PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

KECAMATAN BANDUNG WETAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

KEPUTUSAN. NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban / 2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

LAKIP KECAMATAN MAPPEDECENG 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD KECAMATAN CIBEUNYING KALER

KATA PENGANTAR. i P a g e

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN

Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Jl. Aun-Alun Utara No.211 Bandung Tlp/Fax

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Gambaran Umum Daerah

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA TAHUNAN KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAB I P E N D A H U L U A N

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

Kecamatan Sukajadi IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

IP KELURAHAN MUNTILAN 2015 I-1

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Touluaan Selatan dipimpin oleh seorang Camat, dan pada tingkat Desa dipimpin oleh Hukum Tua.

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 200 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Bandung Kulon selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai sub sistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 999 tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung Tahun 204 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. B. Gambaran Umum Kecamatan Kecamatan Bandung Kulon terletak pada posisi 6 0 4 38-6 0 7 lintang selatan dan antara 07 0 32 43-07 0 34 2 bujur timur. Berada di 67 meter di atas permukaan laut. LAKIP TAHUN 204

Gambar. Peta Kecamatan Bandung Kulon Kecamatan Bandung Kulon merupakan salah satu Kecamatan dari 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 2 April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan batas-batasnya sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Andir Sebelah Timur : Kecamatan Babakan Ciparay Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung Sebelah Barat : Kota Cimahi Kecamatan Bandung Kulon memiliki luas wilayah 647,3 Ha, dengan tata guna lahan sebagian besar terbagi dalam : a. Pemukiman dan Usaha : 48,48 Ha (69,28 %) b. Fasos dan Fasum : 6,82 Ha (2,2 %) Secara geografis Kecamatan Bandung Kulon terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 647,3 Ha. Adapun Kelurahan-Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Bandung Kulon adalah sebagai berikut : ) Kelurahan Cijerah 2) Kelurahan Cibuntu 3) Kelurahan Warung Muncang 4) Kelurahan Caringin ) Kelurahan Cigondewah Kaler LAKIP TAHUN 204 2

6) Kelurahan Gempolsari 7) Kelurahan Cigondewah Rahayu 8) Kelurahan Cigondewah Kidul Dengan kepadatan penduduk rata-rata 27 jiwa per Ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 8 Kelurahan, 73 rukun warga dan 446 rukun tetangga. Adapun rincian jumlah penduduk Kecamatan Bandung Kulon per Kelurahan pada Bulan Desember Tahun 204 adalah sebagai berikut : Tabel. Jumlah Penduduk Kecamatan Bandung Kulon No Kelurahan RW RT KK 2 3 4 6 7 8 Cijerah Cibuntu Wr. Muncang Caringin Cig. Kaler Gempolsari Cig. Rahayu Cig. Kidul 0 0 0 6 4 0 8 6 73 73 74 3 47 67 4 3 6.344 3.00.70.76 7.27 4.83 2.37 2.420 Laki-Laki (Jiwa).708 8379 2.66.36 0.64.770.370 4.94 Perempuan (Jiwa) 2.284 8.0 2.82.298 0.4.82.399 4.777 Jumlah (Jiwa) 23.992 6.394 2.486 0.663 2.9 22.92 0.769 9.37 Jumlah 74 449 33.9 70.492 70.294 40.786 Sumber : Kecamatan Bandung Kulon Kecamatan Bandung Kulon jika ditinjau dari kondisi sosiologis sebagaian besar (82, %) asli penduduk Bandung Kulon dan sebagian besar memeluk agama Islam (93,7%). Kehidupan beragama penduduk Kecamatan Bandung Kulon sangat kental, hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pesantren yaitu sebanyak 4 pondok pesantren, 99 masjid, gereja, Kelenteng dan Vihara. Seni budaya di Kecamatan Bandung Kulon cukup berkembang, hal ini ditandai dengan banyaknya potensi seni budaya yang ada di Kecamatan Bandung Kulon. C. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD) Kecamatan Bandung Kulon, Kecamatan Bandung Kulon mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Kecamatan Bandung Kulon mempunyai fungsi :. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkordinasikan penerapan dan penegakanan peraturan perundang-undangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;. Mengkoordinasikan penyelenggraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan; 6. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan. Adapun rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Pejabat Struktural yang ada di Kecamatan Bandung Kulon, adalah sebagai berikut : a. Camat LAKIP TAHUN 204 3

. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Camat mempunyai fungsi : a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina Pemerintahan Kelurahan di wilayah kerjanya. b. Sekretariat Kecamatan. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di Bidang Kesekretariatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Sekretariat mempunyai fungsi : a) pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan Kecamatan; b) pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Kecamatan dan Kelurahan; c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan; d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi; e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Kulon f) pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan Kecamatan; dan g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di Bidang Umum dan Kepegawaian; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; b) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan LAKIP TAHUN 204 4

c) pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. d. Sub Bagian Program dan Keuangan. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan; b) pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; c) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan. e. Seksi Pemerintahan. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di Bidang Pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan materi bahan lingkup Pemerintahan; b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ; d) pembinaan administrasi Pemerintahan Kelurahan; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan Pemerintahan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup Pemerintahan. f. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban; LAKIP TAHUN 204

b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat d) pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana; e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan; c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal; d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda; f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup; b) fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;; c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan; d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial; e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. i. Seksi Pelayanan LAKIP TAHUN 204 6

. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan; 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b) pelayanan data dan informasi Kecamatan; c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya; e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan f) pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat structural sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini: Gambar.2 Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kulon Berdasarkan struktur organisasi tersebut diatas Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat dengan eselon III-A, dengan membawahi :. Sekretariat Kecamatan (eselon III-B), membawahi 2 sub bagian dengan eselon IV-B yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. (lima) orang kepala seksi dengan eselon IV-A yaitu : Kasi Pemerintahan, Kasi Ketentraman dan Ketertiban, Kasi Pendidikan dan Kemasyarakatan, Kasi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, dan Kasi Pelayanan; dan 3. 8 (delapan) orang lurah dengan eselon IV-A, yaitu : Lurah Cijerah, Cibuntu, Warung Muncang, Caringin, Cigondewah Kaler, Gempolsari, Cigondewah Rahayu dan Cigondewah Kidul. Keadaan pegawai pada Bulan Desember 204 di Kecamatan Bandung Kulon, adalah sebagai berikut : Tabel.2 Jumlah Pegawai Kecamatan Bandung Kulon No Satuan Kerja Jumlah Personil E S E L O N V B V A III B III A Fungsional Umum LAKIP TAHUN 204 7

. 2. 3. 4.. 6. 7. 8. 9. Kecamatan Cijerah Cibuntu Wr. Muncang Caringin Cig. Kaler Gempolsari Cig. Rahayu Cig. Kidul 9 8 7 7 7 7 7 8 6 2 4 4 4 2 2 2 2 Jumlah 77 39 3 23 Sumber : Kecamatan Bandung Kulon Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai di Kecamatan Bandung Kulon sebanyak 3 orang yang tersebar di Kecamatan dan 8 Kelurahan. Jabatan Struktural yang tidak terisi sebanyak jabatan. Jumlah fungsional umum (staf pelaksana) hanya setengah dari jumlah pejabat struktural hal tersebut menyebabkan tidak semua pejabat struktural di Kecamatan dan Kelurahan mempunyai fungsional umum (staf pelaksana) untuk membantu dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. D. Isu Strategis Selama kurun waktu (lima) tahun kedepan, Pemerintah Kecamatan Bandung Kulon dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan isu isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Bandung Kulon pada tahun 204 208 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : ) Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima. 2) Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan. 3) Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya. 4) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen. ) Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung Kulon, sebagai berikut : LAKIP TAHUN 204 8

) Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan. 2) Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas. 3) Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. 4) Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis dengan memperhatikan kepentingan masyarakat. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis Pemerintah Kecamatan Bandung Kulon dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 200, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah. Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN. 2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai pelayan masyarakat. Selain hal LAKIP TAHUN 204 9

itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Bandung Kulon dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance. 3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shateholder. Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi. 4. Pengelolaan Keuangan dan Barang Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget). LAKIP TAHUN 204 0

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability). Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : () Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah. E. Landasan Hukum LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP}; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 204 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 204 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 203-208. F. Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung Tahun 204 adalah : LAKIP TAHUN 204

BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika. PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan PENUTUP LAKIP TAHUN 204 2