BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. berorientasi pada produk. Menurut Sugiyono (2009: 297) metode penelitian

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

III. METODOLOGI KAJIAN

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

III METODE PENELITIAN

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan

BAB II LANDASAN TEORITIS

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009). Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Sukmadinata, 2010:164). Produk penelitian ini adalah model pengembangan kelompok kerja guru (KKG). Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan secara lengkap menurut Borg dan Gall (1989) dalam Sugiyono (2009) ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian pengembangan, yaitu: 1. Penelitian dan pengumpulan informasi Awal Penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi lapangan. 2. Perencanaan Perencanaan mencakup tujuan khusus untuk menentukan bahan, dan uji coba skala kecil, dalam hal ini adalah merumuskan tujuan khusus

yang ingin dicapai oleh produk yang ingin dikembangkan. 3. Pengembangan produk awal Pengembangan format produk awal yang mencakup bahan-bahan pembelajaran berupa bahan cetak urutan proses yang dilengkapi dengan alat evaluasi. 4. Uji Coba Awal Uji coba awal melibatkan 3-5 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan kemudian dianalisis. 5. Revisi Produk Revisi produk yang dilakukan berdasarkan uji coba awal tentang produk yang dikembangkan 6. Uji coba lapangan Uji coba lapangan dilakukan terhadap 10 15 subyek. Data kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan khusus yang hendak dicapai. 7. Revisi Produk. Revisi yang dikerjakan berdasakan hasil uji coba lapangan dengan melibatkan subyek yang lebih besar, ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai untuk meningkatkan program untuk keperluan perbaikan berikutnya.

8. Uji lapangan Uji lapangan, yang melibatkan 30 subyek dan disertai wawancara observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis. 9. Revisi Produk Akhir Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasar uji lapangan. 10. Implementasi Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, atau produk) kepada para pengguna dan professional dalam bentuk laporan. Modifikasi terhadap langkah tahapan penelitian dilakukan untuk memperoleh hasil yang dapat dikembangkan sebagai model KKG yang dapat diterapkan agar KKG lebih berdaya dan berhasil dalam pengembangan kompetensi guru. Pengembangan model dalam penelitian ini adalah berupa strategi yang dapat dilakukan dalam pengelolaan KKG Ahmad Yani di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang agar sesuai dengan Standar Pengembangan KKG sehingga dapat secara efektif meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guruguru yang menjadi anggotanya. Pengembangan model tidak sampai pada tahap uji coba di lapangan, tetapi hanya pada tahap perkiraan yang berdasarkan pada analisis dan pertimbangan dari data yang diperoleh dengan strategi yang akan dilakukan. Dengan kata lain KKG Ahmad Yani melaksanakan langkah-langkah

sesuai dengan strategi yang dikembangkan, maka KKG Ahmad Yani dapat secara efektif meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru di Gugus Ahmad Yani. B. Prosedur Penelitian Untuk memberikan kejelasan arah dalam penelitian perlu digunakan alur penelitian sebagai berikut: Produk Awal REVISI REVISI UJI COBA SKALA KECIL UJI COBA SKALA BESAR HASIL AKHIR REVISI Gambar 3 Prosedur Penelitian Penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi

lapangan. Dilanjutkan perencanaan mencakup tujuan khusus untuk menentukan bahan, dan uji coba skala kecil, dalam hal ini adalah merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang ingin dikembangkan. Informasi awal digunakan menggali potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani. Penggalian potensi dan masalah, didukung dengan data yang ada serta masalah yang harus diselesaikan untuk peningkatan kompetensi guru-guru di Gugus Ahmad Yani. KKG Ahmad Yani memiliki potensi berupa sumber daya manusia untuk dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi adalah partisipasi aktif dalam kegiatan KKG belum maksimal. KKG belum merupakan suatu kebutuhan untuk menggali dan mengembangkan kompetensi masing-masing guru. Pengembangan produk awal, data diperoleh menggunakan instrumen sesuai tujuh standar pengembangan KKG sesuai Buku Pedoman KKG/MGMP.Data yang terkumpul digunakan untuk mengetahui kondisi awal dari KKG Ahmad Yani, serta memberi gambaran antara keadaan dengan tujuh standar pelaksanaan KKG. Tahap perancangan terdiri dari dua yaitu (a) model awal dan (b) validasi design. Design awal diperoleh berdasarkan potensi dan masalah melalui data yang terkumpul. Validasi design dilakukan dengan Focus

