BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK




BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

II. KEGIATAN PENGAWASAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

BAB II PROSES BISNIS

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

KEBUTUHAN TIM PENDAMPING DI BIDANG TEKNIS BAGI PENGELOLA PROYEK INTERIOR KANTOR BUMN/BUMD

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Bab 2 Data - Data Proyek Bab 2 Data - Data Proyek

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

Owner (Pemilik Proyek)

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintahan

DASAR-DASAR PELELANGAN

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 61/KPTS/1981 TENTANG

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Pengertian manajemen secara umum

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pemilik (Bouwheer/Owner) Dalam pembahasan laporan ini, pihak PT. AIR ASIA INDONESIA selaku owner dan pemilik lahan yang memberi tugas kepada konsultan arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu PT. AGUNG UTAMA PERSADA untuk merancang Head Office PT Air Asia Indonesia. Perolehan dalam mendapatkan proyek tersebut adalah melalui tender tertutup. Syarat dan kewajiban Pemilik (Owner) adalah sebagai berikut : A. Syarat syarat pemilik antara lain : 1. Perorangan, harus memiliki : a. Dana anggaran biaya yang diperlukan b. Tanah Bangunan 2. Dinas (Pemerintah) pemilik harus memiliki : a. Surat Keputusan otorasi, yaitu pejabat penerima SKO b. Tanah Bangunan 3. Swasta harus memiliki : a. Surat pengangkatan, yaitu pejabat penerima surat pengangkatan (SP) b. Dana anggaran biaya yang diperlukan c. Tanah Bangunan B. Kewajiban Pemilik antara lain : 1. Wajib membayar semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan membangun kepada : - Konsultan atau biro perencana, yaitu berupa uang honorarium perencana. - Kontraktor Bangunan, yaitu berupa harga bangunan (harga borongan) - Dinas dinas instansi yang terkait : a) Biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) b) Biaya Izin Rooilen (sepandan) c) Biaya Pemeriksaan bahan bangunan. III - 1

d) Pajak - Pajak 2. Menunjuk perencana, seorang perencana yang ditunjuk oleh pemilik surat perintah tugas (SPK) a. Tugas biasa dengan surat penunjukan b. Tugas memakai surat perjanjian berisikan pemilik sebagai pemberi tugas dan perencana sebagai yang ditunjuk pelaksana perencana. c. Mengangkat direksi, seorang atau badan yang diangkat atau ditunjuk oleh pemilik dengan surat keputusan, untuk bertindak sebagai wakilnya dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan. d. Menetapkan kontraktor yang ditunjuk yang tergantung kepada siapa yang menjadi pemilik, apakah pemilik itu perorangan atau wakil instansi atau dinas pemerintahan. e. Menandatangi surat perjanjian borongan (kontrak), yaitu 3.2. Konsultan Perencana membuat kontrak antara pemilik dengan pihak pelaksana (Kontraktor Bangunan) yang berisikan antara lain : - Pihak pemilik disebut pihak ke I dan pihak kontraktor bangunan (pemborong) disebut pihak ke II. - Uraian dan syarat syarat pelaksanaan (Bestek) dan gambar gambar pelaksanaan harus jelas dan terukur. - Lama Waktu pelaksanaan harus jelas - Cara pembayaran angsuran harus jelas - Besar dana anggaran biaya harus jelas Yang dimaksud dengan perencana adalah ahli bangunan yang biasa disebut arsitek, yaitu perorangan atau badan hukum yang mempergunakan keahliannya dan berdasarkan surat perintah tugas dari pemilik untuk mengerjakan perencanaan bangunan. Perencana dapat berbentuk perorangan (Insinyur Arsitek), biro-biro perencana (Biro Arsitek) III - 2

