LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. penerjemahan adalah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini, kekurangmampuan manusia dalammenguasaibahasa yang ada dunia ini

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

ANALISIS METODE TERJEMAHAN NASKAH PIDATO KENEGARAAN DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS: PERSPEKTIF TEORI PETER NEWMARK

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA KOMIK ANAK DONALD DUCK DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. karena dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan, menganalisis dan

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

TERJEMAHAN UJARAN YANG MEMUAT MAKNA IMPLIKATUR DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

Ambhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

Nurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

TAKSONOMI DAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERJEMAHAN NURSERY RHYMES (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Semester VIII Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Slamet Riyadi)

Transkripsi:

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM Hanifa Pascarina, M. R. Nababan, Riyadi Santosa, Magister Linguistik Program PASCASARJANA UNS pascarina@rocketmail.com Abstrak Latar Belakang: Penerjemahan teks hukum termasuk dalam kategori penerjemahan teks khusus yang sulit karena bahasa merupakan register tersendiri dan penerjemah berhadapan dengan perbedaan sistem Hukum BSu (Inggris) dengan BSa (Indonesia). Untuk dapat mudah dipahami dan memudahkan dalam pemilihan padanan, dalam penerjemahan teks hukum berbahasa Inggris memerlukan teknik yang khas agar hasilnya benar. Dalam proses penerjemahan, seorang penerjemah berhak menggunakan teknik tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik Loss dan Gain yaitu bagaimana bentuk dari Loss dan Gain tersebut, faktor penyebab terjadinya Loss dan Gain, serta dampak atau pengaruh penerapan teknik tersebeut terhadap kualitas terjemahan dalam tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk terjemahan. Sumber data adalah dokumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling) dan hasil diskusi dengan informan. Dokumen yang digunakan berupa buku Hukum The Concept of Law beserta terjemahannya. Informan merupakan seorang ahli Hukum dan memahami tata bahasa Inggris dan/atau bahasa Indonesia. Data penelitian berupa terjemahan yang mengalami peristiwa Loss dan Gain dan hasil dari diskusi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen, kuesioner, dan diskusi kelompok terarah. Data dianalisis dengan model Spradley (1980) yang meliputi analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil: Dari hasil penelitian ditemukan: empat wujud Loss dan Gain berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat; empat faktor terjadinya Loss dan Gain pada penerjemahan buku Hukum The Concept of Law yaitu faktor penghilangan atau penambahan yang disengaja/oleh penerjemah sendiri, faktor pengetahuan akan subjek tertentu/legal jargon, faktor untranslatability, dan faktor penggunaan bahasa Latin; dampak/pengaruh penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain terhadap kualitas terjemahan menunjukkan bahwa data terjemahan memiliki tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan yang tinggi. Kata Kunci: Teknik penerjemahan, loss, gain, kualitas terjemahan, penerjemahan Hukum, The Concept of Law, Konsep Hukum. commit 1 to user

PENDAHULUAN Penerjemahan teks hukum termasuk dalam kategori penerjemahan teks khusus dan sulit dipahami. Untuk dapat mudah dipahami, dalam penerjemahan teks hukum berbahasa Inggris memerlukan teknik yang khas agar hasilnya benar. Terjemahan yang baik harus akurat dan sepadan bila ditinjau dari aspek kebahasaan ataupun hukum sebagai isinya. Penerjemahan teks hukum sering kali lebih sukar daripada penerjemahan teks bidang lain. Sebagai contoh, seorang penerjemah harus berhadapan dengan masalah perbedaan sistem hukum antara sistem civil law (yang berlaku di Indonesia) dan common law (yang berlaku di Inggris dan negaranegara bekas jajahan Inggris). Pencarian dan pemilihan kata atau istilah yang tepat dan memiliki konsep yang sama dalam teks bahasa sasaran dengan kata atau istilah yang terdapat dalam teks bahasa sumber adalah suatu keharusan yang mutlak untuk menghindari salah tafsir atau salah paham. Dalam proses penerjemahan, seorang penerjemah berhak menggunakan teknik tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Penerjemah mungkin saja menerapkan salah satu teknik yaitu teknik penghilangan dan penambahan informasi (Bassnet- McGuire, 2005). Dengan teknik ini, penerjemah menghilangkan sebagian kata atau makna yang terdapat dalam bahasa sumber ataupun menambahkan kata atau makna yang sebenarnya kata atau makna itu tidak ada atau tidak tersurat dalam bahasa sumber. Setelah dilakukan beberapa review hasil penelitian sebelumnya, ditemukan beberapa gap penelitian yaitu: (1) terkait topik kajian penerjemahan teks ilmu khusus, masih sedikit yang mengkaji penerjemahan teks hukum; (2) mengenai teori penerjemahan, dalam menganalisis teks hukum yang digunakan penelitianpenelitian sebelumnya sudah terlalu umum, seperti dalam penerapan teori strategi dan teknik penerjemahannya; (3) pembahasan mengenai pengaruh penerapan teknik penerjemahan, khususnya loss dan gain, terhadap kualitas terjemahan suatu produk penerjemahan berupa teks hukum juga belum dibahas pada penelitian sebelumnya. Ketiga hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kajian penerjemahan teks hukum dengan menganalisis teknik penerjemahan loss dan gain yang diterapkan dalam menerjemahkan produk penerjemahan yaitu buku commit 2 to user

