III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

KARAKTERISASI ENZIM XILANASE DARI Bacillus sp. Galih Cendana Nabilasani 1) dan Sumardi 1)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

1 atm selama 15 menit

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi FST Universitas Airlangga pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. selulosa dan lignin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB 4. METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

KARAKTERISASI ENZIM SELULASE DARI BAKTERI SELULOLITIK Bacillus sp. Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung 2)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tabung Reaksi

Transkripsi:

14 III. METODE KERJA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari 2015 sampai bulan Mei 2015. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, erlenmeyer, gelas beaker, jarum ose, tabung reaksi, rak tabung reaksi, oven, pembakar bunsen, timbangan, inkubator, hot plate stirrer, water bath shaker, micropipet, tip, autoclave, laminar air flow, ph meter dan spektrofotometer. 2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung bonggol

15 jagung, Agar bacteriological, alkohol 70%, aquades, Xylan beechwood 0,5%, buffer (sitrat, fosfat,tris-hcl ), spritus, reagen DNS, congo red, gula xilosa (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila), isolat bakteri uji Bacillus sp. (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila), dan media modifikasi Mandels dan Reese (Tabel 2) (Mandels dan Reese, 1956). Tabel 2. Media Mandels yang dimodifikasi dan Media Mandels dan Reese No Bahan Mandels dan Reese (%) Modifikasi Mandels dan Reese (%) 1 Protease peptone 0,1-2 CaCl 2 0,03-3 Urea 0,03-4 NaCl 0,14 0,2 5 KH 2 PO 4 0,2 0,245 6 MgSO 4.7H 2 O 0,00003 0,035 7 (NH 4 ) 2 SO 4 0,14 0,175 8 FeSO 4.7H 2 O 0,0005-9 ZnC1 0,00017-10 MnSO 4. H 2 O 0,00016-11 Xilan - 0,5 12 Cellulose 0,001-13 Yeast Extract - 0,35 14 Triptone Water - 0,35

16 C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan tiga faktor yang diamati yaitu suhu pada 30 o C, 40 0 C,50 0 C, 60 0 C, 70 0 C, 80 0 C, dan 90 0 C ph buffer 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 serta lama penyimpanan terhadap kestabilan enzim yaitu pada 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 jam dengan tiga kali pengulangan. Besarnya aktivitas enzim ditentukan berdasarkan gula reduksi yang terbentuk. Kandungan gula reduksi diketahui dengan metode DNS dan dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 575 nm. 1. Pembuatan Media Peremajaan Media peremajaan di buat berdasarkan modifikasi Mandels dan Reese (Tabel 2) yang ditambahkan dengan agar 1,5% dari volume aquades kemudian dimasukkan aquades dengan volume 100 ml ke dalam gelas beaker 500 ml. Bahan-bahan tersebut dihomogenkan dan dipanaskan menggunakan hot plate stirer lalu dipindahkan ke dalam erlenmeyer di beri sumbat dan dilapisi alumunium foil. Media disterilisasi pada suhu 121 o C dan tekanan 2 atm selama 15 menit. Dalam keadaan cair media dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian di miringkan diamkan sampai media padat. 2. Peremajaan Bacillus sp (Media Miring) Peremajaan bakteri Bacillus sp. dilakukan dengan mengambil satu ose

17 stok isolat secara aseptis dan diinokulasikan pada media miring yang terdiri dari media modifikasi Mandels dan Reese ditambah agar bacteriological 1,5% dan 0,5% xylan beechwood di dalam tabung reaksi yang steril. Isolat kemudian diinkubasi pada suhu 39 o C selama 12 jam. 3. Pembuatan Media Produksi Enzim (modifikasi Mandels dan Reese) Media produksi enzim di buat berdasarkan modifikasi Mandels dan Reese (Tabel 2) dengan volume 100 ml aquades dimasukkan ke dalam gelas beaker 500 ml. Selanjutnya dihomogenkan dan dipanaskan menggunakan hot plate stirer, lalu pindahkan ke dalam erlenmeyer beri sumbat pada erlenmeyer dan dilapisi dengan alumunium foil. Kemudian di sterilisasi pada suhu 121 o C dan tekanan 2 atm selama 15 menit. 4. Uji Kualitatif Xilanolitik Bacillus sp Satu ose bakteri Bacillus sp diinokulasikan ke dalam cawan petri berisi media modifikasi Mandels dan Reese yang ditambahkan agar. Setelah diinokulasi, cawan petri yang sudah di bungkus dengan kertas diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan penyiraman pada media yang telah ditumbuhi bakteri menggunakan

