BAB III METODOLOGI 3.1 Divisi Managed Service PT. XYZ

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN OPTIMISASI KINERJA DIVISI MANAGED SERVICE PADA PT XYZ DALAM KERANGKA KERJA ITIL MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Peta Kendali (Control Chart untuk Unit-Unit Individu)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang dimana teknologi informasi sudah memasuki setiap bidang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENGELASAN (WELDING) DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROYEK PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. ini, tuntutan konsumen atas kualitas layanan komunikasi bergerak atau mobile

BAB I PENDAHULUAN. dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bertugas melakukan infrastructure

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menggunakan teknologi informasi untuk mendukung terbentuknya. sistem informasi yang lebih baik dan lebih cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

Continuous Improvement. Quality Control Shewhart Chart Statistical Process Control

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI CV. SINAR BAJA ELECTRIC

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)

BAB II LANDASAN TEORI

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB II LANDASAN TEORI. ditetapkan. Gasper (2008:1) mendefiniskan kualitas sering kali diartikan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan

PETA KENDALI VARIABEL

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1 Divisi Managed Service PT. XYZ PT. XYZ merupakan perusahaan telekomunikasi yang relatif baru dan mempunyai bisnis yang berkaitan dengan jasa pelayanan telekomunikasi dengan memakai teknologi GSM. PT. XYZ memulai operasi perdananya pada tahun 2006 dan saat ini berambisi untuk mengembangkan perusahaannya secara progresif melalui peningkatan kinerja operasionalnya secara terpadu. Ada keterkaitan erat antara peningkatan kinerja operasional perusahaan dengan bottom line perusahaan, sehingga adalah penting bagi sebuah perusahaan dalam era global integrated services agar dapat bertahan dalam bisnis telekomunikasi yang sangat kompetitif saat ini, lebih fokus pada Quality of services (QoS) yang diberikan pada pelanggannya. Operasional PT. XYZ dilakukan oleh divisi managed service yang bertugas untuk mengelola jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh PT. XYZ yang meliputi beberapa subsystem, diantaranya adalah BSS Network, Transmission Network, Core Network, Datacom Network dan VAS Network. Pada gambar 4.1 ditampilkan struktur organisasi divisi Managed Service PT. XYZ. Divisi Managed Service PT. XYZ dipimpin oleh seorang Project Director yang membawahi beberapa General Manager dalam menjalankan tugasnya. PT. XYZ menjadikan ITIL sebagai standard operasionalnya, sehingga semua proses operasional dapat bersinergi dengan efektif dan efisien. Dalam ITIL terdapat konsep role (peran) dengan responsibility (tanggung jawab) untuk menjalankan setiap fungsi-fungsi dan proses dalam ITIL. Secara umum, ITIL memberikan kebebasan bagi organisasi untuk memetakan setiap peran dalam ITIL pada jabatan yang ada pada struktur organisasi. Sebab setiap organisasi memiliki keunikan masing-masing, baik dari segi prioritas kebutuhan maupun dari kondisinya saat itu. 29

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Divisi Managed Service PT. XYZ PT. XYZ membangun struktur organisasinya mengacu kepada best practice ITIL, yaitu: 1. Terdapat template struktur untuk organisasi yang menggunakan pendekatan aktivitas, 2. Terdapat template struktur berdasarkan kelompok kategori layanan IT yang umum terdapat dalam sebuah organisasi IT, 3. Terdapat pula template untuk organisasi yang merasa sesuai dengan pendekatan geografis dalam membangun struktur organisasinya. Seperti ditampilkan pada gambar 4.1, PT. XYZ secara jelas menggunakan konsep ITIL dalam struktur organisasinya. Sub divisi Network Performance Management berfungsi untuk menjamin ketersediaan network bagi pelanggan, dengan beberapa aktivitas yang dilakukannya meliputi pengelolaan kinerja dari seluruh network yang dimiliki oleh PT. XYZ. Sub divisi Network Operation Center (NOC) merupakan salah satu sub divisi yang menjalankan fungsi Fault Management (FM) dan Configuration Management (CM) secara terpusat. General Manager dari NOC membawahi Front Office manager, Back Office Manager, OSS/IT Manager dan CM Manager. Sub divisi Field Maintenance menggunakan 30

pendekatan geografis dalam menjalankan fungsinya sebagai tim yang melaksanakan tugas pengelolaan network di lapangan, dan tersebar di seluruh area network PT. XYZ. Selain itu PT. XYZ telah mengirim beberapa karyawannya untuk mengikuti sertifikasi ITIL, sehingga standard pengoperasian perusahaan yang mengacu kepada ITIL tetap terlaksana dengan baik. Di samping itu PT. XYZ telah mendapatkan beberapa penghargaan antara lain ISO 9001:2000/TL9000/CMM pada tahun 2009. 3.2 Kerangka Pikir Gambar 3.2 Kerangka Pikir Pembuatan Tesis ini Dalam membuat tesis ini, penulis membahas teori mengenai Pengukuran Kinerja Managed Service pada PT. XYZ dalam kerangka kerja ITIL dengan menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Guna memperdalam analisis dan teori dalam pembuatan tesis ini digunakan beberapa referensi seperti jurnal dan buku. Sementara itu, penulis juga melakukan observasi langsung ke perusahaan PT. XYZ untuk mendapatkan data-data yang lebih akurat. 31

