BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil KKG Gugus Ahmad Yani Kelompok Kerja Guru (KKG) Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina segenap guru kelas Sekolah Dasar dalam kedinasan untuk mewujudkan guru yang profesional sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG Ahmad Yani terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru- guru dan kepala sekolah dasar pada hari Kamis, 0 Mei 00 di SD Negeri Karangjati 0, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. KKG Gugus Ahmad Yani terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Gugus Ki Hajar Dewantara yang dulu beranggotakan (sebelas) SD/MI. Agar pembinaan profesional dapat lebih efektif maka dibentuklah gugus sekolah baru yaitu Gugus Ahmad Yani yang di dalamnya termasuk mewadahi pula KKG. Kantor sekertariat beralamat di Jl. Soekarno-Hatta No. 6 Bergas dan telah mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Sebagai SD inti adalah SD Negeri Bergaslor 0, sedangkan sekolah imbasnya meliputi SD Negeri Bergaslor 0, SD Negeri Ngempon 0, SD Negeri Ngempon 0, SD Kanisius Girisonta dan MI Arrosyad Bergaslor. Keanggotaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang adalah guru-guru kelas yang mengajar di jenjang Sekolah Dasar yang berada berjumlah 9 orang, baik

2 yang sudah sarjana maupun yang belum sarjana serta berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun Wiyata Bhakti. Adapun susunan pengurus KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang sebagai berikut:. Pelindung : Kepala UPTD Pendidikan Bergas. Pembina : Pengawas Sekolah UPTD Pendidikan Bergas. Ketua : S Hartono. Sekretaris : Ahmad Eko, S.Pd 5. Bendahara : Sri Sukarti Y, S.Pd 6. Guru Pemandu : a. Mapel Matematika : Sri Rahayu Yulia b. Mapel IPA : V.Supriyono, S.Pd c. Mapel Bahasa Indonesia : Nur Isnaini S, S.Pd d. Mapel IPS : Fadilah Rochyatini e. Mapel PKn : Dame, S.Pd f. Mapel Bahasa Jawa : A.A. Sarjono g. Mapel SBDP : Edi Susilo,S.Pd B. Program Kerja KKG Gugus Ahmad Yani Untuk mewujudkan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru kelas di Kecamatan Bergas, KKG Ahmad Yani telah menyusun rencana program kerja sebagai berikut:

3 Tabel. Program Kerja KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas No Waktu Pelaksanaan Jangka Pendek Jenis Kegiatan a. Menyusun Administrasi Kesiswaan b. Menyusun Administrasi Guru: ) KTSP ) Silabus ) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5) Menyusun LKS 6) Menyusun Soal Ulangan Harian, UTS,UKK Sumber Dana BOS Iuran anggota Jangka Menengah Jangka Panjang a. Out Bond b. Kunjungan Industri c. Menyusun Alat Peraga a.lombaguru Berprestasi b. Seminar Implementasi Kurikulum c. Studi Banding Sumber: Dokumen KKG Gugus Ahmad Yani BOS Iuran anggota Sponsor BOS Iuran anggota Sponsor Data Evaluasi Program Kerja KKG tahun 0/0 KKG Ahmad Yani tercermin dari sebagai berikut: Tabel. Evaluasi Program Kerja KKG Ahmad Yani NO PROGRAM KERJA BULAN TERLAKSANA I JANGKA PENDEK Juli. Menyusun ADM Kesiswaan 0 00%. Menyusun ADM Guru Juli 75 % KTSP Juli s.d Sept 00% 0. KKM Juli s.d 00%

4 Sept 0 RPP Juli s.d Sept 50% 0. Silabus Okt s.d Des 00% 0 Menyusun LKS 0 % Menyususn soal UH,UTS,UKK 0 % II JANGKA MENENGAH Out bond dilaksanakan di lapangan Congol Karangjati selama satu hari,sabtu.outbond diisi oleh instrukutr dengan Okt 0 00 % games yang memotivasi dan melatih kekompakan yang bersifat rekreatif. Kunjungan Industri yang direncanakan ke PT Sido Muncul Pebruari dan PT CCAI belum terlaksana s.d karena terbentur dengan April kegiatan lomba kesiswaan yang 0% padat III. Menyusun Alat Peraga Terkendala sumber bahan dan buku penunjang sebagai referensi sehingga team penyusun yang dibentuk belum dapat menyusun alat peraga JANGKA PANJANG Lomba Guru Berprestasi Seminar Implementasi Kurikulum Studi Banding Tidak terlaksana karena kurang terkoordinasi sehingga tidak ada persiapan khusus. Agustus s.d Desember 0 Agustus 0 s.d Desember 0 Rata-Rata Keterlaksanaan 5, % Sumber: Dokumen KKG AHMAD YANI Kabupaten Semarang 0% 0% Hasil evaluasi internal program kerja KKG Gugus Ahmad Yani menunjukkan bahwa rata-rata

5 keterlaksanaan program yang ditentukan baru mencapai 5, %. Mengacu pada indikator kesesuaian standar pengelolaan KKG yang menjelaskan bahwa pengelolaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dikategorikan Sesuai (S) skor 5 75% pengelolaan KKG Ahmad Yani sesuai dengan indikator Standar Pengelolaan KKG. Dengan demikian pengelolaan program KKG Ahmad Yani dikategorikan sesuai tetapi dengan skor minimal. Di samping itu hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh anggota KKG Ahmad Yani juga menyepakati bahwa pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada gambaran model Pengelolaan KKG Ahmad Yani saat ini masih mengalami kendala dan belum mencapai tujuan berupa peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru kelas. Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan kegiatannya, KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang membutuhkan uraian yang menunjukkan sejauh mana keseuaian Standar Pengelolaan KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang dengan Standar Pengelolaan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 008. Model Pengelolaan KKG Ahmad Yani dapat digambarkan sebagai berikut: Eksternal Exchange Perubahan Paradigma Pendidikan Ijin Operasional

