SLIDE 1 LATAR BELAKANG Untuk dapat mempertahankan pangsa pasar, setiap perusahaan perlu terlebih dahulu mengadakan peramalan terhadap permintaan pasar oleh pihak konsumen agar dapat mengkaji kebijakan perusahaan guna sebagai alat pemecahan masalah yang dapat meramalkan keuntungan atau benefit dan profit yang diharapkan oleh perusahaan dimasa datang. Berpijak dari permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah ramalan penjualan tersebut dengan judul ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MADURASA MURNI 100 ML PADA PT. MENSA BINA SUKSES. SLIDE 2 BATASAN MASALAH Penulis membatasi masalah yang akan dibahas dengan menggunakan Metode Moving Average, Metode Least Square, Metode Weight Moving Average (Rata-rata bergerak tertimbang), dan metode Eksponensial, karena untuk mengetahui rata-rata perubahan (tiap tahunnya) dalam jangka panjang pada PT. MENSA BINA SUKSES sesuai dengan data pada periode Maret 2012 sampai Maret 2013.
SLIDE 3 RUMUSAN MASALAH Dalam perumusan masalah ini yang akan di sampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peramalan penjualan pada bulan April 2013? 2. Metode manakah yang tepat dari ke-empat metode yang digunakan dalam penjualan product pada perusahaan dimasa yang akan datang? SLIDE 4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui berapa jumlah penjualan pada bulan April 2013 dengan metode peramalan dan untuk mengetahui metode mana yang paling tepat untuk digunakan bagi perusahaan.
SLIDE 5 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Pada penelitian ilmiah ini, penulis mengambil objek penelitian pada PT. Mensa Bina Sukses Cabang Manado, jl. Arie Lasut No. 135, Kelurahan Kombos, Kecamatan singkil, Manado. Data atau Variabel Data yang akan digunakan penulis dalan penulisan ilmiah ini yaitu data primer. SLIDE 6 PEMBAHASAN Tabel 4.1 Penjualan MADURASA MURNI 100 ML Maret 2012 Maret 2013 ( pcs ) Dalam hal ini akan dibahas peramalan pada bulan April berdasarkan data penjualan pada bulan Maret 2012 Maret 2013. Dimana akan diramalakan menggunakan empat metode peramalan yaitu metode Moving Average, Metode Least Square, Metode Weight Moving Average dan metode Eksponensial. Bulan Penjualan Maret '12 302 April '12 424 Mei '12 421 Juni '12 411 Juli '12 452 Agustus '12 548 September '12 400 Oktober '12 533 November '12 657 Desember '12 357 Januari '13 380 Februari '13 475 Maret '13 404
SLIDE 7 SLIDE 8 RANGKUMAN HASIL PENELITIAN Dari ke-empat metode tersebut, sebaiknya menggunakan metode Weight Moving Average 3 Bulan (WMA). Sebab metode tersebut memiliki tingkat kesalahan terkecil dibandingkan dengan metode lainnya yaitu sebesar 2,41. dan juga perusahaan tidak mengalami fluktuasi yang terlalu besar dari tahun ke tahun berikutnya dalam volume penjualan. Tabel 4.1 Peramalan Penjualan Metode Peramalan (Ft) Error (e) Moving average 515,38466 4,29 Weight Moving 419,6 2,41 Average Least Square 420,5 - Ekponential 437,98299 56,65958 Smoothing Tabel 2 Perbandingan Peramalan Penjualan Terhadap Penjualan Nyata RANGKUMAN HASIL PERBANDINGAN TERHADAP PENJUALAN NYATA Pada hasil perbandingan terhadap penjualan nyata metode Weight Moving Average (WMA) memiliki tingkat kesalahan (error) yang paling rendah, yaitu sebesar 2, 41 dibandingkan dengan ketiga metode lainnya dan memiliki hasil peramalan yang paling mendekati penjualan nyata, yaitu sebesar 420,5. e e 1 e 2 e 3 e 4 Ramal an penjua lan 515,38 466 Movin Weight Expone g Penjual Least Moving ntial Avera an Square Averag Smooth ge Nyata (error) e ing (error April (error) (error) ) 2013 - - - - 424 419,6-4,29 - - 424 420,5 - - 2,41-424 437,98 - - - 56,6595 424 299 8
SLIDE 9 PENUTUP Kesimpulan Saran 1. Dari hasil ramalan penjualan diatas dapat dikatakan bahwa perusahaan lebih baik menggunakan metode Weight Moving Average dengan hasil ramalan penjualan bulan April 2013 sebesar 420,5 pcs, ternyata terdapat kelebihan permintaan dari peramalan yang dilakukan dengan penjualan nyata 424 psc sehingga mengalami selisih 3,5 pcs dikarenakan permintaan yang mengalami peningkatan pada bulan April 2013 dengan tingkat kesalahan atau MAD sebesar 2,41 dengan kisaran penjualan antara 417,59 sampai 422,41. 2. Dari hasil perbandingan ke-empat metode tersebut diatas, perusahaan dapat menggunakan metode Weight Moving Average dikarenakan metode ini memiliki tingkat kesalahan atau MAD terkecil diantara metode kainnya yaitu sebesar 2,41 dengan adanya selisih peningkatan permintaan 3,5 pcs sehingga PT. Mensa Bina Sukses dapat menggunakan metode ini dalam meramalkan penjualan di periode berikutnya karena metode tersebut mempunya tingkat kesalahan terkecil diantara ke-empat tanpa terjadi nya fluktuasi secara signifikan terhadap permintaan bahkan cenderung stabil. Dengan adanya penelitian peramalan penjualan madurasa murni 100 ml dalam memberikan saran bagi PT. Mensa Bina Sukses untuk menggunakan metode Weight Moving Average meramalkan volume penjualan pada periode-periode berikutnya. Pada akhirnya dengan penuh harapan mengenai hasil peramalan penjualan diperiode-periode berikutnya dapat mengalami fluktuasi ke arah vertikal (tumbuh naik) dan dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan serta perusahaan lebih siap dalam mengantisipasi kesalahan-kesalahan guna penekanan pertumbuhan permintaan akan lebih baik pada periode yang akan datang.