PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN SISWA KELAS XII SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN SISWA KELAS XII SMA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DAU SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Oleh: Syamsu Duha, Suyitno. Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

HARIO WIJAYANTO A

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK PN 2 PURWOREJO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GAS BERBANTUAN LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN SISWA KELAS XII SMA Sri Riani 1, Iin Hindun 1, Moch. Agus Krisno Budiyanto 1 1 Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail: biologi.umm@gmail.com ABSTRAK Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menjadikan bioteknologi sebagai salah satu bidang ilmu dalam biologi yang harus dikuasai sejak dini oleh siswa. Berbagai permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bioteknologi di sekolah, salah satunya adalah penggunaan media yang kurang tepat sehingga menyebabkan materi tersebut sulit dipahami oleh siswa. Masalah lain adalah adanya keterbatasan waktu, sementara materi yang disampaikam lebih banyak bersifat aplikatif dan abstrak terutama pada bioteknologi modern yang membutuhkan waktu relatif panjang. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman materi bioteknologi modern pada siswa kelas XII SMA. Model penembangan yang digunakan mengacu pada langkah-langkah pengembangan Borg & Gall (1983) yang dimodifikasi dari Sukmadinata (2009) yang meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan dan validasi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Januari sampai 28 Maret 2013 di MAN Malang 2 Batu. Hasil penelitian pengembangan ini menghasilkan produk multimedia interaktif yang telah melalui proses uji coba dan telah dilakukan beberapa kali revisi berdasarkan saran ahli materi dan ahli media serta komentar dari siswa sasaran uji coba. Multimedia interaktif yang dihasilkan memiliki kualifikasi sangat baik dan hasil eksperiment juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan materi bioteknologi modern antara sebelum dan setelah menggunakan multimedia interaktif, yaitu dari nilai ratarata sebelum menggunakan media (pretest) (54,03) meningkat menjadi (92,36) setelah menggunakan media (postest). Kata kunci: bioteknologi modern, multimedia interaktif, pembelajaran Bioteknologi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkembang sangat pesat mengikuti tuntutan arus globalisasi dunia yang juga telah menimbulkan dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia. Agar dapat mengikuti perkembangan bioteknologi, maka materi bioteknologi dibelajarkan dalam kurikulum kelas XII SMA. Secara umum pengertian bioteknologi adalah aplikasi dari organisme biologis, sistem dan proses rekayasa dalam industri barang dan jasa untuk kepentingan manusia (Hartono, 2011). Bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi bioteknologi konvensional dan modern. Rekayasa yang masih dalam tingkat terbatas dan mudah diaplikaskan dalam masyarakat umum (misalnya di bidang pangan: tempe, tape, roti, bir) merupakan bioteknologi konvensional. Sedangkan bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia (Abdurrahman, 2008). Karena sifatnya yang multidisipliner, lebih banyak bersifat aplikatif dan abstrak sehingga bioteknologi modern membutuhkan penguasaan konsep dasar yang benar. Alasan inilah yang mendasari peneliti untuk menjadikan bioteknologi modern sebagai fokus materi yang dikembangkan. Hal yang mendukung untuk memberikan penguasaan dan kebermaknaan yang baik tentang bioteknologi modern kepada siswa adalah guru dituntut mampu melakukan pembelajaran yang benar dan sesuai. Penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat oleh guru juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan siswa kurang memahami materi yang disajikan. Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 9

