Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK & NONFISIK 2018

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TA 2019

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

Kebijakan Dana Perimbangan: Evaluasi 2016 dan Pelaksanaan 2017

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

ARAH KEBIJAKAN FISKAL DAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2018

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA DAN OPTIMALISASI ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA DAERAH UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Drs. Bambang Wisnu Handoyo DPPKA DIY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

INTEGRITY PROFESSIONALISM SYNERGY SERVICE PERFECTION DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu mengatur kembali mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan dana desa; d. bah

BAHAN I: PAK PURWIYANTO

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

ARAH KEBIJAKAN FISKAL DAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2018

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Frequently Asked Questions (FAQ)

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

UNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

Frequently Asked Questions (FAQ)

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

Daftar Tabel Data Fiskal Regional Kanwil Ditjen Perbendaharaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN BOS TA 2015 DAN MEKANISME PENYALURAN BOS 2015

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan ik oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

UU No. 6/Tahun PMK No 241/2014 ttg Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

PENGELOLAAN APBN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD. Disampaikan oleh : Direktorat Penyusunan APBN, DJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

Revenue & Expenditure

Oleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

DANA ALOKASI KHUSUS DALAM PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. Keseimbangan Keuangan Pusat-Daerah dalam Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Outline

Sinergi DPD- RI dan Pemda Dalam Penyusunan APBD Pro- Rakyat

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH DAN TRANSFER KE DAERAH

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

PERANAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH GUNA MENDUKUNG INPRES NOMOR 12 TAHUN 2011

Pertemuan ke: 06 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

Pengelolaan Keuangan Daerah

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Press Briefing Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017) Jakarta, 13 April 2017 1

MENGAPA PERLU? DITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 Adanya Transformasi Kebijakan Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Total TKDD 513,3 573,7 623,1 710,9 764,9 Belanja K/L 582,9 577,2 732,1 677,6 763,6 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 0 2013 LKPP 0 20,8 513,3 573,7 602,3 2014 LKPP 2015 LKPP Dana Desa 2016 Realisasi 46,7 60 664,2 704,9 2017 APBN 1 2 3 4 5 Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang makin meningkat setiap tahun, sebagai bukti penguatan desentralisasi fiskal dan implementasi Nawacita ketiga, perlu dikelola secara akuntabel. Efektivitas penganggaran dan pengalokasian TKDD perlu diperkuat dalam mengatasi kesenjangan antardaerah dengan tetap menjaga kredibilitas APBN. Mekanisme penyaluran Dana Transfer dan Dana Desa perlu diperbaiki dengan mendasarkan pada kinerja penyerapan dana dan ketercapaian output untuk efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas. Kualitas belanja infrastruktur di daerah perlu lebih ditingkatkan melalui optimalisasi penggunaan Dana Transfer dan Dana Desa. Komitmen untuk mewujudkan pelayanan dasar publik yang berkualitas perlu dilaksanakan secara konsisten. 2

Kebijakan Strategis Pengalokasian DAU DAU bersifat dinamis, sehingga besaran alokasi dan penyalurannya setelah APBNP akan disesuaikan PDN Netto. Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa Mendekatkan pelayanan kepada Pemda, mekanisme penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui KPPN setempat. Kriteria DID Kategori pada bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan dasar publik & kesejahteraan masyarakat. Penyaluran TKDD Memperhatikan kinerja penyerapan anggaran & capaian output atas penyaluran TKDD tahun/tahap/triwulan sebelumnya. Penguatan Peran Gubernur dalam: Memberikan rekomendasi atas usulan DAK Fisik oleh kabupaten/kota berdasarkan sinkronisasi kegiatan DAK antarbidang, antardaerah, dan antara DAK dengan pendanaan lainnya termasuk belanja K/L. Belanja Infrastruktur Optimalisasi penggunaan DTU (DBH + DAU) untuk belanja infrastruktur 3

