BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian
|
|
- Veronika Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan multimedia interaktif untuk mahasiswa fisika. Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D (four-d Models) yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). B. Prosedur Penelitian Penelitian dalam pengembangan multimedia interaktif ini mengacu pada model 4-D (four-d Models) yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Rancangan dalam penelitian ini dapat disajikan pada Gambar Tahap Pendahuluan Pada tahap pendahuluan ini terdiri atas dua langkah yaitu pertama studi kepustakaan dan survei lapangan. Langkah awal ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah. Data mengenai potensi dan masalah tersebut diperoleh dari hasil angket siswa dan angket dosen (praktisi). Studi kepustakaan diperoleh dari beberapa referensi penelitian dan pengembangan mengenai pengembangan multimedia. Survei lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data dari lapangan lebih lanjut. Survei dilakukan dengan observasi dan tes survei pemahaman mahasiswa terhadap materi suhu dan temperatur. 46
2 47 Pendahuluan Analisis Mahasiswa define Analisis Kurikulum Analisis Materi Spesifikasi Tujuan Pembelajaran khusus Draft I Pemilihan model Pembelajaran yang sesuai Desain Awal Multimedia Interaktif design Validasi (dosen ahli, dosen fisika, Teman sejawat) Draft II Revisi I Draft III Uji coba Terbatas Revisi II Uji coba skala besar di Kelas develop Analisis Hasil Revisi III Multimedia Interaktif Berbasis HOTS Analisis Penyebaran pada beberapa Universitas Laporan Gambar 3.1. Skema Pengembangan disseminate
3 48 Potensi merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2010: 298). Dalam hal ini adalah berkembangnya teknologi pendidikan yang memunculkan banyaknya media pembelajaran yang dapat dijadikan sumber belajar yang efektif bagi mahasiswa. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2010: 299). Dalam hal ini masalah yang dialami dalam pembelajaran fisika yaitu rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi fisika terutama materi kalor dan hukum pertama termodinamika. 2. Tahap Pendefinisian (Define) Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan dalam pembuatan multimedia interaktif. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya analisis ujung depan, analisis mahasiswa, analisis konsep, dan perumusan indikator pembelajaran. a. Analisis Ujung Depan Dalam melakukan analisis ujung depan yang perlu dipertimbangkan adalah kurikulum yang berlaku dalam perkuliahan. Materi kalor dan hukum pertama termodinamika merupakan materi dalam pembelajaran fisika yang disampaikan pada mahasiswa fisika semester 2. b. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan diperlukan agar multimedia interaktif yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dosen dan mahasiswa. Analisis kebutuhan dosen dan mahasiswa dilakukan dengan menggunakan metode angket/kuesioner. c. Analisis Mahasiswa Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman mahasiswa, baik sebagai kelompok maupun individu. Karakteristik analisis mahasiswa meliputi: usia, pengetahuan awal, dan
4 49 tingkat perkembangan kognitif mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut karakteristik yang dimiliki mahasiswa adalah: 1) Mahasiswa fisika (usia rata-rata di atas 18 tahun); 2) Mahasiswa belum memperoleh matakuliah tentang kalor dan hukum pertama termodinamika; 3) Perkembangan kognitifnya apabila ditinjau dari tingkat perkembangan Piaget sudah mencapai tingkat operasi formal yaitu mahasiswa sudah mampu berpikir abstrak sehingga dapat membangun persepsi konsep abstrak yang sama dengan mahasiswa yang lain. d. Analisis Konsep Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan pada materi Kalor dan hukum pertama termodinamika, yang disusun secara sistematis dan rinci. e. Perumusan Indikator Pembelajaran Pada tahap ini bertujuan untuk merumuskan indikator pembelajaran. Perumusan analisis konsep yang telah ditentukan, didapatkan indikator pembelajaran. 3. Tahap Perancangan (Design) Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan prototype awal multimedia interaktif yang disebut dengan draf I. Pada tahapan ini terdiri dari dua langkah, yaitu: a. Penentuan alur proses pembelajaran Penentuan alur proses pembelajaran ini bertujuan untuk menentukan alur pembelajaran dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Dalam tahapan ini alur proses pembelajaran dikemas dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat dilihat pada Lampiran 6.