Dalam hal ini kedudukan perencana dijabat oleh sebuah perusahaan yang bergerak dibidang rancang kepada konsultan arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur PT. AGUNG UTAMA PERSADA. PT AGUNG UTAMA PERSADA adalah perusahaan perorangan yang bergerak dalam bidang jasa perencanaan bangunan, khususnya di bidang struktur. Perusahaan ini dikelola oleh tenaga-tenaga profesional yang telah dibina dalam prinsip-prinsip kekuatan namun tetap mempertimbangkan efisiensi, mengutamakan kualitas, etika dan dedikasi kerja yang tangguh, mempunyai latar belakang pendidikan yang baik. Dengan kemampuan manajemen yang dimilikinya, PT. AGUNG UTAMA PERSADA telah merekrut tenaga ahli untuk melayani jasa konsultasi dalam bidang perencanaan struktur bangunan, terutama pekerjaan dalam bidang-bidang : 1. Gedung perkantoran dan pemukiman, 2. Fasilitas umum seperti : Rumah Sakit, Rumah Ibadah, Gedung Olah Raga, 3. Kawasan industri, 4. Hotel, 5. Sarana Pendidikan, 3.2.1 Tanggung Jawab Konsultan Perencana Kegiatan jasa konsultasi perencanaan yang dilakukan oleh penyedia jasa konsultan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332/KPTS/2002 tanggal 21 Agustus 2001 tentang Pedoman Teknis Pembangunan. 1. Tanggung Jawab III - 3

Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut : a. Hasil kerja perencana harus memenuhi standar hasil kerja perencanaan yang berlaku. b. Hasil kerja perencanaan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh pengguna jasa melalui KAK, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan. c. Hasil kerja perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan standar dan pedoman teknis bangunan gedung pada umumnya. 2. Lingkup Tugas Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana secara berurutan adalah sebagai berikut : a. Tahap konsepsi perencanaan meliputi antara lain : Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan Menyusun program kerja yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan yang disasarkan pada Kerangka Acuan Kerja / Term Of Reference (TOR) Konsultasi dengan pemerintah setempat mengenai peraturan daerah / perijinan bangunan. b. Tahap penyusunan para rencana, meliputi antara lain : Membuat rencana bangunan. Membuat perkiraan biaya. Membuat laporan perencana. c. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan, meliputi antara lain: Membantu konsepsi perencanaan secara keseluruhan ditinjau dari keselarasan sistem yang terkandung di dalamnya.

Menyiapkan sistem-sistem konstruksi/struktur bangunan dan instalasi teknik (mekanika dan elektrikal). Membuat penjelasan secara garis besar bahan-bahan yang akan dipakai. Membuat perkiraan biaya pelaksanaan bangunan. d. Tahap pembuatan dokumen pelaksanaan, meliputi antara lain: Membuat uraian detail mengenai rencana arsitektur, rencana struktur, rencana utilitas lengkap dengan perhitungan-perhitungannya. Membuat gambar detail pelaksanaan. Membuat rincian volume pekerjaan rencana anggaran biaya. Membuat laporan akhir perencanaan. e. Tahap pelelangan, meliputi antara lain : Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilelangkan pada rapat penjelasan. Membantu panitia pengadaan barang dan jasa dalam melakukan evaluasi penawaran. Melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi pelelangan ulang. f. Tahap pengawasan berkala sekurang-kurangnya sekali untuk 2 (dua) Minggu, meliputi antara lain: Memeriksa pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan. Memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan. Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan. Menyusun laporan pelaksanaan. 3.2.2 Keluaran (Output) III - 5

Keluaran yang diminta dari konsultan perencana berdasarkan kerangka acuan kerja ini adalah : 1. Laporan pendahuluan yang memuat : a. Rencana kerja secara menyeluruh b. Mobilisasi tenaga ahli maupun tenaga pendukung lainnya. c. Jadwal kegiatan penyedia jasa 2. Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi : a. Persyaratan masukan (bahan, peralatan, perlengkapan) - Mutu yang diijinkan, standar yang digunakan. - Tingkat pengujian (Laboratorium atau pengarahan di lapangan). - Cara penanganan (handling) bahan atau peralatan yang disyaratkan. b. Persyaratan proses yang terutama menyangkut cara dan waktu penjelasan : - Cara penggunaan bahan untuk semua bahan, komponen, maupun peralatan. - Urutan proses tersebut diatas yang diisyaratkan boleh dilanjutkan. - Tingkat kualitas tahap tertentu sebuah proses berikutnya boleh dilanjutkan. c. Persyaratan tentang produk/output yang berupa bangunan atau bagian bangunan atau peralatan yang terpasang dengan penjelasan : - Persyaratan kualitas untuk asing-masing bagian bangunan/peralatan dari segi ketepatan, kemampuan, kekuatan dan performance secara keseluruhan. - Standar yang digunakan untuk hal tersebut diatas. - Cara pengujiannya. d. Bila perlu dapat ditambahkan syarat-syarat khusus, apabila dalam ketiga persayratan tersebut masih belum dapat menjelaskan keinginan konsultan perencana. 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) III - 6