6 Pengelolaan KKG Ahmad Yani Program Kepengurusan Sarana dan Prasarana OUTPUT Peningkatan Kompetensi dan Profesionalit as Guru Nara Sumber Internal Exchange Guru Pembiayaan Lap. Pertanggung Jawaban Belum ada Jaminan Mutu tentang Peningkatan Kompetensi dan Profesionslitas Guru Pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai Standar Gambar. Model Strategi Pengelolaan KKG Ahmad Yani Penjelasan Gambar:. Pengelolaan KKG Ahmad Yani mengalami perubahan akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan paradigma pendidikan dari model system "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada guru untuk ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, ke sistem pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah dan pemahaman.

7 . Faktor internal pengembangan professional lebih pada motivasi pribadi guru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai agen perubahan (agent of change).. Faktor Eksternal dan Faktor Internal inilah yang menuntut adannya pengembangan KKG Ahmad Yani melalui strategi pengelolaan baru sebagai jaminan layanan terhadap anggotanya yaitu peningkatan kompetensi dan profesionalisme Guru dengan potensi (Ijin Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan LPJ yang dimiliki.. KKG Ahmad Yani diukur berdasarkan Instrumen Keseuaian Standar Pengelolaan KKG (Standar Organisasi, Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun Pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG. 6. Sebagai Output setelah guru mengikuti kegiatan di dalam organisasi KKG Ahmad Yani belum tercapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.

8 Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, maka pengelolaan KKG Ahmad Yani harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 008. Maka dari itu harus menggunakan strategi yang tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT. C. Analisis SWOT KKG Ahmad Yani. Faktor IFAS dan EFAS Berdasarkan hasil kajian lapangan, analisis dokumen dan hasil wawancara, hasil FGD diperoleh data berupa faktor kekuatan dan kelemahan (IFAS), serta faktor peluang dan ancaman (EFAS) sebagai berikut:

9 a. Standar Program No 5 6 KEKUATAN KELEMAHAN Tabel. IFAS dan EFAS IFAS KKG Ahmad Yani telah memiliki program jangka pendek, menengah dan panjang Program KKG Ahmad Yani telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, kepribadian) Program KKG Ahmad Yani telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana Program KKG Ahmad Yani telah diketahui dan disyahkan oleh UPTD Pendidikan Kec. Bergas Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja dan belum melibatkan seluruh anggota Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar Belum adanya program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan. Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, dan kerja sama internasional Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal PELUANG ANCAMA N EFAS Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru Ahmad Yani Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota KKG Frekuensi pertemuan KKG tidak hanya sebulan sekali akan tetapi dua kali Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan program-program kegiatan KKG Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan anggaran

10 Partisipasi anggota yang rendah dalam kegiatan KKG b. Standar Organisasi No KEKUATAN KELEMAHAN IFAS KKG Ahmad Yani mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Anggota KKG sebagian besar memiliki kualifikasi akademik S. dan memiliki sertifikat pendidik Pengurus KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Letak geografis sekolah segugus yang saling berdekatan dan di lingkungan perkotaan sehingga dapat memudahkan koordinasi Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan No PELUANG ANCAMA N EFAS Pengembangan KKG Ahmad Yani sebagai barometer gugus/kecamatan masih dimungkinkan Susunan Kepengurusan KKG Ahmad Yani lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan KKG Sentralisasi KKG Ahmad Yani dalam lingkup wilayah kabupaten dan tidak dibagi kedalam gugus Koordinasi yang tidak jelas dari dinas pendidikan dalam pembinaan KKG Ahmad Yani c. Standar Pengelolaan No IFAS Pengelolaan KKG Ahmad Yani telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistem kolegial antar pengurus. Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) KEKUATAN KELE MAHA N

11 sebagai pedoman pelaksanaan program Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-tiap pelaksanaan kegiatan. Belum semua rencana kerja dapat terealisasi Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya kegiatan 5 yang berasal dari dana blokgrand Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam 6 pengelolaan KKG 5 6 PELUANG ANCAMAN EFAS Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan Memetakan program kegiatan berdasarkan skala prioritas Kerja sama antargugus di wilayah kecamatan Bergas untuk saling melengkapi kegiatan Kerja sama dengan dunia usaha utnuk membantu pengembangan KKG dengan bantuan sarpras Kegiatan di sekolah dan di tingkat UPTD yang padat Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang berusia di atas 50 thn Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG Guru terjebak dalam rutinitas administrasi harian sehingga untuk pengembangan diri di forum KKG kurang maksimal partisipasinya d. Standar Sarana dan Prasarana No IFAS KKG Ahmad Yani telah memiliki kantor sekretariat KKG Ahamad Yani telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop dan proyektor Ruang PKG yang cukup memadai Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap Kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi KEKUAT AN KELEMAHAN Baru sebagian kecil anggota KKG yang menguasai