bidang hukum, The Concept Of Law oleh H. L. A Hart menjadi Konsep Hukum oleh M. Khozim. PENERJEMAHAN Penerjemahan bukan sematamata mengalihkan teks dari BSu ke dalam BSa. Akan tetapi, inti dari terjemahan itu adalah tersampaikannya makna atau informasi dari BSu ke dalam BSa. Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Tujuan pokok menerjemahkan adalah untuk mengalihkan pesan yang tertulis dalam BSu ke dalam BSa dengan mengutamakan kesepadanan makna (Newmark, 1981: 7). Dengan demikian, inti dari penerjemahan adalah suatu kegiatan yang menyangkut keterkaitan antara dua bahasa atau lebih yang kemudian terdapat transfer makna bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan letepatan pesan sehingga bermuara pada produk penerjemahan yang baik. TEKNIK PENERJEMAHAN Molina dan Albir (2002: 509) mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai procedure to analyze and classify how translation equivalence works. Hal tersebut mengacu pada langkah-langkah yang dilakukan penerjemah untuk menerjemahkan. Setiap pakar memiliki istilah tersendiri dalam menentukan suatu teknik penerjemahan. Teknik yang dimaksud sama namun memiliki istilah yang berbeda. Seperti pada penyebutan teknik penerjemahan penghilangan dan penambahan. Dalam hal keberagaman tentunya hal ini bersifat positif, namun di sisi lain terkait penelitian akan menimbulkan kesulitan dalam menentukan istilah suatu teknik tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan teknik penerjemahan penghilangan dan pengurangan yang dikemukakan oleh Bassnet-McGuire (2005) dengan istilah loss dan gain. KONSEP LOSS DAN GAIN Dalam proses penerjemahan terdapat hal yang disebut dengan modifikasi makna dalam terjemahan. Hal ini dikarenakan proses penerjemahan melibatkan dua bahasa yang mempunyai sistem dan karakteristik penyampaian pesan yang berbeda-beda. Modifikasi makna ini dimaksudkan untuk memperjelas pesan berdasarkan konteks tuturan dalam terjemahan, sahingga makna itu mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam proses modifikasi tersebut penerjemah commit 3 to user

mungkin saja mengurangi makna yang PENERJEMAHAN TEKS HUKUM sebenarnya makna itu ada di dalam BSu Penerjemahan teks hukum atau bahkan penerjemah menambahkan merupakan hal yang kompleks karena makna tertentu dalam terjemahan. tidak hanya menyangkut persoalan Loss dalam penerjemahan berarti trans-bahasa dan peristilahan, adanya istilah atau konsep makna yang melainkan juga aspek-aspek nonkebahasaan terdapat dalam BSu, tetapi tidak yang berkaitan dengan teks tersampaikan dalam BSa (Bassnet- sumber yang diterjemahkan. Seorang McGuire, 2005: 38). Intinya, ada penerjemah dituntut agar mempunyai informasi, makna atau kata yang hilang perangkat yang dapat membantunya dalam terjemahan. Dengan kata lain, loss dalam penerjemahan teks sumber, dan gain atau istilahnya dalam bahasa sehingga ia dapat menerjemahkan teks Indonesia penambahan dan tersebut secara tepat dan benar, pengurangan adalah peristiwa hilangnya khususnya dibidang hukum. kata atau makna asal dalam teks Sifat bahasa hukum dalam terjemahan dan terjadinya penambahan kata atau makna dalam teks terjemahan. Terjadinya loss dan gain dalam sebuah teks hukum terletak pada istilahistilah, komposisi serta gaya bahasanya yang khusus dan kandungan artinya penerjemahan, khususnya dalam yang khusus (Maronie, 2013). Di dalam penerjemahan hukum, bisa disebabkan media tertulis, bahasa yang oleh beberapa hal. Menurut Nozizwe dan Ncube (2014) terjadinya loss dan gain disebabkan oleh penggunaan Bahasa dipergunakan di dalam teks hukum sangat berbeda dengan bahasa yang dipergunakan di dalam jenis teks lain. Latin, pengetahuan akan subyek Trosborg dalam Djatmika (2015: 100) tertentu/legal jargon, perbedaan jarak mengungkapkan bahwa jenis teks ini linguistik (linguistic distance), (teks hukum) sangat khas dengan ketidakterjemahan untranslatability, kompleksitas kalimat yang linguistic disparities, dan distance dipergunakan. Dengan demikian, teks between culture. Scandura (2004: 126) hukum tersebut seringkali sangat sulit menambahkan bahwa penghilangan dipahami. dapat disebabkan karena alasan Dalam prakteknya, terdapat penghilangan oleh diri sendiri atau penerjemah itu sendiri (self-censorship), agama, politik, dan political correctness. istilah-istilah dan bahasa hukum, yang sulit dipahami atau dimengerti, tidak saja oleh mereka yang bukan berlatar commit 4 to user

