PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI Triyani Dumaria DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
ABSTRAK TRIYANI DUMARIA. Pengaruh Aplikasi Starter Solution pada Tiga Genotipe Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Pertumbuhan Tanaman serta Kejadian Penyakit Penting Cabai. Dibimbing oleh SRI HENDRASTUTI HIDAYAT dan MUHAMAD SYUKUR. Permasalahan budidaya tanaman cabai dapat terjadi mulai dari fase benih sampai fase pembentukan buah. Beberapa masalah penting yang dapat merugikan komoditas ini antara lain kualitas benih, gangguan hama dan penyakit tanaman, dan teknik budi daya yang kurang tepat. Untuk menanggulangi masalah penyakit tersebut di atas dapat dilakukan langkah-langkah pengendalian, misalnya dengan memperhatikan kesuburan tanah melalui aplikasi pupuk dan menggunakan beberapa genotipe cabai yang resisten. Salah satu metode pemupukan selain pupuk organik adalah aplikasi starter solution atau larutan pupuk pemula. Tujuan penelitian ini adalah mengamati karakter agronomi dan kejadian penyakit utama pada tiga genotipe tanaman cabai (Kopay, IPB C10, dan IPB C5) yang diberi perlakuan starter solution dengan konsentrasi yang berbeda (0 g/l, 15 g/l, dan 30 g/l). Dalam penelitian ini digunakan rancangan petak terbagi (split plot design) rancangan acak kelompok dengan starter solution sebagai petak utama dan genotipe cabai sebagai anak petak. Tiga taraf petak utama yaitu konsentrasi 0 g/l, 15 g/l, dan 30 g/l. Tiga taraf anak petak yaitu genotipe IPB C5 dan IPB C10, serta varietas Kopay. Terdapat sembilan kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari tiga kelompok, sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 20 tanaman, dengan jumlah keseluruhan adalah 540 tanaman uji. Konsentrasi starter solution selama enam minggu pengamatan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa komponen fase vegetatif tanaman yang mencakup jumlah daun dan tinggi tanaman, tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan waktu antesis. Walaupun demikian perlakuan starter solution dengan konsentrasi 15 g/l dan 30 g/l dapat meningkatkan komponen fase vegetatif tanaman. Dapat disimpulkan bahwa dua genotipe (IPB C5 dan IPB C10) dan satu varietas (Kopay) cabai yang digunakan memiliki karakter agronomi yang berbeda berdasarkan pengukuran jumlah daun, jumlah cabang, dan tinggi tanaman. Potensi produksi genotipe IPB C5 lebih tinggi dibandingkan genotipe IPB C10 dan varietas Kopay. Konsentrasi starter solution tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kejadian penyakit. Perkembangan penyakit sangat ditentukan oleh genotipe cabai. Genotipe IPB C5 lebih banyak terinfeksi oleh Colletotrichum spp. dan Erwinia carotovora, sementara genotipe Kopay lebih banyak terinfeksi oleh CMV dan ChiVMV. Kejadian penyakit antraknosa, CMV dan TMV pada genotipe IPB C10 cenderung lebih rendah dibandingkan kedua genotipe yang lain.
PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI Triyani Dumaria A34053864 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
HALAMAN PENGESAHAN Judul Nama NIM : PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI : Triyani Dumaria : A34053864 Menyetujui Pembimbing I, Pembimbing II, (Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, MSc) NIP: 19610708 198603 2 001 (Dr. Muhamad Syukur, SP, MSi) NIP: 19720102 200003 1 001 Mengetahui: Ketua Departemen, (Dr. Ir. Dadang, MSc) NIP : 19640204 199002 1 002 Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP TRIYANI DUMARIA, selaku penulis penelitian ini, dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1986 di Jakarta. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, yang merupakan anak dari pasangan Purba Tagor Pardosi dan Tiodorlina Saragih. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah menengah umum di SMU Negeri 98 Jakarta pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005 dan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di Departemen Proteksi Tanaman pada tahun 2006.
