Modul ke: Psikometri Validitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
VALIDITAS KRITERIA 2
Validitas Kriteria Validitas Kriteria menunjukkan efektivitas suatu tes dalam memprediksi performa individu pada aktivitas tertentu (Anastasi & Urbina, 1997). Pada validitas kriteria, terdapat criteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. 3
Validitas Kriteria Dibedakan atas: 1. Validitas peramalan (Predictive Val): ukuran ketepatan fungsi suatu tes untuk meramalkan suatu non-test behavior di masa mendatang hasil tes -------------------------- perilaku di masa datang (skor tes inteligensi) (keberhasilan studi PT) 2. Validitas konkuren (Concurrent Val): ukuran ketepatan fungsi suatu tes dalam menggambarkan keadaan saat ini hasil tes ---------------------- perilaku saat ini (skor tes agresivitas) (perilaku agresif) 4
Perbedaan Predictive dan Concurrent Validity tergantung tujuannya meramalkan predictive validity mendiagnosa concurrent validity waktu tersedianya kriteria/evidence kriteria/evidence di waktu yad predictive validity kriteria/evidence saat ini concurrent validity Teknik concurrent validation dianggap lebih praktis karena jangka waktu antara tes dan pengukuran kriteria/evidence adalah pendek 5
Jenis kriteria utk Predictive & 7 kriteria umum: Concurrent Validation 1. Prestasi akademik (academic achievement) 2. Hasil evaluasi belajar pada kursus keterampilan (performance in specialized training) 3. Penilaian terhadap actual performance di pekerjaan tertentu (job performance) 4. Hasil tes pada 2 kelompok kontras (contrasted group) 5. Diagnosis psikiatri (psychiatric diagnosis) 6. Rating 7. Tes yang sudah ada yang sering digunakan dan dinilai baik (previously available test) 6
VALIDITAS KONSTRUK 7
Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk: ukuran seberapa tepat tes mengukur suatu theoretical construc tertentu (trait maupun abilities) Dasar pemikiran: dalam pengujian valditas dituntut informasi dari berbagai macam sumber yang memberikan gambaran tentang hakikat dari trait atau ability yang ingin diukur informasi yang berasal dari teori tes yang valid untuk mengukur konstruk X belum tentu valid mengukur konstruk Y 8
Validitas Konstruk (Construct Validity) Prosedur umum pengujian: 1. Pelajari teori seputar konstruk yang akan diukur (mis: inteligensi, mechanical compr, verbal fluency, anxiety, dsb) 2. Kembangkan hipotesis berdasarkan teori (catatan: kaitkan dengan teknik khusus) 3. Analisis kesesuaian hasil pengujian empirik 9
Teknik Pengujian Validitas Konstruk 1. Developmental Changes: menguji validitas tes yang akan digunakan untuk mengukur konstruk, yang menurut teori perubahannya mengikuti tahapan perkembangan (mis: inteligensi) 2. Correlation With Other Test: menguji validitas tes yang digunakan untuk mengukur konstruk yang terbukti sudah diukur oleh tes lain 3. Factor analysis: mem-validasi sekaligus sejumlah tes dengan menganalisis pola inter-korelasi nya (faktor yang dihasilkan melalui analisis faktor) 10
Teknik Pengujian Validitas Konstruk 4. Internal Consistency: menguji validitas tes untuk mengukur konstruk yang bersifat uni-dimensi (bukan gabungan beberapa subkonstruk) Dasar pemikiran: Jika suatu tes sangat homogen, besar kemungkinan tes itu hanya mengukur satu konstruk dan tidak terpengaruh oleh konstruk lain Catatan: Pengujian dengan teknik internal consistency kadangkadang digunakan (secara terpaksa) ketika tidak ada/sulit menemukan kriteria luar lainnya 11
Teknik Pengujian Validitas Konstruk 5. Convergent & Discriminant Validation: Dasar pemikiran: tes yang mengukur O seharusnya secara jelas berkorelasi dengan tes lain yang memang mengukur O(convergent factors) dan sekaligus tidak tidak berkorelasi dengan tes yang tidak mengukur O (discriminant factors) Prosedur pengujian: menentukan satu atau lebih tes yang seharusnya berkorelasi dengan tes yang diuji menentukan satu atau lebih tes yang seharusnya tidak berkorelasi dgn tes yang diuji validitasnya memeriksa apakah hasil perhitungan korelasi sesuai dengan teori 12
Teknik Pengujian Validitas Konstruk 6. Intervensi Eksperimental Menguji validitas tes dengan cara membandingkan skor sebelum & sesudah dilakukannya intervensi eksperimental (pretest & posttest). Intervensi bisa berupa pelatihan atau pemberian perlakuan tertentu kepada subjek. Contoh: konstruk agresivitas, sociability, leadership, motivasi, problem solving. 13
Kriteria Validitas Konstruk Nilai dalam test lain yang valid untuk mengukur konstruk yang sama (convergent factors) Nilai dalam test lain yang independen terhadap konstruk yang diukur (discriminant factors) Tahap perkembangan (jika menurut teori nilai pada test tergantung pada tahap perkembangan) Faktor yang dihasilkan melalui perhitungan analisis faktor Kinerja dalam hal-hal khusus (jika menurut teori kinerja itu berkaitan dengan konstruk yang diukur 14
Kriteria Pengukuran Validitas Jenis Validitas Validitas Isi Kriteria yg dapat digunakan Validitas Kesan Validitas Prediktif Validitas Konkuren Validitas Konstruk 15
Kriteria Pengukuran Validitas Jenis Validitas Validitas Isi Validitas Kesan Validitas Prediktif Validitas Konkuren Validitas Konstruk Kriteria yg dapat digunakan Hal yang tercakup dalam ranah tingkahlaku yang diukur Kesan orang yang ditest Nilai dalam variabel yang diramalkan Indikator dari dimensi yang didiagnosis Indikator dari Konstruk yang secara teoretis relevan 16
Daftar Pustaka Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and assessment: An introduction to test and measurement. (7 th ed.). Boston: McGraw Hill. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). New York: SAGE Publications, Ltd. Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California: Wadsworth Cengage Learning Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Terima Kasih Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.