BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PT. Tarumatex. Kemudian yang menjadi variabel dependen atau variable terikat

BAB 2 Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

Material Requirements Planning (MRP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB II LANDASAN TEORI

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang ada pada perusahaan ini. Pembahasan pada bagian ini dimulai dari landasan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi

Prosiding Manajemen ISSN:

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 ( ) ISSN:

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA PT. BINTANG KUPU-KUPU DI TANGERANG SKRIPSI

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer

BAB III LANDASAN TEORI

Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Ekonomi & Bisnis Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dengan Mempertimbangkan Lot Sizing dalam Pengendalian Bahan Baku pada PT. Phapros, Tbk.

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB I PENDAHULUAN. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. melaksanakan kegiatan utama suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada masa sekarang ini keadaan ekonomi yang tumbuh dengan pesat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang. Ada tiga hal yang menjadi ajang persaingan, yaitu harga, kualitas, dan layanan. Harga sering kali ditentukan oleh biaya, dan biaya adalah hasil penentuan dan pemilihan proses berusaha atau proses produksi perusahaan. Salah satu komponen biaya produksi yang tinggi adalah barang, baik barang langsung maupun barang tidak langsung. Ini termasuk bidang manajemen logistik, khususnya manajemen barang atau material, yang lebih khusus lagi manajemen persediaan barang. Oleh karena itu, perkembangan di bidang ini terus-menerus dicari dan diupayakan untuk memperoleh biaya yang paling optimal. Kualitas mempengaruhi seluruh organisasi, dari pemasok sampai konsumen dan dari rancangan produk sampai aspek pemeliharaan peralatan. Ukuran kualitas itu sendiri mungkin hanya ada di benak pemakai barang, namun manajer operasi harus dapat mendefinisikan apa yang diharapkan para pengguna barang itu. Dan tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menjadi organisasi yang efektif dengan keunggulan kompetitif. 1

2 Hal lain yang menjadi faktor pendukung persaingan dalam dunia bisnis selain harga dan kualitas adalah layanan. Seiring dengan keinginan pelanggan untuk mendapatkan produk sesuai keinginan mereka, layanan juga termasuk hal yang mendukung timbulnya kepuasan konsumen. Melalui tiga hal di atas, setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak dalam bidang jasa, dituntut untuk dapat terus meningkatkan produksi di dalam perusahaan. Karena jika aktivitas produksi berjalan dengan lancar, maka proses selanjutnya pun akan berjalan baik, dan yang lebih penting konsumen akan merasa puas. Salah satu faktor yang dapat memperlancar proses produksi pada perusahaan industri adalah persediaan bahan baku. Sistem persediaan bahan baku tersebut harus dikelola dengan baik atau dengan kata lain harus memiliki manajemen persediaan bahan baku yang teratur, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat membuat konsumen merasa tidak puas, contohnya tertundanya pengiriman pesanan akibat kehabisan stok. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami peningkatan laba. Produksi dilakukan berdasarkan pemesanan yang diterima dari distributor. Bahan baku untuk membuat karung-karung plastik tersebut dibeli melalui beberapa pemasok. Bahan baku karung plastik tersebut adalah biji plastik, biji kapur dan bahan proses. Saat ini perusahaan masih belum menggunakan sistem Material Requirement Planning ( MRP ) dengan baik sehingga perusahaan

3 mengalami masalah dalam proses pengadaan dan pengelolaan bahan baku tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Analisis Sistem Material Requirement Planning Terhadap Efisiensi Bahan Baku Pembuatan Karung Plastik di PT. MENARA CEMERLANG. 1.2 Identifikasi masalah penelitian Untuk menjamin kelancaran proses produksi, perusahaan perlu mengadakan pengelolaan persediaan bahan baku, sehingga proses produksi dapat terjaga kelancaran dan kelangsungannya. Dalam proses produksi karung plastik dibutuhkan biji plastik, biji kapur dan proses sebagai bahan baku. Di bawah ini merupakan data kebutuhan 3 jenis bahan baku karung plastik tersebut untuk periode waktu Agustus 2007.