12 teknologi informasi PELUANG ANCAMAN EFAS Jalinan kerjasama dengan Perusahaan yang ada di sekitar untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana Menjalin kerjasama dengan guus di daerah lain untuk pengembangan KKG Belum semua tersedia jaringan internet di sekolahsekolah se gugus Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan karena kegiatan KKG dilaksanakan anjang sana e. Standar Sumber Daya Manusia (SDM) No IFAS Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S. dan bahkan ada yang sedang menempuh jenjang S. Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar di atas 0 tahun Adanya anggota KKG yang telah dibekali sebagai guru pemandu di LPMP Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan Belum adanya kerjasama dengan PT dalam hal penyediaan nara sumber Usia guru yang rata-rata sudah cukup tua KEKUATAN KELEMAHA N

13 EFAS Jalinan KKG dengan PT di sekitar yang ada untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan professional Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan Menjalin kerjasama dengan KKG lain dalam penyediaan nara sumber. Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam penyediaan nara sumber Pembuatan blog / web untuk menampung gagasan 5 maupun sebagai sarana komunikasi digital untuk pengembangan diri Ketersediaan jumlah guru PNS yang masih kurang di sekolah Di setiap sekolah masih ada beberapa sebagai guru wiyata bakti Banyak guru yang belum menguasai kurikulum PELUANG ANCAMAN f. Standar Pembiayaan No IFAS Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai kegiatan sosial dan operasional yang lain Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG hanya bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor. Pengalokasian anggaran yang tidak jelas KEKUATAN KELEMAHAN

14 PELUANG ANCAMA N EFAS Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand yang lebih merata Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah g. Standar Penjaminan Mutu No 5 KEKUATAN KELEMAHAN IFAS Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihakpihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana. Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan. Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG Ahmad Yani Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan. Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. PEL UAN G EFAS Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistic

15 ANCAMA N Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi. Masih rendahnya komitmen guru terhadap peningkatan mutu pendidikan. Hasil Analisis SWOT terhadap Masing-masing Standar a. Analisis SWOT terhadap Standar Program KKG Ahmad Yani No IFAS Bobot Skor KEKUATAN KKG Ahmad Yani telah memiliki program jangka pendek, menengah dan panjang Program KKG Ahmad Yani telah merujuk pada empat kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, kepribadian) Program KKG Ahmad Yani telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana Program KKG Ahmad Yani telah diketahui dan disyahkan oleh UPTD Pendidikan Kec. Bergas Bobot X Skor Jumlah KELEMAHAN Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program penunjang Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja dan belum melibatkan seluruh anggota Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar Belum adanya program yang bertujuan untuk memberikan

16 5 6 wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan. Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, dan kerja sama internasional Praktek pelaksanaan program kerja belum dilaksanakan secara maksimal Jumlah,00.08 PELUANG ANCAMAN EFAS Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru Ahmad Yani Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota KKG Frekuensi pertemuan KKG tidak hanya sebulan sekali akan tetapi 0,5 5,5 dua kali Jumlah Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan programprogram kegiatan KKG Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan 0.7. anggaran Partisipasi anggota yang rendah dalam kegiatan KKG Jumlah b. Analisis SWOT terhadap Standar Organisasi KKG Ahmad Yani

17 No IFAS Bobot Skor No KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN KKG Ahmad Yani mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Anggota KKG sebagian besar memiliki kualifikasi akademik S. dan memiliki sertifikat pendidik Pengurus KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Letak geografis sekolah segugus yang saling berdekatan dan di lingkungan perkotaan sehingga dapat memudahkan koordinasi Bobot X Skor Jumlah Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas dari masingmasing personil 5.65 Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh 0..6 kegiatan KKG Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi 0.. berdasarkan pada penunjukkan Jumlah.00. EFAS Pengembangan KKG Ahmad Yani berdasarkan gugus/kecamatan 0.. masih dimungkinkan Susunan Kepengurusan KKG Ahmad Yani lebih disesuaikan 0..8 dengan Standar Organisasi Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan KKG Jumlah.00.5 Sentralisasi KKG Ahmad Yani dalam lingkup wilayah kec dan tidak dibagi kedalam gugus Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas dan Kemenag dalam pembinaan KKG Ahmad Yani karena anggota ada dari MI

18 Jumlah.00.0 c. Analisis SWOT terhadap Standar Pengelolaan KKG Ahmad Yani N o 5 6 KEKUATAN KELEMAHAN IFAS Bobot Skor Pengelolaan KKG Ahmad Yani telah mengacu pada standar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan baik Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistem kolegial antar pengurus. Bobot X Skor Jumlah Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi tanggung jawab pengurus Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-tiap pelaksanaan kegiatan. Belum semua rencana kerja dapat terealisasi Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG Jumlah PELUANG EFAS Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan ,75

19 5 6 ANCAMAN Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan Memetakan program kegiatan berdasarkan skala prioritas Kerja sama antargugus di wilayah kecamatan Bergas untuk saling 0, melengkapi kegiatan Kerja sama dengan dunia usaha utnuk membantu pengembangan 0, KKG dengan bantuan sarpras Jumlah Kegiatan di sekolah dan di tingkat UPTD yang padat Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang berusia di atas thn Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja KKG Guru terjebak dalam rutinitas administrasi harian sehingga untuk pengembangan diri di forum 0, KKG kurang maksimal partisipasinya Jumlah d. Analisis SWOT terhadap Standar Sarana dan Prasarana KKG Ahmad Yani N o KEKUATAN IFAS Bobot Skor Bobo t X Skor KKG Ahmad Yani telah memiliki kantor sekretariat KKG Ahamad Yani telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop dan proyektor Ruang PKG yang cukup memadai Jumlah

