ESTIMASI DATA HILANG MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST S

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS REGRESI ROBUST ESTIMASI-S MENGGUNAKAN PEMBOBOT WELSCH DAN TUKEY BISQUARE

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

ESTIMASI KOMPONEN VARIAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN MODIFIKASI HARTLEY-ROU

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Metode Robust Least Trimmed Square Dengan Metode Scale

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

STUDI KOMPARATIF METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE REGRESI ROBUST PEMBOBOT WELSCH PADA DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG. Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

Efektivitas Metode Regresi Robust Penduga Welsch dalam Mengatasi Pencilan pada Pemodelan Regresi Linear Berganda

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Plot jenis pengamatan pencilan.

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis yang menjelaskan tentang

REGRESI ROBUST DENGAN METODE CONSTRAINED M ESTIMATION PADA PRODUKSI PADI SAWAH DI JAWA TENGAH. oleh IDA YUSWARA DYAH PITALOKA M

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

Judul : Perbandingan Metode MCD Bootstrap dan. Analisis Regresi Linear Berganda. Pembimbing : 1. Dra. Ni Luh Putu Suciptawati,M.Si

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) =

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

PENERAPAN METODE FUZZY SEQUENTIAL PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP MODEL TETAP

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

ANALISIS KETEGARAN REGRESI ROBUST TERHADAP LETAK PENCILAN: STUDI PERBANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III CONTOH KASUS. Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

ABSTRAK. Kata kunci: model regresi linier, pencilan (outlier), regresi robust, M-estimator

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

PENDETEKSIAN OUTLIER PADA CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) MENGGUNAKAN LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) Elis Ratna Wulan 1, Enung Nurhayati 2

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI

MODEL REGRESI KANDUNGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. suatu metode yang disebut metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square OLS).

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

Estimasi Interval Kepercayaan Bootstrap pada Parameter Regresi Komponen Utama

BAB IV PEMBAHASAN. Proses estimasi pada metode IRLS ini dengan meminimumkan fungsi residu, yang dapat dituliskan sebagai berikut.

Kata Kunci: Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Seimbang, Uji Nonparametrik, uji Durbin-Skillings-Mack. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

MODEL REGRESI LINIER BERGANDA MENGGUNAKAN PENAKSIR PARAMETER REGRESI ROBUST M-ESTIMATOR (Studi Kasus: Produksi Padi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2009)

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI-GS (GENERALIZED S-ESTIMATION ) PADA PENJUALAN TENAGA LISTRIK DI JAWA TENGAH TAHUN 2010

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PADA DATA SUHU HARIAN) Abstrak

ANALISIS RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO LATIN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

Kata Kunci: Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Metode Kuadrat Terkecil, Metode Newey West

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

PENAKSIRAN PARAMETER PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL DUA TAHAP SKRIPSI ANDRIAN SURYA

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

Transkripsi:

