BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan penggunaan ambulance

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

panduan praktis Pelayanan Ambulan

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

PANDUAN MENGHADAPI BENCANA

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Pengertian Transfer C. Tujuan

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 3

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

SOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II RUANG LINGKUP

METODE TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI AMBULANCE

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan

Panduan Identifikasi Pasien

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI

PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA

DISASTER PLAN. Oleh : dr. Iryani R ambarwati

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

Tujuan ARSADA. pengembangan Rumah Sakit Daerah secara aktif, terarah dan terpadu sesuai arah dan tujuan Pembangunan Nasional dalam Bidang Kesehatan.

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN.

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kasus Diabetes Mellitus (DM) (Depkes RI, 2008). International Diabetes

Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang juga merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan. pemerintahan daerah otonom. Pemberlakuan Otonomi daerah sejak

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

SPO. Menentukan informasi pendaftaran (termasuk di dalamnya mengenai transfer pasien) yang akan disampaikan pada unit unit penunjang terkait

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

No Elemen APK Nama Kebijakan, Panduan, SPO Unit Penerbit

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

PENANGANAN KEGAWATANDARURATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam bidang mobile adalah solusinya. Aplikasi mobile berbasis Android untuk memanggil ambulans masyarakat

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. komitmen pembangunan kualitas masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 84 TAHUN 1999 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal. Manajer Pelayanan Medis. Disiapkan Dr. Fatah Yasin. 10 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

Transkripsi:

BAB I DEFINISI Pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi dengan mobil ambulance Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk merujuk, memindahkan atau memulangkan pasien Penilaian kebutuhan transportasi dilakukan kepada setiap pasien yang akan dirujuk ke sumber perawatan lain, dipindahkan ke lokasi perawatan lain, atau pulang ke rumah setelah rawat inap atau kunjungan rawat jalan. Pasien diperbolehkan menggunakan ambulance atau kendaraan lain yang dimiliki oleh rumah sakit atau sumber lain yang ditunjuk keluarga atau pasien. Jenis transportasi yang dipilih harus memperhatikan kondisi dan kebutuhan pasien. Ambulance milik rumah sakit yang digunakan sebagai transportasi harus memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku terkait dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaannya. Pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan ambulance meliputi : 1. Non medis : Bagian Umum 2. Medis : Perawat Unit Gawat Darurat Dan dilakukan pengecekan kelengkapannya setiap shift. Ambulance Rumah Sakit Awal Bros Batam hanya diperuntukkan untuk transportasi pasien, sehingga mendapat perlakuan yang sama dengan ruang perawatan untuk menekan risiko infeksi. Obat-obatan dan peralatan lain yang diperlukan dalam ambulance disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang akan dirujuk. Rumah Sakit Awal Bros Batam menggunakan ambulance milik sendiri dan tidak memiliki kontrak kerja sama pemakaian ambulance dengan rumah sakit atau pihak lain. Jika dalam kondisi tertentu harus menggunakan ambulance milik rumah sakit/ pihak lain, misalnya karena permintaan pasien atau saat merujuk keluar pulau Batam, maka petugas medis yang mendampingi pasien akan dilengkapi dengan peralatan medis sesuai yang dibutuhkan pasien. Penggunaan ambulance dikoordinasi oleh Unit Gawat Darurat. Rumah sakit akan mengevaluasi kualitas dan keamanan dari jasa layanan transportasi, termasuk menanggapi, mengevaluasi dan menerima keluhan mengenai penyediaan transportasi. A. FUNGSI AMBULANCE BAB II RUANG LINGKUP