a. RAB disusun berdasarkan gambar kerja dan RKS dengan memperhatikan berbagai faktor pengadaan bahan maupun alat. b. RAB harus sesuai dengan tujuan dan realistis, lengkap dengan asing-masing sub sistem dalam perancangan proyek. 4. Lingkup pekerjaan dan Bill Of Quantity 5. Dokumen Gambar a. Daftar Gambar b. Gambar Arsitektur (dilengkapi dengan detail, pemasangan dan penyelesaian) c. Gambar Denah d. Gambar Tampak e. Gambar Potongan f. Lay-out bangunan 3.2.3 Jadwal Perencanaan Setelah kontrak ditandatangani oleh kedua pihak antara owner dan konsultan perencana pada bulan Januari 2013, maka konsultan perencana mulai melaksanakan tahap awal mendesain yaitu dimulai dari survey lokasi untuk melihat kondisi lingkungan sekitar dan mangurus persyaratan yang ditentukan oleh dinas-dinas terkait. Berikut adalah tabel jadwal perencanaan : No. Jadwal Keterangan III - 7

1. 2. 3. 4. Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Survey lokasi, menganalisa denah dan tampak bangunan, perencanaan struktur bawah (pondasi), merencanakan konsep struktur keseluruhan. Perencanan konsep struktur atas, menganalisa beban tambahan, pembahasan akhir tentang konsep struktur dan metode pelaksanaan. Pembuatan gambar kerja Menentukan speksifikasi pekerjaan dan membuat RAB 3.2.4 Mekanisme Pelaksanaan di Konsultan Arsitektur, Struktur, dan M/E Arsitek ( PT.DEDAT O INDONESIA ) Project Engineering Engineering Drafter Estimator Gambar 1 Skematik Mekanisme Pelaksanaan Proyek Dalam pelaksanaan proyek ini, tim pelaksana Struktur yang terlibat adalah : 1. Perusahaan : PT. Agung Utama Persada III - 8

2. Project Engineer : Andrreas, MT 3. Engineer : Afian Primadi, ST 4. Drafter : Santi Oktaviani Beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh kontraktor antara lain : a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, konsultan hendaknya memenuhi semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. b. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang KAK ini maka konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya yang disampaikan kepada panitia dengan jadwal dan ketentuan yang telah disepakati. 3.3 Konsultan Pengawas Merupakan badan yang ditunjuk owner untuk mengawasi pelaksanaan proyek oleh kontraktor di lapangan. Pengawas berarti mewakili pemberi tugas dalam tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi tetap, bukan sebagai pimpinan harian melainkan hanya mewakili pemberi tugas dalam hal-hal yang menyangkut teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi : 1. Memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas maksud dan pengertian yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. 2. Memeriksa dan memberikan persetujuan bagi waktu pemberian pembayaran angsuran biaya pelaksanaan. 3. Membuat gambar-gambar atau syarat-syarat tambahan untuk menyesuaikan dengan keadaan, bila dianggap perlu, untuk memperjelas hal-hal yang dianggap belum cukup jelas dalam dokumen kontrak. III - 9

