diluar gaji pokok yang diberikan kepada karyawan yang berhasil mencapai standar kerja yang ditentukan. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian insentif merupakan suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan berdasarkan prestasi kerja yang tinggi atau para karyawan yang bekerja melampaui standar yang telah ditentukan. 2.3.2 Dasar Pemberian Insentif Dasar pemberian insentif dapat dikaitkan dengan berbagai ukuran yang dihubungkan langsung dengan prestasi kerja karyawan, menurut Heidjrahman (2002:142), ada beberapa macam dasar yang dapat dipakai sebagai dasar pemberian insentif, yaitu : 1. Amount of Output Pemberian berdasarkan jumlah output, misalnya komisi penjualan, jika omset penjualan dalam kuantitasnya melebihi target yang telah ditetapkan maka selisih antara target penjualan dan omset penjualan akan dihitung.

18 2. Quality of Output Berdasarkan kualitas output, jadi output yang telah memenuhi standar akan diperhitungkan dengan besarnya insentif. 3. Success in Reaching Goods Berdasarkan keberhasilan mencapai target, jadi jika seseorang telah berhasil mencapai suatu target tertentu maka akan diperhitungkan dengan uang yang besarnya telah ditetapkan. Disini dapat terlihat adanya tingkatan besar insentif, maka insentif yang diterimanya akan semakin besar juga. 4. Amount of Output Pemberian insentif didasarkan pada jumlah keuntungan yang dihasilkan, misalnya profit sharing. 5. Cost Efficiency Pemberian insentif didasarkan pada penghematan biaya-biaya yang digunakan perusahaan, misalnya dengan product sharing, dimana karyawan akan memperoleh tambahan upah dari hasil efisiensi biaya tenaga kerja. 2.3.3 Metode Pemberian Insentif Gainsharing yaitu menyeimbangkan kemajuan kinerja perusahaan dengan mendistribusikan keuntungan kepada karyawannya. Pendekatan ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Pertumbuhan yang sangat cepat ini muncul sebagai sebuah tanggapan terhadap tekanan kompetitif serta kebutuhan bagi produktivitas yang tinggi. Walupun gainsharing harus disesuaikan untuk masing-masing pabrik atau kelompok tertentu, sebagian besar gainsharing dapat dikelompokan menjadi kelompok besar, yaitu Rivai (2002:389) : 1. Kepemilikan Karyawan Pendekatan gainsharing yang paling mutakhir adalah diberikannya kesempatan kepada para karyawan untuk memiliki saham perusahaan. Banyak

19 dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai rencana pembelian bursa yang memungkinkan bagi para karyawan untuk membeli saham di didalam perusahaan sehingga mereka merasa memiliki sebagian dari perusahaan dan mempunyai andil dalam kesuksesan perusahaan tersebut. 2. Rencana Product Sharing Rencana product sharing memungkinkan bagi kelompok-kelompok kerja untuk menerima bonus atas suatu hasil yang melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya. Rencana tersebut lebih bertujuan jangka pendek dan berkaitan dengan sasaran produksi yang spesifik. 3. Rencana Profit Sharing Rencana profit sharing adalah rencana pembagian dengan karyawan. Apabila rencana ini berjalan dengan baik, maka akan menciptakan sebuah kepercayaan dan rasa senasib seperuntungan antara para pekerja dan manajemen. Pada umunya rencana keuntungan ini mencadangkan suatu persentase tertentu dari laba perusahaan keseluruhan atas suatu persentase diatas suatu ambang dan mendistribusikan uang keuntungan tersebut kepada karyawan. Rumusan distribusi berbeda-beda, tetapi sebagian besar memberikan bonus yang merata kepada masing-masing karyawan berdasarkan pada masa jabatan atau kriteria pekerjaan tersebut. 4. Perencanaan Pengurangan Biaya Beberapa kritik dari kelompok yang mengusulkan pemberian insentif membantah terhadap rencana pembagian keuntungan tersebut, bahwa tidak selalu memberikan penghargaan yang setimpal terhadap usaha-usaha karyawan. Pendekatan lainnya adalah untuk memberikan penghargaan kepada karyawan untuk sesuatu yang dapat mereka kendalikan seperti biaya tenaga kerja. Untuk mengurangi biaya-biaya tersebut, beberapa perusahaan membentuk suatu serikat karyawan untuk memberikan fasilitas yang akan memudahkan pengkomunikasian gagasan baru serta keterlibatan karyawan