ESTIMASI DATA HILANG MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST S PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK Andi Fabiola Awalet 1, Raupong 2, Anisa 3 Program studi Statistika, Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin andiiiola@gmail.com ABSTRAK Rancangan percobaan merupakan sederetan uji yang diterapkan pada suatu percobaan dengan tujuan untuk meminimumkan galat yang ada sehingga dapat meningkatkan ketelitian percobaan. Kegagalan dalam suatu pengamatan percobaan mengakibatkan munculnya data hilang yang bersifat outlier, jika diganti dengan suatu nilai yang jauh dari nilai pengamatan lain. Munculnya data hilang mengakibatkan data tidak dapat dianalisis dengan baik, sehingga perlu dilakukan pendugaan terhadap data hilang yang ada. Regresi Robust S dengan fungsi pembobot Welsch merupakan penduga yang dapat digunakan untuk menduga data hilang. Pada penelitian ini, penerapan dilakukan untuk data RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) bobot badan babi umur 6 bulan. Diilustrasikan terdapat pengamatan yang tidak berhasil sehingga datanya menjadi hilang dan diganti dengan nilai 0 yang sifatnya outlier. Pendugaan data hilang menggunakan Robust S dengan proses IRLS (Iteratively Reweighted Least Square) dalam software SAS 9.2 konvergen pada iterasi ke-13. Uji analisis ragam kemudian dilakukan pada kedua data, dan diperoleh kesimpulan yang sama untuk masing-masing pengaruh perlakuan dan pengaruh kelompok. Kata Kunci : Data hilang, Fungsi Pembobot Welsch, Rancangan Acak Kelompok, Regresi Robust S ABSTRACT The design of the experiment is a series of tests applied to an experiment with the aim to minimize the errors that exist, thereby increasing the accuracy of the experiment. Failure in an experimental observations lead to the emergence of missing data that are outliers, if it is replaced with a value that is far from the value of other observations. The emergence of lost data causes data that could not be analyzed, so it is necessary to estimate the existing lost data. Regression Robust S with Welsch weighted function is a probe that is used to predict the missing data. In this study, the application is made to the data randomized block design body weight of pigs aged 6 months. It is illustrationed there are observations that did not work so that data is lost and replaced by a value of 0 that are outliers. Estimation of missing data using Robust S with process IRLS (Iteratively Reweighted Least Square) in SAS 9.2 software converge at the 13th iteration. Variance Analysis test then performed on both data and the conclusion is the same for each of the treatment effect and influence of the group. Keywords : Missing Data, Welsch weighted function, Randomized block design, Regression Robust S 1. PENDAHULUAN Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan acak percobaan dimana satuan-satuan percobaan dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok, dan masingmasing kelompok berisi semua perlakuan-perlakuan. Penggunaan RAK mengakibatkan keragaman satuan percobaan dalam kelompok menjadi kecil sedangkan keragaman antar kelompok menjadi besar (Gaspersz, 1991). Pada data rancangan percobaan, biasanya ditemukan data hasil percobaan yang tidak lengkap, disebabkan karena objek percobaan 1

yang rusak maupun perlakuan yang tidak tepat terhadap objek percobaan, sehingga bentuk percobaan tersebut kemudian dikatakan sebagai rancangan acak kelompok tidak lengkap. Data yang tidak lengkap ini disebut dengan data hilang dan bila diganti dengan suatu nilai yang jauh dari nilai pengamatan lain, maka data tersebut akan menjadi outlier (Siswanto, 2014). Data hilang dalam rancangan percobaan dapat diduga, salah satunya dengan menggunakan metode regresi Robust. Regresi Robust merupakan metode umum yang digunakan untuk mengatasi outlier dalam analisis regresi, namun belum banyak mendapat perhatian dalam konteks rancangan percobaan. Estimasi regresi Robust yang digunakan adalah Robust S dimana metode ini memiliki nilai breakdown point tinggi dibandingkan penduga Robust yang lain. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rancangan Acak Kelompok Rancangan acak kelompok merupakan rancangan yang diterapkan untuk suatu kondisi tidak homogen serta ada pengaruh lain yang mempengaruhi amatan selain faktor yang diteliti (Mustakim, 2014). Dalam rancangan acak kelompok, satuan percobaan dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu sehingga satuan percobaan dalam kelompok tersebut menjadi relatif homogen. Suatu pengelompokan yang tepat akan meningkatkan perbedaan antara kelompok sementara akan meninggalkan satuan percobaan di dalam kelompok yang lebih homogen. (Gaspersz, 1991). 2.1.1 Model Linier Rancangan Acak Kelompok Secara umum, model linear untuk rancangan acak kelompok dituliskan sebagai berikut (Gaspersz, 1991) : ;, (2.1) dengan adalah nilai pengamatan pada perlakuan ke- dan kelompok ke-, adalah rataan umum, adalah pengaruh aditif dari perlakuan ke-, adalah pengaruh aditif dari kelompok ke-, dan adalah pengaruh galat pengamatan pada perlakuan ke- dan kelompok ke-. Bentuk dari persamaan (2.1) dapat dituliskan sebagai berikut (Searle, Casella, & McCulloch, 2006) : (2.2) dengan adalah vektor respon berukuran, adalah vektor dengan setiap elemennya adalah 1 berukuran, adalah rataan umum, adalah matriks dengan ukuran, adalah vektor pengaruh perlakuan berukuran, adalah matriks dengan ukuran, adalah vektor pengaruh kelompok berukuran, adalah matriks identitas dengan ukuran, dan adalah vektor galat pengamatan berukuran. Selanjutnya, model regresi dari persamaan (2.1) dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut : (2.3) dengan adalah vektor respon perlakuan berukuran, adalah matriks berukuran, adalah vektor parameter model RAK berukuran, dan adalah vektor galat pengamatan berukuran Asumsi yang diperlukan pada suatu rancangan acak kelompok dengan model tetap adalah sebagai berikut (Gaspersz, 1991) : 2

