BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN VI.1. KESIMPULAN Kegiatan pasar minggu pagi di kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada diminati oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas sebagai sarana relaksasi dengan aktivitas jalan-jalan, belanja, dan makan. Pengunjung kegiatan ini yang terbesar jumlahnya adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa yaitu sekitar hampir 83%, sedangkan masyarakat umum yang mengunjungi kegiatan ini hanya sekitar 10% saja dari total jumlah pengunjung pasar minggu pagi. Aktivitas pengunjung yang paling dominan adalah jalan jalan, yaitu sebesar 26%, disusul kemudian dengan aktivitas jalan jalan dan makan sebesar 16%, aktivitas jalanjalan, belanja dan makan sebesar 16%, serta aktivitas jalan-jalan dan belanja sebesar 14%. Jarak tempuh rata-rata yang dilalui oleh pengunjung pada kegiatan pasar minggu pagi, yaitu sejauh 1.368,50 m, sedangkan rata-rata waktu tempuh yang dihabiskan untuk melalui jarak sejauh itu adalah 1 jam 58 menit, sehingga kecepatan pergerakan pengunjung dapat diketahui yaitu sekitar 694 m/jam. Perilaku pergerakan pengunjung yang terjadi dalam kegiatan pasar minggu pagi dapat digambarkan dalam gambar berikut ini. Daerah yang paling sering dilalui pengunjung/ Daerah perlintasan. Gambar 6.1. Perilaku Pergerakan Pengunjung Sumber : Analisis Penulis Sumber peta : Renbang UGM 79
Dari kelima pintu masuk tersebut pengunjung masuk ke lokasi kegiatan pasar minggu pagi, kemudian melakukan aktivitasnya. Ketika sampai pada titik lelahnya, pengunjung beristirahat, untuk kemudian berjalan melanjutkan perjalanannya atau pulang. Secara sederhana perilaku pergerakan itu dapat digambarkan dalam diagram berikut. Datang Memarkir kendaraan Masuk area pasar tiban Melakukan aktivitas Pulang Mengambil kendaraan dari area parkir Keluar area pasar tiban Melakukan aktivitas Titik lelah/ titik balikturning point, istirahat Gambar. 6.2. Diagram Perilaku Pergerakan Pengunjung Sumber : Analisis Penulis Titik awal pergerakan adalah pintu masuk/ keluar area kegiatan, di sekitar pintu masuk/ keluar ini tersedia area parkir. Titik lelah pergerakan merupakan jarak tempuh paling jauh yang mampu dicapai oleh pengunjung dengan nyaman, sekitar 500m. Titik akhir pergerakan adalah pintu keluar/ masuk area kegiatan pasar tiban. Karakteristik lokasi yang menjadi area paling favorit bagi pengunjung adalah : Lebar area sirkulasi untuk pengunjung yang cukup untuk nyaman untuk lalulalang secara berpapasan, minimal memiliki lebar sekitar 150cm. Memiliki fasilitas pelindung dari panas matahari, bisa berupa tanaman peneduh atau shelter. 80
Memiliki fasilitas yang diperuntukan untuk kenyamanan pejalan kaki/ amenitas, misalnya tempat-tempat istirahat/ tempat duduk, tempat makan, toilet publik, dan tempat sampah. Ada kegiatan-kegiatan yang menghibur (atraktif). Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pengunjung pada sebuah kegiatan pasar tiban adalah : Faktor kenyamanan, dimana para pengunjung merasa nyaman dengan kondisi lingkungan fisik yang ada (lebar area sirkulasi yang cukup, terlindung dari panas/ hujan, memiliki fasilitas pendukung seperti : tempat istirahat/ tempat duduk, toilet, tempat sampah) Faktor keselamatan, dimana pengunjung merasa aman dari kerawanan lalu-lintas kendaraan. Faktor kemenarikan, dimana terdapat beberapa daya tarik bagi pengunjung, bisa berupa macam barang dagangan yang bervariasi, aktivitas lain di luar perdagangan informal yang ditawarkan, maupun suasana di sekitar lokasi. Pada kegiatan pasar minggu pagi, jarak tempuh rata-rata pengunjung adalah 1.368,5m, padahal jarak tempuh yang masih nyaman bagi pejalan kaki adalah 500m, berarti ada sesuatu hal yang bisa menarik orang untuk berjalan lebih jauh dari jarak nyaman tersebut. Faktor-faktor kenyamanan, keselamatan, dan kemenarikan menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berjalan lebih jauh dari batas kenyamanannya. VI.2. ARAHAN Arahan untuk penataan area kegiatan perdagangan informal (pasar tiban) yang memanfaatkan lajur jalan dirumuskan berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh. Konsep penataan area kegiatan perdagangan informal adalah mengakomodir faktor-faktor kenyamanan, keselamatan, dan kemenarikan bagi pengunjung, sehingga para pengunjung dapat menikmati kegiatan pasar tiban tanpa merasakan kelelahan walaupun sebenarnya sudah melalui batas jarak tempuh yang dianggap nyaman. 81
