BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

BAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata sesuai dengan struktur gramatikal suatu bahasa sehingga pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. negasi, baik yang berbahasa Mandarin ataupun yang berbahasa Indonesia.

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan


BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 29 JANUARI 2017 (07.00 & 09.30) (MINGGU IV SESUDAH EPIFANI) PARA PEMILIK KEBAHAGIAAN

5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III... 70

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

Dod~n. lo. YI MING JINGREN Sekali bersuara menggemparkan ASAL CERITA PERIBAHASA TIONGHOA 111. A. Tekad & Motivasi:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina

Analisa Kata Keterangan Tingkatan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II. KONSEP, LANDASAN TEORI, dan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Tata cara perkawinan, kebudayaan Tionghoa, perubahan jaman. Universitas Kristen Maranatha

Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhōng Jí Jiē Duàn Tài Guó Liύ Xué Shēng Hàn Yŭ Shēng Diào Xí De Piān Wù

(26) (MAR 15.32). Nà hé tā tóng dīng de rén yě shì jī qiào tā. Itu dan orang yang disalibkan bersama dengannya juga mencela Dia.

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

CAMPUR KODE PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PAUD PAIDIA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sepuluh. Menurut Kridalaksana kelas kata terbagi sepuluh macam sebagai

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

KREATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

PERTUKARAN LETAK MORFEM DALAM KAMUS BAHASA CINA 规范汉语词典 (Gui Fan Han Yu Ci Dian) 汉语同素逆序词分析

10 Jenis Kata Menurut Aristoteles

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).

( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditemukan hasil yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SHINSHE

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn ( 很 ) dan tǐng ( 挺 ) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia, berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan derajat. Di China, Xu Jian Hong melakukan penelitian skripsi. Dalam skripsinya yang berjudul Chéngdù fūcí hěn yǔ tài de yòngfǎ biànxī (2005), Xu Jian Hong memaparkan bagaimana kata keterangan derajat hěn dan tài bisa saling menggantikan. Penelitian tentang kata keterangan ini dianalisi berdasarkan unsur semantiknya saja, sedangkan dari unsure sintaksis kalimat tidak dipaparkan secara detil, sehingga ciri-ciri dari kata keterangan derajat tersebut belum terlihat jelas.

Jin Xiao Feng dari Universitas Shenyang, China, melakukan penelitian skripsi dengan judul Juéduì chéngdù fùcí: Duìwài hànyǔ jiàoxué zhōng de nándiǎn (2008). Jin Xiao Feng memaparkan kesalahan mahasiswa asing dalam penggunaan kata keterangan derajat. Luo li dari Universitas Zhejiang, China, melakukan penelitian dengan judul Xiàndài hànyǔ chéngdù fùcí-míngcí"jiégòu de yǔyì fēnxī (2009). Luo li menjelaskan mengenai struktur kata keterangan-kata benda yang dibagi berdasarkan tiga karakteristik. Dalam skripsi ini belum pasti jelas terlihat perbedaan dan persamaan kata keterangan. Di Indonesia juga terdapat penelitian yang memfokuskan tentang kata keterangan, Diana dari Universitas Bina Nusantara, melakukan penelitian skripsi dengan judul Analisis kata keterangan tingkatan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia (2009). Diana memaparkan jenisjenis dari kata keterangan derajat dalam bahasa Mandarin dan makna dari kata keterangan tersebut. Diana dalam skripsinya tersebut, Diana cenderung meneliti dari sudut semantik kata keterangan yang dipakai pada umumnya.

2.2 Konsep Konsep menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 588 ) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal hal lain. Dalam skripsi ini peneliti akan memaparkan beberapa konsep yang berkenaan dengan (1) kata (2) Jenis-jenis kata (3) Kata Keterangan 2.2.1. Kata Menurut Guntur (1985: 6) kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari. kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang diterbitkan pada tahun 1997 memberikan beberapa definisi Kata sebagai berikut : Elemen terkecil dalam sebuah Bahasa yang diucapkan dan di tuliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa

Konversasi bahasa Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem ( contoh kata ) beberapa morfem gabungan ( contoh perkataan ) Menurut Tarigan (1985: 6), kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari. Kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. 2.2.2. Jenis jenis Kata Alisjahbana ( 1954 ) mendefinisikan jenis kata sebagai berikut : Jenis kata ialah golongan kata yang mempunyai kesamaan bentuk, fungsi dan prilaku sintaksisnya. Dalam tata bahasa tradisional, jenis kata ini biasanya dibedakan atas sepuluh macam. Pembagian yang sepuluh ini sepenuhnya berkiblat pada pendapat Aristoteles yang berdasarkan hasil

penelitiannya terhadap bahasa bahasa barat. Sepuluh jenis kata yang dimaksud, yaitu : a. Kata Benda ( Nomina ) b. Kata Kerja ( Verba ) c. Kata Sifat ( Ajektiva ) d. Kata Ganti ( Pronomina ) e. Kata Keterangan ( Adverbia ) f. Kata Bilangan ( Numeralia ) g. Kata Penghubung ( Konjungsi ) h. Kata Depan ( Preposisi ) i. Kata Sandang ( Artikel ) j. Kata Seru ( Interjeksi ) Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Tata bahasa Indonesia (1984) membagi kata menjadi empat jenis. Pembagian ini berdasarkan struktur morfologisnya. Empat jenis kata tersebut, yaitu: (1) Kata Benda (nomina substantiva) (2) Kata Kerja (verba) (3) Kata Sifat (adiectiva) (4) Kata Tugas (Function Words).