belakang pendidikan dan pekerjaan di luar ilmu hukum, tetapi bahkan juga oleh kalangan praktisi dan akademisi hukum yang sehari-hari profesinya bergelut di bidang itu sendiri. Perlu dipikirkan untuk menyusun bahasa hukum yang lebih singkat, jelas, mudah di pahami dan dimengerti serta sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Soleh (dalam Naning, 2008: 29-30) mengatakan bahwa disamping faktor rasa estetika, bahasa hukum harus komunikatif, singkat, jelas, tidak bertele-tele serta tidak melanggar kaidah-kaidah bahasa Indonesia serta memiliki rasa estetika. PENILAIAN KUALITAS TERJEMAHAN Terjemahan disebut baik apabila berorientasi pada pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penguasaan BSa sangat penting. Penerjemah yang berspesialisasi seperti hukum, harus menguasai substansi yang diterjemahkannya. Penilaian terhadap kualitas terjemahan akan memberikan manfaat bagi pembaca teks sasaran, penerjemah professional, peneliti di bidang penerjemahan. Bagi pembaca teks bahasa sasaran, hasil penilaian kualitas terjemahan dapat digunakan sebagai patokan apakah penerjemah yang menghasilkan terjemahan tersebut dipercaya atau tidak. Nababan (2012: 44) mengemukakan bahwa terjemahan yang berkualitas harus memenuhi tiga aspek, yaitu aspek keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Ketiga aspek tersebut merupakan parameter kualitas terjemahan yang saling berkaitan satu sama lain. Keakuratan merupakan aspek yang digunakan dalam pengevaluasian terjemahan utnuk merujuk pada apakah teks bahasa sumber dan teks bahasa sasarna sudah sepadan atau belum. Kemudian, keberterimaan merujuk pada apakah suatu terjemahan sudah diungkapkan sesuai dengan kaidahkaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran ataukah belum, baik pada tataran mikro maupun pada tataran makro. Sedangkan, Keterbacaan merupakan aspek yang hanya dikaitkan dengan kegiatan membaca karena setiap kegiatan menerjemahkan tidak bisa lepas dari kegiatan membaca. Aspek keterbacaan tidak hanya menyangkut keterbacaan teks bahasa sumber tetapi juga keterbacaan teks bahasa sasaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian di bidang penerjemahan, dengan berfokus pada produk terjemahan (product-oriented). Produk commit 5 to user

terjemahan yang akan dikaji disini diarahkan pada sumber data yang adalah penggunaan teknik dipandang memiliki data penting yang penerjemahan loss dan gain pada buku berkaitan dengan permasalahan yang The Concept of Law dan versi sedang diteliti. terjemahannya. Penelitian ini Dalam penelitian ini, merupakan penelitian di bidang pengumpulan data dilakukan dengan penerjemahan yang tergolong deskriptif tiga cara yaitu mengkaji dokumen kualitatif. Data yang akan dikaji dalam (content analysis), kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu Tahapan analisis data yang data primer yang diperoleh dengan cara mengumpulkan bentuk atau wujud loss dan gain dalam buku The Concept of digunakan dalam penelitian ini diambil dari empat tahap analisis data menurut Spradley (1980) yang meliputi analisis Law oleh H. L. A. Hart, versi bahasa domain, analisis taksonomi, analisis Inggris maupun bahasa Indonesia dan komponensial, dan analisis tema data primer berikutnya adalah faktor penyebab loss dan gain tersebut, serta budaya. hasil kuesioner berupa penilaian HASIL DAN PEMBAHASAN kualitas terjemahan mengenai tingkat Dalam penelitian bersumber pada keakuratan, keberterimaan, dan dokumen atau buku teks Hukum The keterbacaan dari informan atau rater. Di sisi lain, data sekunder dalam penelitian ini berupa informasi dan ulasan-ulasan Concept of Law yang diterjemahkan menjadi Konsep Hukum ini ditemukan peristiwa Loss dan Gain yang tidak mengenai beberapa penelitian hanya terjadi sendiri-sendiri, namun sebelumnya yang mengkaji juga yang terjadi bersamaan. Pengkajian penerjemahan hukum sebagai referensi buku tersebut mendapatkan data oleh peneliti. peristiwa Loss dan Gain sebanyak 247. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampling dilakukan agar sampel yang diperoleh dapat mengantarkan peneliti mencapai Bentuk Loss dan Gain Penerapan teknik penerjemahan Gain lebih besar (131) diterapkan oleh tujuan peneliti. Jadi, dalam penelitian penerjemah dalam menerjemahkan kualitatif, cuplikan yang diambil lebih kalimat dalam buku Hukum The Concept bersifat selektif. Pilihan sampel of Law daripada penerapan teknik commit 6 to user