Berdasarkan Kepmekes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik dan Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik bahwa diperlukan standarisasi perlengkapan umum dan medik pada kendaraan ambulance, khususnya untuk keseragaman dan peningkatan mutu pelayaan rujukan kegawatdaruratan medik. Ambulance di Rumah Sakit Awal Bros Batam, berfungsi sebagai: 1. Ambulance Transport 2. Ambulance Gawat Darurat 3. Ambulance siaga untuk simulasi/latihan, olahraga, kegiatan formal. 1. Ambulans Transport Tujuan Penggunaan : Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah : 1. Mengantar pasien pulang ke rumah paska perawatan di rumah sakit., 2. Mengantar pasien untuk melakukan pemeriksaan / pelayanan kesehatan di rumah sakit lain. Saat ambulance difungsikan sebagai ambulance transport, persyaratan petugas pendamping pasien, yaitu: 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan berkomunikasi 1 (satu) perawat dengan kemampuan BHD 2. Ambulans Gawat Darurat Tujuan Penggunaan : Pengangkutan penderita yang memerlukan perawatan khusus/ tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan. Yang termasuk dalam pelayanan ini adalah 1) Pertolongan penderita gawat darurat pra rumah sakit 2) Menjemput pasien dari rumah 3) Menjemput pasien rujukan dari rumah sakit lain 4) Pengangkutan penderita dawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian ke tempat tindakan definitif atau ke rumah sakit 5) Sebagai kendaraan transport rujukan.

Persyaratan petugas Ambulans gawat darurat : 1) 1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi. 2) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat bersertifikat BHD. 3) 1 (satu) dokter berkemampuan bersertifikat ATLS/ACLS. 4. Ambulance siaga untuk simulasi/latihan, olahraga, kegiatan formal. Tujuan pelayanan ambulance ini adalah sebagai antisipasi atau siap siaga jika terjadi kondisi gawat darurat pada event simulasi/latihan, olahraga dan kegiatan formal. Pelayanan ambulans untuk kegiatan tersebut diatas bekerjasama dengan bagian Humas Rumah Sakit Awal Bros batam, sesuai dengan permintaan dari pihak penyelenggara. Persyaratan petugas ambulans pelayanan penunjang kesehatan, yaitu: 1) 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan berkomunikasi 2) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat dengan kemampuan BHD B. SPESIFIKASI AMBULANCE RUMAH SAKIT AWAL BROS BATAM: 1. Teknis Kendaraan 1) Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak 2) Tanda pengenal kendaraan : di depan - AMBULANCE, disamping kanan dan kiri tertulis : Ambulans dan logo : Star of Life, bintang enam biru dan ular tongkat. 3) Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di ruang pengemudi. 4) Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas. 5) Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien 6) Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya satu tandu.. 7) Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat leluasa melakukan tindakan 8) Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat penderita 9) Lampu ruangan secukupnya. 10) Lemari obat dan peralatan 11) Sirine dua nada 12) Lampu rotator warna merah dan biru 13) Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi 14) Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia 2. Peralatan Medis 1) Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya. 2) Bag valve mask dewasa dan anak/ bayi 3) Laringoscope 4) Suction pump 5) Oximetri 6) Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa 7) Long spine board 8) Papan resusitasi 9) Stretcher 10) Scope stretcher 11) APAR 12) Servical collar

13) Apron disposable 14) Sarung tangan disposable 15) Tensimeter 16) Penlight 17) Spalk 18) Stetoscope 3. Obat-obatan gawat darurat: 1) Ephineprin 2) Sulfas atropin 3) C. PETUGAS Persyaratan petugas Ambulans gawat darurat : 4) 1 (satu) pengemudi berkemampuan melakukan bantuan hidup dasar (BHD) dan berkomunikasi. 5) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat bersertifikat BHD. / BTCLS 6) 1 (satu) dokter berkemampuan bersertifikat ATLS/ACLS. Saat ambulance difungsikan sebagai ambulance transport dan ambulans pelayanan penunjang kesehatan, persyaratan petugas pendamping pasien, yaitu: 3) 1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup dasar) dan berkomunikasi 4) 1 (satu) atau 2 (dua) perawat dengan kemampuan BHD D. TATA TERTIB BERKENDARA 1. Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan lampu rotator. Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator yang dihidupkan 2. Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku 3. Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di jalan bebas hambatan. 4. Petugas memakai seragam sesuai peraturan Rumah Sakit Awal Bros Batam dengan identitas yang jelas. BAB III