3.4 Kontraktor Yang dimaksud dengan pemborong bangunan adalah perusahaan perusahaan yang bersifat perseorangan berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan. A. Hak dan Kewajiban kontraktor antara lain : 1. Menerima uang pembayaran borongan tepat pada waktunya menurut syarat-syarat yang tercantum dalam bestek. 2. Melaksanakan tugas pelaksanaan sesuai dengan gambar ( bestek ). 3. Mengikuti/tunduk kepada direksi atau segala perintah/petunjuk yang tidak bertentangan dengan pelaksanaan ( bestek ). 4. Membuat laporan kepada direksi tentang data-data perkembangan pekerjaan, bahan-bahan dan tukang/tenaga. B. Syarat-syarat kontraktor meliputi : 1. Memiliki modal yang sesuai. 2. Memiliki tenaga ahli yang cukup 3. Memiliki kantor dan ruang kerja ( Workshop ) 4. Memiliki peralatan kerja, 5. Memiliki riwayat kerja yang baik. C. Persyaratan Hukum, antara lain : 1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi ( SIUJK ) 2. Mempunyai akta notaris. 3. Modal dasar perusahaan minimal kira-kira 1 ( satu ) milyar rupiah. 4. Mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) 5. Memiliki tenaga ahli untuk masing-masing ahli bidangnya, seperti bidang perencanaan, konstruksi dan tenaga-tenaga ahli lain yang mendukung. 6. Memiliki referensi Bank, serta sistem administrasi yang dilakukan secara profesional. 3.4.1 Struktur Organisasi Kontraktor III - 10

Head Office Project Manager Accountin g Manager Hrd General Affair Purcashin g Site Manager Accountin g Staff GA Staff Purchasin g Site Engineer Surveyor Superviso r Kasir Adm Office Drafter Estimator Adm Project 3.4.2 Project Manager Project Manager adalah orang yang bertugas mengatur jalannya proyek. Project manager mengatur penempatan seorang serta tugas tugasnya dalam keterlibatannya dalam sebuah proyek. Project manager juga mengkoordinasikan divisi divisi yang lain yang terkait. Seorang Prospect manger director dalam sebuah struktur organisasi lapangan. Tanggung jawab manager proyek adalah memastikan : - Seluruh kegiatan yang perlu diselesaikan dalam urutan yang tepat waktu yang tepat - Proyek selesai sesuai budget - Proyek memenuhi sasaran kualitas III - 11

- Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan informasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka. 3.4.3 Site Manager Site Manager adalah orang yang bertugas memastikan proyek berjalan di lokasi dengan tepat dalam hal mutu,dan juga waktu,dalam hal ini site manager akan membantu Project Manager dalam menjalankan sebuah proyek.secara struktur organisasi Site Manager di bantu oleh enggineering dan pelaksana proyek dalam hal pengawasan pekerjaan. 3.4.4 Site Engineer, Surveyor, dan Supervisor Dalam kaitannya pada pekerjaan perencanaan sebuah proyek, Project manager dibantu oleh bidang bidang terkait, yaitu : A. Site Engineer Site Engineer bertanggung jawab dalam hal teknis, organisasional, dan pengawasan lapangan dalam proyek konstruksi. Sebagai figur penting dalam teknis pelaksanaan di lapangan, Site Engineer harus memastikan bahwa semua material dan metode pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsultan. Selain itu, Site Engineer juga bertanggung jawab dalam pengecekan dan pembuatan Shop Drawing. B. Surveyor Surveyor adalah bidang yang bertugas mengumpulkan data data teknis di lapangan (team survey). Pekerjaannya antara lain adalah pengukuran Site, pemetaan instalasi disekitar atau di dalam Site yang III - 12

telah terpasang dan menceritakan keadaan yang sebenarnya pada lokasi tersebut. C. Supervisor Supervisor bertanggung jawab dalam mengatur tenaga kerja, memastikan pekerjaan berjalan sesuai prosedur dan mencapai target, serta berkoordinasi dengan Site Manager. 3.4.5 Drafter, Estimator, dan Administrasi A. Drafter Drafter adalah orang yang bekerja membuat gambar kerja. Drafter biasanya ada beberapa orang dan dipimpin oleh seorang yang biasa disebut kepala studio. Kepala studio bertugas mengatur pekerjaan yang berkaitan dengan gambar kerja seperti apa saja yang akan dibuat, kapan gambar tersebut harus selesai, melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait atau membutukan gambar dan lain sebagainya. B. Estimator Estimator adalah seorang yang bekerja menghitung perkiraan anggaran biaya dan material yang akan digunakan dalam proses pembangunan (RAB), serta membuat Cost Control (Pembukuan), membuat Network (Time Schedule), Metode Bar Chart dan Kurva S. C. Administrasi Administrasi adalah orang yang bekerja membantu operasional dalam pembukuan proyek, keuangan, laporan pekerjaan proyek, membuat SPK. 3.5 Kerangka Acuan Kerja III - 13