dengan hipotesis yang akan diuji adalah : 1. Pengaruh perlakuan Minimal ada satu 2. Pengaruh kelompok untuk Minimal ada satu untuk Adapun tabulasi data pengamatan untuk rancangan acak kelompok adalah seperti pada Tabel 2.1 : Tabel 2.1 Data Pengamatan Rancangan Acak Kelompok Lengkap Perlakuan Total Kelompok 1 2 Kelompok 1 2 Total Perlakuan Sumber : (Gaspersz, 1991) 2.1.2 Analisis Ragam Untuk Rancangan Acak Kelompok Penguraian komponen-komponen dalam perhitungan analisis ragam diringkas dalam Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Analisis Ragam untuk Rancangan Acak Kelompok Lengkap Sumber Keragaman DB JK KT Perlakuan Kelompok JKP JKK KTP KTK Galat JKG KTG Total JKT Sumber : (Gaspersz, 1991) 2.1.3 Pengujian Asumsi yang Mendasari Analisis Ragam 1. Galat pengamatan saling bebas Pengujian terhadap kebebasan galat pengamatan dapat dilakukan dengan cara membuat plot antara nilai sisaan dengan nilai dugaan pengamatan. Galat dikatakan saling bebas apabila plot yang terbentuk menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. 2. Galat pengamatan harus homogen Asumsi ini dimaksudkan untuk melihat apakah pengaruh perlakuan memiliki ragam yang sama atau tidak. Dalam pengujian asumsi kehomogenan galat dapat digunakan uji Bartlett. 3

3. Galat pengamatan menyebar normal Uji yang digunakan untuk melihat asumsi ini adalah uji Liliefors dimana data yang ada terlebih dahulu disusun dari terkecil sampai terbesar. 2.2 Identifikasi Outlier Outlier merupakan suatu keganjilan dan menandakan titik data tertentu yang sama sekali tidak tipikal dibandingkan data lainnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi outlier adalah metode disperency menggunakan persamaan (Musafirah, 2015) : (2.4) dengan adalah, adalah jumlah kuadrat galat, adalah (nilai leverage / diagonal matriks hat), adalah banyaknya pengamatan, dan adalah jumlah variabel independen. Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah : Pengamatan ke- bukan merupakan outlier Pengamatan ke- merupakan outlier Kriteria pengujian yang melandasi pengambilan keputusan adalah : 2.3 Metode Kuadrat Terkecil Metode kuadrat terkecil (MKT) atau ordinary least square (OLS) adalah salah satu metode penaksiran parameter dengan tujuan untuk meminimumkan jumlah kuadrat galat. Penggunaan MKT memerlukan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh komponen sisaan atau galat ( dalam model yang diberikan. Salah satu penyebab tidak terpenuhinya asumsi klasik adalah adanya outlier pada data amatan. Sebagai alternatif, metode penduga parameter lain yang dapat mengatasi adanya outlier dalam data amatan adalah dengan menggunakan metode Robust (Cahyawati, Tanuji, & Abdiati, 2009). 2.4 Estimasi Robust S Estimasi S didasarkan pada skala sisaan dari estimasi M. Menurut Salibian dan Yohai (2006), estimasi S didefinisikan sebagai (Susanti, Pratiwi, & Sulistijowati, 2014) : (2.5) dengan menentukan nilai estimator skala Robust ( yang minimum dan memenuhi : (2.6) Penyelesaian persamaan (2.6) adalah dengan menurunkannya terhadap sehingga diperoleh : (2.7) Persamaan (2.7) dapat diselesaikan dengan metode weighted least square (WLS) secara IRLS (Iteratively Reweighted Least Squares) dan menghasilkan estimator yaitu : (2.8) 2.5 Fugsi Pembobot Welsch Pada umumnya, perbedaan mendasar dari setiap pembobot terletak pada fungsi objektif, pengaruh (influence) dan nilai tunning constant (c) sebesar. Adapun fungsi objektif, fungsi pengaruh dan fungsi pembobot dari pembobot Welsch adalah : (2.9) 4