Jarak 500 m merupakan jarak tempuh yang masih nyaman bagi pejalan kaki untuk berjalan. Jarak tersebut merupakan titik lelah bagi para pejalan kaki. Hasil dari studi yang telah dilakukan menunjukan bahwa pada titik lelah ini akan menjadi titik balik/ turning point bagi pengunjung. Hal ini menjadi dasar dari konsep yang akan dikembangkan dalam penataan area kegiatan perdagangan informal (pasar tiban), dimana titik lelah ini tidak boleh menjadi titik balik/ turning point. Konsep yang dikembangkan adalah mengubah titik lelah ini menjadi rest area/ tempat istirahat dengan segala fasilitas yang bisa menunjang kenyamanan pengunjung dengan atraksi yang berbeda-beda pada masing-masing titik rest area tersebut. Diharapkan dengan adanya rest area ini pengunjung dapat melupakan kelelahannya dan termotivasi untuk melanjutkan pergerakannya ke titik rest area berikutnya, sehingga keseluruhan area kegiatan perdagangan informal ini dapat menjadi area yang favorit bagi para pengunjung. kuliner, fasilitas pendukung/ amenities, zona atraksi kuliner, fasilitas pendukung/ amenities, zona atraksi parkir parkir Pintu masuk/ keluar Rest area/ Titik lelah Rest area/ Titik lelah Pintu masuk/ keluar 500 m Setiap jarak 500 m harus disediakan rest area 500 m Gambar 6.3. Konsep Penataan Perdagangan Informal (Pasar Tiban) 82
Konsep penataan area perdagangan informal tersebut kemudian dijabarkan dalam arahan penataan yang lebih detail lagi. Arahan untuk penataan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Pada ujung-ujung pintu masuk ke area berlangsungnya kegiatan pasar tiban harus disediakan area parkir. Penataan pakir tidak boleh mengganggu jalur sirkulasi pengunjung menuju dan keluar dari lokasi kegiatan. Gambar 6.4. Penataan Parkir pada Pintu Masuk Jalur sirkulasi yang harus disediakan minimal mempunyai lebar 150 cm. 2. Lebar jalan yang bisa dipakai untuk kegiatan ini secara nyaman minimal memiliki lebar 11 m, dengan asumsi area yang dipakai untuk PKL adalah selebar 2m di kanan-kiri area sirkulasi pengunjung selebar 1,5m, lebih bagus jika lajur jalan yang dipakai ada pemisahnya (devider), hal ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pengunjung maupun PKL yang beraktivitas di lokasi ini. 3. Kegiatan pasar tiban sebaiknya memakai salah satu lajur jalan saja, sehingga lajur jalan yang lain masih bisa untuk digunakan sebagai jalur sirkulasi kendaraan. 83
4. Untuk menciptakan suasana yang sejuk, rindang, dan melindungi dari panas matahari, vegetasi yang ditanam di sisi jalan adalah tipe-tipe tanaman peneduh, misalnya pohon tanjung, akasia, atau angsana. Gambar. 6.5. Konsep Pemanfaatan Ruang Jalan untuk Kegiatan Perdagangan Informal (Pasar Tiban) 5. Lebar area sikulasi untuk pengunjung pada area yang dipakai untuk kegiatan perdagangan minimal 150 cm, sedangkan lebar yang diperbolehkan untuk PKL menata dagangannya adalah antara 150 cm sampai dengan 250 cm, agar kenyamanan pengunjung dapat terakomodasi. 84
Gambar 6.6. Penataan Penggunaan Ruang Jalan 6. Pada zona rest area/ titik lelah disediakan fasilitas pendukung/ amenitas, misalnya tempat-tempat istirahat, tempat-tempat duduk, serta toilet umum. Dapat juga dipersiapkan lokasi untuk kegiatan lain yang bersifat atraktif sehingga bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung, sehingga pengunjung bisa termotivasi untuk bergerak lagi menuju zona rest area selanjutnya. Tipe dagangan pada zona rest area/ titik lelah berjalan kaki sebaiknya dipersiapkan lebih banyak untuk mewadahi cullinary/ makanan atau minuman. 85
Gambar 6.7. Penataan Rest pada Kegiatan Perdagangan Informal (Pasar Tiban) Gambar 6.8. Alternatif Bentuk Tempat Duduk pada Trotoar di Rest untuk Kegiatan Perdagangan Informal (Pasar Tiban) 86