penerjemahan Loss (116). Penerapan teknik Loss dan Gain dalam penelitian ini sebagian besar diterapkan dalam Sesuai dengan teori Loss dan Gain yang diutarakan oleh Bassnet- McGuire (2005), penghilangan atau Loss bentuk atau tataran kata (52 Loss, 95 dalam penelitian ini yaitu tidak Gain) dan yang kedua yaitu dalam bentuk frasa (47 Loss, 34 Gain). Hal ini diterjemahkannya/penghilangan makna tau kata atau tidak mengalihkan bahasa dikarenakan pada tataran kata maupun pada bagian BSu ke dalam BSa. frasa sebagian besar berhubungan Sedangkan, penambahan atau Gain dengan bidang Hukum. Penerjemah dalam penelitian ini yaitu terdapat menyadari bahwa dirinya tidak penambahan informasi, makna atau kata memahami ilmu Hukum sehingga yang sebelumnya tidak ada pada BSu menerapkan penambahan penjelasan menjadi ada pada BSa. Penemuan wujud dalam kurung tutup akan kata tersebut. Loss dan Gain dalam terjemahan Buku Penjelasan tersebut berupa kata atau Hukum The Concept of Law ini frasa asli berbahasa Inggris dari kata atau frasa tersebut. Disamping itu, pada tataran kata lebih banyak kata yang mendukung atau sesuai dengan teori mengenai teknik penerjemahan yang telah dikembangkan oleh Molina dan berupa hal kecil atau tidak dianggap Albir (2002) bahwa suatu teknik penting bagi penerjemah apabila penerjemahan merupakan cara untuk menghilangkannya dalam BSa, seperti mengalihkan pesan dari BSu ke BSa yang sebuah kata ganti/pronoun, kata diterapkan pada tataran micro unit hubung/konjungsi, kata sifat, auxiliary, (kata, frasa, klausa, maupun kalimat) determiner, adverb, preposition. Pada Penerjemah melakukan teknik bagian frasa yang sebagian besar penghilangan ini agar terjemahan yang bermuatan ilmu Hukum, penerjemah dihasilkan dapat lebih jelas sehingga kesulitan untuk menerjemahkannya dapat dipahami dengan baik oleh sesuai dengan sistem yang berlaku pada pembaca sasaran. Penghilangan ini juga BSa (Indonesia) sehingga tetap bertujuan untuk membuat kalimat meminjam frasa aslinya dalam bahasa terjemahan lebih nyaman atau sesuai Inggris atau Latin tanpa memberi dibaca. Namun selain itu ditemukan penjelasan tambahan karena tidak juga Loss yang menyebabkan kalimat menemukan atau menentukan terjemahan justru terlihat rancu karena padanannya yang sesuai. ada bagian yang hilang, sehingga pesan yang disampaikan kurang jelas. Hal ini commit 7 to user

juga menyebabkan pembaca harus istilah yang merupakan istilah bidang membaca terjemahan tersebut berulang Hukum sehingga menyertakan kata kali untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan. Seperti halnya pada penerapan aslinya dalam bahasa Inggris atau yang tercantum pada BSu, selain itu juga masih terdapat kata atau istilah yang Loss, penerapan teknik Gain atau tidak disesuaikan dengan sistem Hukum penambahan informasi dilakukan BSa (Indonesia). Menurut Nida (1964: penerjemah agar terjemahan yang 227), penambahan atau Gain dihasilkan dapat lebih jelas, pesan dimaksudkan untuk menambahkan tersampaikan dengan tepat, dan dapat informasi dalam terjemahan dengan dipahami pembaca sasaran. Selain itu, tujuan tertentu. Hal ini dibuktikan penambahan dalam penelitian ini dalam hasil penemuan Gain pada sebagian besar dilakukan penerjemah dalam menambahkan kata asli dari suatu istilah. Apabila istilah tersebut sudah dialihkan bahasanya dalam BSa, penelitian ini yaitu Gain pada penelitian ini dilakukan dengan menambahkan informasi dalam terjemahan dengan tujuan tertentu, yaitu adanya bagian penerjemah menambahkan kata asli dalam bahasa sasaran yang merujuk (bahasa Inggris) istilah tersebut di dalam pada bidang khusus yaitu Hukum yang kurung. Namun sebaliknya apabila apabila tidak diberikan penjelasan istilah tersebut tidak dialihkan ke dalam tambahan akan disalahartikan atau tidak BSa (Indonesia), penerjemah dipahami oleh pembaca. menyertakan istilah aslinya (Inggris) Berkaitan dengan Loss dan Gain atau menambahkannya di dalam yang terjadi bersamaan, Loss dan Gain kurung. Hal ini dikarenakan teks dalam penelitian ini cenderung dapat terjemahan ini berupa teks bidang membuat kalimat terjemahan lebih khusus yaitu Hukum sehingga banyak kata atau istilah yang harus disesuaikan wajar dan lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh pembaca sasaran. Hal ini dengan sistem Hukum BSa atau sesuai dengan teori Loss dan Gain yang Indonesia yang berbeda dengan sistem dikembangkan oleh pakar penerjemah pada BSu (Inggris). Dengan melihat bahwa teknik penerjemahan peristiwa penambahan ini nampaknya penghilangan dan penambahan penerjemah tidak ahli dalam ilmu informasi ini dapat menjadikan karya Hukum karena penerjemah nampak terjemahan lebih wajar sehingga dapat ragu dalam menejemahkan kata atau dinikmati oleh pembaca sasaran. commit 8 to user