(2.10) (2.11) 3. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari jurnal seminar nasional kebangkitan peternakan oleh I Ketut Gordeyase Mas dengan judul Efektivitas Analisis Peragam untuk Mengendalikan Galat Percobaan pada Rancangan Acak Kelompok dengan Materi Percobaan Ternak Babi. Selanjutnya, untuk menerapkan regresi Robust S, data lengkap tersebut diilustrasikan mengalami kegagalan pada beberapa pengamatannya sehingga dapat diasumsikan sebagai data hilang. 3.2 Identifikasi Variabel 1. Faktor perlakuan adalah pemberian ransum yang disusun dari bahan-bahan berupa : T 1 : Jagung kuning dengan kandungan protein (15%) T 2 : Katul dengan kandungan protein (17,5%) T 3 : B51 (PP) dengan kandungan protein (20%) T 4 : K52 (PP) dengan kandungan protein (22,5%) 2. Faktor kelompok adalah sifat jumlah anak sepelahiran dari asal anak babi yang dikontrol dalam kelompok : K 1 : Anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran 3-4 ekor K 2 : Anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran 5-6 ekor K 3 : Anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran 7-8 ekor K 4 : Anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran 9-10 ekor K 5 : Anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran > 10 ekor 3.3 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengambilan data sekunder. 2. Melakukan uji asumsi klasik rancangan percobaan pada data. 3. Melakukan estimasi parameter model linier untuk memperoleh nilai penduga parameter RAK. 4. Melakukan uji analisis ragam pada data RAK. 5. Membentuk model linier RAK ke dalam bentuk persamaan regresi menggunakan perkalian kronecker. 6. Pada perancangan percobaan, secara umum jarang ditemukan outlier dan tidak selalu pengamatan berhasil akibatnya muncul data hilang, bila data hilang diganti dengan nol maka data tersebut akan menjadi outlier. Dalam tugas akhir ini, penulis mengilustrasikan ada beberapa data pada unit percobaan yang pengamatannya tidak berhasil sehingga disebut data hilang dan apabila dianalisis dengan metode disperency menggunakan terdapat outlier dari beberapa data hilang tersebut. 7. Melakukan estimasi Robust S dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan sisaan awal dari dugaan parameter regresi dengan MKT Sisaan ini kemudian berguna sebagai estimasi b. Menentukan nilai awal 5