20 N o KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap Kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi Baru sebagian kecil anggota KKG yang menguasai teknologi informasi ,0.0 Jumlah Bobo EFAS Bobot Skor t X Skor Jalinan kerjasama dengan Perusahaan yang ada di sekitar untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana Menjalin kerjasama dengan gugus di daerah lain untuk pengembangan KKG Jumlah.00. Belum semua tersedia jaringan internet di sekolah-sekolah se gugus Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan karena kegiatan KKG dilaksanakan anjang sana Jumlah e. Analisis SWOT terhadap Standar Sumber Daya Manusia (SDM) KKG Ahmad Yani No IFAS Bobot Skor Bobot X Skor

21 KEKUATAN KELEMAHAN Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S. dan bahkan ada yang sedang menempuh jenjang S. Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 0 tahun Adanya anggota KKG yang telah menjadi guru pemandu di LPMP Jumlah.00.0 Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan Belum adanya kerjasama dengan PT dalam hal penyediaan nara sumber Usia guru yang rata-rata sudah cukup tua Jumlah N o 5 PELUANG ANCAMA N EFAS Bobot Skor Jalinan KKG dengan PT di sekitar yang ada untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan professional Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan Menjalin kerjasama dengan KKG lain dalam penyediaan nara sumber. Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam penyediaan nara sumber Pembuatan blog /web untuk menampung gagasan maupun sebagai sarana komunikasi digital untuk pengembangan diri Bobot X Skor , Jumlah.00.0 Ketersediaan jumlah guru PNS yang masih kurang di sekolah Di setiap sekolah masih ada beberapa guru wiyata bakti

22 Banyak guru yang belum menguasai kurikulum Jumlah f. Analisis SWOT terhadap Standar Pembiayaan KKG Ahmad Yani N o KEKUATAN KELEMAHAN IFAS Bobot Skor Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola Penyusunan proposal kegiatan disertai dengan anggaran biaya yang dituju kan kepada penyandang dana Bobot X Skor Jumlah Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai kegiatan sosial dan operasional yang lain Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG hanya bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor. Pengalokasian anggaran yang tidak jelas Jumlah.00.0 No EFAS Bobot Skor Bobot X Skor Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan 0..8 untuk penggalian dana Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru PELUANG

23 ANCAMAN melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu dan proposal bantuan dana blokgrand yang lebih merata Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota Jumlah.00.8 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan KKG Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah Jumlah g. Analisis SWOT terhadap Standar Penjaminan Mutu KKG Ahmad Yani No IFAS Bobot Skor KEKUATAN KELEMAHAN Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihakpihak yang terkait khususnya pada pihakpihak yang telah memberi dana. Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan. Bobot X Skor Jumlah.00.5 Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG Ahmad Yani

24 5 Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. Jumlah.00.0 N o PELUANG ANCAMAN EFAS Bobot Skor Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistic Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi Bobot X Skor Jumlah Kurangnya pemahaman tentang sistem penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi Masih rendahnya komitmen guru terhadap peningkatan mutu pendidikan Jumlah Strategi Pengelolaan Kelompok Kerja Guru a. Strategi Pengelolaan Standar Program IFAS EFAS KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN (S) 5.00 PELUANG.75

25 (O) KELEMAHAN ANCAMAN (W) (T) TOTAL (S-W).9 TOTAL (O-T).78 PELUANG 5 SO (.9,.7) KELEMAHAN - KEKUATAN ANCAMAN S-O Stretegies. Penambahan program terutama yang berkenaan dengan program pengembangan dan program penunjang. Memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhan. Melakukan sosialisasi program kepada seluruh anggota. Frekuensi pertemuan KKG tidak hanya sebulan sekali, namun ditambah menjadi dua kali

26 Gambar diagram Cartesius di atas menunjukkan bahwa, Standar Program berada di kuadran SO (.9;.7), yang berarti KKG Ahmad Yani mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk mengembangkan program dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai anggota KKG. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam program umum, program rutin dan program pengembangan. Di samping itu juga dapat melakukan penambahan program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan, serta program penunjang. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhan dan melakukan sosialisasi program kepada seluruh anggota. Strategi yang dapat ditempuh adalah dengan memprogramkan pelaksanaan KKG tidak hanya sekali dalam sebulan. KKG dapat dilaksanakan dalam dua kali sehingga mampu memecahkan permasalahan di lapangan dalam forum KKG yang lebih intens. b. Strategi Pengelolaan Standar Organisasi IFAS EFAS KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL

27 KEKUATAN.75 PELUANG.5 (S) (O) KELEMAHAN. ANCAMAN.0 (W) (T) TOTAL (S-W) 0. TOTAL (O-T) 0. PELUANG 5 SO (0., 0.) S-O Strategies. Mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG, Struktur Organisasi perlu diperjelas dengan mencantumkan TUPOKSI masing-masing personil. Mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan. Menyusun AD/ART Organisasi sebagai pedoman KELEMAHAN KEKUATAN ANCAMAN Dari diagram Cartesius yang terbentuk menunjukkan bahwa, Standar Organisasi KKG Ahmad Yani berada pada kuadran SO (0.;

