BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB 3 METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

Transkripsi:

3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan tematik dengan menggunakan media gambar pada proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA (sumber energi), Bahasa Indonesia (Dongeng) dan Matematika (Perkalian). Penelitian dilakukan di SDN Tuntang 02. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (Treatmen) atau disebut kelompok eksperimen (Experimental Group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (Control Group) (Kountor dalam Tri Ajar Supratpo: 2009: 31). Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-postest control group design. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen (Experimental Group) adalah siswa kelas II SDN Tuntang 02 dan kelompok kontrol (Control Group) adalah siswa kelas II SD Kanisius Cungkup. 3.2 Desain Penelitian Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. O1 X O2... O3 X O4 Keterangan : O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen O2 : Postest untuk kelompok eksperimen O3 : Pretest untuk kelompok kontrol O4 : Postest untuk kelompok kontrol X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri Tuntang 02 menggunakan model pembelajaran tematik dengan media gambar. 26

27 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Sementara itu, variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua (2) jenis variabel yaitu: variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran tematik dengan media gambar. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa. 3.4 Definisi Operasional Model pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak dalam proses belajar yang terkait dengan penelitian ini yaitu pembelajaran IPA pokok bahasan sumber energi, Bahasa Indonesia pokok bahasan dongeng dan Matematika pokok bahasan perkalian. Dimana siswa secara aktif dan langsung dalam usaha memperoleh pengetahuan dan pemahaman teori tentang IPA pokok bahasan sumber energi, Bahasa Indonesia pokok bahasan dongeng dan Matematika pokok bahasan perkalian dan memberikan suatu keterampilan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan serta petunjuk yang ada. Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Gambar dapat membantu siswa dalam memahami materi tentang IPA pokok bahasan sumber energi, Bahasa Indonesia pokok bahasan dongeng dan Matematika pokok bahasan perkalian. Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran tematik dengan media gambar pada mata pelajaran IPA,

28 Bahasa Indonesia dan Matematika untuk melihat hasil belajar siswa di kelas II SDN Negeri Tuntang dan SD Kanisius Cungkup. 3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian diadakan di SDN Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SDN Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. Selain itu penulis juga sangat mengenal sedikitbanyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. 3.6 Prosedur Penelitian 1. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu SD Negeri Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. 2. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok antara kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Tuntang 02 yang dikenai variabel perlakuan penggunaan model pembelajaran tematik dengan media gambar dan kelompok kontrol yaitu SD Kanisius Cungkup yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional. 3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan postest. 4. Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas uji coba yaitu kelas II SD Negeri Randuacir 01. 5. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. 6. Memberikan pre test pada SD Negeri Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. 7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SD Negeri Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada perbedaan yang signifikan. 8. Melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran tematik dengan menggunakan media gambar di kelas II SD Negeri Tuntang 02, untuk SD Kanisius Cungkup dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan model pembelajaran tematik). 9. Melaksanakan post test pada SD Negeri Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. 10. Hitung perbedaan antara hasil pre test dan post test untuk masing-masing kelompok (post test pre test kelompok eksperimen SD Negeri Tuntang 02), (post test pre test kelompok kontrol SD Kanisius Cungkup).

29 11. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan model pembelajaran tematik dengan menggunakan media gambar itu berpengaruh yang lebih besar pada kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Tuntang 02. Jadi (post test pre test kelompok eksperimen SD Negeri Tuntang 02), (post test pre test kelompok kontrol SD Kanisius Cungkup) dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 ( Statistical Product and Service Solutions ). 12. Interpretasi hasil penghitungan data. 3.7 Populasi Papulasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Sedangkan Sugiyono (2004: 54) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dan Sugiyono dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah: siswa kelas II yang berjumlah 52 siswa, di SDN Tuntang 02 dan SD Kanisius Cungkup. 3.8 Sampling Jenuh Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling jenuh. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yaitu SD Negeri Tuntang 02 dengan jumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan SD Kanisisus Cungkup dengan jumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 52 siswa. 3.9 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.9.1 Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Test Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar yang meliputi 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal (nilai pre test) dan tahap akhir (ratarata nilai tes formatif 1-4). Pre test