Transformasi Kebijakan (1): Pagu DAU Bersifat Dinamis Tujuan: penggunaan basis perhitungan yang lebih real untuk menjaga kredibilitas APBN Besaran (pagu) dan realisasi penyaluran DAU per daerah akan mengikuti dinamisasi perkembangan PDN Neto. Implikasi: Penyesuaian alokasi DAU pd APBNP dan APBDP Solusi A B C Jika PDN Neto naik, Pagu DAU Nasional naik, daerah perlu: Identifikasi program/kegiatan urgent dan prioritas yang dapat diselesaikan sd akhir TA. Jika tidak ada program/kegiatan urgent dan prioritas, maka tambahan DAU digunakan untuk membentuk Dana Cadangan atau Dana Darurat. Jika PDN Neto turun, Pagu DAU nasional turun, daerah perlu: Membuka ruang fleksibilitas penyesuaian belanja APBD P dg identifikasi & efisiensi pospos belanja kurang prioritas dan tdk produktif (misal: biaya perjalanan dinas, rapat dinas, konsinyering, honorarium). Membuka ruang fleksibilitas kontrak proyek dengan klausul yang relatif fleksibel. Memperkuat perencanaan kas (cash flow management) Untuk jangka panjang, daerah perlu: Menata kembali jumlah PNSD Mengoptimalkan pajak daerah dan retribusi daerah Memperkuat penggunaan sumber pembiayaan lainnya dan kerjasama dengan badan usaha. Penyaluran DAU 4

Transformasi Kebijakan (2): Penyaluran Dana TKDD berdasarkan kinerja Pelaksanaan Tujuan: Optimalisasi penggunaan Dana Transfer untuk pembangunan di daerah Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016 Penyaluran: Dana Insentif Daerah Dana Otonomi Khusus dan Dana Tambahan Infrastruktur Papua & Papua Barat Dana Desa Belum berdasarkan kinerja penyerapan dan ketercapaian output. Penyaluran: Dana Alokasi Khusus Fisik Dana Alokasi Khusus Nonfisik Hanya berdasarkan kinerja penyerapan anggaran; Belum berdasarkan kinerja ketercapaian output yg lebih optimal. PMK 50/2017 Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Dana Alokasi Khusus Nonfisik Dana Insentif Daerah Dana Otonomi Khusus dan Dana Tambahan Infrastruktur Papua & Papua Barat Dana Desa Berdasarkan kinerja penyerapan dan capaian output dengan batasan: Minimal penyerapan dana Minimal capaian output Maksimal waktu penyampaian laporan Maksimal waktu penyaluran 5

Transformasi Kebijakan (3): Contoh Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja Pelaksanaan Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016 PMK 50/2017 Perubahan Penyaluran Besaran Penyaluran Syarat: Perda APBD Laporan Realisasi Output TA/TW sebelumnya Minimal Penyerapan Minimal Output Kontrak Kegiatan TW I TW II TW III TW IV 30% 25% 25% 20% Penyaluran terpusat 75% 75% 30% 90% 60% Penyaluran melalui KPPN setempat TW I TW II TW III TW IV 30% 25% 25% * 75% 75% 30% 90% 65%** Catatan: sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana penyelesaian kegiatan ** Nilai rencana kegiatan 100% Kegiatan < 1 M = penyaluran sekaligus 100% Penyaluran: Paling Cepat Paling Lambat Feb Feb Apr Jul Okt 30 Apr 31 Jul 31 Okt 31 Des Penyampaian Dokumen Paling Lambat 12 hari kerja sebelum TA berakhir 31 Mar 30 Jun 30 Sept 15 Des 6

Transformasi Kebijakan (4): Contoh Penyaluran Dana Desa berdasarkan kinerja Pelaksanaan Sebelumnya: PMK 49/2016 PMK Sebelumnya PMK 50/2017 Perubahan Penyaluran RKUN ke RKUD Thp I Thp II RKUD ke RKUDES Thp I Thp II RKUN ke RKUD Thp I Thp II RKUD ke RKUDES Thp I Thp II Besaran Penyaluran 60% 40% 60% 40% 60% 40% 60% 40% Syarat: Perda APBD/APBDes Perkada Laporan realisasi & konsolidasi Minimal Penyaluran ke RKUDes Minimal Penyerapan Capaian Output 50% 50% 90% 75% 50% 75% 50% Waktu Penyaluran Maret Agust 7 hari kerja setelah diterima di RKUD Tahap1 paling lambat Juli 7 hari kerja setelah diterima di RKUD 7