28 0.), KKG Ahmad Yani dapat mengembangkan organisasi dengan kekuatan yang ada dan peluang yang dimiliki agar organisasi KKG Ahmad Yani dapat berjalan secara efektif sehingga dapat menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalitas anggotanya. Strategi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG.Dengan organisasi yang sesuai standar diharapkan akan dapat berjalan dengan baik sehingga bermuara pada koordinasi antarpengurus yang lebih baik. Memperjelas Struktur Organisasi dengan menyusun tugas pokok dan fungsinya masing-masing personil adalah tindakan lanjutan membentuk organisasi yang sesuai standar. Dengan merinci uraian tugas dari masing-masing pengurus tentu akan memperlancar jalannya roda organisasi. Setelah pembentukan organisasi dan uraian tugas masing-masing pengurus, selanjutnya adalah mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan. Sebagai organisasi maka perlu pula disusun AD/ART. IFAS KATEGORI KEKUATAN (S) EFAS SUB KATEGORI TOTAL.70 PELUANG (O) SUB TOTAL.80

29 KELEMAHAN (W).78 ANCAMAN (T) TOTAL (S-W).9 TOTAL (O- T).70.0 PELUANG 5 SO (.9,.0) kegiatan KELEMAHAN ANCAMAN S-O Stretegies. Perlu menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program. Perlu adanya analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan. Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap KEKUATAN c. Strategi Pengelolaan Standar Pengelolaan

30 Berdasarkan gambar diagram Cartesuis Ahmad Yani berada pada kuadran SO (.9;.0). Dengan demikian Pengelolaan KKG Ahmad Yani dapat dikembangkan dengan optimal berdasarkan kekuatan yang lebih besar dan memanfaatkan peluang yang ada untuk menjamin peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru anggota KKG. Strategi yang dapat dikembangkan adalah menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program. Berikutnya adalah dengan melakukan analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan. Program kerja yang mendesak dibutuhkan bisa dilaksanakan terlebih dahulu sesuai skala prioritas yang terakhir yaitu mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan. Setiap anggota harus dilibatkan secara aktif sehingga dengan kegiatan yang dilaksanakan tersebut betul-betul dapat mengambil manfaatnya. d. Strategi Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana IFAS EFAS KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN 5.00 PELUANG. (S) (O) KELEMAHAN.70 ANCAMAN.00 (W) (T) TOTAL (S-W).0 TOTAL (O-T) 0. S-O Strategies. Menjalin kerjasama dengan Perusahaan untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching. Memanfaatkan secara maksimal teknologi

31 PELUANG 5 SO (.0, 0.) KELEMAHAN - KEKUATAN ANCAMAN Diagram Cartesius di atas menunjukkan, bahwa Standar Sarana dan Prasarana terletak pada kuadran SO (.0; 0.), KKG Ahmad Yani dapat mengembangkan Standar Sarana dan prasarana dengan dukungan kekuatan yang lebih besar serta peluang dapat dimanfaatkan untuk menunjang

32 peningkatan mutu kompetensi guru. dan profesionalitas Strategi yang dapat diterapkan adalah menjalin kerjasama dengan Perguruan Perusahaan yang banyak bertebaran di lingkungan sekitar gugus. Melalui dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan diharapkan dapat menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan, maupun laboratorium microteaching. Memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi materi melalui power point, mencari bahan ajar, membuat media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan lain-lain. Selain itu dapat pula dirintis kerjasama dengan LPMP maupun gugus yang sudah berjalan baik dalam memenuhi sarana dan pra sarana KKG. e. Strategi Pengelolaan Standar SDM IFAS EFAS KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN.0 PELUANG (O).0 (S) KELEMAHAN.5 ANCAMAN (T).65 (W) TOTAL (S-W) 0.05 TOTAL (O-T) -0.5

33 PELUANG

34 5 KELEMAHAN KEKUATAN ANCAMAN (0.05;0.5) S-T Strategies. KKG perlu menjalin kerja sama dengan Dinas Kependidikan maupun Kemenag untuk pengadaan SDM. KKG perlu Menjalin kerjasama dengan PT maupun LPMP dalam menyediakan nara sumber. Mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG Pada diagram Cartesius di atas, Standar Sumber Daya Manusia KKG Ahmad Yani berada pada kuadran ST (0.05; -0.5), ini berarti pemgembangan Sumber Daya Manusia KKG Ahmad Yani bisa dilakukan dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan mempertimbangkan ancaman yang dihadapi.

35 Strategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Dinas Kependidikan maupun Kemenag untuk pengadaan SDM yaitu tenaga pengajar yang cukup di sekolah-sekolah. Kemudian menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi terdekat maupun LPMP dalam penyediaan SDM khususnya nara sumber. Selain itu juga dapat mengoptimalkan guruguru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi nara sumber dengan model pendampingan. f. Strategi Pengelolaan Standar Pembiayaan IFAS EFAS KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL KEKUATAN 5.00 PELUANG (O).8 (S) KELEMAHAN.0 ANCAMAN (T).95 (W) TOTAL (S-W) 0.80 TOTAL (O-T) -0.7 PELUANG KEKUATAN

36 KELEMAHAN ST - (0.80; - 0.7) ANCAMAN - S-T Strategies. Menentukan skala prioritas dalam penganggaran berdasarkan anlisis kebutuhan. Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana disamping Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota Pada diagram Cartesius di atas menggambarkan bahwa Standar Pembiayaan KKG Ahmad YaniI berada pada kuadran ST (0.80;-0.7), ini berarti pengembangan manajeman keuangan KKG Ahmad Yani dapat dilakukan melalui optimalisasi kekuatan yang ada dengan mempertimbangkan ancaman yang dihadapi. Strategi yang dapat dilakukan adalah Menentukan skala prioritas dalam penganggaran berdasarkan anlisis kebutuhan; Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana; di samping penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota. g. Strategi Pengelolaan Standar Penjaminan Mutu IFAS EFAS KATEGORI SUB KATEGORI SUB