30 dilakukan pada awal sebelum penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui hasil belajar awal. Test formatif dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Setelah keempat pertemuan selesai dilaksanakan, hasil tes formatif setiap pertemuan diambil rata-rata nilai setiap siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rata-rata nilai ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan (eksperimen). b. Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti (Soekowati, 2006: 64). Observasi ini dilakukan untuk mengamati kualitas model pembelajaran tematik dengan menggunakan media gambar. Observasi ini hanya dilakukan dikelompok eksperimen yang melakukan kegiatan pembelajaran yaitu SD Negeri Tuntang 02. Skor penilaian dikriteriakan menjadi 4, yaitu skor 4 untuk kriteria sangat bagus, skor 3 untuk kriteria bagus, skor 2 untuk kriteria cukup dan skor 1 untuk kriteria kurang. 3.9.2 Instrumen Pengumpulan Data Jenis tes yang digunakan berupa isian yang terdiri dari soal validitas, yang kemudian digunakan untuk soal pretest dan posttest. Berikut adalah kisi-kisi tes soal isian penerapan model pembelajaran tematik dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika kelas II SD Negeri Tuntang 02. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi :

31 Tabel 3.1 Kisi-kisi soal evaluasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bahasa Indonesia Standar Kompetensi Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari dan kegunaannya. Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar Mengidentifika si sumbersumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan. Indikator Item Total Menjelaskan bentuk-bentuk energi. Menyebutkan alat-alat penghasil energi. Menyebutkan tokoh dongeng. Menceritakan kembali isi dongeng. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. 1, 2, 3, 4, 5. 16. 17, 18, 19, 20. 15 5 Matematika Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. Menjelaskan arti perkalian. Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 21, 22, 25, 26, 31, 32, 33. 23, 24, 27, 28, 29, 30, 34, 35. 15 Berikut ini tabel kisi-kisi observasi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Tuntang 02 dengan model pembelajaran tematik dengan menggunakan media pada mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesiadan Matematika :

32 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal evaluasi Aspek Indikator Item Total Keterbukaan terhadap pengalaman Menjelaskan bentuk-bentuk energi. Menyebutkan alatalat penghasil energi. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. 1, 2, 3, 4, 5. 15 Rasa ingin tahu Menyebutkan tokoh dongeng. 16. 5 Menceritakan kembali isi dongeng. 17, 18, 19, 20. Energi Menjelaskan arti perkalian. 21, 22, 25, 26, 31, 32, 33. 15 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka. 23, 24, 27, 28, 29, 30, 34, 35. 3.10 Uji Coba Instrumen 3.10.1 Uji Validitas Tes Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi, dalam Tri Anjar Suprapto, 2009). Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item total correlation). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali dalam Tri Anjar Suprapto (2009)

33 0,00-0,20 = Tidak ada validitas 0,21-0,40 = Validitas rendah 0,41-0,60 = Validitas sedang 0,61-0,80 = Validitas tinggi 0,61-1,00 = Validitas sangat tinggi. Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefesien item teruji batas bawah sama dengan 0,20. 3.10.2 Uji Reliabilitas Tes Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbch s). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan α > 0,5 = Jelek α < 0,5 = Tidak dapat diterima Uji reliabilitas soal pre test, yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar 0,858. Hasil penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2. Maka seluruh indikator empirik adalah reliable. Karena instrument valid dan reliable maka layak digunakan dalam penelitian.

34 3.11 Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data Uji normalitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Duwi Priyatnto, 2010). Uji Normalitas varian bertujuan apakah untuk pengujian apakah variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak (Ardhi Prabowo). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masingmasing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service solution). yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : Analyze Comperemean Oneway Anova. c. Uji Hipotesis dengan Uji T Tes Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independen sampel T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independent samples T test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu: Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Test) adalah 0,05 (Convidence Interval 95%). Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : Nilai rata-rata eksperimen = Nilai rata-rata kontrol, Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga media gambar dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. H1 : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol,

35 artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga media gambar. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t atau T- test independent. Yaitu dengan cara Analyze compare means independent sampel T-test. Uji dari Mann-Whitney merupakan alternatif lain untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji U ini tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas variance yang diperlukan hanya, data adalah kontinu dan mempunyai skala ordinal. Pada skala sikap yaitu variabel Y data yang diperoleh adalah interval jadi dapat digunakan Mann-Whitney tetapi datanya harus di ubah dalam bentuk skala data ordinal untuk penghitungannya dilakukan dengan bantuan SPSS Caranya adalah masukkan data kemudian pilih analyze nonparametric tests- 2 independent sampel. Uji t digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisa adalah: 1. Lihat dan interpres tasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasil sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan) 2. Lihat nilai rerata pada masing- masing kelompok, kemana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar daripada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima), sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non treatment yang lebih besar maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).