METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

VI. METODE PENELITIAN

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey / sample, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

BAB 2 STUDI PUSTAKA. dapat diterima atau di mengerti oleh si penerima pesan. Komunikasi

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory. Penelitian

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB 3. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menjelaskan hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru

ANALISIS EKUITAS MEREK BERBASIS PELANGGAN YAMAHA MIO DI SEMARANG

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang paling UKDW

Analisis Ekuitas Merek pada PT. Sentul City Tbk.

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO. Kresna julio Eka Putra

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Nilai Brand Equity Sour Sally

IV. METODE PENELITIAN

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI

Pengukuran Brand Equity Kartu X *

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

L1-1 KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

III. METODE PENELITIAN

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan sebagai sumber data adalah responden warga yang ada di enam wilayah, antara lain: Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal. Waktu penelitian berlangsung selama 4 bulan dalam rentang bulan Agustus Desember 2009. 4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil pengisian kuisioner oleh responden. Kuisioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan yang bersifat tertutup dan terbuka, serta kombinasi keduanya. Dimana pada pertanyaan yang bersifat tertutup terdapat alternatif jawaban sehingga responden hanya memiliki salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Sedangkan pada pertanyaan yang bersifat terbuka, responden dihadapkan pada pertanyaan yang harus dijawab tanpa alternatif pertanyaan (konsumen langusng mengisi pada titik-titik yang tersedia) Kuisioner yang diisi oleh responden terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berkaitan dengan identitas responden dan bagian kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ekuitas merek (brand equity).

31 Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang berhubungan dengan topik penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari internet, BPS, majalah dan hasil penelitian yang didapat dari lembaga research semacam AC Nielsen dan lainnya. 4.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode convenience sampling yaitu sebuah metode penarikan sample yang berasal dari non-probability sampling atau sampel tidak dipilih secara acak. Metode tersebut merupakan metode pengambilan contoh berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Contoh diambil di daerah perumahan, sekolah dan kampus. Beberapa atribut yang yang digunakan adalah harga terjangkau, kemudahan mendapat, rasa dan aroma yang khas, kualitas produk tinggi, kemasan bagus dan praktis, merek sudah dikenal dan iklan produk menarik. 4.4. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 4.4.1. Skala Likert, Rata-rata dan Standar Deviasi. Penggunaan skala likert ini digunakan untuk perhitungan persepsi konsumen dan menjawab pertanyaan ketiga dalam tujuan penelitian. Analisis persepsi kualitas dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai ada atau tidaknya kesenjangan antara persepsi konsumen terhadap kualitas produk dengan tingkat kepentingan kualitas produk tersebut. Skala Likert merupakan skala yang memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (sangat

32 setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju). Informasi yang diperoleh dengan Skala Likert berupa skala pengukuran ordinal. Maka dari itu hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa selisih antara satu tanggapan dengan tanggapan lainnya (Durianto, Sugiarto dan Sitinjak, 2001). Tahapan penggunaan skala likert adalah sebagai berikut : Mengumpulkan karakteristik produk yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Tahapan karakteristik tersebut dimintakan tanggapan dari sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. Pada umumnya untuk tiap karakteristik diberikan alternaif pilihan yang jumlahnya ganjil. Teknik pembuatan pertanyaan diupayakan sedemikian rupa agar tidak mengarahkan jawaban responden ke tendensi tertentu. Tanggapan tersebut dikumpulkan dan jawaban dikonversikan ke skala nilai yang terkait dengan bobot tangapan. Dalam hal ini tidak ada masalah misalnya untuk memberi agak lima untuk tanggapan yang tinggi dan skor satu untuk yang rendah. Selanjutnya dari data yang diperoleh, dicari nilai rata-ratanya dan standar deviasi untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden. Dengan menggunakan rumus : Rata-rata = Xi Fi N standar deviasi (s) = Fi Xi 2 ( Fi Xi) 2 n n 1

