IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA

Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 MALANG MELALUI SOAL DIAGNOSTIK THREE-TIER

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LAJU REAKSI BERDASARKAN GRAFIK PADA SISWA KELAS XI IPA

STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular

STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM BASA MELALUI GAMBARAN MIKROSKOPIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 MALANG

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP REAKSI REDOKS IDENTIFICATION OF DIFFICULT CONCEPTS AND MISCONCEPTIONS OF REDOX REACTION

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI

IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III HASIL PENELITIAN

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

SILABUS. Agustien Zulaidah,ST,MT. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok & Sub Materi pokok. Alokasi Waktu pengalaman belajar

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA PADA TINGKAT MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS SISWA DI SMA NEGERI GORONTALO. Mangara Sihaloho *)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah 4

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

JURNAL. Oleh. Jahardi Ineng Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Nip Nip

Pengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si

KESALAHAN KONSEP MATERI STOIKIOMETRI YANG DIALAMI SISWA SMA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

MENGGALI PEMAHAMAN KONSEP SISWA MADRASAH ALIYAH TENTANG STOIKIOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO

Sutinah, Fariati, Oktavia Sulistina Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 MALANG PADA TOPIK BENTUK MOLEKUL. 1. Ardi Widhia Sabekti 2. Hayuni Retno Widarti 3.

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Konsep Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Abdul Wahid Surhim 2014

PENGARUH PEMBERIAN DAILY CHEM QUIZ TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X

ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Keyword: four-tier multiple choice, level of understanding, chemical bonding.

CORRELATION BETWEEN STUDENT S INTERPRETATION GRAPH SKILL AND STUDENT LEARNING OUTCOMES

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Reaksi Oksidasi-Reduksi

STOIKIOMETRI Konsep mol

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

MODUL STOIKIOMETRI 1

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Rumus Kimia. Mol unsur =

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. hukum, prinsip dan teori. Materi kimia yang sangat luas menyebabkan kimia

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

PEMAHAMAN KONSEP MATERI LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT DI SMA

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat

IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN ph LARUTAN ASAM-BASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK) Vol. 2 No. 4 ( )

Muh. Yunus Dosen Kimia FMIPA UNM Makassar

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi. Oleh

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

PENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Materi Pokok Bahasan :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR 1 (ID) KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan Khusus

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

MENGGALI PEMAHAMAN AWAL MAHASISWA TINGKAT I PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO TIER

Transkripsi:

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG Lailatul Maghfiroh, Santosa, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang lailatul_19@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa SMA kelas X-MIA SMAN 4 Malang dalam memahami konsep persamaan reaksi, jenis-jenis reaksi, dan stoikiometri pereaksi pembatas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yaitu kelas X-MIA 1 dan X-MIA 2 yang berjumlah 66 siswa yang diambil secara cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa 27 soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang memiliki validitas isi sebesar 83,34% dan reliabilitas dengan r = 0,833. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pemahaman siswa terhadap konsep persamaan reaksi kimia tergolong cukup (46,2%), (2) jenis-jenis reaksi kimia tergolong sangat tinggi (81,8%), dan (3) pereaksi pembatas tergolong tinggi (70,7%). Kata kunci: tingkat pemahaman konsep, stoikiometri, pereaksi pembatas Abstract This research aims determine the understanding level on Tenth Grade MIA SMAN 4 Malang in understanding the concept of chemical equations, type of chemical reactions, stoichiometry limiting reactant. The research was descriptive design. The sample of research is 2 classes, there are X- MIA 1 and X- MIA 2 that consist of 66 students with cluster random sampling technique. The research instrument is 27 multiple choice questions with 5 alternative answer with 83,34% of content validity and reliability with r = 0,833. The results showed that: (1) students who understand the chemical reaction equations is enough (46,2%), (2) type of chemical reactions is very high (81,8%), and (3) limiting reactant is high (70,7%). Keywords: concept understanding level, stoichiometry, limiting reactant PENDAHULUAN Menurut Timberlake (2014: 3) kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi suatu materi. Oleh karena itu, konsep merupakan bagian penting dalam mempelajari ilmu kimia. Ciri-ciri ilmu kimia menurut Kean dan Middlecamp (1985: 5 8) diantaranya adalah sebagian besar konsep-konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak, berurutan, dan berkembang dengan cepat, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep kimia. Pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar harus benar sebelum memahami konsep-konsep kimia yang lebih kompleks. Konsep yang lebih mendasar merupakan batu-batu pembangun berfikir bagi terciptanya gagasan yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi (Dahar, 1988: 95). Siswa harus mampu mengaitkan konsep yang sebelumnya dengan konsep yang baru. Ilmu kimia selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi bermacam-macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan 32 JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016