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti kepada guru bidang studi biologi di MAN Malang 2 Batu, dioperoleh kesimpulan bahwa guru masih kesulitan menemukan sumber atau media pembelajaran yang tepat dan memiliki keefektifan yang tinggi. Media yang selama ini digunakan adalah media pembelajaran yang disajikan secara terpisah, seperti: buku teks, LKS, kumpulan video hasil download, foto, gambar dan animasi yang mana oleh guru tersebut masih dirasa kurang efektif karena harus menyediakan banyak media dalam setiap pertemuan. Wawancara berikutnya dilakukan kepada siswa kelas XII MAN Malang 2 Batu dengan kesimpulan bahwa siswa lebih tertarik untuk mempelajari materi bioteknologi melalui video dan gambar animasi dari pada mempelajarinya melalui buku teks dan LKS. Alternatif yang dapat diberikan dalam hal ini, yaitu penerapan e-learning yang berisi konten multimedia interaktif. Multimedia interaktif adalah suatu media yang sangat kompleks yang menggabungkan beberapa unsur media yang melibatkan teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi serta pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut (Mulyadi et al., 2010). Penggunaan multimedia interaktif diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam menyerap informasi secara cepat dan efisien, serta mempermudah siswa mendapatkan pengetahuan yang sulit diperoleh melalui pengalaman langsung. Agar siswa tetap dapat memahami konsep bioteknologi modern dengan baik dan sesuai yang diharapkan, maka penelitian ini perlu dilakukan. METODE Secara prosedural langkah-langkah penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang dimodifikasi dari model R & D Borg and Gall (1983) adalah studi pendahuluan,pengembangan, dan validasi seperti pada Gambar 1. Tahap penelitian ini dilakukan observasi/survey terhadap sekolah sasaran, yaitu MAN Malang 2 Batu untuk mengumpulkan data tentang keterampilan mengajar yang telah dimiliki guru bidang studi biologi khususnya dalam pemebelajaran bioteknologi modern. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan need asessement terkait dengan konsep-konsep materi bioteknologi modern yang akan dibelajarkan pada siswa dengan menyertakan instrumen yang berisi daftar pokok bahasan bioteknologi modern yang disusun peneliti berdasarkan pada SK/KD. Data yang diperoleh pada tahap ini dijadikan sebagai acuan atau dasar dalam mengumpulkan bahan yang dilakukan pada tahap berikutnya yaitu, tahap studi pustaka. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti pada tahap awal penelitian pengembangan ini, selanjutnya peneliti melakukan studi pustaka untuk menemukan konsep-konsep atau landasan teoritis yang memperkuat media pembelajaran yang dikembangkan, dalam hal ini peneliti mempelajari buku dari berbagai sumber. Berdasarkan pada hasil-hasil dari survey lapangan, need asessement dan studi pustaka, maka diperoleh keputusan mengenai materi atau konsep yang akan ditampilkan pada media. Tahap selanjutnya peneliti mulai menyusun rencana pengembangan produk serta proses pengembangannya. Melakukan perancangan prototipe pembelajaran dengan mendesain suatu pembelajaran yang mengacu pada teori belajar, yaitu dalam hal penyusunan materi pembelajaran. Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 10

STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN VALIDASI (1) Penelitian (survey lapangan dan need asessement) (3) Perencanaan (4) Pengembangan Draf Produk (produk awal) (10) Diseminasi dan implementasi (2) Studi pustaka (5) Uji coba ahli (7) Uji coba terbatas (6) Revisi (8) Revisi Model (produk akhir) Revisi Produk hipotetik (9) Penelitian eksperiment Gambar 1. Langkah-langkah penelitian pengembangan media pembelajaran (dimodifikasi dari Sukmadinata, 2009). Pada tahap ini ada dua hal yang menjadi perhatian khusus dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yaitu: (1) penyusunan naskah dan (2) pemrograman. Uji coba media pembelajaran adalah langkah yang dilakukan untuk menilai kualitas multimedia interaktif sebagai media pembelajaran. Uji coba dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu uji ahli (ahli materi dan ahli media) dan uji coba terbatas. Pada uji coba terbatas dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 10 siswa kelas XII IPA yang sudah menempuh materi bioteknologi. Berdasarkan saran dan komentar perbaikan dari hasil uji coba, maka akan dilakukan revisi.. Penelitian eksperiment dilakukan untuk mengetahui tingkat keterterapan multimedia interaktif dalam meningkatkan pemahaman siswa melalui pretest dan posttest dengan desain one group pretestposttes design. O 1 X O 2 Keterangan: O 1 = nilai pretest (sebelum menggunakan multimedia interaktif) O 2 = nilai posttest (setelah menggunakan multimedia interaktif) (Sugiyono, 2011). Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan media pembelajaran multimeidia interaktif yang dilakukan tidak sampai pada tahap diseminasi dan inplementasi, namun pengembangan yang dilakukan hanya sampai pada pengembangan atau pembuatan produk akhir. Sehingga tahap ini diusulkan untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya. Uji coba media yang pertama, dilakukan kepada ahli materi dan ahli media dengan memberikan angket penilaian. Uji coba ini bertujuan supaya ahli materi dan ahli media memberikan penilaian dan saran mengenai kesesuaian materi dan tampilan media pembelajaran Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 11

