BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai berikut suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, dapat

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMP N 3 Pakem, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, 2004.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kecamatan Moyudan adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

BAB V KESIMPULAN. SMP di Kota Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. siswa. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran sejarah melalui penerapan model Cooperative Learning

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV dapat dikemukakan simpulan penelitian yaitu penerapan metode

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs AS-SUNNAH KOTA CIREBON SKRIPSI

BAB V PENUTUP. pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA sekabupaten

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

ANALISIS KESIAPAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KECAMATAN MEDAN KOTA Oleh: Andika Dewi Putri Kamarlin Pinem

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang. didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka diajukan kesimpulan sebagai berikut: dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkriteria baik. guru yang mencapai skor 166 dan berada pada rentang skor 135

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus

Muhibbin Syah. (2010). Pendidikan Psikologis dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

PROBLEMATIKA GURU IPS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TERPADU DI SMP NEGERI (STUDI KASUS PADA SMP NEGERI DI WILAYAH EKS. KOTIP KABUPATEN CILACAP)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Afandi, Yazid Fiqih Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syari ah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kerja sama siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S 2 Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Disusu oleh: NAUMIATI NIM:

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA KELAS V DI SDN DAWUHAN KECAMATAN PURWOASRI KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

DAFTAR RUJUKAN Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model kooperatif tipe bamboo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

DAFTAR PUSTAKA., (1993), Manajemen Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan media pembelajaran video slideshow dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh rerata sebesar 72,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang. tinggi dari pada media kartu konsep bergambar.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

PROSIDING ISBN :

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Sani Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UU Sisdiknas.Jakarta : Depag RI

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menegaskan bahwa mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Terkait dengan tugas pengajaran mata pelajaran IPS, guru dituntut untuk dapat menyajikan secara terpadu dalam pengajarannya yakni dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti dapat diketahui bahwa pemahaman guru IPS SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap tentang konsep dasar dan tujuan dari pembelajaran IPS Terpadu cukup baik. Pelaksanaan pembelajaran di kelas belum sesuai dengan yang diharapkan pembelajaran IPS Terpadu. Mata pelajaran IPS belum sepenuhnya dilaksanakan secara terpadu masih berbentuk disiplin ilmu 85

86 meskipun sudah terdapat sosialisasi kurikulum KTSP untuk menerapkan pembelajaran terpadu atau integrated learning. 2. Problematika Guru IPS dalam Melaksanakan Pembelajaran Terpadu di SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap. Pada kenyataan di lapangan yang ditemukan peneliti yakni di SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Cilacap, pelaksanaan pembelajaran IPS tidak mengalami perubahan: cara mengajar guru, materi pelajaran setiap disiplin ilmu yang tergabung dalam mata pelajaran IPS (terdiri atas kompetensi dasar sosiologi, geografi, sejarah dan ekonomi) tetap disajikan secara terpisah tanpa dikaitkan dengan disiplin ilmu yang lain. Standar isi IPS SMP/MTs belum sepenuhnya terpadu (integrated) sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat diketahui dari sebagian SK dan KD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) yang masih bersifat parsial struktur kurikulum IPS sebagian merupakan kumpulan dari konsep ilmuilmu sosial yang dituangkan dalam SK. Guru masih mengalami kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran IPS secara terpadu. Hal demikian terjadi karena: a. latar belakang pendidikan guru di SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Cilacap memang sudah terspesialisasi dalam pendidikan disiplin ilmu tertentu seperti pendidikan Ekonomi, pendidikan Sejarah, pendidikan Geografi, dan pendidikan Sosiologi sehingga merasa menjadi tanggung jawabnya mengajar disiplin ilmu tersebut.