c. Menentukan nilai d. Menentukan nilai pembobot Welsch e. Menentukan parameter menggunakan metode Weighted Least Square (WLS) dengan pembobot f. Mengulang langkah b-f sampai diperoleh nilai yang konvergen ke suatu nilai tertentu, dimana (sehingga diharapkan selisih antara dan mendekati ). 8. Melakukan uji analisis ragam untuk data hilang dengan mengganti nilai yang bernilai nol dengan nilai taksiran Robust S. 9. Membandingkan hasil yang diperoleh untuk data RAK lengkap dengan data RAK yang diilustrasikan terdapat data hilang dimana dilakukan estimasi Robust S didalamnya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Rancangan Acak Kelompok dalam Persamaan Regresi Model linier RAK pada persamaan (2.1) dapat diubah ke dalam bentuk regresi linier dengan menggunakan perkalian kronecker. Misalkan adalah banyaknya perlakuan dan adalah banyaknya kelompok. Maka susunan suatu model regresi dalam bentuk matriks dari hasil perkalian kronecker seperti berikut ini : (4.1) Berdasarkan hasil perkalian kronecker tersebut, diperoleh model sederhana seperti pada persamaan (2.3). 4.2 Pendugaan Parameter Model Pada Rancangan Acak Kelompok Pada persamaan (2.1) terdapat tiga parameter yang digunakan, yaitu parameter dan. Untuk menduga ketiga parameter tersebut, digunakan metode kuadrat terkecil sehingga diperoleh penduga parameter dan sebagai berikut : (4.2) (4.3) (4.4) 4.3 Pendugaan Parameter Model Pada Regresi Misalkan model pada persamaan (2.3) diasumsikan telah memenuhi asumsi klasik pada metode kuadrat terkecil. Dengan demikian, jumlah kuadrat galatnya adalah : (4.5) Nilai penduga parameter yang akan meminimumkan diperoleh dengan mendiferensialkan persamaan (4.5) terhadap kemudian disama dengankan nol, sehingga: (4.6) 4.4 Pendugaan Parameter Robust S Bentuk umum dari estimasi S telah ditunjukkan pada persamaan (2.5) dimana nilai estimator skala Robust yang minimum dan harus dipenuhi ditunjukkan pada 6

Nilai Galat Pengamatan persamaan (2.6). Untuk menyelesaikannya, persamaan (2.6) tersebut diturunkan terhadap. Misalkan, maka dengan menggunakan aturan turunan rantai, diperoleh: Fungsi pengaruh, sehingga ; (4.7) (4.8) Draper dan Smith (1998) telah mendefinisikan fungsi pembobot, sehingga persamaan (4.8) menjadi ; (4.9) Persamaan (4.9) dapat diselesaikan dengan metode IRLS (Iteratively Reweighted Least Squares). Sehingga dalam notasi matriks, persamaan (4.9) menjadi : (4.10) dengan adalah matriks berukuran, adalah matriks pembobot berukuran dengan elemen-elemen diagonalnya berisi pembobot, adalah vektor respon berukuran, dan adalah vektor parameter berukuran. Selanjutnya, dihitung dengan menggunakan sebagai estimasi awal dan skala. Untuk setiap yang diberikan diperoleh estimator : (4.11) Iterasi akan terus berlanjut hingga diperoleh yang konvergen. 4.5 Pengujian Asumsi dalam Rancangan Acak Kelompok 1. Galat Pengamatan Saling Bebas Asumsi ini dapat dibuktikan dengan membuat plot antara nilai galat pengamatan dengan nilai dugaan pengamatan menggunakan bantuan minitab 16, dan diperoleh hasil seperti pada Gambar 4.1. Scatterplot of Nilai Galat Pengamatan vs Nilai Dugaan Pengamatan 0,50 0,25 0,00-0,25-0,50-0,75 60 62 64 66 68 Nilai Dugaan Pengamatan 70 72 Gambar 4.1. Plot Nilai Galat Pengamatan dengan Nilai Dugaan Pengamatan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa plot yang terbentuk menyebar secara acak tanpa saling terkait dengan nilai galat pengamatan lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi galat pengamatan saling bebas terpenuhi. 2. Galat Pengamatan Harus Homogen Uji asumsi kehomogenan galat pengamatan, dapat dilihat dengan menggunakan uji Bartlett. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai, nilai ini kemudian dibandingkan terhadap nilai dengan derajat kebebasan dan nilai taraf kepercayaan, sehingga diperoleh nilai. Karena nilai 1,243< 2 =7,815, maka kesimpulannya adalah diterima. Artinya, tidak ada perbedaan variansi perlakuan. 7