20 didalam operasi perusahaan sehari-harinya, yang pada umumnya dilakukan melalui rapat-rapat rutin. 2.3.4 Bentuk-bentuk Insentif Sistem insentif dapat diterapkan untuk hampir semua jenis pekerjaan, mulai dari para pekerja kasar sampai pekerjaan-pekerjaan professional, manajerial dan eksekutif. Menurut Marwansyah dan Mukaram (2002:146), terdapat beberapa bentuk insentif yang lazim dijumpai adalah sebagai berikut : 1) Piece work (Upah per output) Sistem insentif yang memberikan imbalan bagi pekerja atas tiap unit keluaran yang dihasilkan. Upah harian atau mingguan ditentukan dengan mengalihkan jumlah unit yang dihasilkan dengan tarif perunit. 2) Production Bonus (Bonus Produksi) Insentif yang dibagikan kepada pekerja melebihi sasaran output yang ditetapkan. Para pekerja biasanya menerima upah pokok, bila mereka dapat menghasilkan output diatas standar mereka memperoleh bonus, yang jumlahnya biasanya ditentukan atas dasar tarif perunit produktivitas diatas standar. Bonus produktif juga dapat diberikan kepada para pekerja yang dapat menghemat waktu kerja. 3) Commisions (Komisi) Insentif ini diberikan atas dasar jumlah unit yang terjual. Sistem ini biasanya diberlakukan untuk pekerjaan seperti wiraniaga, agen real estate. 4) Maturity Curve (Kurva Kematangan) Bentuk insentif ini diberikan untuk mengakomodasi para pekerja yang memiliki unjuk gigi tinggi, dilihat dari aspek produktivitas atau pekerja yang telah berpengalaman.

21 5) Merit Raises (Upah Kontribusi) Kenaikan gaji atau upah yang diberikan sesudah penilaian untuk kerja. Kenaikan ini biasanya diputuskan oleh atasan langsung pekerja, sering kali dengan bekerja sama dengan atasan yang lebih tinggi. 6) Nonmonetary Incentives (Insentif Non Materi) Insentif seperti ini diberikan sebagai penghargaan atas unjuk kerja yang berkaitan dengan pekerjaan, saran yang diberikan kepada perusahaan atau kegiatan pengabdian kepada masyarakat misalnya banyak perusahaan yang memiliki program pemberian penghargaan seperti plakat, sertifikat, liburan, cuti dan insentif yang tidak berbentuk uang. 7) Executives Incentives (Insentif Eksekutif) Bentuk-bentuk insentif bagi eksekutif antara lain bonus uang tunai, stock option (hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga tertentu), performance objektif. 2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Insentif Beberapa faktor menurut Dale (2002:63), penting dalam menentukan keberhasilan program kompensasi insentif, faktor-faktor tersebut adalah : 1. Sasaran yang ditetapkan dengan jelas dan dikomunikasikan dengan baik. 2. Kemungkinan realistis untuk berhasil. 3. Pengetahuan mengenai nilai yang diciptakan jika mencapai sasaran tersebut. 4. Suatu gagasan mengenai prestasi nilai yang perusahaan inginkan untuk dibagi dengan karyawan. 5. Sistem umpan balik yang mencegah kejutan yang tidak menyenangkan. 6. Persetujuan mengenai cara menghitung insentif dan menentukan kapan insentif tersebut akan dibayar.

22 2.4 Kinerja Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai. Oleh karena itu, kinerja merupakan sarana penentu dalam pencapaian tujuan organisasi. Istilah kinerja berasal dari job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). 2.4.1 Definisi Kinerja Menurut Mangkunegara (2007:67) definisi kinerja sebagai berikut : Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2007:105) mengemukakan bahwa : Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar kinerja adalah sebagai hasil kerja seseorang karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya guna untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 2.4.2 Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Rivai (2006:312), mengemukakan bahwa tujuan penilaian kinerja meliputi : 1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini. 2. Pemberian imbalan yang serasi, (kenaikan gaji berkala, gaji pokok, dan insentif uang). 3. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.

23 4. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lain. 5. Pengembangan SDM. 6. Meningkatkan motivasi kerja 7. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan SDM. 8. Membantu menempatkan karyawan dengan pekerjaan yang sesuai untuk mencapai hasil yang baik secara menyeluruh. 9. Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi baik. 2.4.3 Indikator Kinerja Menurut Gomes (2003:142), yang menjadi indikator dalam variabel kinerja karyawan sebagai berikut : 1. Kuantitas Kerja Yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Kualitas Kerja Yaitu kualitas yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Pengetahuan Kerja Yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Kreativitas Yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan unutk menganalisis persoalan-persoalan yang timbul. 5. Kerja sama Yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain. 6. Tanggung Jawab Yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran.

24 7. Inisiatif Yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dalam memperbesar tanggung jawab. 8. Kualitas Pribadi Yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi. 2.5 Hubungan Antara Insentif dengan Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2002:98), yaitu : Insentif adalah penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka mau bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2007:105), yaitu : Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi. Dengan pemberian insentif yang dilakukan secara tepat diharapkan dapat memberikan dorongan, rangsangan, dan penggerak semangat dan gairah kerja karyawan, sehingga kinerja karyawan akan meningkat. Dengan adanya pemberian insentif yang adil, mereka akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Ketenangan tersebut diharapkan para karyawan akan lebih termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaanya sehingga kinerja karyawan akan lebih baik.

25 Persepsi yang baik dari karyawan akan pelaksanaan insentif yang baik akan memberikan rasa aman kepada karyawan, sehingga para karyawan dapat memusatkan perhatian dan pikiran sepenuhnya pada pekerjaan. Kemudian para karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan efisien, akibatnya mengurangi tingkat kerusakan, mengurangi tingkat absensi dan lain-lain. Hal ini merupakan salah satu indikator dari adanya peningkatan kinerja karyawan yang timbul karena kepuasan individu tercapai, kepuasan tercapai karena kebutuhan individu tercapai.