PENGARUH PENAMBAHAN PEG-400 DAN LILIN LEBAH TERHADAP KARAKTERISTIK FILM EDIBEL DARI CAMPURAN METILSELULOS- KARBOKSIMETILSELULOSA-SUSU BUNGKIL KEDELAI

dokumen-dokumen yang mirip
MEMPEkAJARl KARAKTERISTIK FlSlK EDIBLE FILM

KULIAH KE VIII EDIBLE FILM. mampu membuat kemasan edible yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan.

KAJIAN PEMBUATAN EDIBEL FILM KOMPOSIT DARI KARAGENAN SEBAGAI PENGEMAS BUMBU MIE INSTANT REBUS

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

I. PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia sehari-hari. Plastik umumnya berasal dari minyak bumi

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Vapor Tratmzitiotz Rate (WVTR), sedangkan kadar protein film inerijadi turun. Uji

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

PENGARUH FOSFORILASI DAN PENAMBAHAN ASAM STEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK FILM EDIBEL PATI SAGU CYNTHIA EMANUEL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA

PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2)

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Bab III Bahan dan Metode

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

III. BAHAN DAN METODE

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

MEMPELAJARI PENYIMPANAN I'RODUIC TERIPANG ICIZRINC (Ilolotlrurio scnbro) DALAM 1)ISIIBACAI ICEMASAN I'LASTIIC DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYti

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

PENGANTAR. Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan pangan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

PEWDUGAAN PERUBAHAN RADAR AIR TEPUNG KEDELAI SELAMA PENYIMPAM AN DALAM KEMASAN PLASTLK POLiETilEN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

PENGARUH FOSFORiLASl DAN MODIFIKASI ENZIMATIS TERHADAP BEBERAPA SIFAT FUNGSIONAL PROTEIN KEDELAI

3.1 Alat dan Bahan Alat

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

PENGEMASAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN BUBUK KEDELAI DIBERNAL UNIFOODS TENANT PUSAT INKUBATOR AGROBISNIS DAN AGROiNDUSTRI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMASAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN BUBUK KEDELAI DIBERNAL UNIFOODS TENANT PUSAT INKUBATOR AGROBISNIS DAN AGROiNDUSTRI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah

METODELOGI PENELITIAN

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. jaringan serat-serat selulosa yang saling bertautan. Kertas, pada awalnya dibuat oleh

Lampiran 1. Analisa Kadar Lignin (SNI A, SII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Gambar 7. Alat pirolisis dan kondensor

RANCANGAN PROSES PENGOLAHAN TAHU DENGAN ClTA RASA SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN RANCANGAN PABRIK TAHU ClTA RASA

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

METODE. Bahan dan Alat

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

Transkripsi:

PENGARUH PENAMBAHAN PEG-400 DAN LILIN LEBAH TERHADAP KARAKTERISTIK FILM EDIBEL DARI CAMPURAN METILSELULOS- KARBOKSIMETILSELULOSA-SUSU BUNGKIL KEDELAI Oleh: MEDINOVA F31.0011 1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Medi Nova F 31.0011. Pengaruh Penambahan PEG400 dan Lilin Lebah Terhadap Karakteristik Film Edibel dari Campuran Metil Selulosa- Karboksilmetilselulosa-Susu Bungkil Kedelai. Di bawah bimbingan Prof Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. dan Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS. Kemasan dewasa ini sering menjadi beban lingkungan karena sulit di daur ulang. Film edibel sebagai kemasan yang langsung kontak dengan makanan dan terbuat dari "jood grade", ramah lingkungan dan cukup ekonomis diproduksi dalam skala besar merupakan pilihan yang tepat sebagai kemasan pengganti. Film edibel diietakkan di atas maupun di antara komponen makanan untuk menghambat migrasi uap air, oksigen, karbondioksida, aroma dan lipid, juga sebagai pembawa antioksidan, antimikroba dan flavor dan meningkatkan kemudahan penanganan. Penelitian ini memproduksi film edibel dari campuran metilselulosa (MC), karboksimetilselulosa (CMC), susu bungkil kedelai, lilin lebah dan polietilen glikol (PEG-400) sebagai plasticizer dengan karakteristik yang baik dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia film edibel serta aplikasinya sebagai pembungkus mi instan. Konsentrasi total CMC dan MC adalah 1.25% dengan perbandingan CMC : MC adalah 6: 4, konsentrasi PEG-400 adalah 0.2% dan 0.3% serta konsentrasi lilin lebah adalah 0.4% dan 0.5%. Dalam ha1 ini pembuatan film edibel terdiri atas tiga tahap yaitu pembuatan susu btingkil kedelai, pembuatan film edibel dan pengeringannya. Ekstraksi protein bungkil kedelai dilakukan dengan perendaman dalam air penangas bersuhu 65 OC selama satu jam. Setelah diririskan, bungkil kedelai dan air mendidih dengan empat bagian pada tahap I dan dua bagian pada tahap I1 dihancurkan dengan waring blender. Pemasakan derigan suhu 95-98 OC selama sepuluh menit, serta penyaringan dan pemusingan merupakan tahap akhir pembuatan susu bungkil kedelai. Tahap pertama pembuatan bungkil kedelai adalah pendispersian CMC dan MC dalam etanol 95%. Penambahan air menyebabkan larutan ini tergelasi dan disempurnakan dengan pemanasan pada suhu 70-80 OC. Tahap kedua adalah