Pada tesis ini penulis melakukan identifikasi permasalahan pada divisi Managed Service PT. XYZ dan mengumpulkan permasalahan dalam bentuk data-data Trouble Ticket (TT) yang didapatkan dari hasil pengamatan yang dilakukan secara komprehensif dalam waktu selama sembilan bulan. Adapun jenis dari TT tersebut mencakup permasalahan yang terjadi pada regional south sumatera, central sumatera, Bodetabek, Jakarta, North Sumatera, Central Java, East Java dan West Java. Permasalahan yang didapat, dikelompokkan dalam 2 kategori berdasarkan transmisi dan total TT (TT transmisi + TT BSS). Pada penulisan tesis ini digunakan system Inspur untuk mendapatkan data-data TT dari 2 kategori di atas, yang mana system tersebut merupakan system yang telah digunakan PT. XYZ selama lima tahun. System Inspur tersebut terintegrasi ke system radio commander sehingga data yang diperoleh adalah data yang terakurat. Selanjutnya, penulis menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) untuk mengolah data yang didapat dari system Inspur. Pada metode SPC, data diolah berdasarkan waktu kejadian permasalahan dan kemudian dihitung rata-rata (average) dan range dari data tersebut. Setelah itu, dilakukan perhitungan untuk mencari upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL). UCL dan LCL yang didapat dipetakan ke dalam grafik beserta seluruh data pengamatan yang di dapat. Sehingga dapat diamati dengan jelas pola grafik yang terjadi untuk melihat apakah permasalahan tersebut masih terkontrol ataukah out-of-control. Setelah didapat hasil analisis dari permasalahan tersebut, penulis memberi rekomendasi sebagai solusi perbaikan proses Managed Service dengan cara terlebih dahulu mencari root cause dari masing-masing permasalahan yang out-of-control. 3.3 Model dan Metode Analisis Pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan central line dan control limit dengan menggunakan data yang telah terkumpul selama waktu pengamatan pada kondisi proses dalam keadaan terkontrol. Tidak dapat ditentukan bahwa suatu proses dalam kondisi terkontrol, sampai dengan dibuatkannya control chart terhadap proses tersebut. 32

Dengan demikian, ketika control chart dibuat pertama kalinya, center line dan control limit merupakan trial value yang nantinya akan mengalami penyesuaian. Pada tesis ini digunakan sebanyak 8 sampel karena telah mencangkup area operasional Managed Service yaitu regional South Sumatera, Central Sumatera, North Sumatera, Bodetabek, Jakarta, Central Java, East Java dan West Java untuk masingmasing Trouble Ticket (TT), kemudian dilakukan perhitungan pada sampel yang dinyatakan dalam chart dan menentukan control limit berdasarkan statistik tersebut, selanjutnya penulis melakukan plotting nilai statistik yang didapat. Jika dari 8 sampel yang diambil terjadi penyimpangan, maka perlu dilakukan investigasi untuk kasus tertentu, diikuti dengan perbaikan proses serta pengukuran kembali. Sehingga langkah awal untuk membuat control chart terdapat tiga pertimbangan utama yang perlu diputuskan, yaitu: 1. Menentukan karakteristik kualitas yang perlu diukur. 2. Menentukan sampling plan yang akan dibuat. 3. Menetapkan berapa banyak error yang akan ditolerir pada evaluasi pengontrolan, karakteristik kualitas yang akan diukur merupakan faktor yang sangat penting, mengingat berkaitan erat dengan biaya yang akan ditimbulkan dari output yang didapat. Sementara itu, sampling plan didesain dengan mengakomodir data random dan didapat dari waktu yang berbeda setiap minggunya. Oleh karena toleransi kesalahan (risk of error) yang digunakan adalah sebesar ±3σ, maka risiko kesalahan yang akan terjadi adalah sebesar 100%-99.7% yaitu setara dengan 0.3%. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat control chart, yaitu: 1. Mengumpulkan sebanyak 8 sampel atau lebih (n sampel) untuk n besaran pengukuran. 2. Menghitung sampel statistik yang akan digunakan dalam control chart. 3. Menentukan center line pada nilai rata-rata/mean dari n sampel statistik. 4. Melakukan estimasi standard deviasi (σ) dari sebuah proses. Nilai estimasi σ akan bervariasi dan sangat bergantung kepada tipe chart yang digunakan. 5. Menentukan upper control limit dan lower control limit pada ±3σ (perkiraan). 6. Melakukan plotting pada chart seluruh sampel statistik secara teratur. 33