Berikut adalah prosedur acuan kerja dalam proses perancangan yang ditinjau dari beberapa tahap, antara lain : 3.5.1 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kerangka acuan kerja adalah sebagai petunjuk bagi penyedia jasa konsultan perencana untuk dapat memahami tujuan dari pengguna jasa konsultan yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana struktur dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan produk yang optimal sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini. 3.5.2 Objek Perencanaan Objek perencanaan yang harus dicapai adalah Perencanaan Office dan Tower Air Asia, yang terletak di Jalan H. S. Sastranegara No. 1, Cengkareng, Tangerang. 3.5.3 Nama Organisasi Pengguna Jasa Pemberi tugas pada proyek Office dan Tower Air Asia ini adalah PT. AIR ASIA INDONESIA yang berlokasi di Terminal 1A Office Management Building Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. 3.5.4 Lingkup, Lokasi Kegiatan, Waktu Pelaksanaan Kegiatan III - 14

Lingkup pekerjaan jasa konsultasi Ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan pada PT. AGUNG UTAMA PERSADA adalah pekerjaan perencanaan struktur Head Office PT Air Asia Indonesia. Lokasi Proyek Lokasi kegiatan perencanaan yaitu di Jalan H. S. Sastranegara No. 1 Tangerang. Jangka waktu perencanaan Jangka waktu pelaksanaan perencanaan adalah 3 (tiga) bulan terhitung dari surat kesepakatan/surat kontrak yang usah ditandatangani. Karena dalam hal ini surat kontrak tersebut merupakan rahasia perusahaan, maka surat kontrak tersebut tidak dilampirkan dalam laporan ini. 3.5.5. Tenaga Ahli Klasifikasi minimum tenaga ahli yang harus dipakai konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek ini adalah Sarjana Teknik Sipil (S1 Teknik Sipil). 3.6 Jenis Pelelangan Umum 3.6.1 Pelelangan Umum Dalam cara pelelangan umum ini, pemberitahuan kepada para pengikut lelang (pemborong) dapat dilaksanakan melalui iklan-iklan dalam surat kabar atau elektronik. Cara ini mempunya keuntungan oleh karena banyaknya penawaran, maka persaingan harga dalam penawaran lebih banyak. Tetapi juga ada kerugiannya, III - 15

yaitu kualitas pekerjaan kurang terjamin disebabkan dalam pelelangan cara ini siapa saja boleh turut dalam pelelangan, sehingga kemungkinan bonafiditas dari pemborong kurang terjamin. 3.6.2 Pelelangan di bawah tangan ( Penunjukan Langsung ) Dalam cara pelelangan dibawah tangan, dipanggil atau ditunjuk satu pemborong (kontraktor) yang dapat dipercaya dan sudah dikenal pemborong (kontraktor) yang dapat dipercaya dan sudah dikenal kemampuannya atau bonafiditasnya dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat diharapkan kualitas pekerjaannya. 3.6.3 Pelelangan dengan Undangan Dalam cara pelelangan melalui undangan, pemborong pekerjaan yang diundang sangat terbatas jumlahnya dan pemborong yang tidak memenuhi syarat para kualifikasi tidak dapat diikutsertakan dalam undangan. Pemborong yang diundang biasanya telah memnuhi syarat prakualifikasi, ini juga berarti telah memnuhi syarat bonafiditasnya, baik teknis maupun administrasi termasuk modal perusahaan. Cara ini banyak mempunyai keuntunga, yaitu : 1. Bonafiditas pemborong terjamin, karena sudah lulus dalam prakualifikasi. III - 16