PENYALURAN DAK FISIK TW I dan DANA DESA TAHAP I TA 2017 DAK FISIK TW I DANA DESA TAHAP I Pagu tahap I (30%) Penyaluran TW I : Rp17,6 T : Rp 15,4 T Pagu TA 2017 : Rp60T Rincian penyaluran TW I: Sekaligus (<1M) untuk 171 daerah Reguler (30%) untuk 493 daerah Sisa Jumlah daerah belum tersalur: 48 daerah : Rp151,9 M : Rp15,3 T : Rp2,2 T Dana Desa Tahap I TA 2017 Pagu (60%) : Rp36 T Penyaluran Tahap I (36,21%) : Rp13,2 T Sisa : Rp22,8 T 600 400 Disalurkan 493 belum disalurkan 200 0 48 8

Transformasi Kebijakan (5): Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa melalui KPPN Sebelumnya: PMK 48/2016, PMK 49/2016 & PMK 187/2016 Kantor Pusat Pemda PMK 50/2017 KPPN Setempat Pemda Mendekatkan pelayanan Kementerian Keuangan kepada Pemerintah Daerah melalui 171 KPPN yang tersebar di seluruh Indonesia Tujuan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui KPPN diseluruh Indonesia Meningkatkan efisiensi koordinasi dan konsultasi antara Pemerintah Daerah dengan Kementerian Keuangan Meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi serta analisis kinerja pelaksanaan anggaran pusat dan daerah 9

Transformasi Kebijakan (6): Penguatan peran Gubernur dalam sinkronisasi kegiatan DAK Fisik Jan Feb Feb Maret April Mei Juni DAERAH PUSAT Pembahasan eveluasi pelaksanaan DAK tahun sebelumnya (reviu baseline DAK) Penyusunan rancanan prioritas Pembahasan evaluasi pelaksanaan DAK tahun sebelumnya Inventarisasi kebutuhan daerah Penetapan Alokasi DAK per daerah (perpres rincian APBN) Penetapan Juknis DAK (Perpres) Penentuan Bidang/ Subbidang/menu kegiatan & target output/outcome Sinkronisasi dengan rencana belanja K/L Koordinasi penyusunan rencana kerja & prioritas pembangunan daerah Koordinasi penyusunan DAK Fisik Sinkronisasi kegiatan SKPD Penentuan target output dan lokus Pembahasan kebijakan alokasi DAK dalam rangka RUU APBN bersama DPR Penyampaian usulan DAK Fisik Penyampaian usulan DAK Fisik Perbaikan usulan DAK Fisik Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK Verifikasi dan Penilaian usulan DAK dilakukan dengan pendekatan spasial (antarbidang & antardaerah) Okt Nov Sep Okt Agustus Agustus Penghitungan alokasi sementara DAK Juli Agustus Sinkronisasi dan harmonisasi rencana kegiatan DAK antarbidang, antardaerah, antara DAK dengan Non DAK Penetapan pagu per jenis / bidang / subbidang Pagu per bidang / subbidang, kebijakan alokasi, sasaran / target output dan prioritasnya dituangkan dalam NK dan RAPBN K/L Teknis Penilaian mengacu pada: a. data teknis usulan DAK; b. perbandingan data teknis usulan daerah dengan data teknis K/L; c. tingkat pencapaian SPM; d. target output dan outcome: jangka menengah; per tahun secara nasional; dari dana TP dan KP. PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT Bappenas Menilai usulan skala prioritas per bidang/subbidang mengacu pada: a. Data teknis Usulan DAK; b. lokasi prioritas; c. Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD dan RPJMD dengan prioritas nasional dalam RKP dan RPJMN. Kemenkeu Menilai satuan biaya: a. Standar Biaya Masukan; b. Standar Biaya Keluaran usulan K/L; c. Indeks kemahalan konstruksi. d. kinerja penyerapan DAK dan tingkat capaian output fisik tahun sebelumnya. Provinsi a. Rekomendasi atas kegiatan dari usulan DAK Fisik Kabupaten/Kota b. Sinkronisasi kegiatan antara Kab./Kota dengan Provinsi dan antar Kab./Kota dalam lingkup Provinsi