4 Tabel 1.1 Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Periode Agustus 2007 (dalam satuan sak, 1 sak = 25kg) DATE PLASTIK PROSES KAPUR 1 56 16 8 2 56 24 8 3 56 24 8 4 49 21 6 5 56 24 8 6 78 7 1 7 56 18 6 8 49 16 7 9 49 21 7 10 42 18 6 11 63 27 10 12 42 18 6 13 35 24-14 49 21 7 15 56 21 8 16 36 15 2 17 - - - 18 40 1-19 59 21 7 20 21 9 3 21 56 24 8 22 52 24 8 23 42 18 6 24 80 - - 25 56 24 8 26 49 21 7 27 30 27-28 42 18 6 29 56 24 8 30 49 21 7 31 42 18 6 TOTAL 1.502 sak 565 sak 172 sak 37.550 kg 14.125 kg 4.300 kg Sumber : Perusahaan

5 Berdasarkan data jumlah kebutuhan tersebut terlihat bahwa jumlah kebutuhan masing-masing jenis bahan baku berbeda-beda sehingga diperlukan suatu sistem pengendalian persediaan yang baik. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat diindentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana perusahaan merencanakan dan mengendalikan bahan bakunya selama ini? 2. Bagaimana sistem MRP yang sesuai diterapkan untuk kondisi perusahaan? 3. Bagaimana peranan MRP dalam meningkatkan efisiensi di perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan kebijakan yang dilakukan PT. MENARA CEMERLANG dalam merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan bakunya selama ini. 2. Untuk menentukan sistem MRP yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan. 3. Memberi gambaran mengenai peranan MRP dalam meningkatkan efisiensi di perusahaan.

6 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang nantinya akan diperoleh diharapkan dapat berguna bagi: 1. Penulis Dengan adanya penelitian ini, penulis bisa menerapkan teori-teori manajemen operasi, khususnya dalam bidang Material Requirement Planning dalam keadaan yang sebenarnya, sehingga bisa menjadi masukan juga bagi penulis di masa yang akan datang serta untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Fakultas Ekonomi. 2. Perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat untuk mengelola bahan baku untuk meningkatkan efisiensinya sehingga diharapkan daya saing perusahaan dapat meningkat. 3. Masyarakat dan Pihak-pihak Lain Diharapkan masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan dalam hal Material Requirement Planning dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi. 1.5 Kerangka Pemikiran Manajemen Operasi merupakan usaha usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya ( faktor produksi ) dalam proses transformasi input menjadi output. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006;14) mengemukakan tentang Manajemen Operasi sebagai berikut:

7 Operations management (OM) is the set of activities that creates goods and services by transforming input into outputs. Tujuan manajemen operasi menurut Hendra Kusuma (2004:27) adalah sebagai berikut: Merencanakan dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan keluar pabrik sehingga posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat tercapai. Perusahaan yang sudah maju dalam melakukan proses produksi sudah didukung dengan penggunaan teknologi produksi yang tinggi dan juga kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula. Hal ini tentunya menjadikan proses produksi yang perusahaan jalani sangat efisien. Namun pada kenyataannya banyak perusahaan yang sulit mencapai efisiensi di bidang operasi. Definisi efisiensi menurut Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2003:5) adalah sebagai berikut: Efficiency in a measure of how well or how productively resources are used to achieve a goal. Maksudnya adalah bahwa seberapa baik atau produktif sumber daya yang digunakan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan. Proses pengaturan persediaan bahan baku adalah salah satu bagian utama yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi produksi di dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur. Tingkat persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan sangat menentukan dalam hal kemampuan memenuhi permintaan dan jumlah produk yag dapat dihasilkan. Maka dari itu pengendalian persediaan bahan baku memerlukan pengelolaan yang baik agar dapat ditentukan kapan pemesanan kembali harus