Penemuan pada penelitian Sesuai pula dengan hasil penemuan terhadap terjemahan buku Hukum The pada penelitian ini bahwa dengan Concept of Law ini mendukung pula pada hasil penemuan dari penelitianpenelitian adanya perbedaan sistem Hukum pada BSu dan BSa, serta kata-kata yang sebelumnya mengenai bermuatan ilmu Hukum membuat penerjemahan teks bidang khusus yaitu penerjemah kesulitan menemukan Hukum bahwa dengan banyaknya katakata padanan yang sesuai, sehingga khusus yang muncul dan sulit dipahami, begitu juga dengan adanya penerjemah menerapkan teknik Loss dan Gain untuk mengatasinya. Dengan Gain perbedaan sistem Hukum pada BSu penerjemah dapat menambahkan (Inggris) dan BSa (Indonesia), untuk penjelasan tambahan pada kata-kata menghindari ketidakjelasan pada yang bermuatan Hukum, sedangkan terjemahan yang mana ketidakjelasan dengan Loss penerjemah dapat tersebut dapat muncul sebagai menentukan kata-kata mana saja yang keambiguan pada sebuah kalimat perlu dipertahankan atau tidak agar terjemahan, penerjemah harus memiliki tidak menimbulkan kerancuan atau formula atau cara yang inovatif untuk ketidakjelasan dalam terjemahan. Hal ini mengatasinya (Witczak, 2009 dan dilakukan penerjemah untuk Cozma, 2010). Seperti pada contoh yang diutarakan oleh Gocić (2012) bahwa menghindari ketidakjelasan terjemahan agar terjemahan dapat lebih wajar. konjungsi dan (and) dan atau (or) dapat menjadi penghubung yang dapat Penyebab Loss dan Gain menyebabkan ketidakjelasan atau bisa Berdasarkan pada teori juga ambiguitas. Dalam menerjemahkan penghilangan dan penambahan oleh kalimat yang terdapat konjungsi di dalamnya seharusnya hati-hati dipilih Nozizwe&Ncube (2014) dan Scandura (2004), terjadinya penghilangan (Loss) oleh penerjemah dalam upaya untuk dan penambahan (Gain) pada mencegah ketidakjelasan maupun terjemahan buku Hukum The Concept of keambiguan dalam teks-teks hukum. Penerjemah harus dapat memutuskan bahwa apakah sebuah kata itu layak dipertahankan atau tidak agar tidak Law disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (1) penghilangan atau penambahan yang disengaja/oleh penerjemah sendiri; (2) adanya pengetahuan akan subjek menimbulkan ketidakjelasan atau tertentu/legal jargon; (3) ketidakwajaran dalam terjemahan. commit 9 to user

untranslatability; dan (4) penggunaan berlaku pada BSa (Indonesia), misalnya bahasa Latin. terdapat istilah primitive law dan Terjadinya Loss dan Gain pada dialihkan menjadi hukum adat bukan terjemahan buku Hukum The Concept of bukan primitif pada BSa karena Law ini cenderung disebabkan oleh penerjemah itu sendiri yang sengaja menghilangkan dan menambahkan kata atau makna pada saat menerjemahkan menyesuaikan apa yang sudah dikenal atau lazim dalam Hukum di Indonesia. Penyebab terjadinya Loss dan Gain yang lain pada penelitian ini adalah untuk membuat terjemahan tersebut untranslatability dan penggunaan tidak terkesan panjang atau berbelitbelit, bahasa Latin. Untranslatability atau membuat terjemahan lebih wajar ketidakterjemahan merupakan penyebab atau enak dibaca dan dipahami terjadinya Loss dan Gain dimana pesannya oleh pembaca sasaran. terdapat bagian BSu yang tidak dapat Selanjutnya, Loss dan Gain pada dialihkan ke dalam BSa ataupun diganti penelitian ini juga cenderung dengan makna lain pada BSa dan tidak disebabkan oleh pengetahuan akan mengalami tambahan apapaun atau subjek tertentu atau legal jargon. Hal ini penjelasan dalam tanda kurung. Bagian karena objek penelitian ini merupakan BSu tersebut tetap berdiri sendiri teks bidang khusus yaitu Hukum dengan kata atau istilah aslinya BSu dimana teks ini sensitif dengan ilmu tertentu yaitu Hukum itu sendiri atau memuat kata dan istilah-istilah dalam (dalam Bahasa Inggris) dan tidak ada padanannya dalam BSa yang sesuai dengan sistem Hukum BSa (Indonesia), bidang Hukum. Seperti yang telah karena kata atau istilah tersebut hanya dipahami bahwa istilah-istilah dalam ilmu Hukum memiliki padanan yang berlaku atau eksis di sistem Hukum BSu (Inggris) dan hanya dikenal/dipahami di berbeda dengan istilah-istilah secara dalam sistem tersebut. Sehingga umum. Perbedaan sistem hukum pada penerjemah tidak bisa BSu (Inggris) dan sistem Hukum BSa menerjemahkannya. (Indonesia) juga dapat mempengaruhi padanan tersebut. Apabila penerjemah menjumpai sebuah istilah khusus ilmu Hukum pada BSu, penerjemah harus Faktor penyebab lain terjadinya Loss dan Gain yaitu karena adanya bahasa Latin. Dalam penelitian terhadap terjemahan buku Hukum The Concept of dapat mengalihkannya dalam BSa Law ini ditemukan adanya istilah-istilah dengan disesuaikan sistem Hukum yang Latin. Hal ini sesuai dengan teori commit 10 to user