PRAKATA Puji syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Pengaruh Aplikasi Starter Solution pada Tiga Genotipe Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Pertumbuhan Tanaman serta Kejadian Penyakit Penting Cabai. Penulisan ini bertujuan untuk mengamati karakter agronomi dan kejadian penyakit penting pada dua genotipe dan satu varietas tanaman cabai yang diberi perlakuan starter solution dengan konsentrasi yang berbeda dan diharapkan sebagai rekomendasi bagi para petani dalam budidaya tanaman cabai. Terimakasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc dan Dr. Muhamad Syukur, SP, M.Si atas bimbingan dan arahan yang diberikan mulai dari penyusunan, perencanaan, dan pelaksanaan penelitian hingga selesai penulisan. Terimakasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Widodo, M.Sc atas masukan dan saran selama penelitian, serta ijin pemakaian lahan penanaman cabai di Cibatok. Penghargaan penulis sampaikan kepada kedua orangtua dan kakak yang telah mengasuh, membimbing, mendukung, dan mendoakan selama penulis menempuh studi. Rasa terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Usnadi, Bapak Wahyu, dan para petani yang sudah membantu di lahan; teknisi Laboratorium Virologi dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman; teman-teman penulis yaitu Bontor Irvan, Mira, Huda, Wiwin, Lulu, Apri, Juning Tyas, Sri Maria, dan mbak Nana atas dukungan dan bantuan yang diberikan. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan untuk itu berbagai kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Bogor, 15 Februari 2010 Triyani Dumaria
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 3 Hipotesis Penelitian... 3 Manfaat Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Asal Usul dan Botani Tanaman Cabai... 4 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai... 4 Budidaya Tanaman Cabai... 5 Penyakit Penting pada Tanaman Cabai... 8 Pengendalian Penyakit Tanaman Cabai... 10 BAHAN DAN METODE... 9 Tempat dan Waktu... 12 Bahan dan Alat... 12 Metode Penelitian... 13 Penyemaian Benih Cabai... 13 Persiapan Lahan... 13 Pembuatan Starter Solution... 13 Penanaman Bibit ke Lahan... 14 Pemanenan... 14 Pengamatan... 15 Rancangan Percobaan dan Analisis Data... 16 HASIL DAN PEMBAHASAN... 17 KESIMPULAN... 33 DAFTAR PUSTAKA... 34 LAMPIRAN... 36
vi DAFTAR TABEL Halaman 1. Pengaruh starter solution terhadap jumlah daun tanaman cabai... 17 2. Pengaruh genotipe cabai terhadap jumlah daun tanaman cabai... 18 3. Pengaruh starter solution terhadap jumlah cabang tanaman cabai.. 20 4. Pengaruh genotipe cabai terhadap jumlah cabang tanaman cabai... 21 5. Pengaruh starter solution terhadap tinggi tanaman cabai... 22 6. Pengaruh genotipe cabai terhadap tinggi tanaman cabai... 23 7. Pengaruh starter solution terhadap waktu antesis tanaman cabai... 25 8. Pengaruh genotipe cabai terhadap waktu antesis tanaman cabai... 25 9. Kejadian penyakit pada masing-masing genotipe cabai dengan pemberian dosis starter solution terhadap infeksi virus... 26 10. Pengaruh starter solution terhadap infeksi virus pada tanaman cabai. 27 11. Pengaruh genotipe cabai terhadap infeksi virus... 27 12. Pengaruh starter solution terhadap persentase jumlah buah terinfeksi Colletotrichum spp.... 28 13. Pengaruh genotipe cabai terhadap persentase jumlah buah terinfeksi Colletotrichum spp.... 28 14. Pengaruh starter solution terhadap persentase jumlah buah terinfeksi E. carotovora... 29 15. Pengaruh genotipe cabai terhadap persentase jumlah buah terinfeksi E.carotovora... 29 16. Pengaruh starter solution terhadap jumlah buah cabai... 30 17. Pengaruh genotipe cabai terhadap jumlah buah cabai... 30 18. Pengaruh starter solution terhadap bobot buah cabai... 31 19. Pengaruh genotipe cabai terhadap bobot buah cabai... 31
vii DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Busuk buah akibat infeksi Colletotrichum spp. (A); Gejala layu bakteri (B); Gejala khas ChiVMV (C, D); Bercak nekrotik akibat infeksi TMV (E); Bercak nekrotik akibat infeksi CMV (F)... 10 2. Persiapan lahan dan bibit yang baru ditanam...... 14 3. Laju pertambahan jumlah daun dengan perlakuan starter solution selama 6 minggu pengamatan...... 18 4. Laju pertambahan jumlah daun pada tiga genotipe cabai selama 6 minggu pengamatan... 19 5. Laju pertambahan jumlah cabang dengan perlakuan starter solution selama 6 minggu pengamatan... 20 6. Laju pertambahan jumlah cabang pada tiga genotipe cabai selama 6 minggu pengamatan... 21 7. Laju pertambahan tinggi tanaman dengan perlakuan starter solution selama 6 minggu pengamatan...... 23 8. Laju pertambahan tinggi tanaman pada tiga genotipe cabai selama 6 minggu pengamatan... 24 9. Gejala buah yang terinfeksi dan konidia Colletotrichum spp.. 27
viii DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun selama enam minggu pengamatan... 36 2. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 1 MST... 36 3. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 2 MST... 36 4. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 3 MST... 36 5. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 4 MST... 37 6. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 5 MST...... 37 7. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah daun saat 6 MST... 37 8. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang selama enam minggu pengamatan... 37 9. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 1 MST...... 38 10. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 2 MST...... 38 11. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 3 MST... 38 12. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 4 MST... 38 13. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 5 MST... 39 14. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap jumlah cabang 6 MST... 39 15. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap tinggi tanaman selama enam minggu pengamatan... 39 16. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap tinggi tanaman saat 1 MST... 39 17. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap tinggi tanaman saat 2 MST... 40 18. Hasil analisis ragam pengaruh starter solution dan genotipe cabai terhadap tinggi tanaman saat 3 MST..... 40