5 50 b. Desain awal multimedia interaktif Desain awal multimedia interaktif disebut juga dengan draf I, langkah-langkah yang dilakukan dalam desain multimedia interaktif adalah sebagai berikut: 1) Pembuatan skrip program Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan adalah membuat draf isi dari multimedia interaktif yang berupa ringkasan materi, desain gambar yang akan dianimasikan, template fitur-fitur yang menggambarkan animasi, dan soal latihan, kemudian menambahkan background suara berupa musik yang dibuat dalam program Macromedia Flash 8. 2) Pemrograman multimedia interaktif ke dalam komputer Dalam tahap ini template yang sudah berupa multimedia diisi dengan rangkaian yang sudah diselesaikan dalam skrip pemrograman. 4. Tahap Pengembangan (Develop) Tujuan tahap ini adalah untuk menyempurnakan multimedia interaktif yang telah dibuat agar lebih baik melalui revisi berdasarkan saran-saran ahli materi, media dan bahasa. Metode pengumpulan data pada tahap ini ialah metode angket/kuesioner. Tahap ini meliputi: a. Validasi Validasi dilakukan oleh 3 orang dosen ahli (1 sebagai ahli materi, 1 sebagai ahli media, dan 1 sebagai ahli bahasa), 2 orang praktisi dosen, dan 2 orang teman sejawat. Tujuan validasi ini adalah untuk memperoleh penilaian guna memperbaiki multimedia yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan diantaranya: 1) Lembar Validasi Ahli Validasi dilakukan dengan mengunakan lembar validasi ahli. Lembar validasi ahli merupakan lembar yang digunakan untuk menilai multimedia yang telah dikembangkan setelah dilakukan
6 51 revisi sebagai hasil penilaian dari para dosen ahli (ahli materi, media, dan bahasa). (Lampiran 8, 9, dan 10) 2) Lembar Validasi Praktisi/Dosen Lembar validasi praktisi/dosen merupakan lembar yang digunakan untuk mengetahui penilaian terhadap multimedia yang dikembangkan oleh praktisi/dosen. (Lampiran 11) 3) Lembar Validasi Teman Sejawat Lembar validasi teman sejawat merupakan lembar yang digunakan untuk mengetahui penilaian terhadap multimedia yang dikembangkan oleh teman sejawat. (Lampiran 12) Data yang diperoleh dari tahap validasi ini dianalisis dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis ini dilakukan terhadap setiap aspek yang berhubungan dengan materi dan kualitas dari multimedia. Skor yang diperoleh pada data angket ini diperoleh berdasarkan perhitungan skala Likert seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Skor Skala Likert Penilaian Nilai / Skor Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Kurang sekali 0 (Dimodifikasi dari Riduwan, 2010) Rumus yang digunakan dalam perhitungan hasil validasi dari masingmasing kriteria yaitu kesesuaian dengan materi, bahasa, dan penyajian, untuk memperoleh persentasenya adalah: P(%) = Jumlah skor hasil pengumpulan data Skor kriteria 100% Skor Kriteria = skor tertinggi jumlah aspek jumlah responsden Hasil analisis lembar penilaian dosen fisika digunakan untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif dengan interpretasi skor sebagai berikut.