Dalam Tata bahasa baku Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu: (1) Nomina (kata benda) (2) Verba (kata kerja) (3) Adjektiva (kata sifat) (4) Adverbia (kata keterangan) (5) Pronomina (kata ganti) (6) Numeralia (kata bilangan) (7) Kata tugas. Menurut Suparto (2003: 21) secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu: 1. Kata Benda 2. Kata Kerja 3. Kata Kerja Bantu 4. Kata Sifat 5. Kata Bilangan 6. Kata Bantu Bilangan 7. Kata Ganti Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu: 1. Kata Keterangan 2. Kata Depan

3. Kata Sambung 4. Partikel 5. Kata Seru 6. Kata Tiruan Bunyi Dari pendapat-pendapat di atas, terlihat perbedaan yang sangat jauh dalam hal jumlah jenis kata, dapat dikatakan bahwa hingga saat ini para ahli bahasa belum mendapat keseragaman untuk menentukan kelas/jenis kata yang sebenarnya. 2.2.3. Kata Keterangan Kata Keterangan dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat misalnya, sangat, lebih, tidak. Kata keterangan atau adverbial bahasa Indonesia adalah kata kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, seluruh kalimat (Keraf 1984 : 72 ). Kata keterangan adalah kata kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain, yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat. (Chaer 1998 : 162).

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada.(suparto 2003 :127 ) 2.3 Landasan Teori Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto (1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian. Berbicara mengenai kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng ( 挺 ) di dalam kalimat bahasa Mandarin, maka kata keterangan tidak terlepas dari tata bahasa Mandarin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin untuk menganalisis kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng( 挺 ) yang terdapat di dalam kalimat Bahasa Mandarin.

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin Tata Bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu, pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, Mendapat kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus mematuhinya;kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama Menurut Qi hu yuang (2009:18), bagian dari tata bahasa Mandarin adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat yang merupakan hal yang penting dalam tata bahasa Mandarin. Berikut ini akan dipaparkan penjenisan kata berdasarkan tata bahasa Mandarin. Kata dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kata konkrit Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri sendiri, Yang termasuk kata konkrit yaitu: a. Kata Benda

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti: gōng rén, xué shēng, lǎo shī, cí diǎn, diàn huà, dan lain-lain. b. Kata Kerja Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti: pòo, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, zhī dào, rén wéi dan lain-lain. c. Kata Kerja Bantu Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja,seperti : néng, huì, kě néng dan lain lain. d. Kata Sifat Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda. Seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, duō, shǎo dan lain-lain. e. Kata Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri bilangan dasar dan bilangan tingkat. Seperti kata lǐng, bàn, d ì y ī, zuǒ yǒu, sān f ēn zhī yī, liǎng pèi, dan lainlain. f. Kata Bantu Bilangan Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda. Seperti kata běn, shuāng, jìn, bēi, cì, xiě, dan lain-lain g. Kata Ganti Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb. Seperti kata wǒ, wǒ men, nǐ, tā,nǎr, zěnme, dan lain-lain. 2. Kata Abstrak Kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata abstrak adalah sebagai berikut: a. Kata Keterangan Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat. Berikut jenis-jenis kata keterangan :

1. Menyatakan waktu, yaitu kata cái,gāng cái, zǎo, yī jīng, jiù. 2. Menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, guān, zhī, yí gòng. 3. Menyatakan derajat/tingkat, yaitu kata hěn, jí, tǐng, tài, fēi cháng, zuì. 4. Menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bù, méi, bié, bú yòng. 5. Menyatakan pengulangan frekuensi, yaitu kata yòu, zài, hái, yě. 6. Menyatakan penekanan nada, yaitu kata què, dǎo, jiù. Kata keterangan derajat mempunyai ciri-ciri yang utama yaitu: (1) Kata keterangan biasanya diletakkan sebelum kata sifat. Misal: (7) 我 很 喜欢 他 wǒ hěn xǐhuān Tā saya sangat suka dia Saya sangat suka dia Xǐhuān : kata sifat (2) Kata keterangan derajat tidak dapat diulang. Misal: hěn hen(ⅹ),fēi fei cháng chang (ⅹ) tǐng ting ( x ). b. Kata Depan Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk gabungan kata depan untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Seperti kata cóng, duì, wèi le, ān zhào, bèi, chú le, dan lain-lain.

c. Kata Sambung Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang disambungkan. Seperti kata hé, yīn wèi, rú guǒ, bù dān, zhǐ yào, suí rán, dan lain-lain. d. Partikel Partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti. Seperti kata de, le, zhe, guo, ma, ne, dan lain-,lain. e. Kata Seru Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Seperti kata ā, hēi, ā yā, āi yā, hā hā, dan lain-lain. f. Kata Tiruan Bunyi Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi suatu benda atau gerakan, dan biasanya dipakai dalam bahasa tulisan atau dalam teks. Seperti kata dong dōng, hōng lōng, mò mò, dan lain-lain.