Nozizwe&Ncube (2014) mengenai tersebut terlihat bahwa faktor yang penerjemahan Hukum bahwa dalam teks menyebabkan Loss yaitu karena faktor Hukum akan ada banyak kata atau penghilangan oleh penerjemah itu istilah yang sudah terspesialisaikan sendiri dan unstranslatability. Sementara dalam bahasa Latin maupun Inggris. itu, faktor yang paling dominan Kata atau istilah dalam bahasa Latin ini tidak diterjemahkan oleh penerjemah mempengaruhi terjadinya Gain yaitu faktor penambahan oleh penerjemah itu karena ketidaktahuan penerjemah sendiri dan faktor pengetahuan akan mengenai bahasa Latin tersebut. Bahasa Latin tersebut dapat diterjemahkan oleh subjek tertentu. Berkaitan dengan penerapan penerjemah dengan bantuan orang yang mengerti bahasa Latin dan dapat pula teknik penerjemahan Loss dan Gain karena faktor penerjemah itu sendiri, melalui bantuan kamus bahasa Latin dapat disampaikan bahwa dalam atau mencari tahu padanannya yang tepat dengan browsing internet. Namun, penggunaan bahasa Latin sebagai faktor penerapan suatu teknik penerjemahan, seorang penerjemah harus menyadari bahwa yang dilakukan itu adalah suatu penyebab terjadinya Loss dan Gain pada optional (pilihan) atau obligatory penelitian ini tidak mengalami (kewajiban). Berkaitan dengan hal pengalihan bahasa pada BSa. Dari ke empat faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi terjadinya tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahkan buku Hukum The Concept of Law penerjemah wajib Loss yaitu sebagian besar dipengaruhi melakukan teknik ini mengingat oleh faktor penghilangan oleh terdapat perbedaan struktur atau sistem penerjemah itu sendiri, selanjutnya oleh bahasa Inggris dan bahasa Indonesia faktor untranslatability, faktor dan perbedaan sistem Hukum antara pengetahuan akan subjek tertentu/legal jargon, dan faktor penggunaan bahasa sistem Hukum yang dianut oleh BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). Apabila Latin. Sedangkan faktor yang teknik ini tidak diterapkan oleh mempengaruhi terjadinya Gain yaitu penerjemah, maka hasil terjemahan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor tidak tepat atau tidak berterima dalam penambahan oleh penerjemah itu bahasa Indonesia sebagai bahasa sendiri, faktor pengetahuan akan subjek sasaran, namun dalam penelitian ini tertentu/legal jargon, dan faktor juga terdapat kata-kata yang tidak wajib untranslatability. Dari penemuan diterjemahkan, yang artinya bahwa kata- commit 11 to user perpustakaan.uns.ac.id

kata tersebut bisa dihilangkan atau ditambahkan informasi maupun tidak perlu dihilangkan atau ditambahkan isi/pesan yang terkandung pada BSu dan makna dari bagian yang dihilangkan tersebut sudah tercakup keseluruhan karena tidak berpengaruh buruk pada terjemahan. Sehingga, meski terhadap pesan yang disampaikan BSu mengalami penghilangan pada satuan dan tidak berkaitan dengan istilah lingual tertentu namun sebagian besar Hukum yang memerlukan kesesuaian kalimatnya dialihkan dengan tepat atau terhadap dua sistem Hukum yang akurat, tingkat keakuratan menjadi berbeda. tinggi. Namun apabila penghilangan tersebut mengubah keutuhan pesan, Pengaruh Loss dan Gain terhadap Kualitas Terjemahan maka keakuratan menurun yaitu pada skor 2 menjadi kurang akurat. Loss atau penghilangan informasi Loss juga mempengaruhi dalam penelitian terhadap buku Hukum keberterimaan. Terjemahan buku The Concept of Law ini ternyata Hukum The Concept of Law mempengaruhi keakuratan terjemahan. menghasilkan terjemahan berterima dan Sebagian besar terjemahan buku kurang berterima. Hal ini tersebut termasuk dalam kategori mengindikasikan bahwa penerapan Loss akurat pada skor tertinggi yaitu 3 atau penghilangan dalam penelitian ini dengan besar 75,86%, sedangkan berpengaruh positif dan berpengaruh terjemahan yang termasuk kategori negatif, artinya seimbang, ada yang baik kurang akurat sebanyak 24,14%. dan ada yang buruk. Dengan Penghilangan atau Loss dalam penelitian penghilangan, terjemahan dapat ini terdapat pada satuan lingual tertentu menjadi lebih wajar dan dapat sesuai (kata, frasa, klausa, atau kalimat) yang dengan kaidah bahasa Indonesia, memiliki makna atau mengandung sehingga berterima. Dengan pesan tetapi tidak disampaikan dalam BSa. Secara umum penerjemah dalam penghilangan juga, terjemahan dapat menghasilkan terjemahan yang kurang menerjemahkan buku Hukum The sesuai dan masih terdapat kesalahan, Concept of Law tersebut nampak sehingga terjemahan menjadi kurang sengaja melakukan penghilangan dalam berterima. Dengan demikian hasil satuan lingual tertentu karena terjemahan ini sebagian dapat dipahami menganggap bahwa penghilangan ini dan sebagian tidak dapat dipahami oleh tidak bermasalah seperti mengubah pembaca sasaran. Sedangkan hasil commit 12 to user