8 dilakukan, berapa jumlah pesanan yang optimal dalam suatu periode dengan pertimbangan faktor waktu dan biaya lain-lain. Di samping itu juga perusahaan yang berorientasi pada laba sudah sepatutnya berusaha untuk meningkatkan labanya. Salah satu cara untuk meningkatkan labanya adalah dengan melakukan pengendalian dan perencanaan persediaan bahan baku yang efisien dan efektif agar perusahaan dapat meminimasi biaya. Menurut Ma arif dan Tanjung (Ma arif dan Tanjung, 2003:276) persediaan adalah: Suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau barangbarang yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi. Dalam buku Operations Management Jay Heizer dan Barry Render (2006:474) mengatakan bahwa ada 4 jenis persediaan, yaitu: 1. Persediaan bahan baku ( raw material inventory ) 2. Persediaan barang dalam proses ( work-in-process inventory ) 3. Persediaan untuk perbaikan mesin (maintenance or repair or operating supply ) 4. Persediaan barang jadi ( finisned goods inventory ) Material Requirement Planning ( MRP ) adalah suatu teknik atau sistem perencanaan kebutuhan bahan baku yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga bahan baku yang diperlukan dapat tersedia dalam jumlah tepat dan waktu yang tepat. Sistem MRP digunakan untuk menghadapi permintaan yang dependent yaitu adanya

9 ketergantungan antara komponen-komponen untuk menghasilkan produk akhir. Dengan MRP perusahaan dapat menghemat biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan, memenuhi permintaan konsumen, serta meningkatkan efisiensi. Definisi MRP menurut George W. Plossi ( Orlicky, 1994:24 ) Material requirement planning consists or a set of records, logically related techniques and procedures, decision rules to translate a master production schedule ( MPS ) for finished product, major subassemblies, or end item into passed net requirements, order for each component needed to implement this schedule. Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( Heizer dan Render, 2006:516 ) terdapat 3 input utama MRP, yaitu : 1. Master Production Schedule ( MPS ) Merupakan perencanaan untuk menentukan berapa banyak dan kapan perusahaan harus membuat produk akhir. 2. Bill Of Material ( BOM ) Merupakan daftar komponen yang dibutuhkan untuk membuat atau merakit 1 unit produk akhir. 3. Inventory Status File ( ISF ) adalah : Berisi catatan tentang persediaan komponen yang ada di gudang atau komponen yang sudah dipesan tetapi belum diterima. Manfaat MRP bagi perusahaan menurut Eddy Heryanto ( 1999:258 ) 1. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan, 2. Memuaskan pelanggan dan konsumen, dan

10 3. Meningkatkan efisiensi. Sedangkan proses MRP menurut Jay Heizer dan Barry Render ( Heizer dan Render, 2006:520 ) adalah : 1. Netting Merupakan proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih, yaitu : selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan yang ada di tangan. 2. Lotting Merupakan proses menentukan besarnya pesanan optimal. 3. Offsetting Merupakan proses menentukan kapan saat yang tepat melakukan rencana pemesanan. 4. Explosion Merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item yang lebih rendah. Sistem-sistem MRP memiliki kemampuan untuk memberikan manajemen dengan berbagai output atau keluaran. Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( Heizer dan Barry, 2006:526 ), yaitu : 1. Order Release Requirements Dengan adanya informasi ini dapat diketahui kapan sebaiknya pemesanan dilakukan. 2. Order Rescheduling Memiliki arti penjadwalan kembali dalam pemesanan yang dilakukan.

