BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat. 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Imdonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

Dealin Mahaputri Leonika

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH IJARAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

AKUNTANSI IJARAH (PSAK 107)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAGIAN V AKAD SEWA V.1. IJARAH ATAS ASET BERWUJUD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 107

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN. IJARAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SKRIPSI. Program Studi Akuntansi : GEFI MAHPUTRA

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

ANALISIS KOMPARASI SAK 30 SEWA DENGAN SAK SYARIAH 107 IJARAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI AKUNTANSI IJARAH

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan

Materi: 12 AKUNTANSI IJARAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No.107 AKUNTANSI IJARAH

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN PSAK 105 (Studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

SIMULASI KASUS KOMPREHENSIF. BMT Al-Ridha Laporan posisi keuangan (Neraca) Per 31 Desember 2013

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN IJARAH BERMASALAH PADA PT. BANK SYARIAH X DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta.

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

Produk KPR Syariah. Lain-lain

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Mei 2017

55,049 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH. Oleh: Iman Pirman Hidayat

L2

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. bab ini penulis akan membahas penerapan pembiayaan istishna pada PT.

PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MUSYARAKAH RESKINO. SUMBER Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat. Modul ke: Fakultas FEB

IV.2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Agustus 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 Juni 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 April 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Januari 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Mei 2016

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Juli 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Maret 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Juli 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 April 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Desember 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Agustus 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 28 Februari 2017

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk dilakukan seperti di bawah ini, didasarkan Bank sebagai penjual: Ibu Zulfiah nasabah Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Ia akan menyewa sebuah rumah toko guna pengembangan usahanya kepada Tuan Hidayat. Ia tidak memiliki cukup dana untuk menyewa rumah toko tersebut. Harga sewa rumah toko tersebut adalah Rp36.000.000,00/tahun dan pembayaran harus dilakukan sekaligus dimuka untuk jangka waktu 3tahun. Untuk merealisasikan keinginannya Ibu Zulfiah mengajukan permohonan kepada Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk membantu menyewa rumah toko yang dibutuhkan. Lalu Bank Muamalat Indonesia, Tbk memproses kebutuhan nasabah, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah terhadap Bank. Dan diperoleh hasil kesepakatan sebagai berikut: 51

Nama Nasabah : Ibu Zulfiah Jenis Akad Jenis Barang yang Disewa Kegunaan Jumlah : Ijarah : Rumah Toko : Tempat Usaha : 1 unit Luas Tanah : 36 m 2 Luas Bangunan : 36 m 2 Harga Sewa : Rp36.000.000,00/tahun ALCO BMI : 25% Jangka Waktu : 3 tahun (36 bulan) Tabel 4.1 Jurnal Pada Saat Penyewaan Rumah Toko Dr. Aktiva Cr. Persediaan Ijarah Sumber Data: BMI Rp108.000.000,00 Rp108.000.000,00 52

Perhitungan: Harga Sewa Rp36.000.000,00/tahun Jangka Waktu 3 tahun (36 bulan) Biaya Perolehan (Rp36.000.000,00 x 3 tahun) = Rp108.000.000,00 Pada saat transaksi ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat pengakuan transaksi penyewaan obyek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan. Dengan obyek ijarah disebelah debet dan persediaan obyek ijarah sebagai lawan disebelah kredit. Hal tersebut sesuai berdasarkan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan obyek ijarah diakui pada saat obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui objek ijarahnya sebesar Rp108.000.000,00. Tabel 4.2 Jurnal Pada Saat Pembayaran Sewa Kepada Tuan Hidayat Dr. Sewa Dibayar Dimuka Rp108.000.000,00 Cr. Kas/Rekening Pemilik Aset Rp108.000.000,00 Sumber Data: BMI Pada saat transaksi ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat pengakuan transaksi penyewaan obyek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan. 53