7 52 b. Revisi I Tabel 3.2. Interpretasi Skor Persentase Kategori 0% - 20% Sangat kurang 21% - 40% Kurang 41% - 60% Cukup 61% - 80% Baik/layak 81% - 100% Sangat baik/sangat layak (Riduwan, 2010) Hasil validasi dari dosen ahli, praktisi dosen, dan teman sejawat dianalisis dan digunakan untuk merevisi draf I sehingga menghasilkan draf II. c. Uji coba terbatas Uji coba terbatas draf II dilakukan pada 15 orang mahasiswa fisika yang sudah pernah mendapatkan materi kalor dan hukum pertama termodinamika. Dalam uji coba terbatas mahasiswa mempelajari multimedia yang diberikan, kemudian memberikan mahasiswa diminta untuk mengisi angket keterbacaan multimedia dan memberikan pendapat mengenai multimedia yang telah dikembangkan. Hasil uji coba terbatas ini adalah respons mahasiswa terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan. Dan hasil respons mahasiswa ini akan digunakan untuk merevisi draf II menjadi draf III yang akan digunakan dalam uji coba skala besar. Instrumen yang digunakan dalam uji coba terbatas yaitu: 1) Lembar Penilaian oleh Mahasiswa d. Revisi II Lembar penilaian oleh mahasiswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang penilaian kelayakan multimedia interaktif yang diuji cobakan kepada mahasiswa. Lembar penilaian oleh mahasiswa berupa kejelasan format multimedia, kriteria kebahasaan, kriteria penyajian, kriteria ilustrasi, dan penilaian terhadap multimedia. (Lampiran 13) Pada revisi II ini, hasil uji coba terbatas dianalisis untuk mengetahui kesulitan dan kekurangan dari multimedia yang
8 53 dikembangkan. Hasil analisis uji coba terbatas digunakan untuk merevisi draf II sehingga menghasilkan draf III. e. Uji coba skala besar Uji coba skala besar draf III dilaksanakan di mahasiswa semester 2 S1 Pendidikan Fisika FKIP dan S1 Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret tahun ajaran 2015/2016. Uji coba skala besar ini dilakukan pada 29 mahasiswa dari S1 Pendidikan Fisika dan 29 mahasiswa dari S1 Fisika yang belum menerima materi kalor dan hukum pertama termodinamika. Tahap uji coba skala besar ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengggunaan multimedia interaktif yang dikembangkan. Pelaksanaan pembelajaran dirancang dengan mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan model pembelajaran Predict, Observe, Eplain (POE) sesuai dengan model pembelarajan yang digunakan dalam multimedia interaktif dengan alur yang disajikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Lampiran 6. Dalam pelaksanaan uji coba skala besar dilakukan penilaian High Order Thinking Skill dari mahasiswa. Design yang digunakan untuk uji coba skala besar terhadap multimedia interaktif berbasis POE ini adalah Pre-Experimental Design dengan tipe Two-Group Pretest-Posttest. Dengan pemberian pretest dan posttest hasil dari perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat sebab membandingkan keadaan sebelum dan sesudah perlakuan. Instrumen yang digunakan ialah: 1) Instrumen Tes Hasil Belajar Berbasis HOTS Instrumen tes berisi soal untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa berdasarkan kriteria HOTS setelah menggunakan multimedia yang dikembangkan. Kriteria yang digunakan ialah kemampuan menganalisis (analyze) dan mengevaluasi (evaluate). Kemampuan menciptakan (create) tidak digunakan dalam soal dikarenakan pengembangan ini menggunakan soal dalam bentuk pilihan ganda yang diadaptasi dari instrumen yang telah ada yaitu
9 54 soal-soal dari physport.org yang dikembangkan oleh American Association of Physics Teacher (AAPT) dan telah terstandar. Soal yang digunakan diambil dari Thermodynamic Concept Survey (TCS), Thermal Concept Evaluation (TCE), dan Heat and Temperature Conceptual Evaluation (HTCE). Instrumen ini telah divalidasi oleh dosen ahli. (Lampiran 15 dan 16) Data yang diperoleh dari pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 23 dan perhitungan menggunakan Microsoft Excel. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan efektivitas multimedia interaktif dianalisis menggunakan skor Gain ternormaliasasi (N-Gain) g (Meltzer, 2002) yang ditentukan melalui persamaan: Skor posttest Skor pretest g Skor maksimum yang mungkin Skor pretest Kriteria nilai N-Gain menurut menurut (Hake, R. R., 1998) disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kriteria Skor N-Gain Perolehan N- Gain Kategori g < 0,3 Rendah 0,7 g 0,3 Sedang g 0,7 Tinggi Multimedia dikatakan dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) mahasiswa apabila nilai N-Gain minimal berada pada kategori sedang. Skor N-gain tiap mahasiswa yang diperoleh, diuji normalitas dan homogenitas. Efektivitas dari multimedia interaktif dianalisis dengan menggunakan uji dua sampel bebas tidak berpasangan (independent sample t-test). f. Revisi III Pada tahap revisi III, hasil uji coba skala besar dianalisis ntuk mengetahui kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan, kemudian dilakukan revisi utuk memperbaiki kekurangan yang ada. Hasil revisi III yaitu merevisi