37 TOTAL TOTAL KEKUATAN.5 PELUANG.75 (S) (O) KELEMAHAN.0 ANCAMAN.00 (W) (T) TOTAL (S-W) 0. TOTAL (O-T) 0.75 PELUANG 5 SO (0.;0.75) S-O Strategies. Laporan dibuat setelah kegiatan dilaksanakan. Menyususn rencana pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh sebuah tim. Perlu evaluasi yang lebih baik setelah suatu kegiatan dilaksanakan KELEMAHAN KEKUATAN - -

38 - ANCAMAN - -5 SO Strategies. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal. Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi Gambar diagram Cartesius menunjukkan bahwa Standar Penjaminan Mutu KKG Ahmad Yani berada pada kuadran SO (0.; 0.75), KKG Ahmad Yani memiliki kekuatan untuk melakukan pengembangan Standar Penjaminan Mutu dengan memanfaatkan peluang yang lebih besar, sehingga jaminan mutu tentang kompetensi dan profesionalitas guru di KKG Ahmad Yani dapat dipertanggungjawabkan. Strategi yang dapat dikembangkan adalah menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistis sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Selain itu dapat pula dilaksanakan evaluasi setelah sebuah program kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk

39 memberikan masukan demi perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.. Strategi Pengembangan KKG AhmadYani Berdasarkan hasil FGD (Focus Group Discussion) dengan guru-guru yang menjadi anggota KKG pada tanggal 0 September 0 di SD Negeri Bergaslor 0, Kecamatan Bergas diperoleh hasil kesepakatan, bahwa strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani untuk menjamin peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru adalah sebagai berikut: Tabel IV.. Hasil FGD Harapan Strategi yang Indikator dan Acuan Standar Dipilih Ketercapaian Tujuan Adanya Jaminan Mutu tentang Peningkata n Kompetens i dan a) mengoptim alkan kekuatan sumber daya yang ada yang dimiliki Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 079/C/Kep./I/ 99, tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem a) Peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru anggota KKG Ahmad Yani

40 Profesional oleh KKG Pembinaan itas Guru Ahmad Profesional melalui Yani untuk Guru, bahwa b) Kegiatan mengatasi strategi Meningkatnya KKG kelemahan pembinaan dan kualitas Ahmad serta peningkatan layanan PBM Yani memanfaat profesional terhadap kan guru sekolah peserta didik peluang dasar adalah guna melalui mengantisi pembentukan c) pasi gugus sekolah, Meningkatnya ancaman di antaranya motivasi yang melalui belajar peserta dihadapi. kelompok kerja didik sehingga b) menambah guru (KKG). akan program- Penyelenggaraa bermuara program n kegiatan dan pada penunjang pengembangan peningkatan yang KKG mengacu prestasi bertujuan pada Standar belajarnya. memberika Pengembangan n wawasan KKG yang kepada dikeluarkan guru oleh Direktorat tentang Profesi Pendidik kebijakan Dirjen pendidikan. Peningkatan c)menggiatka Mutu Pendidik n kegiatan dan Tenaga

41 tentang berbagai hal pelaksanaa n kurikulum untuk dapat meringanka n beban administras i guru dengan dikerjakan secara bersamasama di KKG d) memanfaat kan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (Ditjen PMPTK 008) yaitu; a) Standar Program; b) Standar Organisasi; c) Standar Pengelolaan; d) Standar SDM; e) Standar Sarana dan Prasarana; f) Standar Pembiayaan; g) Standar Penjaminan Mutu.

42 cara melakukan pelatihan tentang media pembelajar an yang berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi materi melalui power point.,menc ari bahan ajar, membuat media pembelajar an berbasis IT Sumber: Diolah dari informasi dan pendapat hasil FGD Dengan berdasarkan kesepakatan itu pula, maka model strategi pengelolaan Standar KKG Ahmad Yani, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dapat digambarkan sebagai berikut:

43 INPUT KKG Bermutu PROSES Pengelolaan KKG berdasarkan Standar Eksternal Exchange Perubahan Paradigma Pendidikan Perubahan Karakteristik Organisasi KKG Ahmad Yani Internal Exchange Guru segugus Ahmad Yani Ijin Operasional Program Kepengurusan Sarana dan Prasarana Nara Sumber Pembiayaan Laporan Pertanggung Jawaban STANDAR PENGELOLAAN KKG. Program. Organisasi. Pengelolaan. Sarpras 5. SDM 6. Pembiayaan 7. Jaminan Mutu S t a n d a r 5 STANDAR PENGELOLA KKG AHMAD YANI KABUPATEN SEMARAN S t a n d a r S t a n d a r 7 S t a n d a r 6 S t a n d a r Feed Gambar IV. Model Akhir Pengelolaan KKG Ahmad Yani Keterangan: : Alur pengelolaan KKG : Standar KKG Ahmad Yani : Standar Pengelolaan KKG : Pengelolaan KKG Ahmad Yani disesuaikan Standar KKG