Dengan sewa dibayar dimuka disebelah debet dan kas sebagai lawan disebelah kredit. Hal tersebut sesuai berdasarkan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan obyek ijarah diakui pada saat obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Tabel 4.3 Jurnal Pada Saat Amortisasi Beban Sewa Dr. Beban Sewa Cr. Sewa Dibayar Dimuka (pemilik asset) Sumber Data: BMI Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00 Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Sewa Kepada Tuan Hidayat Masa Sewa Amortisasi per Bulan (Rp108.000.000,00 : 36 bulan) Rp108.000.000,00 3tahun (36 bulan) Rp3.000.000,00 Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas Rumah Toko tersebut sebagai beban disebelah debet dan sewa dibayar dimuka sebagai lawannya di kredit. Karena meggunakan skema sewa atas sewa, asset ijarah yang dimiliki adalah asset tidak berwujud. Hal tersebut tidak bertentangan dengan syariah karena 54

seseorang boleh menyewakan kepada orang lain suatu objek yang disewanya dari pemilik objek sewa sepanjang tidak ada larangan dalam kesepakan dengan pemilik objek sewa. Dalam PSAK 107, suatu entitas syariah dibenarkan menggunakan istilah pernyusutan atau amortisasi untuk transaksi ijarah. Dalam PSAK 29 (ijrah-lanjut) menyatakan, jika suatu entitas menyewa objek ijarah (sewa) untuk disewa-lanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah (sewa) jangka pendek. Maka, dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah melakukan pencatatan sesuai dengan PSAK 107 paragraf 29. Tabel 4.4 Jurnal Pada Saat Pengakuan Pendapatan Dr. Kas Cr. Pendapatan Ijarah Sumber Data: BMI Rp3.750.000,00 Rp3.750.000,00 55

Perhitungan: Harga pokok (Rp36.000.000,00 :12) Rp3.000.000,00 Keuntungan 25% (25% x Rp3.000.000,00) Rp 750.000,00_+ Rp3.750.000,00/bulan Tabel 4.5 Tabel Angsuran Pembiayaan Sewa Rumah Toko Bulan ke Pendapatan Sewa (Rp) Beban Penyusutan (Rp) Pendapatan Neto Ijarah (Rp) 1. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 2. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 3. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 4. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 5. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 6. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 7. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 8. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 9. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 Dst 36. 3.750.000,00 3.000.000,00 750.000,00 Data diolah oleh penulis 56

Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas di sebelah debet dan pendapatan ijarah di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 36 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas sewa rumah toko, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Sewa Rp3.750.000,00 Beban-beban: Beban Sewa Rp3.000.000,00_+ Total Beban (Rp3.000.000,00) Pendapatan Netto Ijarah Rp 750.000,00 Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. 57

Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31. 1. Pada saat terjadi penunggakan pembayaran Pada masa berjalan, Ibu Zulfiah menunggak pembayaran bulanan atas sewa rumah toko yang seharusnya dibayarkan pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Jurnal Pada Saat Terjadi Tunggakan Pembayaran Dr. Piutang Pendapatan Ijarah Cr. Pendapatan Ijarah Sumber Data: BMI Rp3.750.000,00 Rp3.750.000,00 Jika terjadi tunggakan dalam pembayaran sewa rumah toko, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan piutang disebelah debet dan pendapatan ijarah sebagai lawan di kredit. Dalam PSAK 107 paragraf 15 menyatakan, piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Dengan demikian, penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketentuan PSAK 107 paragraf 15. 58

2. Pada saat pembayaran tunggakan Pada bulan berikutnya Ibu Zulfiah dapat membayar atas tunggakan bulan kemarin, jurnal pencatatan yang dilakukan oleh bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Jurnal Pada Saat Pembayaran Tunggakan Dr. Kas/ Rekening Ibu Zulfiah Cr. Piutang Pendapatan Ijarah Sumber Data: BMI Rp3.750.000,00 Rp3.750.000,00 Tabel 4.8 Jurnal Pada Saat Pembayaran Tunggakan Dr. Pendapatan Sewa-akrual Cr. Pendapatan Sewa Rp7.500.000,00 Rp7.500.000,00 Dalam pengakuan atas pembayaran tunggakan Ibu Zulfiah, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan kas disebelah debet dan piutang disebelah kredit. 59

