BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

TELAAH TEORETIK PERENCANAAN PENDIDIKAN YANG BERORIENTASI KEUNGGULAN MUTU LULUSAN. 23 A. Perencanaan Pendidikan dalam Konteks Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 9001:2000. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 lahir

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang bermutu agar dapat

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Era globalisasi ditandai dengan persaingan sangat berat dalam. teknologi, manajemen, dan sumberdaya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. xiii

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. pendidikan bagus, maka bagus pula kualitas peradaban bangsa tersebut. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

EFEKTIVITAS DAN KENDALA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001 : 2008) DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, baik

BAB I PENDAHULUAN. Prioritas kebijakan pembangunan pendidikan ( education development policy ) di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN. agar bangsa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain. dan Weil (1992) sebagaimana yang dikutip oleh Sugema (2014:1)

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan sasaran. Kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraannya adalah dihasilkan output dan outcome yang bermutu.

EFEKTIVITAS DAN KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

ABSTRAK. Kata Kunci : Audit Internal, Sistem Manajemen Mutu. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

Customer Knowledge Customer Interaction Customer Satisfaction Customer Value Data Dan Teknik

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 ini dunia pendidikan kita menjadi geger, geger dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. SURAT PERNYATAAN... iv. HALAMAN MOTTO...

BAB I PENDAHULUAN. Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

Journal of Elementary Education

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian penting dari suatu Negara,

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 menyebutkan bahwa indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) yang didasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih termasuk rendah, sehingga diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Upaya perbaikan sektor pendidikan yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah merubah manajemen pengelolaan pendidikan dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Pengelolaan pendidikan secara desentralisasi yang dicanangkan pemerintah adalah penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dalam MBS, sekolah diberikan otonomi, keleluasaan untuk membuat kebijakan dalam meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijkan pendidikan nasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Rohiat,2010). Penegasan ini tertuang dalam Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pengelolaan satuan pendidikan menegah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan xiv

prinsip manajemen berbasis sekolah. selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Permendiknas Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang mengharuskan terbangunnya budaya mutu pendidikan serta terpetakannya mutu pendidikan yang rinci pada satuan pendidikan. Kebijakan pemerintah tersebut dimaksudkan untuk menciptakan manajemen sekolah yang efektif. Karena dengan manajemen yang efektif, sekolah tersebut akan menjadi berkualitas (Usman,2007). Sekolah yang ingin meningkatkan mutunya terlebih dahulu memperbaiki sistem manajemennya. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberikan kebebasan kepada sekolah untuk membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikannya. Dengan kebijakan pemerintah tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), saat ini banyak institusi pendidikan yang menerapkan sistem manajemen mutu yang berstandar internasional yaitu Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 sebagai sistem pengelolaan manajemen sekolah. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 merupakan sarana atau alat pemasaran yang jitu bagi organisasi dengan menunjukkan logo registrasinya (Sallis,2012). Sehingga dengan penerapan SMM ISO 9001:2008 diharapkan mampu menjawab perkembangan globalisasi serta mencapai efektifitas dan efisiensi suatu organisasi. SMM ISO merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep Total Quality Management (TQM). Dalam TQM mensyaratkan sebuah organisasi agar memiliki standar antara lain standar pengelolaan sumberdaya, realisasi produk, pengukuran dan evaluasi, serta sistem dokumentasi. xv

Organisasi yang menerapkan SMM ISO 9001:2008 harus mampu menyediakan bukti objektif bahwa sistem manajemen mutu telah ditetapkan secara efektif dan analisis dari proses menjadi sumber dalam menetapkan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan SMM ISO 9001:2008 (Fathurrohman dan Sulistyorini,2012). Pemenuhan persyaratan yang dimaksud adalah pemenuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen ISO 9001 untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Prinsip prinsip manajemen ISO 9001 menurut Mulyono (2009) adalah perhatian pada pelanggan, kepemimpinan, pelibatan orang, pendekatan proses, pendekatan sistem pada manajemen, perbaikan yang berkelanjutan, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, dan hubungan pemasok yang saling menguntungkan. Dengan penerapan prinsip-prinsip SMM ISO 9001:2008 pada sekolah atau lembaga pendidikan diharapkan sekolah akan berkembang menjadi lebih baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan, yaitu peserta didik, masyarakat, dunia industri dan dunia kerja. Penerapan SMM ISO 9001:2008 tersebut didukung oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Nasional untuk meningkatan mutu pendidikan dengan menargetkan bahwa pada tahun 2014 seluruh SMK di Indonesia harus sudah menerapkan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Dengan penerapan SMM ISO 9001:2008 diharapkan akan memiliki nilai tambah (value) pada organisasi dan organisasi akan menjadi lebih baik (Chaudhry dan Romay:2011). Dragicevic (2013) mengatakan bahwa dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO, organisasi akan meningkatkan operasional, pemasaran, dan kinerja sumber daya manusia dan xvi