penelitian tingkat keterbacaan adalah sebagian besar terjemahan buku Hukum The Concept of Law mudah dipahami oleh pembaca sasaran yaitu pembaca menyusun bahasa secara inovatif untuk menghasilkan terjemahan dengan katakata yang lazim dan akrab oleh pembaca sasaran. yang memang berkecimpung di dunia Disamping keakuratan Gain Hukum sesuai dengan bidang buku tinggi pada skor 3 dan tersebut. keberterimaannya, pada penelitian ini Gain atau penambahan informasi juga ditemukan bahwa keterbacaan pada penelitian ini dilakukan dengan terjemahan juga tinggi yaitu pada skor menambahkan satuan lingual tertentu 3. Penambahan informasi dapat yaitu bagian yang tidak terdapat pada membantu pembaca sasaran dalam BSu tetapi ada atau muncul dalam BSa. memahami suatu kalimat sehingga Sebagian besar Gain pada penelitian ini kalimat dapat mudah terbaca dan berpengaruh positif terhadap dipahami maksudnya oleh pembaca keakuratan. Hal ini ditunjukkan dengan sasaran. hasil yang didapat dari penelitian ini Selain Loss dan Gain yang terjadi bahwa 82,44% terjemahan buku Hukum terpisah, peristiwa Loss dan Gain juga The Concept of Law tersebut akurat. Hal terjadi bersamaan. Dalam penelitian ini ini dikarenakan sebagian besar menghasilkan tingkat keakuratan pada penerapan Gain ini berguna untuk skor 3 yaitu paling tinggi, sedangkan membuat terjemahan lebih jelas karena untuk keberterimaan sebagian besar adanya perbedaan budaya atau dalam cenderung berterima. Aspek berikutnya konteks ini perbedaan sistem yaitu yaitu keterbacaan, penelitian ini juga sistem Hukum BSu (Inggris) dan BSa menemukan bahwa peristiwa Loss dan (Indonesia) sehingga memerlukan Gain bersamaan ini menciptakan penambahan penjelasan. keterbacaan yang tinggi. Selain itu, Gain pada terjemahan Penerapan teknik Gain oleh buku Hukum The Concept of Law ini penerjemah dalam buku Hukum The juga berpengaruh positif terhadap Concept of Law menghasilkan keberterimaan. Hal ini dibuktikan terjemahan yang akurat, begitu juga dengan hasil bahwa sebagian besar dengan Loss. Sebagian penambahan terjemahan 72,52% berterima, karena merupakan penjelas, sedangkan dengan penambahan informasi pengurangan berupa pengurangan akan penerjemah dapat menangani atau commit 13 to user

bagian yang tidak terlalu penting dan berpengaruh buruk terhadap isi kalimat terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya adalah terjemahan. Teknik penerjemahan Loss dalam bentuk kata, dalam total atau penghilangan informasi dan Gain atau penambahan informasi berdampak jumlah 147 (52 Loss dan 95 Gain). Dengan demikian, terjemahan buku positif dalam terjemahan buku Hukum Hukum The Concept of Law The Concept of Law. Ini berarti bahwa mengandung lebih banyak Gain dengan Loss dan Gain yang terjadi daripada Loss dalam wujud kata. terpisah maupun bersamaan 3. Faktor penyebab terjadinya Loss dan menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima, dan terbaca tinggi. Hal ini Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini banyak dikarenakan penerapan Loss dan Gain dikarenakan faktor penghilangan ini merupakan usaha penerjemah dalam dan penambahan yang disengaja menghasilkan terjemahan yang wajar oleh penerjemah sendiri (obligatory dengan menambahkan dan atau optional) untuk membuat menghilangkan bagian tertentu sehingga terjemahan terkesan singkat atau lebih terbaca dan dipahami oleh tidak berbelit-belit, lebih jelas, lebih pembaca sasaran. mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Faktor yang kedua adalah SIMPULAN faktor pengetahuan akan subjek 1. Loss dan Gain yang ditemukan dalam tertentu, karena kata atau makna buku Hukum tersebut berjumlah 247 yang dihilangkan maupun (116 Loss dan 131 Gain) yang terdiri ditambahkan tersebut merujuk pada dari 72 terjemahan yang telah istilah khusus, berhubungan dengan mengalami penghilangann informasi atau Loss atau yang terjadi terpisah, subjek tertentu sesuai dengan teks yang diteliti yaitu bidang Hukum 84 terjemahan yang telah mengalami atau yang disebut dengan legal penambahan informasi atau Gain jargon. yang terjadi terpisah, dan 91 4. Penerapan teknik penerjemahan Loss terjemahan dengan peristiwa Loss dan Gain yang terjadi bersamaan. dan Gain pada buku The Concept of Law dan terjemahannya memiliki dampak positif bagi terjemahan. 2. Wujud Loss dan Gain yang banyak Sebagian penambahan merupakan berkontribusi pada penelitian penjelas sehingga dapat commit 14 to user