Kemudian dalam pengakuan penerimaan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakuinya sebagai pendapatan sewa-akrual disebelah debet dan pendapatan sewa disebelah kredit. Berdasarkan PSAK 107 paragraf 15 menyatakan, piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Sedang untuk mengakui pendapatan tercantum dalam PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa. Dari perlakuan Bank Muamalat Indonesia, Tbk atas penerimaan pembayaran tunggakan Ibu Zulfiah, telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 dan 15. 2. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Pada tanggal 3 Juni 2013, nasabah atas nama Bapak Syamsudin mengajukan permohonan atas pembelian kendaraan (mobil) dengan akad Ijarah. Lalu bank kemudian memproses kebutuhan nasabah tersebut, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Jika bank menyetujui maka akan diproses lebih lanjut oleh bank. Tanggal 6 Juni 2013 didasarkan pada kebutuhan nasabah Bapak Syamsudin yang diajukan tanggal 3 Juni 2013, maka Bank Muamalat Indonesia, Tbk membeli objek sewa (kendaraan), seharga 60

Rp120.000.000,00. Atas pembelian kendaraan maka jurnal yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Jurnal Pada Saat Pembelian Kendaraan Dr. Persediaan Ijarah Cr. Kas/Rekening pemilik Aset Sumber: Data BMI Rp120.000.000,00 Rp120.000.000,00 Penjurnalan pada saat pembelian kendaraan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Persediaan ijarah pada debet dan sebagai lawannya Kas/ Rekening Pemilik Aset di kredit. Dalam PSAK 107 paragraf ke 9 yang menyatakan, objek ijarah diakaui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Maka dalam Penjurnalan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 107 pargraf 9. Bank mengakui objek ijarah nya sebesar Rp120.000.000,00. Pada tanggal 6 Juni 2013, perjanjian transaksi ijarah rumah yang telah disepakati sebagai berikut: 61

Nama Nasabah : Bapak Syamsudin Jenis Akad Jenis Barang yang Disewa Jumlah Harga Barang Perolehan Nilai Sisa Uang Muka Sewa : Ijarah Muntahiya Bit Tamlik : Kendaraan (mobil) : 1 unit : Rp120.000.000,00/tahun : Rp0 : Rp20.000.000,00 Return : 20% Jangka Waktu : 2 tahun (24 bulan) Tabel 4.10 Jurnal Pada Saat Penyewaan Kendaraan Dr. Aktiva Diperoleh Untuk Ijarah Cr.Persediaan Ijarah Sumber: Data BMI Rp120.000.000,00 Rp120.000.000,00 Pada saat penyewaan kendaraan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatatnya sebagai aktiva diperoleh untuk ijarah disebelah debet dan persediaan ijarah disebelah kredit sebesar biaya perolehan Rp120.000.000,00. Ini telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 9. 62

Tabel 4.11 Jurnal Pada Saat Penerimaan Uang Muka Dr. Kas/Rekening Penyewa Cr. Sewa Diterima Dimuka Sumber: Data BMI Rp20.000.000,00 Rp20.000.000,00 Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat atas penerimaan uang muka yang diberikan nasabah sebagai kas/rekening penyewa di debet dan sebagai lawannya sewa diterima dimuka disebelah kredit. Bank Indonesia menentukan persentase uang muka sebesar 30% dari harga perolehan. Namun, Bank Muamalat Indonesia, Tbk mempunyai kebijakan tersendiri dalam menetapkan persentase uang muka sesuai dengan pendapatan nasabahnya. Pengakuan dilakukan pada saat uang tersebut dibayarkan dari nasabah kepada bank. Tabel 4.12 Jurnal Beban Penyusutan Aktiva Ijarah Dr. Baban Penyusutan Cr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah Sumber: Data BMI Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00 63

Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Perolehan Masa Sewa Rp120.000.000,00 2tahun (24 bulan) Penyusutan per Tahun : (Rp120.000.000,00 0) : 2 tahun = Rp60.000.000,00 Penyusutan per Bulan : Rp60.000.000,00 : 12 bulan = Rp5.000.000,00 Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas kendaraan tersebut sebagai beban penyusutan disebelah debet dan akumulasi penyusutan aktiva ijarah sebagai lawannya di kredit. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 11 dan 12. Yang menyatakan bahwa objek ijarah, jika berupa asset yang dapat disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). Kebijakan penyusutan atau amortisasi yan dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengukur penyusutannya menggunakan metode garis lurus. 64