Group Discussion (FGD). Langkah tersebut untuk menghindari kesalahan dalam design awal dan menentukan pengembangan selanjutnya. Pengembangan desain dilakukan untuk menjawab permasalahan, karena strategi model KKG yang saat ini berlaku belum optimal meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru. Untuk pengembangan dilakukan; 1. Kajian Teori. Kajian teori dilakukan sebagai dasar atau pijakan menyempurnakan desain awal yang terbentuk; 2. Revisi Design Pada tahap ini produk yang telah direvisi oleh tenaga ahli manajemen pendidikan dan satu ahli pembelajaran yang diuji cobakan kepada 5-10 orang guru. 3. Validasi Design Produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh dua ahli Manajemen Pendidikan yang merupakan dosen Pembimbing tesis. 4. Uji lapangan, Setelah divalidasi, produk direvisi lagi untuk kemudian dilaksanakan uji lapangan dengan Focus Discussi Group (FGD) bersama pengurus maupun anggota KKG yaitu para guru. Dalam

FGD disampaikan hasil analisis tentang kondisi KKG, dengan tujuan memperoleh perbaikan desain yang disusun dengan melibatkan 30 subyek dan disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis. 5. Revisi produk akhir, Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasar uji lapangan. 6. Implementasi Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, atau produk) kepada para pengguna dan professional dalam bentuk laporan. Pada tahap implementasi terdapat dua bagian yaitu; (a) Design model. Merupakan strategi akhir yang diperoleh dari pengembangan strategi, berdasarkan kajian teori, analisis data dan telah mendapatkan persetujuan dalam validasi design; (b) Diseminasi. Menyampaikan design model yang telah disusun kepada pihak Gugus dan Pengawas Sekolah untuk ditindak lanjuti. Secara garis besar prosedur penelitian yang dilakukan adalah meliputi tahap-tahap sebagai berikut; 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan potensi dan masalah yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang. Potensi dan masalah diperoleh dari data-data yang ada di KKG

Ahmad Yani Kabupaten Semarang. Penggalian potensi berguna untuk dapat dikembangkan. Sedangkan masalah dan kendala harus dihadapi serta diselesaikan oleh KKG Ahmad Yani guna menjamin peningkatan kualitas output yaitu peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Tahap pendefinisian meliputi: a. Potensi dan Masalah Berdasarkan data yang berasal dari hasil assessment internal KKG Ahmad Yani, dokumen KKG Ahmad Yani, hasil kuesioner kesesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan Standar KKG, potensi yang dimiliki oleh KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang adalah berupa sumbar daya yang dapat dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani adalah ketidaksesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan standar pengelolaan KKG sehingga berdampak pada belum adanya jaminan mutu tentang peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Untuk itu KKG Ahmad Yani memerlukan pengembangan strategi guna menjamin mutu tentang peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru yang sesuai dengan standar pengelolaan KKG. b. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini berasal dari dokumen KKG Ahmad Yani yang berupa program kegiatan, data pengurus dan anggota, laporan pertanggung jawaban dan evaluasi. Data juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus maupun