44 : Garis Koordinasi/komando Penjelasan Gambar:. Organisasi mengalami perubahan akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan paradigm pendidikan dari model sistem industri "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada guru untuk mendidik anak-anak, ke sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, sistem pembelajaran yang berbasis pada proses menemukan pengetahuan dan pemecahan masalah, dan sistem pembelajaran yang berbasis pada pemahaman dan faktor internal yaitu guru sebagai agen perubahan (agent of change) dalam pengembangan profesionalitas.. Dengan sumber daya yang dimiliki KKG Ahmad Yani berusaha menjalankan program-program kegiatan dalam melayani anggotanya melalui strategi pengelolaan berdasarkan Standar yang dimiliki (Ijin Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan Laporan Pertanggungjawaban) guna meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.. Standar pengelolaan KKG Ahmad Yani diukur berdasarkan Instrumen Kesesuaian Standar Pengembangan KKG (Standar Organisasi, Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar

45 Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 008 untuk menjamin adanya mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru Ahmad Yani standar pengelolaan KKG Ahmad Yani belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG hal ini akan memungkinkan terkendalanya pencapaian jaminan mutu peningkatan kompetensi dan profesioanalitas guru yang diharapkan.. Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, maka srtategi pengelolaan KKG Ahmad Yani harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan KKG dengan menggunakan analisis SWOT. Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berdasarkan jumlah luas dari masing-masing standar pengelolaan KKG mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sebagai berikut: (a) Standar SDM berada pada kuadran ST (0.05; -0.5) luas 0.0; (b) Standar Organisasi berada pada kuadran SO (0.; 0.) luas 0.; (c) Standar Penjaminan Mutu berada pada kuadran SO (0.; 0.75) luas 0.8; (d) Standar Pembiayaan berada pada kuadran ST (0.80; 0.7) luas 0.8; (e) Standar Sarana dan Prasarana terletak pada kuadran SO (.0; 0.) luas 0.; (f) Standar Pengelolaan berada pada kuadran SO (.9;.0) luas.; (g) Standar

46 Program berada di kuadran SO (.9;.78) luas.. Berdasarkan analisis SWOT yang diperoleh, pengelolaan standar organisasi KKG Ahmad Yani harus disesuaikan terlebih dahulu dengan standar pengelolaan KKG, karena luasan yang terbentuk menunjukkan angka yang paling kecil (0.0). Besarnya kekuatan (0.0) tdak ada bedanya dibanding dengan peluang yang ada (0.0). Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada pengembangan standar organisasi, pada pengelolaan standar organisasi KKG Ahmad Yani memiliki kelemahan yang hampir sama dengan peluang yang ada yaitu hanya selisih skor 0.0. Akan tetapi walau cakupannya kecil, standar organisasi tdak bisa dilepaskan dari standar program dan standar pengelolaan. Tiga standar ini akan saling mempengaruhi dan tak dapat dipisahkan dalam perjalanan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan pembenahan penyesuaian pengembangan standar penjaminan mutu. KKG memiliki kekuatan dan peluang pengembangan yang lebih besar dibanding tantangan dan ancamannya, namun sempitnya cakupan luas (0.8) pada diagram menunjukkan bahwa kelemahan dan ancaman pun cukup besar menghadang kekuatan dan pngembangan peluangnya. Berikutnya secara berurutan pengembangan standar yang harus dibenahi adalah standar pembiayaan yang memiliki kekuatan yang besar (5.00) namun

47 ancaman yang ada justru lebih besar bila dibandingkan peluang pengembannya sebesar 0.7. Pembenahan berikutnya adalah pengelolaan standar sarana dan prasarana, dilanjutkan pembenahan standar pengelolaan, terakhir adalah pembenahan pemngelolaan standar program. 5. Melalui pembenahan dan penyesuaian standar pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan Standar Pengelolaan KKG diharapkan akan tercapai penjaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru-guru melalui pelaksanaan program kegiatan KKG Ahmad Yani di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil KKG Pendidikan Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang Kelompok Kerja Guru Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. CEKLIST KOMPONEN KKG AHMAD YANI Nama Gugus : Ahmad Yani Jumlah guru : 36 Orang. N Aspek yang dinilai Penilaian o

Lampiran 1. CEKLIST KOMPONEN KKG AHMAD YANI Nama Gugus : Ahmad Yani Jumlah guru : 36 Orang. N Aspek yang dinilai Penilaian o Lampiran CEKLIST KOMPONEN KKG AHMAD YANI Nama Gugus : Ahmad Yani Jumlah guru : 36 Orang Skor N Aspek yang dinilai Penilaian o 2 3 4 5 Kriteria Penilaian A Perencanaan.Struktur Organisasi = tidakada 2=ada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada era globalisasi sekarang ini, mempunyai peranan yang amat strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan kecerdasan emosional

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016

PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016 PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016 A. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata.

Lebih terperinci

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI CONTOH 1 RENCANA PROGRAM KERJA KKG MI KECAMATAN BULULWANG MASA BAKTI TAHUN 2014-2019 A. PROGRAM RUTIN TAHUNAN (BERSIFAT MULTI-YEARS) 1) Diskusi permasalahan pembelajaran. 2)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Pengembangan Profesionalisme Guru melalui KKG dilakukan di Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM KKG

PENGEMBANGAN PROGRAM KKG Lampiran INSTRUMEN PENGISIAN KINERJA KKG GUGUS CENGKEH KECAMATAN KANDANGAN DENGAN STANDAR PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM KKG Instrumen ini digunakan untuk mengukur kinerja KKG gugus cengkeh Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam Bab IV, maka secara umum berikut ini disajikan kesimpulan-kesimpulan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang. Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang. Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar, telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata. Salah satu langkah yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH Disusun oleh Nama : Suko Bintoro Nim : 1102409003 Prodi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 1 CONTOH INSTRUMEN EVALUASI DIRI ANGGOTA KKG/MGMP *) DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

pembelajaran sesuai dengan kurikulum.