berbasis multimedia interaktif. Jika terdapat saran perbaikan, maka akan dilakukan revisi dan hasil revisi akan diuji cobakan kembali pada ahli untuk mendapatkan penilaian yang maksimal. Uji coba terbatas dilakukan dengan mengambil sampel 10 siswa kelas XII IPA MAN Malang 2 Batu yang mencerminkan karakteristik populasi seperti siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah, serta laki-laki dan perempuan dari berbagai usia dan latar belakang. 10 siswa tersebut, mengisi angket penilaian (terdapat pada lampiran 6) terhadap tampilan multimedia interaktif. Jika terdapat saran perbaikan, maka akan dillakukan revisi dan hasil revisi akan diujicobakan kembali pada siswa sasaran. Subyek uji coba ahli, yaitu terdiri dari ahli media dan ahli materi. Ahli media dalam hal ini adalah Dosen FMIPA Kimia Universitas Negeri Malang dengan tingkat akademik S-3 yang memiliki keterampilan di bidang multimedia pembelajaran. Sedangakan ahli materi dalam hal ini adalah guru bidang studi biologi Kelas XII MAN Malang II Batu yang memiliki pengalaman mengajar di kelas XII selama 20 tahun dengan tingkat akademik S-1. Subyek uji coba adalah 10 Siswa kelas XII IPA MAN Malang 2 Batu. Jenis data dalam pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari kritikan, tanggapan dan saran dari ahli materi, ahli media dan siswa sebagai audiens terhadap kualitas multimedia interaktif yang terdapat dalam kolom komentar pada angket. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian ahli media, ahli materi dan audiens melalui angket yang berisi pilihan skala (rating scale) terhadap kualitas multimedia interaktif serta data hasil pretest dan posttest siswa. Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi bioteknologi modern ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu: wawancara, studi dokumenter, angket dan metode tes. Teknik analisis data ini digunakan dengan mengelompokkan informasiinformasi dari data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Analisis data dijadikan acuan untuk memperbaiki atau merevisi produk pengembangan multimedia interaktif ini. Untuk mengenalisis data yang terkumpul dari angket, maka akan digunakan analisis statistik deskriptif. Data dari angket akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan antara hasil pretest dan posttest. Uji t dilakukan dengan menggunakan perhitungan melalui program SPSS 20.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Need Asessement dan Studi Pustaka Berdasarkan hasil penelitian (need asessement dan studi pustaka) diperoleh keputusan tentang substansi materi bioteknologi modren yang dikembangkan dalam media pembelajaran berbasis multimedia interaktif (Tabel 1.). Hasil Uji Coba Produk Awal Media Produk awal media pembelajaran multimedia interaktif diujicobakan pada ahli materi dan ahli media. Data hasil penilaian ahli materi diperoleh dari guru pengampu mata pelajaran biologi kelas XII MAN Malang 2 Batu, yaitu Dra. Diah Rahmawati sedangkan data hasil penilaian ahli media diperoleh dari seorang ahli multimedia pembelajaran di jurusan FMIPA Kimia Universitas Negeri Malang, yaitu Dr. Munzil Arief., S.Pd., M.Si (Tabel 2). Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 12

Tabel 1 Subtansi Materi Bioteknologi Modern Hasil Need Asessement No Pokok Bahasan Bioteknologi Modern Sub Materi 1 DNA sebagai dasar perkembangan Konsep Kromosom, DNA dan Gen Bioteknologi Modern 2 Contoh/kajian Boteknologi Modern Kultur Jaringan Rekayasa Genetika Transplantas Nukleus Fusi Sel Rekombinasi DNA 3 Aplikasi pada Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat) 4 Implikasi pada Salingtemas Dampak Positif Dampak Negatif Bidang Kesehatan Pembuatan Antibodi Monoklonal (Reproductive cloning) Pembuatan Vaksin Pembuatan Hormon Insulin Bidang Pertanian Tanaman Transgenik Bidang Peternakan Kloning Domba Dolly Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi pada tabel 2. Bahwa tidak perlu dilakukan revisi karena data sudah valid, artinya materi yang ada pada multimedia sudah tepat dan benar (Tabel 3). Berdasarkan hasil penilaian dari ahli media pada tabel 3, masih terdapat bagian yang perlu dilakukan perbaikan.saran dan perbaikan meliputi aspek: Efektivitas teknologi, efektivitas desain pesan, efisiennsi teknologi, efisiensi deain pesan, dan daya tarik (Tabel 4). Setelah dilakukan penilaian terhadap produk awal oleh ahli media, selanjutnya peneliti melakukan perbaikan atas saran yang diberikan (Tabel 3). Setelah dilakukan perbaikan, selanjutnya media hasil revisi dinilai kembali oleh ahli media (Tabel 5). Hasil penilaian pada uji coba terbatas dapat dilihat pada tabel 6. Setelah dilakukan penilaian terhadap produk hasil revisi pertama oleh 10 siswa pada uji coba terbatas, selanjutnya peneliti melakukan perbaikan atas saran yang diberikan (Tabel 7). Setelah dilakukan uji terhadap 10 siswa pada uji coba terbatas, selanjutnya peneliti melakukan perbaikan atas saran yang diberikan oleh dari siswa. Setelah dilakukan perbaikan, selanjutnya media hasil revisi kedua diujicobakan kembali pada siswa yang sama (Tabel 8). Tabel 2. Data Hasil Penilaian Ahli Materi No Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi 1 Efektivitas Isi/Materi 100 Sangat Baik 2 Daya Tarik Isi/Materi 86,7 Baik Tabel 3. Data Hasil Penilaian Ahli Media No Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi 1 Efektivitas Teknologi 83,3 Baik 2 Efektivitas Desain Pesan 80 Baik 3 Efisiensi Teknologi 86,7 Baik 4 Efisiensi Desain Pesan 73,3 Cukup Baik 5 Daya Tarik 80 Baik Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 13