18 larutan congo red 1 % rendam selama 15 menit, kemudian cuci menggunakan NaCl 0,1%. Zona jernih yang terbentuk menandakan Bacillus sp mempunyai aktivitas xilanolitik. 5. Penentuan Lama Waktu Inkubasi Untuk Mendapatkan Aktivitas tertinggi Enzim Xilanase Untuk mendapatkan aktivitas tertinggi dari enzim xilanase yang dihasilkan oleh bakteri perlu dilakukan pengujian lama waktu inkubasi. Lama waktu inkubasi terbaik akan digunakan dalam proses pembuatan stater dan produksi enzim. Erlenmeyer volume 250 ml diisi dengan 45 ml media stater bakteri, kemudian dimasukkan Bacillus sp sebanyak 1 ose, lalu diinkubasi dengan menggunakan waterbath shaker selama 24 jam, pada suhu 39 o C. Setelah 24 jam stater bakteri yang sudah dibuat diambil 5 ml (10% dari jumlah media produksi yang digunakan) kemudian inkubasi pada suhu 39 o C. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ditetapkan dengan cara pengambilan sample setiap 6 jam sekali pada jam ke-6, ke-12, ke-16, ke-24, dan ke- 30 jam. Aktivitas enzim ditentukan dengan mengukur gula reduksi yang diikat oleh DNS (Tabel.3). Gula reduksi yang telah terbentuk dideteksi menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 575 nm. Setelah dilakukan pengukuran dapat diketahui waktu optimum aktivitas enzim.

19 6. Pengujian Gula Standar Xilosa Dengan Metode Bernfeld (1955) Larutan standar xilosa dibuat pada konsetrasi 0 µg/ml, 100 µg/ml, 200 µg/ml, 300 µg/ml, 400 µg/ml, dan 500 µg/ml. Pengujian gula standar dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Pengujian gula standar xilosa Bahan (ml) Xil-0 ( g/ml) Xil-100 g/ml Xil-200 g /ml Xil-300 g /ml Xil- 400 g /ml Xil-500 g /ml Gula Standar Larutan Buffer* Larutan DNS 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 1 1 1 1 Larutan dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit Larutan didinginkan di air dingin selama 20 menit, kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 575 nm *0,5% xylan beechwood dalam buffer sitrat ph 6 0,05 M Sumber : Sumardi dan Ekowati (2013) Nilai absorbansi yang telah didapatkan digunakan untuk menentukan kadar xilosa dengan rumus persamaan regresi linier Y = bx+a nilai a dan b diperoleh setelah dilakukan pengukuran gula standar sedangkan Y merupakan nilai absorbansi yang dihasilkan dari pengukuran pada panjang gelombang 575 nm dan x adalah kadar

20 xilosa yang dihasilkan. Setelah mendapatkan nilai absorbansi gula standar, untuk mendapatkan nilai a dan b dapat dilakukan perhitungan menggunakan rumus berikut: b = [nʃxy - ƩxƩy] : [nʃx 2 - (Ʃx) 2 ] a = [Ʃy - bʃx] : n Keterangan : n = Jumlah sampel x = Kadar gula y = Nilai absorbansi 7. Pembuatan Starter Bakteri Bacillus sp. dalam media miring umur 12 jam diinokulasikan menggunakan jarum ose ke dalam erlenmeyer berukuran 100 ml yang berisi 20 ml media produksi. Kemudian diinkubasi dengan menggunakan waterbath shaker dengan kecepatan 100 rpm dengan suhu 39 o C selama 12 jam. 8. Produksi Enzim Proses produksi enzim dilakukan dengan cara mengambil 2 ml (10% dari media produksi) starter bakteri Bacillus sp dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml yang berisi 18 ml media modifikasi Mandels dan Reese steril. Lalu kultur diinkubasi selama 12 jam pada