memperjelas isi kalimat terjemahan, Inggris dan bahasa Indonesia dan sedangkan pengurangan berupa belajar lebih banyak mengenai pengurangan akan bagian yang tidak konsep penerjemahan sebagai terlalu penting dan berpengaruh pedoman penting dalam melakukan buruk terhadap isi kalimat kegiatan penerjemahan. terjemahan. Selain itu, penerapan Loss dan Gain ini menghasilkan d. Penerjemah disarankan agar gigih dalam mencari padanan atau makna terjemahan yang wajar dengan dari istilah-istilah khusus dalam menambahkan dan menghilangkan bidang Hukum. bagian tertentu sehingga lebih Bagi Penyunting atau Editor: terbaca dan dipahami oleh pembaca Disarankan menyunting teks yang akan sasaran. diterbitkan disesuaikan dengan 5. Terjemahan buku Hukum The BSu/teks asli, setidaknya Concept of Law ini akurat, berterima, dan terbaca. penyunting/editor harus mengerti BSu, pernah mencocokkan buku terjemahan dengan buku sumber. SARAN Bagi Penerjemah: a. Penerjemahan buku Hukum harus Bagi Pembaca: Agar pembaca mampu memilih bukubuku terjemahan buku ilmiah yang baik memperhatikan sifatnya yang dan tepat. Tidak hanya melihat siapa sensitif, keterlibatan lebih dari dua yang menerjemahkan tetapi juga dilihat bahasa, dan perbedaan sistem hasil penerjemahannya. Hukum pada BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). b. Penerapan teknik penerjemahan Loss DAFTAR PUSTAKA Bassnet-McGuire, S. (2005). translation harus hati-hati agar tidak studies. London: Routledge. mendistorsi makna yang membuat terjemahan tidak jelas dan tidak dapat dipahami.begitu juga dengan Bell, R. T. (1991). Translation and translating: Theory and practice. London and New York: Longman. penerapan Gain juga harus Cozma, M. (2010). Semantic peculiarities dilakukan secara cermat dan hatihati. in the legal discourse: A translation-oriented approach. c. Penerjemah perlu meningkatkan Professional communication and kemampuannya dalam bahasa translation studies, 3 (1-2) / 2010 commit 15 to user

. University of the West, Timişoara. Djatmika. (2014). Pernik kajian wacana. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gocić, M. S. (2012). Cohesive devices in legal discourse. Facta universitatis series: Linguistics and literature vol. 10, No 2, 2012, pp. 89 98. College of Applied Vocational Studies, Vranje, Serbia. Hart, H. L. A. (1997). The concept of law. New York: Clarendon Press. Khozim, M. (2011). Konsep hukum (The concept of law, H. LA. Hart). Bandung: Nusa Media. Maronie, S. (2013). Pengertian dan kegunaan bahasa hukum. Diambil dari www.sheriefmaronie.com. Molina, L., dan Albir, A. H. (2002). Translation techniques revisited: A dynamic and functionalist approach. Meta: Translator s journal, 47 (4), 498-512. Nababan, M. R., Nuraeni, A., dan Sumardiono. (2012). Pengembangan Model Penilaian Kualitas Terjemahan. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra. Vol. 24. No. 1. Naning, R. (2008). Penerjemah teks hukum dalam praktek. Artikel varia advokat - Volume 07, Oktober 2008. Diambil dari variaadvokat.awardspace.info/vol 7. Newmark, P. (1981). Approaches to translation. Oxford: Pergamon Press. Nida, E. A. (1964). Toward a science of translating. Leiden: E. J. Brill. Nozizwe, D., dan Ncube, B. (2014). A Case of court translations. African journal of scientific research (AJSR) vol. 12, No. 1 (2014) ISSN 2220-9433. Journals Bank. Scandura, G. L. (2004). Sex, lies, and tv: cencorship and subtitling. Meta: Journal des traducteurs/meta: Translators journal, vol. 49, no. 1, 2004, p. 125-134. Spradley, J. (2007). Metode etnografi. Yogyakarta: Pt. Tiara Wacana Witczak-Plisiecka, I. (2009). A linguisticpragmatic note on indeterminacy in legal language. Linguistica copernicana nr 1 (1) / 2009. Department of Łódź. commit 16 to user