Lailatul Maghfiroh dkk, Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia (kombinasi), penguraian, pembakaran, pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi merupakan gambaran singkat yang digunakan untuk menunjukkan proses terjadinya reaksi (Chang, 2005: 71). Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (Chang, 2005: 74). Persamaan reaksi dan stoikiometri reaksi kimia merupakan konsep yang harus dipahami siswa, karena keduanya merupakan konsep dasar yang digunakan untuk mempelajari materi kimia yang lain. Konsep pereaksi pembatas merupakan bagian dari materi stoikiometri. Keberhasilan siswa dalam memahami konsep pereaksi pembatas sangat dipengaruhi oleh konsep-konsep dasar yang menyertainya seperti rumus kimia zat, persamaan reaksi, penyetaraan persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol. Apabila konsep-konsep dasar ini dikuasai dengan baik oleh siswa, maka dalam memahami pereaksi pembatas tidak akan mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang, diperoleh informasi bahwa siswa masih mengalami kesalahan dalam memahami konsep persamaan reaksi, jenisjenis reaksi kimia, dan pereaksi pembatas. Berdasarkan informasi dari guru, penelitian tentang konsep persamaan reaksi, jenis-jenis reaksi kimia, dan pereaksi pembatas belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang perlu dilakukan. METODE Rancangan pada penelitian ini adalah menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini diambil dari siswa-siswi kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang sebanyak 7 kelas. Sampel yang digunakan yaitu berasal dari kelas X- MIA 1 dan X-MIA 2 yang berjumlah 66 siswa dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa 27 soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban. Perhitungan validitas isi dan reliabilitas berturut-turut adalah 83,34% dan 0,833. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dengan teknik persentase. Perhitungan persentase pemahaman dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab benar pada tiap butir soal dengan jumlah keseluruhan siswa. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Keterangan: P = persentase siswa yang menjawab benar B = jumlah siswa yang menjawab benar N = jumlah keseluruhan siswa Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap konsep persamaan reaksi, jenisjenis reaksi kimia, stoikiometri pada pereaksi pembatas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Persentase Pemahaman Siswa Persentase Siswa Kriteria Menjawab Benar (%) 0-20 Sangat rendah 21-40 Rendah 41-60 Cukup 61-80 Tinggi 81-100 Sangat tinggi (Sumber: Berg (dalam Sihaloho, 2010: 61)) HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Pemahaman Konsep Siswa terhadap Persamaan Reaksi Kimia Data distribusi jawaban siswa pada konsep persamaan reaksi kimia disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan data pada Tabel 2, persentase rata-rata siswa yang menjawab benar pada konsep persamaan reaksi kimia sebesar 46,22% dari 66 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memahami konsep persamaan reaksi kimia tergolong cukup. 33

JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016 menentukan rumus kimia dan menyetarakan persamaan reaksi adalah siswa menganggap persamaan reaksi yang diberikan sudah setara tanpa mengecek rumus kimia reaktan dan produk dalam persamaan reaksi tersebut sudah benar atau tidak. Siswa juga menganggap unsur Br terdiri dari atom-atom Br bukan molekul Br 2, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tidak dapat membedakan unsur-unsur yang terdiri atas molekul diatomik dan monoatomik. Selain itu, siswa juga tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi. menuliskan persamaan reaksi setara berdasarkan gambar molekul terjadinya reaksi adalah siswa menganggap persamaan reaksi tersebut sudah setara dengan menuliskan pereaksi berlebih sebagai hasil reaksi. Tabel 2. Distribusi Jawaban Siswa pada Soal Mengenai Persamaan Reaksi Kimia Persamaan reaksi kimia 1. Menentukan rumus kimia dan menyetarakan persamaan reaksi berdasarkan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi 2. Menuliskan persamaan reaksi setara berdasarkan gambar molekul terjadinya reaksi No. Soal 11 12 22 23 24 10 15 Total persentase rata-rata Persentase yang menjawab benar 42,42% 75,76% 71,21% 87,88% 40,91% 30,30% 27,27% Persentase rata-rata 63,64% 28,79% 46,22% (Cukup) Persentase Pemahaman Konsep Siswa terhadap Jenis-jenis Reaksi Kimia Data distribusi jawaban siswa pada konsep jenis-jenis reaksi kimia disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan data pada Tabel 3, persentase rata-rata siswa yang menjawab benar pada konsep jenis-jenis reaksi kimia sebesar 81,82% dari 66 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memahami konsep jenis-jenis reaksi kimia tergolong sangat tinggi. Penyebab kesalahan siswa adalah karena siswa belum memahami ciriciri masing-masing jenis-jenis reaksi tersebut. Tabel 3. Distribusi Jawaban Siswa pada Soal Mengenai Jenis-jenis Reaksi Kimia Jenis-jenis reaksi kimia 1. Mengidentifikasi jenis-jenis penggabungan 2. Mengidentifikasi jenis-jenis pembakaran 3. Mengidentifikasi jenis-jenis penguraian 4. Mengidentifikasi jenis-jenis pendesakan No. Soal 7 9 Persentase yang menjawab benar 90,91% 87,88% Persentase rata-rata 89,39% 13 92,42% 92,42% 18 90,91% 90,91% 19 20 80,31% 74,24% 77,28% 34

Lailatul Maghfiroh dkk, Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia 5. Mengidentifikasi jenis-jenis metatesis Total persentase rata-rata No. Persentase yang Persentase Soal menjawab benar rata-rata 25 59,09% 59,09% 81,82% (sangat tinggi) Persentase Pemahaman Konsep Siswa terhadap Pereaksi Pembatas Data distribusi jawaban siswa pada konsep pereaksi pembatas disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan data pada Tabel 4, persentase rata-rata siswa yang menjawab benar pada konsep pereaksi pembatas sebesar 70,65% dari 66 siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memahami konsep pereaksi pembatas tergolong tinggi. Gambaran kesalahan siswa pada bahasan pereaksi pembatas bisa dituliskan sebagai berikut: 1. Mendefinisikan Pereaksi Pembatas Kesalahan siswa disebabkan oleh siswa menganggap pereaksi pembatas merupakan pereaksi yang memiliki jumlah mol lebih sedikit dari pereaksi yang lain. 2. Penentuan Pereaksi Pembatas Berdasarkan Massa massa adalah siswa tidak membandingkan massa masing-masing unsur terlebih dahulu, sehingga salah dalam menentukan massa reaktan yang bersisa dan siswa menganggap total massa senyawa yang dihasilkan sama dengan total massa unsur-unsur yang direaksikan. Siswa juga tidak dapat pereaksi pembatas, karena menganggap CO 2 sebagai pereaksi pembatas. 3. Penentuan Pereaksi Pembatas Berdasarkan Volume volume adalah siswa tidak dapat pereaksi pembatas karena tidak menyetarakan persamaan reaksi yang diberikan sehingga siswa menganggap volume yang lebih kecil akan habis terlebih dahulu saat reaksi berlangsung. Siswa juga menganggap total volume produk yang dihasilkan sama dengan total volume reaktan karena siswa tidak memperhitungkan besarnya zat yang bersisa. 4. Penentuan Pereaksi Pembatas Berdasarkan Jumlah Partikel jumlah partikel adalah siswa tidak dapat pereaksi pembatas karena siswa menganggap jumlah molekul yang lebih sedikit merupakan pereaksi pembatas tanpa memperhatikan perbandingan koefisien pada persamaan reaksi tersebut. 5. Penentuan Pereaksi Pembatas Berdasarkan Mol mol antara lain: (1) siswa tidak dapat pereaksi pembatas karena siswa tidak mengkonversi massa masing-masing reaktan ke dalam mol, sehingga untuk menghitung massa pereaksi yang bersisa dengan cara massa reaktan yang lebih besar dikurangi dengan massa reaktan yang lebih kecil, (2) siswa salah dalam menyetarakan persamaan reaksi, (3) siswa menganggap mol reaktan yang lebih kecil lebih dahulu habis bereaksi, (4) siswa tidak dapat menentukan zat yang bertindak sebagai pereaksi pembatas, sehingga menyebabkan salah dalam menentukan mol produk, (5) siswa tidak dapat menentukan zat yang bertindak sebagai pereaksi pembatas karena siswa tidak menyetarakan persamaan reaksi, (6) siswa tidak memahami hubungan mol 35

JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536 Vol. 01, No. 2, Desember 2016 dengan koefisien meskipun persamaan reaksi sudah disetarakan, (7) siswa menganggap kedua reaktan tepat habis bereaksi karena mol kedua reaktan sama, (8) siswa menganggap tidak ada yang menjadi pereaksi pembatas karena mol kedua reaktan sama, (9) siswa menganggap koefisien berpengaruh dalam penghitungan Mr. Tabel 4. Distribusi Jawaban Siswa pada Soal Mengenai Pereaksi Pembatas Pereaksi Pembatas 1. Mendefinisikan pereaksi pembatas 2. Menentukan pereaksi pembatas dan massa zat yang bersisa berdasarkan data perbandingan massa zat-zat yang bereaksi 3. Menentukan pereaksi pembatas, zat yang bersisa, dan massa zat hasil berdasarkan massa reaktan dalam suatu reaksi 4. Menentukan pereaksi pembatas, zat yang bersisa, dan volume zat hasil berdasarkan volume reaktan dalam suatu reaksi 5. Menentukan pereaksi pembatas berdasarkan gambar mikroskopik partikel zat yang bereaksi 6. Menentukan pereaksi pembatas, zat yang bersisa, dan mol zat hasil berdasarkan mol reaktan dalam suatu reaksi 7. Menghitung massa pereaksi yang bersisa berdasarkan massa atau mol zat pereaksi dalam suatu reaksi 8. Menghitung massa atau volume hasil reaksi berdasarkan massa atau mol zat pereaksi No. Persentase yang Persentase Soal menjawab benar rata-rata 1 96,97% 96,97% 2 100% 100% 3 46,97% 46,97% 4 17 8 16 14 26 5 27 6 21 72,73% 69,69% 57,58% 56,06% 83,35% 71,21% 62,12% 39,40% 62,12% 68,18% Total persentase rata-rata 71,21% 56,82% 77,28% 50,76% 65,15% 70,65% (tinggi) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Tingkat pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang pada konsep persamaan reaksi kimia tergolong cukup (46,2%), meliputi: (1) pemahaman siswa pada penentuan rumus kimia dan penyetaraan persamaan reaksi tergolong tinggi yaitu sebesar 63,6%, (2) pemahaman siswa pada penulisan persamaan reaksi setara berdasarkan 36

Lailatul Maghfiroh dkk, Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia gambaran mikroskopik tergolong rendah yaitu sebesar 28,8%. 2. Tingkat pemahaman siswa pada konsep jenis-jenis reaksi kimia tergolong sangat tinggi (81,8%), meliputi: (1) pemahaman siswa pada reaksi penggabungan tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 89,4%, (2) pemahaman siswa pada reaksi pembakaran tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 92,4%, (3) pemahaman siswa pada reaksi penguraian tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 90,9%, (4) pemahaman siswa pada reaksi pendesakan tergolong tinggi yaitu sebesar 77,3% dan (5) pemahaman siswa pada reaksi metatesis tergolong cukup yaitu sebesar 59,1%. 3. Tingkat pemahaman siswa pada konsep pereaksi pembatas tergolong tinggi (70,7%), meliputi: (1) definisi pereaksi pembatas tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 96,9%, (2) penentuan pereaksi pembatas berdasarkan massa tergolong tinggi yaitu sebesar 73,5%, (3) penentuan pereaksi pembatas berdasarkan volume tergolong tinggi yaitu sebesar 71,2%, (4) penentuan pereaksi pembatas berdasarkan jumlah partikel tergolong cukup yaitu sebesar 56,8% dan (5) penentuan pereaksi pembatas berdasarkan mol tergolong tinggi yaitu sebesar 64,4%. DAFTAR RUJUKAN Chang, R. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. 1988. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Middlecamp, C. & Kean, E. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: PT. Gramedia. Sihaloho, M. 2001. Analisis Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit Melalui Penggambaran mikroskopik Siwa dan Guru di SMUN Kotamadya Gorontalo. Tesis tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Timberlake, K. C & Timberlake, W. 2014. Basic Chemistry (4 th ed). Los Angeles. : Pearson Education, Inc. 37