87 b. rendahnya keterpahaman guru-guru IPS di SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Cilacap tentang konsep dan praktik pengajaran terpadu berdasarkan tema sebagaimana tuntutan kurikulum 2006. Berdasarkan gambaran di atas, pembelajaran IPS di sekolah (SMP) masih memiliki persoalan yang mendasar, terutama yang menyangkut tentang guru yang membelajarkannya. Problematika ini tidak bisa dibiarkan dan harus dicarikan solusinya, sehingga peserta didik menerima pembelajaran IPS dengan bermakna, baik secara akademis maupun untuk kehidupan sehari-hari mereka. 3. Upaya dalam Mengatasi Problematika Guru IPS dalam Melaksanakan Pembelajaran Terpadu di SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap. Berbagai lembaga SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Cilacap selalu mengupayakan dalam meningkatkan kualitas guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP. Upaya-upaya mengatasi problematika guru IPS dalam melaksanakan pembelajaran terpadu antara lain: a. rapat rutin guru yang saling bertukar ilmu atau berdiskusi antar guru, Urusan Kurikulum dan Kepala Sekolah tentang pelaksanaan KTSP agar sesuai dengan karakteristik sekolah bahkan SMP Negeri di wilayah Eks. Kotip Cilacap yang menjadi barometernya sekolahsekolah lain.

88 b. mewajibkan guru untuk mengikuti workshop untuk dapat memahami lebih dalam pengetahuan tentang pembelajaran terpadu untuk mata pelajaran IPS khususnya. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan bahwa pembelajaran IPS di lapangan tidak dilaksanakan secara terpadu sebagaimana telah diamanatkan Permendiknas 22/2006 tentang Standar Isi yakni pada jenjang SMP/MTS mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Hal ini dikarenakan kebijakan pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP Negeri wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap oleh tiap-tiap Kepala Sekolah tidak mengintruksikan kepada guru-guru untuk melaksanakan pembelajaran terpadu dalam IPS. Selain itu pada tingkst SMP tidak tersedia guru yang memiliki latar belakang pendidikan IPS Terpadu melainkan guru terspesialisasi bidang ilmu sejarah, geografi, atau ekonomi saja. Hal tersebut seyogyanya bukan menjadi masalah apabila tenaga guru yang ada memiliki pemahaman yang baik tentang disiplin ilmu-ilmu sosial, bukan hanya paham terhadap bidang keilmuan yang menjadi spesialisasinya semata. C. Saran Berdasarkan pembahasan dan simpulan dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Dinas Pendidikan berupaya menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru IPS dalam pembelajaran IPS Terpadu.

89 Diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guru IPS ketika ingin melaksanakan pembelajaran terpadu secara penuh. Banyak diantara mereka, guru kurang memahami tujuan pencapaian pembelajaran IPS. Untuk itu perlu disusun panduan pengembangan pembelajaran IPS secara terpadu. 2. Perlu adanya program pelatihan untuk kepala sekolah tentang keuntungan menerapkan pembelajaran terpadu dalam mata pelajaran IPS pada tingkat satuan pendidikan SMP. 3. Guru IPS berupaya meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional dalam pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu. 4. Peneliti mengharapkan temuan penelitian ini dapat memecahkan solusi yang terbaik untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu yang sesuai dengan KTSP yang selama ini menjadi problematika guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu khususnya mata pelajaran IPS.

90 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Terpadu IPS. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang.. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Etin Solihati dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Khoiru L. Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka. Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Miles and Huberman. 1994. Analisis Data Kualitatif. California: Sage Publication. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Rosdakaya.. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakaya. Numan Soemantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Permendiknas. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tingkat SMP/MTs. Jakarta: PT. Binatama Raya. Rizky Kusumaningrum. 2010. Implementasi KTSP dalam Integrasi Mata Pelajaran Sejarah dalam IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UNY: Yogyakarta. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sardiman. 2012. Pemantapan Jati Diri IPS. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional oleh Prodi PIPS FIS UNY, 26 September 2012.

91 Sri Herlina. 2008. Implementasi Pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri Kabupaten Magelang. Tesis. PPs UNY: Yogyakarta. Sudarwan Danim. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Suparlan. 2006. Guru sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Tim Universitas Negeri Yogyakarta. 2011. Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Undang-Undang. 2006. Undang-Undang R.I. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Undang-Undang. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. Usman, M. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Zamroni. 2011. Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama. Zainal Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma baru). Bandung: PT Rosdakarya. Zaini Hasan & Salladin. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.