3. Galat Pengamatan Menyebar Normal Asusmi suatu galat pengamatan menyebar normal dapat dilihat dengan menggunakan uji Lilliefors. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai, nilai ini kemudian dibandingkan terhadap nilai dengan nilai taraf kepercayaan dan jumlah pengamatan, sehingga diperoleh Karena nilai, maka dipeoleh kesimpulan bahwa diterima. Artinya, data yang ada mengikuti distribusi normal. 4.6 Data Rancangan Acak Kelompok Tanpa Data Hilang Pada data RAK yang tidak terdapat data hilang, parameter dapat diduga dengan menggunakan persamaan (4.2) sampai persamaan (4.4). Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh hasil penaksiran pada Tabel 4.1 : Tabel 4.1 Hasil Penaksiran Parameter Model Linear RAK Parameter MKT Sumber : Data diolah, 2016 Selanjutnya, akan dilakukan pengujian analisis ragam untuk melihat bagaimana pengaruh perlakuan dan pengaruh kelompok terhadap bobot badan babi umur 6 bulan. Hasil perhitungan tersebut kemudian dapat diringkas ke dalam Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Uji Analisis Ragam Data Lengkap Bobot Badan Babi Umur 6 Bulan Sumber Keragaman Db JK KT Perlakuan 3 3,49 Kelompok 4 3,26 Galat 12 Total 19 Sumber : Data Diolah, 2016 Berdasarkan hasil uji analisis ragam Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dan kelompok masing-masing memiliki nilai dan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ditolak, artinya terdapat perbedaan pengaruh perlakuan dan kelompok terhadap perubahan bobot badan babi umur 6 bulan. 4.7 Data Rancangan Acak Kelompok dengan Data Hilang Pada data RAK diasumsikan bahwa terdapat suatu pengamatan yang tidak berhasil yaitu pengamatan unit dan sehingga mengakibatkan datanya menjadi hilang dan kemudian dituliskan nol. Secara visual, nilai nol pada unit pengamatan tersebut merupakan data hilang yang bersifat outlier mengingat bahwa nilai tersebut sangat jauh dari nilai pengamatan yang lain. Akan tetapi, untuk memperkuat asumsi tersebut digunakan metode Studientized Deleted Residual (TRES) seperti pada persamaan (2.4). Menurut kriteria pengambilan keputusan diketahui bahwa data ke dan merupakan data outlier. Selanjutnya, akan dilakukan pengujian analisis ragam untuk melihat bagaimana pengaruh perlakuan dan kelompok terhadap bobot badan babi umur 6 bulan dengan ilustrasi bahwa terdapat data hilang didalamnya, dan diperoleh hasil pada Tabel 4.3 berikut : 8