anggota KKG Ahmad Yani. Di samping itu pengumpulan data juga diperoleh dari instrumen kuesioner mengenai kesesuaian pengelolaan standar KKG Ahmad Yani dengan standar pengelolaan KKG yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Data yang terkumpul digunakan untuk mengetahui kondisi awal pengelolaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas, serta memberikan gambaran kepada peneliti letak ketidaksesuaian dan ketimpangan pengelolaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan Standar Pengelolaan KKG. 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan bertujuan untuk membuat rancangan strategi awal sesuai dengan format yang dipilih. Tahap perancangan meliputi kegiatan penyusunan model (desain model) dan validasi desain. Desain model dapat diwujudkan dalam bentuk gambar atau diagram yang disusun berdasarkan potensi dan masalah serta data-data yang terkumpul. Tahap perancangan dalam penelitian ini adalah dengan membuat gambar strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani berdasarkan data yang ada. Validasi desain dilakukan dengan FGD (focus group discussion) dengan seluruh pengurus dan anggota KKG Ahmad Yani yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2013 di SD Negeri Bergas Lor 01. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam mendesain strategi awal dan menentukan desain selanjutnya.

3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk strategi pengelolaan yang akan ditawarkan sebagai solusi jawaban atas kendala dan permasahan yang ada. Dalam penelitian ini, tahap yang dilakukan adalah membuat strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani yang disesuaikan dengan standar pengelolaan KKG agar tercapai penjamiman mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru melalui kegitan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan model pengelolaan dan kegiatan KKG Ahmad Yani saat ini yang dilakukan belum menjamin mutu dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru.tahap pengembangan dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut: a. Kajian Teori. Dalam penelitian ini kajian teori merupakan pengganti dari penilaian ahli (expert appraisal). Kajian teori dalam tahap pengembangan digunakan sebagai dasar penyempurnaan desain model awal agar lebih rasional dan efektif. Kajian teori dalam penelitian ini menggunakan teori Teacher Professionalism Development, teori Developmental Stage of Teacher, dan teori Cooperative Professional Development. b. Revisi Desain. Revisi desain dalam tahap pengembangan adalah kegiatan memperbaiki kelemahan-kelemahan dari desain strategi awal pengelolaan KKG Ahmad Yani yang

dilaksanakan melalui melalui forum diskusi kelompok (FGD) yang melibatkan seluruh anggota KKG Ahmad Yani dengan dipandu oleh peneliti. Dalam penelitian ini revisi desain menggunakan pendekatan analisis SWOT dari Rangkuti (2006) yaitu dengan mengidentifikasi secara sistematis berbagai faktor baik internal maupun eksternal untuk merumuskan strategi organisasi. Faktor-faktor tersebut meliputi aspek kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan atau peluang (Opportunities), dan ancaman (Treathment). Keputusan memilih strategi yang akan dilakukan adalah yang paling memungkinkan (hasil yang paling positif) dengan resiko dan kendala paling sedikit. Strategi inilah yang nantinya dijadikan feed back acuan bagi KKG Ahmad Yani dalam Pengembangan KKGnya. c. Validasi Desain Validasi dilakukan kembali melalui FGD guna menyampaikan hasil análisis tentang model akhir pengelolaan KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan Stándar Pengelolaan KKG. Tujuan dilakukannya FGD ini untuk memperoleh masukan yang akan dijadikan pertimbangan dalam merevisi desain yang akan disusun. Tahap pengembangan (develop) dalam penelitian ini dilakukan melalui fórum diskusi kelompok (FGD) yang dilaksanakan tanggal 20 Desember 2013. Agenda diskusi adalah menyampaikan analisa hasil kuesioner

kesesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan stándar KKG; menyusun SWOT KKG Ahmad Yani ke dalam bentuk matrik análisis IFAS dan EFAS berdasarkan atas pernyataan, tanggapan, saran dan masukan dari seluruh peserta forum diskusi; memberikan bobot skor untuk masing-masing indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; serta merevisi gambar model pengembangan KKG Ahmad Yani yang disesuaikan dengan standar pengelolaan KKG dengan dipandu oleh peneliti. 4. Tahap Penyebaran (Dessiminate) Pada tahap penyebaran ini ada dua kegiatan yang dilakukan, yaitu: (a) Desain Model Strategi. Desain model adalah membuat model akhir strategi berdasarkan pada pengembangan model yang telah dikolaborasikan dari kajian teori, análisis data, dan validasi desain yang disetujui; (b) Desiminasi, adalah kegiatan untuk menyampaikan desain strategi yang telah disusun kepada KKG Ahmad Yani. C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlangsung di Gugus Ahmad Yani UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Desember 2014. Alasan pemilihan lokasi ini karena peneliti bekerja pada lingkup Gugus Ahmad Yani sehingga akan lebih mudah mendapatkan data-data yang diperlukan. Di samping