2. Persaingan ada dan cukup baik karena segolongan dan sekelas dalam prakualifikasi 3. Harga bangunan relatif cukup, artinya tidak murah dan tidak mahal karena biasanya menggunakan perhitungan anggaran biaya direksi sebagai harga baku. Dalam hal ini proyek ditetapkan dengan cara pelelangan dibawah tangan atau penunjukan langsung, dan cara pemborongannya dengan cara pemborongan pekerjaan yang menyediakan bahan. 3.6.4 Prosedur Pelelangan Dalam pelelangan ada prosedur yang dijalankan berdasarkan fungsi dan tugasnya masing-masing, antara lain : 3.6.4.1 Departemen Adalah pembuat Surat Keputusan Otorisasi (SKO) 3.6.4.2 Pelelang (owner) Adalah Penerima SKO, yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan : 1. Gambar Rencana 2. Bestek 3. Surat undangan/pengumuman pelelangan 4. Pemberesan status tanah bangunan, izin bangunan dan sebagainya 5. Penetapan direksi 3.6.4.3 Penunjukan/Pelelangan III - 17

Dalam rapat penunjukan pelelangan harus dihadiri oleh : 1. Pelelang (owner) 2. Direksi dan panitia lelang 3. Kontraktor 3.6.4.4 Berita Acara Penjelasan Berita acara penjelasan dibuat oleh pelelang/direksi dan kebenarannya dikuatkan oleh wakil kontraktor yang hadir dalam rapat penunjukan. Selanjutnya Berita Acara Penjelasan dikirimkan kepada : 1. Kontraktor, untuk : - Perhitungan anggaran biaya. - Surat Penawaran - Uang jaminan pelelangan - Pedoman pelaksanaan pekerjaan 2. Direksi, untuk : - Perhitungan anggaran biaya - Penelitian surat penawaran - Penelitian uang jaminan lelang - Pedoman pengawasan pelaksanaan pekerjaan 3.6.4.5 Kotak Penawaran Surat penawaran dari peserta lelang dimasukkan ke dalam kotak penawaran sebelum batas waktu yang telah ditentukan seperti tercantum dalam berita acara penjelasan pekerjaan. Dalam rapat pelelangan (pembukaan surat penawaran) harus dihadiri oleh : 1. Pelelang (Owner) 2. Direksi dan Panitia Lelang 3. Kontraktor Cara pembukaan surat penawaran dibedakan menurut sifatnya, yaitu : III - 18

a. Pelelangan terbuka - Pembukaan dihadapan para peserta lelang, - Terdiri dari 2 sampul yang tertutup, yaitu : a) Sampul administratif (kelengkapan persayaratan) b) Sampul penawaran harga - Pembukaan sampul dan pemeriksaan oleh panitia lelang, konsultan dan 2 wakil kontraktor peserta lelang - Sampul administratif dibuka dan diperiksa terlebih dahulu, bila dinyatakan sah baru kemudian dibuka. - Dibuat berita acara pembukaan penawaran harga. b. Pelelangan tertutup - Pembukaan surat penawaran harga hanya oleh panitia lelang dan konsultan. - Evaluasi penawaran harga oleh konsultan perencana. - Volume yang hampir sama dari beberapa kontraktor dan konsultan menjadi acuan sebagai volume yang benar. - Hasil evaluasi dibuat ranking 1-3 untuk klarifikasi dan negosiasi. - Rangking berdasarkan harga penawaran yang paling rendah dan benar. - Proyek ini menggunakan metode pembukaan surat penawaran metode pelelangan tertutup. 3.6.4.6 Penentuan Pemenang Lelang Penentuan pemenang lelang yang akan menjadi pelaksana dapat dinyatakan : III - 19

- Didalam rapat pelelangan yang dihadiri oleh para peserta lelang. - Melalui pemberitaan secara tertulis sesudah waktu tertentu. 3.6.4.7 Surat Pemberian Pekerjaan Bagi perencana dan kontraktor yang menang dalam pelelangan akan mendapatkan surat pemberian pekerjaan dari pihak lelang (owner). Kontraktor segera melakukan persiapan guna menandatangani surat perjanjian pemborongan (surat kontrak). 3.6.4.8 Surat Perjanjian Pemborong (Surat Kontrak) Setelah asing-masing pihak memenuhi persayaratan yang diperlukan dalam surat perjanjian pemborongan, maka selanjutnya dapat menandatangani surat perjanjian pemborongan antara pihak owner dan kontraktor. III - 20