keuangannya. Sedangkan menurut Usman (2011) penerapan Sistem Manajemen Mutu akan memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan antara lain adalah meningkatkan pertanggungjawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah, menjamin mutu lulusannya, bekerja lebih profesional, dan meningkatkan persaingan yang sehat. Keberhasilan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor faktor pendukung kesuksesan dalam penerapan Sistem Manajemen ISO menurut Wahid (2012) adalah komitmen dari top management, keterlibatan pegawai, peningkatan berkelanjutan, motivasi dan reward, serta kerja tim. Sedangkan menurut Amar (2012) faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendukung penerapan SMM ISO 9001:2008 yaitu komitmen dan dukungan top management, pelatihan, budaya berubah, perbaikan yang berkelanjutan, dan pengukuran kinerja. SMKN 3 Wonosari merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 sebagai standar manajemen sekolah. Komitmen kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu tersebut telah dimulai pada tanggal 19 Agustus 2009 yang ditandai dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008 dari PT. TUV Reinland Indonesia selaku lembaga penjamin mutu. Penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Wonosari tersebut masih banyak permasalahan yang menjadi kendala dalam implementasinya. Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan permasalahan dan kendala yang terjadi adalah komitmen dan konsistensi manajemen dalam melaksanakan sistem manajemen xvii

mutu sehingga ketercapaian sasaran mutu yang telah ditetapkan masih ada yang belum mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena komitmen dan konsistensi dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 tersebut. Bukti lain juga didapatkan dari laporan Audit Internal yang telah dilaksanakan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 selalu ditemukan adanya produk yang terbukti tidak memenuhi persyaratan (KTS) yang telah ditetapkan dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Rekapitulasi jumlah temuan dapat disajikan dalam tabel 1. Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah KTS SMM ISO 9001:2008 pada SMKN 3 Wonosari No Tahun Jumlah KTS 1 2010 50 KTS 2 2011 21 KTS 3 2012 31 KTS Sumber: Data diolah (Audit Internal SMK Negeri 3 Wonosari) Berdasarkan Tabel 1. Dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010 ditemukan KTS sebanyak 50. Sedangkan pada tahun 2011 juga masih ditemukan adanya KTS dengan jumlah 21 KTS. Kemudian hasil audit tahun 2012 juga masih ditemukan kembali KTS sebanyak 31, bahkan meningkat dari pada tahun 2011. Dari hasil observasi, KTS yang paling banyak ditemukan berkaitan dengan referansi klausul 4.2.3 dan 4.2.4 tentang pengendalian dokumen dan rekaman. Hal ini dapat dikatakan bahwa kendala atau hambatan utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap SMM ISO 9001:2008. Selain itu pelayanan sekolah terhadap fasilitas pendukung pembelajaran masih kurang. Hal itu dapat dikuatkan dengan data analisis kuesioner yang xviii