10 55 dan menyempurnakan draft III menjadi produk akhir multimedia interaktif berbasis POE pada materi kalor dan hukum pertama termodinamika. 5. Tahap Penyebaran (Disseminate) Tujuan tahap ini adalah untuk menyebarkan media pembelajaran berupa multimedia interaktif produk akhir yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli, praktisi, dan pengguna. Tahap ini meliputi penyebaran kepada dosen perguruan tinggi lain yang ada di Indonesia secara acak. Diharapkan multimedia interaktif ini dapat digunakan sebagai bahan ajar baru bagi dosen dan mahasiswa. Instrumen yang digunakan yaitu: 1) Lembar Diseminasi/Umpan Balik Lembar diseminasi/umpan balik digunakan untuk mengumpulkan data tentang penilaian kelayakan multimedia interaktif yang disebarkan (disseminate) kepada dosen. Lembar angket diseminasi/umpan balik berupa kejelasan format multimedia interaktif, kriteria kebahasaan, kriteria penyajian, kriteria ilustrasi, dan penilaian terhadap multimedia interaktif.
BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE) PADA MATERI KALOR DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA UNTUK MENINGKATKAN HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan
A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model
Lebih terperinciPenelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang
digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model Pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Model Research and Development yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi intelektual yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah
Lebih terperinciMahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)
Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di kota Bandung. Subjek penelitian adalah siswa-siswi dalam satu kelas XI IPA dengan jumlah 28
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE BERBASIS ADOBE FLASH CS5 SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE BERBASIS ADOBE FLASH CS5 SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK Erlin Septiana Rahmawati Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciO 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test
24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). Kemampuan generik sains yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar (buku ajar tercetak, e-book, dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mengembangkan bahan ajar (buku ajar tercetak, e-book, dan animasi fisika) Fisika Dasar untuk calon guru biologi. Bahan ajar yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI Bandung,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran berbasis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA Eline Dina Saptia Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah R&D (Research and Development)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS IPA berbasis pembelajaran kooperatif STAD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciberupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan
31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan pengembangan), sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 297) bahwa metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif khususnya pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif khususnya pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:72), metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
2222 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subyek dengan suatu pertimbangan, berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain kelompok tunggal pretest dan posttest (one group pretest-posttest design)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMPN Kota Cimahi - Jawa Barat. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN
89 BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN A. Pembahasan Proses Pengembangan Media Macromedia Flash Berbasis Website Dari data yang telah diperoleh, proses pengembangan model pembelajaran ini terdiri
Lebih terperinciPengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional
Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang meliputi tahapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di Bandung yang sedang mempelajari materi sifat koligatif larutan pada submateri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Interaktif Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan multimedia interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan
BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi
Lebih terperinciTabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Diperlukan dua kelompok untuk melihat sejauh mana peningkatan penguasaan konsep dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, kelompok pertama yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
18 III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan program pembelajaran berupa
Lebih terperinciPengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 102 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA/MA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciBAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian pengembangan program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata
Lebih terperinciKemampuan berpikir analitis mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 54 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO
BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 2 Halaman 58-75 ISSN:1693-2654 Agustus 2013 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA
Lebih terperinci