pembelajaran sesuai dengan kurikulum. 7 A. Kelompok Kerja Guru Profesionalitas guru perlu ditingkatkan secara berkelanjutan, untuk itu perlu diperlukan pengembangan dari keprofesian tersebut supaya dapat berlanjut untuk dikembangkan. Dijelaskan

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 2 CONTOH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KKG/MGMP UNTUK KETUA KKG/MGMP *) DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan nasional yang harus diperhatikan dan menjadi sesuatu yang sangat penting karena berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL @Direktorat Profesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

Bab IV Analisis Hasil Penelitian Bab I Analisis Hasil Penelitian A. Profil Sekolah 1. Nama Sekolah : SD Negeri Candisari 2. Nomor Statistik Sekolah : 101030820016 3. Alamat Sekolah : Margoagung Desa : Candisari Kecamatan : Secang Kabupaten

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Lebih terperinci

Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan KKG dalam Upaya Pembinaan Profesi Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MANAJEMEN KKG

Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan KKG dalam Upaya Pembinaan Profesi Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MANAJEMEN KKG PENGEMBANGAN MANAJEMEN KKG A. RASIONAL Perubahan paradigma pendidikan di era globalisasi ini mengharuskan adanya perubahan pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) bagi guru terutama dalam mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 164 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir dari tesis, berisi tiga bagian meliputi kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. A. Kesimpulan Merujuk pada hasil penelitian

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Bagian ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian, implikasi dan beberapa rekomendasi tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru SD di Kecamatan Bekasi

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT ARTIKEL ILMIAH MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT Sunarto, M. Pd SDN GEDONGOMBO II PLOSO JOMBANG JAWA TIMUR 0 PENDAHULUAN Sekolah sebagai institusi pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepada Yth. Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga di Salatiga

Lampiran 1. Kepada Yth. Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga di Salatiga LAMPIRAN Lampiran 1 Kepada Yth. Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga di Salatiga Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Tesis pada Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Gugus Untung Suropati Gugus Untung Suropati merupakan satu gugus yang berada di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Gugus Untung Suropati berpusat di SD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang efektivitas sistem pembinaan profesional guru sekolah dasar melalui kelompok kerja guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus memaksimalkan peran sebagai guru yang berkompeten, diantaranya mengembangkan bahan pelajaran

Lebih terperinci

bagi Guru pemandu MGMP Matematika Bangkalan Tanggal 2 s.d. 7 Agustus 2010 di SMP Negeri 2 Blega

bagi Guru pemandu MGMP Matematika Bangkalan Tanggal 2 s.d. 7 Agustus 2010 di SMP Negeri 2 Blega TUGAS MATA KULIAH MENEJEMEN PELATIHAN DAN TKM DOSEN PENGAMPU : Dr.H.M.NASIR, mpd PROPOSAL PELATIHAN Program BERMUTU bagi Guru pemandu MGMP Matematika Bangkalan Tanggal 2 s.d. 7 Agustus 2010 di SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu: 5.1.1 Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman di SD Kanisius Gendongan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH 27-32 PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH Nazmah Khairani Sekolah Menengah Pertama Swasta Cut Nyak Dhien Langsa Diterima

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Allah Tuhan Yang Maha Esa,

Dengan Rahmat Allah Tuhan Yang Maha Esa, ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (MGMP PPKn) SMA, SMK, DAN MA KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA MUKADIMAH Dengan Rahmat Allah Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Negeri di Kabuapten Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Manajemen MGMP Akidah Akhlak

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN Lampiran 3 Instrumen Pengembangan KKG dan MGMP RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 3 CONTOH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) / MUSYAWARAH GURU MATA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu profesi yang harus ditekuni untuk mewujudkan kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru merupakan faktor

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang beralamat di Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan sistem otonomi daerah menuntut pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen berbasis sekolah yang implementasinya

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi program, dengan menggunakan model evaluasi discrepancy model (model kesenjangan)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI SMP Swasta Kota Banjarmasin Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI SMP Swasta

Lebih terperinci

Organisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin

Organisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin Organisasi Profesi Keguruan Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan Indikator: Hakikat Organisasi Profesi Keguruan Fungsi Organisasi Profesi Keguruan Tujuan Organisasi Profesi

Lebih terperinci

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaknya

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan 129 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan 196 V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Disusun oleh Nama : Rosadi NIM : 6102409017 Prodi : PGPJSD, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR ISTILAH... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 4 C. Tujuan... 4 D. Hasil yang diharapkan... 5 E. Tantangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Sri Giarti sgiarty@gmail.com Magister Manajemen Pendidikan FKIP UKSW Salatiga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian, data hasil penelitian bersumber dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Kompenetensi Guru PAI di SD Negeri 03 Mojo Guru merupakan

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Bab III Metode Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian R&D. Menurut Sugiono (2010:297) Metode penelitian R&D digunakan apabila peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama 143 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama yang harus dilalui adalah pembentukan tim pengembang kurikulum. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Lampiran I : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Format : RAPBS RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH.

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun 2012-2016 UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Rencana Operasional (RENOP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SMK SPP NEGERI SEMBAWA PALEMBANG 2012 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari BSNP, dalam menyusun tesis. Data selanjutnya digunakan

Lebih terperinci