Tabel 4.3 Hasil Uji Analisis Ragam dengan Asumsi Data Hilang Dipilih Secara Acak Pada Data Bobot Badan Babi Umur 6 Bulan Sumber Keragaman Db JK KT Perlakuan 3 3,49 Kelompok 4 3,26 Galat 12 Total 19 Sumber : Data Diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan terhadap bobot badan babi umur 6 bulan memiliki nilai. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa diterima, artinya faktor pemberian ransum dengan presentase tertentu tidak berpengaruh terhadap perubahan bobot badan babi umur 6 bulan. Sedangkan untuk pengaruh kelompok, diperoleh nilai. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa diterima, artinya faktor pengelompokan berdasarkan sifat jumlah anak sepelahiran tidak berpengaruh terhadap perubahan bobot badan babi. Dapat dianggap pengelompokan yang seperti ini tidak tepat, karena hasil uji analisis ragamnya menunjukkan tidak ada pengaruh perbedaan antar kelompok (satuan pengamatan antar kelompok homogen). 4.8 Penerapan Robust S untuk Rancangan Acak Kelompok dengan Data Hilang Suatu metode yang umum digunakan dalam menduga data hilang pada perancangan percobaan adalah metode Yates. Namun untuk sebuah kasus dimana data hilang yang akan diduga sifatnya outlier, maka metode Robust S lebih efektif digunakan. Metode estimasi Robust S itu sendiri diselesaikan dengan menggunakan metode WLS (Weighted Least Square) secara IRLS (Iteratively Reweighted Least Squares) melalui software SAS 9.2. Proses iterasi berhenti pada dengan nilai penduga parameter kemudian digunakan untuk menduga data hilang pada variabel pengamatan dan yang ditujukkan pada Tabel 4.4 : Tabel 4.4 Nilai Penduga untuk Data Hilang dengan Robust S Data Hilang Robust S Sumber : Data diolah, 2016 Selanjutnya, akan dilakukan pengujian analisis variansi pada data bobot badan babi umur 6 bulan dimana terdapat data hilang yang bersifat outlier didalamnya, dan diperoleh hasil pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Ragam Nilai Penduga Robust S Pada Data Lengkap Bobot Badan Babi Umur 6 Bulan Sumber Keragaman Db JK KT Perlakuan 3 3,49 Kelompok 4 3,26 Galat 12 Total 19 Sumber : Data Diolah, 2016 9

Berdasarkan data Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dan kelompok masing-masing menunjukkan nilai dan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ditolak, artinya terdapat perbedaan pengaruh perlakuan pemberian ransum dan pengelompokan berdasarkan sifat jumlah anak sepelahiran terhadap perubahan bobot badan babi. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penduga regresi Robust S yang digunakan untuk menduga data hilang pada RAK adalah : 2. Pada penerapan regresi Robust S digunakan data pengaruh pemberian ransum terhadap bobot badan babi umur 6 bulan yang diilustrasikan terdapat suatu pengamatan yang tidak berhasil sehingga datanya menjadi hilang dan bersifat outlier. Dalam kasus ini, data yang diasumsikan tidak berhasil tersebut harus memenuhi syarat maksimal 1 data hilang untuk setiap kelompok. Data hilang tersebut kemudian diduga dengan menggunakan regresi Robust S dan diperoleh bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan pada perlakuan pemberian ransum dan pengelompokan jumlah anak sepelahiran terhadap perubahan bobot badan babi umur 6 bulan. 5.2 Saran Berdasarkan beberapa poin kesimpulan yang telah diuraikan, maka untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan kajian mengenai pengujian analisis ragam untuk suatu rancangan percobaan simetris dan tidak simetris yang mengandung data hilang. DAFTAR PUSTAKA Cahyawati, D., Tanuji, H., & Abdiati, R. (2009). Efektivitas Metode Regresi Robust Penduga Welsch dalam Mengatasi Pencilan pada Pemodelan Regresi Linear Berganda. Jurnal Penelitian Sains, Vol. 12 No. 1(A), 1-7. Gaspersz, Vincent D. I. (1991). Metode Perancangan Percobaan. Bandung: ARMICO. Musafirah. (2015). Perbandingan Metode Robust Least Trimmed Square dengan Metode Scale dalam Mengestimasi Parameter Regresi Linear Berganda untuk Data yang Mengandung Pencilan [Skripsi]. Makassar : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Mustakim. (2014). Penggunaan Uji Skillings-Mack pada Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Tidak Seimbang [Skripsi]. Makassar: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Searle, S. R., Casella, G., & McCulloch, C. E. (2006). Variance Components. New Jersey: Wiley Interscience. Siswanto. (2014). Estimasi Regresi Robust M Pada Faktorial Rancangan Acak Lengkap Yang Mengandung Outlier [Skripsi]. Makassar: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Susanti, Y., Pratiwi, H., & Sulistijowati, S. (2014). Dipublikasikan pada Seminar Nasional Matematika. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta. 10