Tabel 4.13 Jurnal Penerimaan Pendapatan Ijarah Dr. Kas/ Rekening Penyewa Cr. Pendapatan Sewa Sumber: Data BMI Rp6.000.000,00 Rp6.000.000,00 Perhitungan: Harga Perolehan Rp60.000.000,00 Return 20% (Rp60.000.000,00 x 20%) Rp12.000.000,00_+ Harga Sewa Rp72.000.000,00 Angsuran per Bulan (Rp72.000.000,00 : 12) Rp6.000.000,00 65

Tabel 4.14 Tabel Angsuran Pembiayaan Kendaraan Bulan ke Pendapatan Sewa (Rp) Beban Penyusutan (Rp) Pendapatan Neto Ijarah (Rp) 1. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 2. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 3. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 4. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 5. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 Dst 24. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 Data diolah oleh penulis Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas/rekening penyewa di sebelah debet dan pendapatan sewa di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 24 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. 66

Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas sewa kendaraan, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Sewa Rp6.000.000,00 Beban-beban: Beban Sewa Rp5.000.000,00_+ Total Beban (Rp5.000.000,00) Pendapatan Netto Ijarah Rp1.000.000,00 Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31. 67

Tabel 4.15 Jurnal Pemindahan Hak Dr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah Dr. Beban Hibah Ijarah Cr. Aktiva Ijarah Sumber: Data BMI Rp120.000.000,00 Rp0,00 (nilai residu) Rp120.000.000,00 Pada saat masa akad berakhir, barang yang diijarahkan dipindahkan hak nya kepada penyewa. Bank Muamalat Indonesia, Tbk kemudian menjurnalnya akumulasi penyusutan aktiva ijarah dan beban hibah ijarah di debet dan aktiva ijarah disebelah kredit. Penjurnalan yang dilakukan Bank Muamalat telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 6 (a), yang menyebutkan bahwa perpindahan kepemilikan suatu asset yang diijarahkan dari pemilik kepada penyewa, dalam ijarah muntahiya bit tamlik, dilakukan jika seluruh pembayaran sewa atas objek ijarah yang dialihkan telah diselesaikan dan objek telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah secara hibah. 68

3. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Multijasa Pada tanggal 8 May 2013, seorang nasabah atas Nama Saudara Luthfi datang ke Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk mengajukan pembiayaan multiguna untuk melanjutkan pendidikan S3 dengan akad ijarah. Biaya yang diajukan untuk membiayai pendidikan doktoralnya sampai selesai sebesar Rp120.000.000,00. Kemudian Bank Muamalat Indonesia, Tbk memproses permintaan nasabah, dengan melihat segala aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Jika bank menyetujui permohonan nasabah maka akan ditindaklanjuti oleh bank. Pada tanggal 1 Juli 2013 Bank Muamalat Indonesia, Tbk membayarkan biaya pendidikan S3 yang diajukan nasabah Luthfi. Dengan kesepakatan kedua belah pihak, nasabah membayar angsuran sebesar Rp6.000.000,00 selama 2 tahun. Dengan data-data sebagai berikut: Jenis Akad Nama Penyewa Jenis Jasa yang Disewa Harga Jasa Perolehan Jangka Waktu Sewa : Ijarah : Luthfi : Jasa Pendidikan S3 : Rp120.000.000,00 : 2 tahun (24 bulan) 69

Tabel 4.16 Jurnal Pada Saat Pembayaran Biaya Pendidikan Dr. Sewa Multiguna Tangguhan Rp120.000.000,00 Cr. Kas/Rekening Universitas Rp120.000.000,00 Sumber: Data BMI Pada saat Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pelunasan untuk pembiayaan pendidikan Saudara Luthfi, pihak bank mencatatnya sebagai sewa multiguna tangguhan disebelah debet dan sebagai lawannya kas/rekening universitas sebelah kredit. Berdasarkan analisa dari sumber yang dibaca penulis atas perlakuan penjurnalan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 9 yang menyatakan objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. 70