pendenaturasian protein bungkil kedelai di dalam etanol. Selanjutnya pencampuran gel CMC-MC dengan protein terdenaturasi sambil dipanaskan. Penambaban PEG-400 dilakukan pada suhu 55 OC, pada suhu 65 OC ditambahkan lilin lebah dan dipertahankan selama sepuluh menit sampai larutan homogen. Penghilangan gas terlarut dilakukan dengan pompa vakum. Selanjutnya penuangan larutan ke atas lempeng kaca, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 75 OC selam 5-6 jam. Karakteristik film edibel yang dianalisa meliputi ketebalan, laju transmisi uap air, laju transmisi oksigen, kekuatan tarik dan persen pemanjangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi lilin lebah, interaksi lilin lebah dan PEG-400 tidak akan memberikan pengaruh yang nyata terhadap ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, transmisi uap air dan transmisi oksigen. Sedangkan peningkatan PEG-400 akan memberikan perbedaan yang nyata terhadap transmisi uap air tetapi terhadap ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan dan transmisi oksigen tidak berbeda nyata. Ketebalan film berkisar antara 36.00 + 2,67 pm sampai 44.12 i 0.64 pm, nilai kuat tarik berkisar antara 138.66 _+ 19.20 kgi7cm2 sampai 2 '. 190.80 t. 21.41 kgflcm, nilai persen pemanjangan berkisar antara 17.18 + 3.40 % sampai 39.00 _+ 3.15 %, nilai transmisi uap air berkisar antara 243.66 2 27.30 g/m2/24jam sampai 356.13 + 27.36 g/m2/24jam sedangkan nilai transmisi oksigen berkisar antara 3.98 t. 1.21 cc/m2/24jam sampai 8.22 & 3.15 cc/m2/24jam. Film edibel diaplikasikan sebagai pengemas bumbu mi instan yang disimpan dalam mi instan dan kemasannya. Untuk mengetahui perubahan film edibel dan bumbu selarna penyimpanan maka diukur kadar air, persen penurunan berat kantung film dan bumbu mi instan dan kelarutan film edibel. Selama penyimpanan kadar air film edibel pada awalnya menurun kemudian akan konstan terus sampai akhir penyimpanan, tetapi persen penurunan berat bumbu selama penyimpanan akan tidak menunjukkan kecenderungan yang sama. Kelarutan film edibel dalam air dingin (25 OC) dan air hangat (50-60 OC) disebabkan MC yang larut dalam air dingin dan CMC yang larut dalam air panas dan air dingin. Waktu pecah film edibel dalam air dingin berkisar antara 20-40 detik sedangkan untuk waktu 120-230 detik. melarutkannya diperlukan

PENGARUH PENAMBAHAN PEG-400 DAN LILIN LEBAH TERHADAP KARAKTEXUSTIK FILM EDIBEL DARI CAMPURAN METILSELULOS- $ IL4RBOKSIMETILSELULOSA-SUSU BUNGKU, KEDELAI Oleh: MEDI NOVA F 31.0011 SKRlPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJ AN A TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor. 1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. BOGOR