Tabel 4. Komentar dan Saran Perbaikan Dari Ahli Media No Aspek yang Dinilai Komentar dan Saran Perbaikan 1 Efektivitas Teknologi Ilustrasi jangan langsung play sebaiknya di stop dulu. 2 Efektivitas Desain Pesan Gambar mikroskopis, misalnya pembelahan sel perlu di perjelas lagi 3 Efisiensi Teknologi Lengkapi dengan tombol back /kembali untuk setiap sekuen 4 Efisiensi Desain Pesan Pada halaman bantuan perlu ditampilkan bagaimana cara menggunakan media (operasional media) 5 Daya Tarik - Tabel 5. Hasil Penilaian Terhadap Media Hasil Revisi oleh Ahli Media No Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kualifikasi 1 Efektivitas Teknologi 93,3 Sangat Baik 2 Efektivitas Desain Pesan 90 Sangat Baik 3 Efisiensi Teknologi 100 Sangat Baik 4 Efisiensi Desain Pesan 86,7 Baik 5 Daya Tarik 96,7 Sangat Baik Tabel 6. Data Hasil Penilaian Siswa pada Uji Coba Terbatas No Aspek yang Dinilai Persentase Kualifikasi (%) 1 Kejelajan format multimedia interaktif 77,7 Cukup Baik 2 Kualitas multimedia interaktif 80,3 Baik 3 Ketertarikan siswa 81 Baik Tabel 7. Komentar dan Saran Perbaikan dari Siswa No Aspek yang Dinilai Komentar/ Saran Perbaiakan 1 Kejelajan format multimedia interaktif Ukuran tuisan kurang besar pada beberapa tampilan. Tampilan pada bagian implikasi terlalu monoton. 2 Kualitas multimedia interaktif - 3 Ketertarikan siswa - Tabel 8. Data Hasil Penilaian ke-2 pada Uji Coba Terbatas No Aspek yang Dinilai Persentase Kualifikasi (%) 1 Kejelajan format multimedia interaktif 91,3 Sangat Baik 2 Kualitas multimedia interaktif 94,7 Sangat Baik 3 Ketertarikan siswa 93,5 Sangat Baik Hasil Validasi Produk Hipotetik Penelitian eksperiment dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa terhadap materi bioteknologi modern yang disajikan dalam multimedia interaktif melalui peretes (sebelum menggunakan multimedia interaktif) dan postest (setelah menggunakan multimedia interaktif). Kemudian diperoleh skor pengetahuan sebelum dan setelah menggunakan multimedia interaktif (tabel 9). Data perolehan nilai pretest dan postest pada tabel 4.9, menunjukkan bahwa 100% dari siswa sasaran uji coba mengalami peningkatan skor dan diperoleh skor rata-rata pretest (54,03) meningkat menjadi (92,36). Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 14