Tabel 4.17 Jurnal Pada Saat Amortisasi Pembayaran Biaya Pendidikan Dr. Biaya Sewa Multiguna Rp5.000.000,00 Cr. Sewa Multiguna Tangguhan Rp5.000.000,00 Sumber: Data BMI Perhitungan: (Metode Garis Lurus) Harga Jasa Perolehan Rp120.000.000,00 Jangka Waktu Sewa 2 tahun (24 bulan) Biaya Penyusutan : (Rp120.000.000,00 : 24) Rp5.000.000,00 Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam mencatat penyusutan atas pembiayaan pendidikan untuk saudara Luthfi tersebut sebagai biaya sewa multiguna disebelah debet dan sewa multiguna tangguhan sebagai lawannya di kredit. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 paragraf 11 dan 12. Yang menyatakan bahwa objek ijarah, jika berupa asset yang dapat disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). Kebijakan penyusutan atau amortisasi yang dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di 71

masa depan dari objek ijarah. Dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengukur penyusutannya menggunakan metode garis lurus. Tabel 4.18 Jurnal Pada Saat Penerimaan Pembayaran Angsuran Dr. Kas/Rekening Luthfi Rp6.000.000,00 Cr. Pendapatan Ijarah Multijasa Rp6.000.000,00 Sumber: Data BMI Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mecatat kas/rekening Luthfi di sebelah debet dan pendapatan ijarah multijasa di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 24 bulan. PSAK 107 paragraf 14 menyatakan, pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. Maka, berdasarkan data di atas yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 14 yang menyatakan pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat asset telah diserahkan kepada penyewa. 72

Tabel 4.19 Tabel Angsuran Pembiayaan Pendidikan Bulan ke Pendapatan Sewa (Rp) Beban Penyusutan (Rp) Pendapatan Neto Ijarah (Rp) 1. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 2. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 3. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 4. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 5. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 Dst 24. 6.000.000,00 5.000.000,00 1.000.000,00 Data diolah oleh penulis Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas pembiayaan pendidikan doctoral saudara Luthfi, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Ijarah Multijasa Rp6.000.000,00 Beban-beban: Beban Sewa Multijasa Rp5.000.000,00_+ Total Beban (Rp5.000.000,00) Pendapatan Netto Ijarah Rp1.000.000,00 73

Psak 107 paragraf 31 untuk penyajian menyatakan, pendapatan ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa Bank Muamalat Indonesia Tbk, telah melakukan penyajian perhitungan laporan keuangan yang telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 31. 74

B. Pembahasan Atas Penerapan Akuntansi Ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk Setelah penulis mengevaluasi atas penerapan akuntansi ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dapat dilihat bahwasanya dalam setiap penjurnalan yang dilakukan oleh bank telah disesuaikan dengan PSAK 107. 1. Pengakuan dan Pengukuran a. Dalam mengakui setiap transaksi penyewaan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah menerapkan sesuai PSAK 107 (2010: 107,9): Objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. b. Untuk penyusutan dan amortisasi atas barang atau jasa yang diijarahkan Bank Muamalat Indonesia, Tbk menyesuaikan dengan PSAK 107 (2010, 107, 11): Objek ijarah disusutkan atau diamortisasi, jika berupa asset yang dapat disusutkan atau diamortisasi, sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi utnuk asset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). PSAK 107 (2010: 107, 12): Kebijakan penyusutan atau amortisasi yang dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Umur ekonomis dapat berbeda dengan umur teknis. 75

PSAK 107 (2010: 107, 29) Jika suatu entitas menyewa objek ijarah (sewa) untuk disewalanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah (sewa) untuk jangka pendek. Dalam hal perhitungan beban penyusutan baik dalam transaksi Ijarah maupun Ijarah Muntahiya Bit Tamlik, Bank Muamalat Indonesia, Tbk menggunakan metode garis lurus. Dengan perhitungan sebagai berikut: 1) Ijarah Penyusutan per bulan = Harga perolehan Nilai sisa Jumlah bulan umur ekonomis 2) Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Penyusutan IMBT per bulan = Biaya perolehan Jumlah bulan masa sewa c. Untuk mencatat pendapatan Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 (2010: 107, 14) yang menyatakan: Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa. Kemudian jika terdapat piutang, Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan yang telah ditentukan dalam PSAK 107 (2010: 107, 15) yang berbunyi: 76

Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan. Sedang dalam penyajian atas pendapatan ijarah Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah disesuaikann dengan PSAK 107 (2010: 107, 31) yang menyebutkan: Pendapatan Ijarah disajikan secara netto setelah dikurangi beban terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. 77