TATA LAKSANA A. Pelayanan ambulance transport 1. Perawat pasien yang membutuhkan ambulance menginformasikan ke UGD mengenai rencana pemakaian ambulance. 2. Perawat UGD mengatur pemakaian ambulance untuk ruangan tersebut. 3. Perawat pasien yang membutuhkan ambulance menginformasikan ke petugas ambulance mengenai permintaan ambulance untuk mengantar pasien keluar Rumah Sakit Awal Bros Batam. 4. Sesuai dengan jadwal, petugas ambulance menjemput pasien di ruang perawatan pasien. 5. Sebelum masuk ke kamar pasien, petugas ambulance melapor ke perawat jaga ruangan. 6. Perawat dan petugas ambulance mempersiapkan pasien untuk ditransport. 7. Pasien siap dibawa keluar rumah sakit. Prosedur membawa pasien keluar rumah sakit sesuai dengan SOP Merujuk / Alih Rawat Pasien Keluar Rumah Sakit. B. Pelayanan ambulance gawat darurat 1. Permintaan penjemputan dengan ambulance ditujukan ke Unit Gawat Darurat melalui telepon. 2. Perawat UGD melakukan skrining kondisi pasien dengan menanyakan: a. Nama pasien, jenis kelamin, umur b. Keluhan utama c. Alamat d. Nama penelepon e. Nomor telepon yang bisa dihubungi 3. Permintaan diteruskan ke petugas ambulance. 4. Laporkan ke dokter jaga UGD untuk : a. Penentuan kategori kasus b. Peralatan yang akan dipergunakan c. Penentuan pendamping pasien 5. Semua penjemputan pasien ke rumah, didampingi oleh dokter umum. 6. Perawat UGD dan petugas ambulance akan menjadwalkan pemakaian ambulance sesuai dengan permintaan. 7. Sebelum menjemput, perawat UGD akan memberitahukan kepada keluarga / menghubungi keluarga lagi. 8. Perawat UGD membawa peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis kasusnya.

9. Sampai di tempat tujuan, dokter dan perawat memeriksa kondisi pasien. 10. Selama proses pemindahan pasien dilakukan observasi kondisi pasien sebelum, selama dan ketika sampai di tempat tujuan serta penanganannya meliputi: a. Bantuan untuk sistem kardiorespirasi; b. Pemberian cairan dan obat-obatan sesuai instruksi dokter; c. Monitor tanda-tanda vital. 11.Setiap pemindahan harus tetap menjaga privasi pasien. 12.Proses pemindahan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. 13.Saat pasien datang akan diterima di Unit Gawat Darurat untuk dilakukan triage. 14. Jika pasien ditemukan meninggal dirumah, dokter akan memeriksa kondisi pasien, dan dokter menyatakan pada keluarga bahwa pasien sudah meninggal. Jika dibutuhkan surat keterangan kematian maka dituliskan COD tidak diketahui. 15. Administrasi sesuai tarif on call.. BAB IV DOKUMENTASI

Permintaan pelayanan ambulance, dicatat dalam formulir permintaan ambulance. Ruangan yang menggunakan ambulance untuk transport pasien, mencatat pemakaian ambulance dalam buku pemakaian ambulance yang disimpan di UGD. Observasi pasien yang dijemput dengan ambulance, didokumentasikan dalam formulir Penjemputan / On Call Pasien yang disimpan dalam ambulance dan UGD. Ceklist kelengkapan ambulance, beserta obat-obat dan alat kesehatan yang disimpan dalam tas ambulance, dilakukan setiap shift oleh perawat UGD. Untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan atas pelayanan ambulance, maka diadakan survey kepuasan pelayanan ambulance yang dilakukan oleh UGD. Ditetapkan di : Batam Pada tanggal : 4 Januari 2014 DIREKTUR RS AWAL BROS BATAM, Dr. Widya Putri, MARS