33 dimana : Xi = nilai pengukuran ke-i Fi = frekuensi kelas ke-i n = banyaknya pengamatan Hasil dari nilai rata-rata dan standar deviasi tersebut kemudian dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval berikut : nilai tertinggi nilai terendah 5-1 Interval = = = 0,8 banyaknya kelas 5 (Sumber : Durianto, 2001) Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Informasi rentang skala tersebut adalah sebagai berikut: 1,00 1,80 : Sangat jelek 1,81 2,60 : Jelek 2,61 3,40 : Rata-rata 3,41 4,20 : Baik 4,21 5,00 : Sangat Baik 4.4.2. Analisis Deskriptif. Untuk melihat tingkat kesadaran merek dan asosiasi konsumen atas merek dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Analisis data mengenai profil responden, kesadaran merek dan asosiasi konsumen atas merek dilakukan dengan cara menabulasikan data yang diperoleh. Terhadap data profil responden dan

34 kesadaran merek dilakukan penghitungan persentase. Data profil responden menggambarkan pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan setiap bulan. Jenis data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Data-data yang diperoleh tersebut dikoding dan selanjutnya ditabulasikan lalu dikelompokkan menurut tingkatannya. Kesadaran merek memberikan informasi mengenai tingkat kemampuan responden dalam mengenal dan mengingat nama merek yang dibedakan menjadi empat macam, yaitu puncak pikiran (Top Of Mind), pengingatan kembali (Brand Recall), pengenalan merek (Brand Recognition) dan ketidaksadaran merek (Brand Unaware). Asosiasi merek berkaitan dengan persepsi yang terbentuk dalam pikiran responden mengenai karakteristik atau atribut-atribut produk yang dimiliki oleh suatu merek. Asosiasi merek dapat berupa ciri khas, logo, julukan dan lain-lain. Asosiasi-asosiasi yang ditanyakan pada penelitian ini mengacu kepada komponen bauran pemasaran yang meliputi: price, place, promotion & produk. Asosiasiasosiasi ini adalah sebagai berikut: harganya terjangkau, kemudahan dalam mendapat, promosi dan hadiah, rasa bervariasi dan tekstur yang bagus, kemasan yang bagus dan praktis serta merek sudah dikenal. Analisis data dengan penghitungan persentase berdasarkan pada nilai asosiasi merek yang ditanyakan dengan jawaban ya sebesar 80 persen. Setelah mengetahui nilai dari masingmasing asosiasi merek, dapat menggambarkan asosiasi-asosiasi yang tepat untuk brand image pada merek tersebut dengan asumsi dasar nilai diatas 80 persen dari total responden.

35 4.4.3. Pengukuran Brand Loyalty 4.4.3.1. Analisis Tingkatan Brand Loyaly Dalam kaitannya dengan beberapa tingkatan dalam brand loyalty maka dilakukan pengukuran terhadap tingkatan tersebut menggunakan rentang nilai rata-rata atas hasil data dari kuisioner. Pengukuran tingkatan tersebut adalah: Switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, committed buyer. 4.4.3.2. Brand Switching Pattern Matrix(Pengukuran Switching cost) Analisis ini digunakan untuk menghitung Possibility Rate of Tansition (kemungkinan berpindah merek) dari merek-merek yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah : 1 ALx ProT = - ln X 100% X t t Atx dimana : ProT = kemungkinan tingkat perpindahan suatu merek ALx = konsumen yang tetap setia/loyal terhadap merek x Atx = total konsumen yang diteliti dari merek x t = banyaknya pengamatan Interpretasinya adalah semakin besar nilai ProT maka dapat disimpulkan bahwa tingkat loyalitas konsumen semakin kecil. 4.5. Definisi Operasional 1. Brand (merek) adalah nama, istilah, tanda, simbol ataupun kombinasinya yang dapat mencerminkan suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Brand association (asosiasi merek) adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.

36 3. Brand awareness (kesadaran merek) adalah kesanggupan seseorang untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. 4. Brand equity (ekuitas merek) adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang menambah ataupun mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan. 5. Brand loyalty (kesetiaan merek) adalah keterkaitan seseorang terhadap suatu merek produk. 6. Konsumen Chewy Candy adalah responden yang pernah atau selalu mengkonsumsi Chewy Candy. 7. Chewy Candy atau kembang gula lunak adalah kembang gula bertekstur relatif lunak jika dikunyah. 8. Kuisioner adalah alat berupa susunan pertanyaan yang digunakan untuk menggali informasi dari responden mengenai merek-merek Chewy Candy. 9. Perceived quality (persepsi kualitas) adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu merek produk berkaitan dengan apa yang diharapkan pelanggan.