11 3. Planned Orders Perencanaan untuk pemesanan yang dilakukan di masa yang akan datang. Dari input, proses, dan output MRP dapat ditentukan ukuran besarnya jumlah yang tepat dalam pemesanan, atau dalam produksi adalah suatu masalah penting dalam manajemen persediaan, baik untuk barang-barang yang independen terhadap permintaan maupun yang dependen. Ini dinamakan Lot Sizing. Sizing adalah: Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( Heizer dan Barry, 2006:533 ) Lot Whenever we have a net requirement, a decision must be made about how much to order. This decision is called a lot-sizing decision. Masalah yang sering kali timbul dalam perusahaan adalah masalah planned order release yaitu bagaimana perusahaan dapat melakukan pemesanan yang efektif, dimana dalam melakukan pemesanan timbul biaya-biaya seperti, ordering cost ( biaya yang timbul akibat melakukan pemesanan ), dan holding cost ( biaya yang timbul akibat menyimpan persediaan ). Ukuran jumlah barang yang dipesan ( lot-size ) akan menentukan besarnya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( Heizer dan Barry, 2006:549 ) Lot- Sizing terdiri dari 3 macam, yaitu: 1. Economic Order Quantity ( EOQ ) Model ini menghasilkan biaya yang minimum jika digunakan secara seragam.

12 2. Lot-for-Lot Jumlah pesanan untuk setiap periode ditentukan sama dengan jumlah permintaan periode bersangkutan. 3. Part Period Balancing Model ini merepresentasikan suatu pendekatan lain untuk menyeimbangkan biaya setup dengan biaya penyimpanan. Istilah part period merujuk pada penyimpanan bagian-bagian barang tertentu selama suatu periode, sehingga jumlah pesanan yang bervariasi dapat diteliti untuk perencanaan masa yang akan datang yang sudah ditentukan. 1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Moh Nazir (2003; 54), pengertian mengenai metode deskriptif yaitu : Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Studi Lapangan atau Field Research Penelitian ini dilakukan dengan cara meninjau langsung ke lokasi yang sedang diteliti, untuk memperoleh data dan keterangan yang sesuai dengan masalah yang dibahas, dilakukan dengan cara: a. Survei, merupakan metode yang memerlukan adanya kontak atau hubungan antara penulis atau peneliti dengan subyek atau

13 responden penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Data penelitian berupa data subyek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman atau karakteristik subyek penelitian secara individual atau secara kelompok. Metode survey yang digunakan adalah wawancara atau interview, yaitu melakukan tanya jawab dengan pimpinan, staf, dan karyawan yang terkait dengan masalah yang diteliti. b. Observasi, yaitu proses pencatatan pola perilaku subyek atau orang, obyek atau benda atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Observasi lebih akurat dan bebas dari respons bias dan dapat menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku atau subyek, benda atau kejadian atau obyek dibandingkan dengan survey. 2. Studi Kepustakaan atau Library Research Penelitian yang dilakukan dengan mencari dan mempelajari teori-teori yang terdapat di dalam buku-buku, referensi, dan catatan-catatan lain yang penulis peroleh selama perkuliahan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang karung plastik yaitu PT. Menara Cemerlang yang berlokasi di Jl. Gandasa no. 122 Soreang-Bandung-Jawa Barat.

14 Sedangkan waktu penelitian adalah 6 bulan yaitu mulai bulan September 2007 sampai dengan Februari 2008. 1.8 Sistematika Pembahasan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan menjabarkannya ke dalam beberapa bagian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada prinsipnya menjelaskan tentang pentingnya sistem Material Requirement Planning ( MRP ) bagi suatu perusahaan. Bab II Tinjauan Pustaka penelitian ini. Memuat landasan teori yang dipakai sebagai acuan atau pedoman dalam Bab III Obyek Penelitian Memberikan gambaran mengenai sejarah perusahaan secara umum, struktur organisasi dan deskripsi wewenang dan tanggung jawabnya, dan perkembangan operasi perusahaan secara umum. Bab IV Pembahasan Pertama menyajikan pembahasan temuan fakta-fakta dalam penelitian, kemudian menguraikan pembahasan tentang permasalahan-permasalahan dalam penelitian serta sistem persediaan yang menggunakan metode pengendalian persediaan yang sesuai.

15 Bab V Kesimpulan dan Saran-saran Berisi kesimpulan tentang keseluruhan hasil penelitan dan saran-saran yang dapat disumbangkan oleh peneliti kepada pihak perusahaan.