itu peneliti mengalami kegiatan KKG yang monoton dengan mendengarkan dari nara sumber atau pemandu sehingga perlu pemberian kesempatan untuk para guru agar lebih menggali kemampuan dengan saling bertukar pikiran dan pengalaman pada jenjang kelas yang sama. Harapannya para peserta KKG yang notabene guru kelas akan dapat meningkat kompetensinya. D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara serta angket berupa daftar cek. Hasilnya digunakan untuk memperoleh keterangan pengelolaan KKG sesuai standar. Selain itu data juga diperoleh dengan studi dokumentasi berupa administrasi Gugus Ahmad Yani. Hasil dari pengumpulan data itu digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal KKG Ahmad Yani yang selanjutnya dianalisa untuk menyusun strategi pengelolaan agar guru meningkat kompetensinya. Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket dengan skor berdasarkan unsur pengembangan KKG yang ada.

Tabel 3.1 Indikator Empiris KKG No Unsur Pengelolaan KKG 1 Organisasi Pengurus Keanggotaan Prosedur Pembentukan Pengurus AD/ART 2 Program dan Kegiatan Persiapan Analisis Kebutuhan Curah Pendapat Penanggung jawab program Penyusunan Kerangka Konsep Pembahasan program Persetujuan dari segenap komponen Finalisasi 3 Sumber Daya Manusia Anggota Instruktur Pemandu/tutor/fasilitator Widyaiswara Narasumber 4 Sarana Prasarana Komputer Telepon/Fax OHP, LCD Projector Laboratorium Perpustakaan Kamera Internet Audio 5 Pengelolaan Persiapan Rancang Kegiatan Koordinasi Kegiatan Sekretariat Pemantauan Kegiatan Evaluasi kegiatan Laporan pertanggungjawaban 6 Pembiayaan Iuran

BOS APBN APBD Donatur 7 Pemantauan dan Evaluasi Persiapan Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan Penyusunan Laporan Pemantauan E. Teknik Analisis Data Tenik análisis yang digunakan adalah análisis matrik SWOT, análisis matrik IFAS dan análisis matrik EFAS. Matrik análisis terdiri dari: (1) Kekuatan (Strength) merupakan daftar análisis yang memuat kelebihan dari organisasi KKG Ahmad Yani; (2) Kelemahan (Weakness) merupakan daftar análisis yang memuat unsur-unsur yang akan menghambat/kurang mendukung tujuan organisasi KKG Ahmad Yani; (3) Peluang (Opportinity) merupakan daftar análisis yang memuat tentang potensi yang dapat dikembangkan oleh suatu organisasi KKG Ahmad Yani; (4) Ancaman (Treats) merupakan daftar análisis yang memuat halhal yang akan mengancam keberlangsungan organisasi KKG Ahmad Yani. Langkah-langkah dalam análisis SWOT adalah sebagai berikut: (1) Melakukan pengklasifikasian data berdasarkan faktor kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi KKG Ahmad Yani, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi KKG Ahmad Yani. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT;(2) Pemberian skor pada masing-

masing item kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; (3) Pemberian bobot pada masing-masing item kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman; (4) Total skor kali bobot untuk masing-masing faktor; (5) Melakukan análisis SWOT dengan cara membandingkan antara faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (Opportunity) dan ancaman (Treats); Hasil análisis ini selanjutnya diinterpretasikan dan dikembangkan untuk menjadi pilihan keputusan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. (6) Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut: (a) Strategi SO. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal; (b) Strategi ST. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal; (c) Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal; (d) Strategi WT. Strategi ini Didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha minimalkan kelemahan serta

menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.