dilakukan Tim Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap peserta didik atau siswa bahwa pada tahun 2010 sebanyak 79,27 % peserta didik mengatakan fasilitas yang ada di SMKN 3 Wonosari masih kurang. Kemudian tahun 2011, 76,71% peserta didik mengatakan bahwa fasilitas di SMKN 3 Wonosari masih kurang. Sedangkan pada tahun 2012, peserta didik yang mengatakan bahwa fasilitas pada SMK N 3 Wonosari masih kurang sebanyak 67,63%. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa komitmen manajemen dalam meningkatkan pemenuhan fasilitas masih belum terpenuhi. Karena dengan keterdukungan sarana dan prasarana akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran sehingga sasaran mutu sekolah dapat tercapai sesuai dengan harapannya. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Abdullah et al. (2012) pada Pemerintah Lokal Malaysia bahwa lemahnya kerjasama dalam internal departemen, persepsi negatif atau sikap pegawai tentang mutu, dan budaya mutu pegawai menjadi kendala atau hambatan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008. Penelitian lain dilakukan oleh Wahid (2012) bahwa masalah yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu adalah kurangnya kerjasama diantara anggota, kurangnya komitmen, kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap ISO dan kurangnya komunikasi. Penelitian dilakukan pada SMK N 3 Wonosari karena organisasi tersebut merupakan sekolah menengah kejuruan yang dirancang untuk menciptakan lulusan yang siap kerja pada dunia industri dan dunia usaha, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian dengan pendekatan kualitatif perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi manajemen sekolah dalam xix

penerapan sistem manajemen mutu, upaya manajemen sekolah dalam mengantisipasi kendala-kendala tersebut serta memberikan rekomendasi solusi alternatif jangka pendek untuk mengantisipasi kendala-kendala yang ada. Harapannya adalah tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah dalam peningkatan mutu melalui penerapan SMM ISO 9001:2008. 1.2. Rumusan masalah Dalam dunia pendidikan SMM ISO 9001:2008 merupakan hal yang baru dan merupakan langkah awal dari penerapan menajemen mutu terpadu. (Sallis:2012). Penerapan SMM ISO pada SMK N 3 Wonosari telah dilakukan sejak tahun 2009. Namun yang terjadi sampai saat ini masih terdapat kendalakendala dalam penerapan sistem manajemen mutu tersebut yaitu kurangnya komitmen dan konsistensi manajemen dalam menerapkan sistem manajemen mutu, sehingga sasaran mutu yang telah ditetapkan belum tercapai 100 % semua. Untuk itu diperlukan adanya upaya dan solusi alternatif jangka pendek untuk mengantisipasi kendala-kendala tersebut sehingga penerapan sistem manajemen mutu dapat berjalan dengan optimal sesuai harapan pelanggan. 1.3. Pertanyaan penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka Research Question yang muncul adalah: a. Apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi manajemen sekolah dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang perlu diantisipasi?. b. Bagaimanakah upaya pihak manajemen sekolah untuk mengantisipasi kendala-kendala tersebut? xx

c. Apakah solusi alternatif jangka pendek untuk mengantisipasi kendalakendala tersebut? 1.4. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ditetapkanlah tujuan penelitian ini sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kendala-kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang perlu diantisipasi. b. Menganalisa prioritas upaya manajemen sekolah dalam mengantisipasi kendala-kendala yang ada. c. Merekomendasikan solusi alternatif jangka pendek dalam mengantisipasi kendala-kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 tersebut. 1.5. Manfaat penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah khususnya pihak manajemen sekolah sebagai gambaran tentang kendala-kendala dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 yang ada di SMK Negeri 3 Wonosari dan sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi dalam rangka memperbaiki dan mengantisipasi kendala-kendala dalam meningkatkan mutu sekolah melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Wonosari di masa mendatang. xxi

1.6. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran dalam penelitian ini, maka dapat dijelaskan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang pengantar penelitian yang berisi tentang gambaran singkat mengenai isi tesis yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang landasan teoritik dan konsep teoritis tentang definisi dan pengertian tentang teori kendala, mutu, dimensi mutu, manajemen mutu terpadu, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 serta penelitian terdahulu yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini berisi tentang: desain penelitian, data dan metode pengumpulan data, sampel dan teknik pengambilan sampel serta metode analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan penelitian yang terdiri dari: proses pengambilan data, profil obyek penelitian, karakteristik responden, hasil identifikasi kendala-kendala dengan focus group discussion (FGD), prioritas upaya manajemen dalam mengantisipasi kendala-kendala serta rekomendasi solusi alternatif jangka pendek dalam mengantisipasi kendala-kendala. xxii