Transformasi Kebijakan (7): Penyempurnaan kriteria DID Tujuan: perbaikan kriteria, penyaluran berdasarkan kinerja penyerapan, dan optimalisasi penggunaan DID Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016 Pengalokasian: Berdasarkan kriteria utama dan kinerja 22 komponen kriteria kinerja Penentuan skor dilakukan secara komposit untuk 22 komponen kriteria kinerja Penyaluran: Semesteran masingmasing 50%, paling cepat: Semester I Feb. Semester II Juli. Daerah yang hanya memperoleh Alokasi Minimum, sekaligus paling cepat Feb. Syarat APBD Laporan realisasi Penyerapan Pengalokasian: Berdasarkan kriteria utama dan kinerja 3 indikator kinerja dan penentuan nilai berdasarkan variabel tertentu: Pengelolaan keuangan daerah (ebudgeting, e planning, eprocurement) Pelayanan dasar publik (al. Stunting) Ekonomi kesejahteraan: (al. Penurunan kemiskinan) Penyaluran: Bertahap masingmasing 50%, paling cepat: tahap I Februari tahap II Juli. Syarat: PMK 50/2017 tahap I: APBD rencana penggunaan laporan realisasi penyerapan TA sebelumnya tahap II: penyerapan tahap I >70% Laporan realisasi penyerapan: Tahap I paling lambat Juni Tahap I sd II paling lambat Januari TA berikutnya 11

Transformasi Kebijakan (8): Belanja Infrastruktur Daerah Tujuan: peningkatan kualitas belanja infrastruktur daerah % Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016 > 25 % Transfer ke Daerah yang bersifat umum dialokasikan untuk belanja infrastruktur daerah. < 25% dapat dikenai penundaan DAU sebesar kekurangan alokasi belanja infrastruktur daerah PMK 50/2017 Besaran belanja infrastruktur daerah ditetapkan dalam UU APBN. Utk APBN 2017, min 25% DTU digunakan untuk belanja infrastruktur layanan dasar publik dan ekonomi untuk mendorong: pertumbuhan ekonomi; pengentasan kemiskinan; pengurangan pengangguran; dan pengurangan kesenjangan antardaerah. Besaran belanja Infrastruktur adalah: (belanja modal + belanja pemeliharaan) (belanja modal dan pemeliharaan untuk aparatur seperti pembangunan dan/atau pemeliharaan gedung pemerintahan yang mempunyai fungsi utama pelayanan administratif dan kendaraan dinas). Belanja infrastruktur digunakan sebagai dasar evaluasi raperda APBD dan daerah wajib menyampaikan laporan Realisasi Belanja Infrastruktur Daerah yang bersumber dari Dana Transfer Umum 12

Transisi Pelaksanaan Perubahan Ketentuan Penyaluran DAK Fisik Penyaluran TW I 2017: Penyampaian laporan sebagai syarat penyaluran paling lambat 19 Mei 2017 pelaksanaan penyaluran paling lambat 31 Mei 2017 Dana Insentif Daerah Penyaluran 2017: Penyaluran semester I sebesar 50% paling cepat bulan Februari, dengan menggunakan syarat laporan APBD Dana Otonomi Khusus Penyaluran 2017: Penyaluran Tahap I sebesar 30% paling cepat bulan Maret. DAK Nonfisik: Dana BOS, Dana TPG PNSD, DTP Guru PNSD, & Dana TKG PNSD Penyaluran 2017: Triwulan I, Triwulan II, dan Semester I dilaksanakan sesuai dengan PMK Nomor 48 dan PMK 187 Tahun 2016 BOS = Bantuan Operasional Sekolah TPG = Tunjangan Profesi Guru DTP = Dana Tambahan Penghasilan TKG = Tunjangan Khusus Guru Dana Desa Penyaluran 2017: Tahap I paling cepat April 2017 dan paling lambat Juli 2017 13

Terima Kasih 14