Tabel 9. Skor Pengetahuan Sebelum dan Setelah Menggunakan Multimedia Interaktif Kelas XII IPA 1 Kelas XII IPA 2 Nilai Nilai Siswa Nilai Nilai Siswa Pretest Postest Pretest Postest 1 55 100 19 55 80 2 55 95 20 50 90 3 50 95 21 45 95 4 55 95 22 60 85 5 55 90 23 55 90 6 65 95 24 45 85 7 55 95 25 60 95 8 40 80 26 65 90 9 45 85 27 35 95 10 55 90 28 40 85 11 55 85 29 70 100 12 60 95 30 50 100 13 50 80 31 65 100 14 55 95 32 65 95 15 50 95 33 45 90 16 55 95 34 50 95 17 35 90 35 65 100 18 65 100 36 70 100 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan tahap - tahap penelitian pengembangan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Multimedia interaktif yang dikembangkan memberikan kemudahan kepada guru dalam membelajarkan materi bioteknologi modern yang bersifat abstrak. 2. Multimedia interaktif yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran, hal ini berdasarkan pada hasil penilaian ahli dan penilaian siswa terhadap substansi isi dan fleksibilitas desain multimedia interaktif telah memenuhi kriteria uji kelayakan. Ditinjau dari beberapa aspek penilaian multimedia interaktif melalui angket, rata-rata memiliki kualifikasi sangat baik. 3. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi bioteknologi modern. Skor pengetahuan siswa sebelum menggunakan multimedia interaktif adalah rata-rata (54,03) meningkat menjadi (92,36) setelah menggunakan multimedia interaktif. 4. Multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dari multimedia interaktif yang dikembangkan antara lain adalah sebagai berikut: a. Multimedia interaktif yang dikembangkan tidak memiliki fasilitas waktu pada tiap sub materi. b. Tidak terdapat fasilitas untuk mengatur volume suara pada multimedia interaktif dikarenakan pengembang mengalami kesulitan untuk mengatur volume masingmasing suara. Kendala yang dialami adalah jika volume pada suara satu dirubah, maka suara yang lain ikut berubah. Sedangkan kelebihannya adalah sebagai berikut: a. Materi yang disampaikan singkat, padat dan jelas, serta sesuai dengan tuntutan SK/KD. b. Tidak hanya berisi materi, nanum dilengkapi dengan fasilitas lain seperti glosarium, tujuan, halaman bantuan dan latihan soal yang dapat membantu siswa dalam memahami materi. Terdapat fasilitas pengelolaan nilai dan penyimpanan perolehan skor yang didapatkan siswa serta fasilitas untuk mengoreksi jawaban siswa. Saran Saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan pengembangan adalah: 1. Guru bidang studi biologi perlu menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif untuk mempermudah guru dalam menyampaikan konsep-konsep abstrak yang terdapat pada materi bioteknologi modern. 2. Pada pengembang berikutnya, disarankan untuk melakukan perbaikan pada kelemahan-kelemahan yang Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 15

terdapat pada penelitian pengembangan ini, serta menjadikan hasil pengembangan ini sebagai acuan untuk menggembangkan bahan ajar CAI. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, D. 2008. Biologi untuk SMK Pertanian dan Kesehatan Kelas XII. Bandung: Grafindo Media Pratama. Campbell, N. A. & Reece, J. B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Terjemahan oleh Wulandari. 2010. Jakarta: Penerbit Elangga. Ferdinad, F. P. & Ariebowo, M. 2007. Praktis Belajar Biologi Kelas XII SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Visindo Media Persada. Hartono, R. 2011. Bioteknologi Pengembangan Tanaman Resisten terhadap Hama dan Penyakit, (Online), (http://cs.upi.edu/uploads, diakses 24 November 2012). Mulyadi, A. W. Nurdin, E. A. & Waslaluddin, M. T. 2010. Pengembangan Multimedia Interaktif CAI Model Instructional Games untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, (Online), (http://cs.upi.edu/uploads/paper, diakses 24 November 2012). Subardi. Nuryani. & Sadiq, P. 2008. Biologi 3: untuk kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supriatna, D. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran. Materi Diklat E- Training TK dan PLB. Bandung: PPPPTK TK dan PLB. Taharudin. 2012. Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Diklat Las Busur Manual di SMK N 2 Pengasih. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta. Trisdiono, H. 2013. Strategi Pembelajaran Abad 21. (Online), (http://lpmpjogja.org/ diakses 28 Februari 2013). Wati, T. W. 2010. Perancangan CAL (Computer Assisted Learning) Bahasa Perancis Berbasis Multimedia sebagai Media Pembelajaran di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Naskah Publikasi, Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan komputer AMIKON Yogyakarta. Sri Riani dkk, Pengembangan Media Pembelajaran 16