21 waterbath shaker dengan suhu 39 o C. Setelah masa inkubasi, dilakukan sentrifugasi selama 3 menit dengan kecepatan 1000 rpm. Supernatan yang diperoleh merupakan ekstrak kasar xilanase yang digunakan untuk pengujian karakteristik enzim xilanase. 9. Pengujian Aktivitas Enzim Xilanase Penenetuan aktivitas enzim dilakukan berdasarkan kadar xilosa yang dihasilkan. Pengukuran kadar xilosa dilakukan dengan menggunakan metode DNS dengan langkah langkah yang terdapat pada tabel 4. Tabel 4. Pengujian aktivitas enzim xilanase Bahan Kontrol Uji Enzim - 0,5 ml 0,5% xylan beechwood dalam buffer 0,05 M 0,5 ml 0,5 ml Larutan diinkubasi (suhu optimum dan suhu 40 o C) selama 30 menit Dimasukkan dalam air dingin Larutan DNS 1 ml 1 ml Enzim 0,5 ml - Larutan dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit Larutan didinginkan di air dingin selama 20 menit, kemudian dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 575 nm Sumber : Sumardi dan Ekowati (2013)

22 Penentuan aktivitas enzim xilanase per unit dapat ditentukan dengan rumus : Aktivitas Enzim (U/mL) = kadar xilosa (µg) x faktor pengenceran BM Xilosa x waktu inkubasi Aktivitas Enzim Relatif (%) = Aktifitas enzim yang diperoleh (U/ml) Aktivitas enzim optimum (U/ml) X 100% Keterangan = BM xilosa Wakti inkubasi Kadar xilosa : 150,13 g/mol : 30 menit : x µg/mol 10. Karakterisasi Enzim Xilanase a. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Xilanase Penentuan suhu inkubasi optimum enzim xilanase dilakukan dengan menginkubasi 0,5 ml ekstrak kasar enzim dan 0,5mL 0,5% xylan beechwood dalam buffer sitrat 0,05 M pada suhu 30 o C, 40 o C, 50 o C, 60 o C, 70 o C, 80 o C, dan 90 o C selama 30 menit. Setelah 30 menit, ditambakan 1 ml larutan DNS dan dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit. Kemudian didinginkan dalam wadah berisi air dingin selama 20 menit. Dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer pada λ 575 nm.

23 b. Pengaruh ph Terhadap Aktivitas Enzim Xilanase Penentuan suhu inkubasi optimum enzim xilanase dilakukan dengan menginkubasi 0,5 ml ekstrak kasar enzim dan 0,5mL 0,5% xylan beechwood dalam buffer 0,05 M pada suhu optimum dan suhu 40 o C selama 30 menit. Untuk pengujian ph optimum pelarutan 0,5% xylan beechwood dilakukan dalam buffer yang memiliki ph yang berbeda. Buffer yang digunakan, yaitu buffer sitrat ph 4, 5, dan 6, bufer fosfat ph 7, dan bufer Tris-HCl ph 8 dan 9. Setelah 30 menit, ditambakan 1mL larutan DNS dan dipanaskan dalam air mendidih selama 15 menit. Kemudian didinginkan dalam wadah berisi air dingin selama 20 menit. Dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer pada λ 575 nm. c. Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kestabilan Enzim Ekstrak kasar enzim yang telah dihasilkan selanjutnya disimpan pada suhu optimum dan 40 o C. Pengujian terhadap lama penyimpanan dilakukan pada 5 variasi waktu yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 jam. Setelah dilakukan penyimpanan dilakukan pengujian aktivitas enzim (tabel. 4) dengan menggunakan suhu optimum dan suhu 40 o C sebagai suhu inkubasi dan ph buffer optimum dalam melarutkan 0,5% xylan beechwood.

24 D. Diagram Alir Bacilus sp Peremajaan Bacillus sp menggunakan media Mandels dan Reese dan agar Inkubasi selama 12 jam Uji Kualitatif Xilanolitik Bacillus sp Inkubasi selama 12 jam Ada Tidak Penentuan Waktu Inkubasi Optimum Uji Aktivitas Enzim dengan Metode DNS Karakterisasi Enzim Xilanase Suhu Optimum Uji Aktivitas Enzim dengan Metode DNS ph Optimum Uji Aktivitas Enzim dengan Metode DNS Uji Aktivitas Enzim dengan Metode DNS Lama Waktu Penyimpanan