BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB 2. Landasan Teori

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, perasaannya kepada orang lain. Setiap bahasa memiliki ciri

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Menurut James (1:1998), analisis kesalahan merupakan suatu proses kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, atau berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian bahasa

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Kindaichi dalam Torana (2009:17), membagi predikat kata kerja menjadi

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. oleh para anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik

BAB I PENDAHULUAN. bergantung dan berkelompok dengan anggota masyarakat lainnya. Di dalam

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut:

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. terjalinnya hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka. Terdapat

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

Bab 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri. Setiap bahasa juga

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana pokok yang digunakan manusia untuk menyampaikan ide, pesan maupun ungkapan perasaan yang ditunjukkan kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Chaer (2003 : 12) menjelaskan setiap tata bahasa suatu bahasa terdiri dari tiga komponen yaitu komponen fonologi, komponen sintaksis, dan komponen semantik. Menurut Ramlan (1986 : 83) sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kalimat adalah kumpulan kata-kata yang disusun secara teratur atau sistematis. Seperti contoh berikut : 1. 部屋にテレビがあります Heya ni terebi ga arimasu. Di dalam kamar ada televisi. Contoh kalimat (1) menjelaskan 部屋にテレビがあります merupakan kalimat tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari predikat tunggal. 1 Universitas Kristen Maranatha

Kalimat terangkai dari kumpulan kata-kata dan salah satu penyusun kata tersebut adalah verba bantu yg dalam bahasa Jepang disebut 補助動詞. Menurut Tomita (1993:15), hojodoushi adalah sebagai berikut : 名詞に ( 形式名詞 ) があるように動詞にも 本来は自立語ですが 付属語のように他の単語 ( 主に動詞 ) についてある意味を付け加えるために使われる動詞があります このような動詞を 補助動詞 と言います Meishi (keishikimeishi) ga aru youni doushi ni mo, honrai wa jiritsugo desu ga, fuzokugo no youni ta no tango (shu ni doushi) ni tsuite aru imi wo tsukekuwaeru tame ni tsukawareru doushi ga arimasu kono youna doushi wo (hojodoushi) to iimasu. Seperti halnya keishikimeishi pada nomina, pada verba pun ada verba yang digunakan untuk menambahkan makna pada verba utamanya atau verba lainnya sebagai fuzokugo (kata yang tidak bisa berdiri sendiri) padahal kata tersebut termasuk jiritsugo...verba ini dinamakan hojodoushi. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, dapat dipahami bahwa hojodoushi adalah verba bantu yang melekat pada verba di depannya, dan memberi makna tambahan pada verba tersebut. Masih menurut Tomita (1993 : 15) 補助動詞 mempunyai bermacam-macam bentuk, misalnya あげる もらう いる おく dan salah satunya adalah ある dalam struktur ~ てある. Tentang ~ てある ini Tanaka (1990:97) menjelaskan sebagai berikut : 本が開いてある といった場合の ある は そういう状態だとういう意味に変化し てある の形をとって 文の叙述を表す 開く の補助をしていま 2 Universitas Kristen Maranatha

す このように もとの意味と独立性を失って 助動詞のような働きをしている動詞を補助動詞と言います Hon ga hiraitearu To itta baai no [aru] wa, sou iu jyoutai datoiu imi ni henkashi, [tearu] no kei wo totte, bun no jujutsu wo arawasu [hiraku] no hojo wo shiteimasu. Kono youni, moto no imi to dokuritsusei wo ushinatte, jodoushi no youna hataraki wo shiteiru doushi wo hojodoushi to iimasu. Hon ga hiraitearu ~ ある pada kalimat diatas adalah sebuah hojodoushi yang menjelaskan keadaan tertentu ~ てある pada kalimat tersebut mengikatkan diri pada verba 開く. Seperti itulah yang disebut perilaku verba menjadi hojodoushi, dimana makna aslinya luluh. Dari definisi tersebut dapat dipahami kata ある pada kalimat yang telah dipaparkan merupakan jiritsugo, tetapi jika digabungkan dengan bentuk ~ て menjadi ~ てある merupakan fuzokugo yang tidak mempunyai makna sendiri (sebenarnya). Makna dari kata ある itu sendiri sudah mengalami perubahan menjadi suatu keadaan. ~ てある di sini lebih menjelaskan makna dari verba di depannya, yaitu verba 開く pada kalimat 本が開いてある. Maka ある bisa dikatakan hojodoushi jika bergabung dengan bentuk ~ て. berikut : Ahli lain yaitu Ichikawa (1997 : 107) menjelaskan ~ てある sebagai ~ てある は結果の状態を表すものなので 絵や状況を使って導入し 練習させること 3 Universitas Kristen Maranatha

[-tearu] wa kekka no jyoutai wo arawasu mononanode, e ya joukyou wo tsukatte dōnyushi, renshuusaseru koto. Karena -tearu adalah sesuatu yang menunjukkan keadaan hasil, maka bentuk ini dilatih dengan menggunakan gambar dan situasi. Perhatikan contoh berikut : 2. 雨上がりでしたから 団地のどの家のベランダにもかさやせん たく物がほしてあります Ame-agari deshita kara, danchi no dono ie no beranda nimo kasa ya sentaku-mono ga hoshite-arimasu. Karena baru saja habis hujan, semua serambi penuh dengan jemuran payung dan cucian. Pada kalimat (2) mempunyai arti karena baru saja habis hujan, menunjukkan serambinya penuh dengan jemuran payung dan cucian. Kalimat ini secara makna menunjukkan suatu keadaan hasil, karena ada seseorang yang telah meletakkan jemuran payung dan cucian di serambi itu dengan tujuan untuk dikeringkan. Kata kerja ほしてあります merupakan verba 他動詞 tadoushi yang bergabung dengan bentuk ~ てある. Sehubungan dengan tadoushi yang berkaitan dengan ~ てある. Ahli lain, Satoko (1998 : 239) menjelaskan ~ て ある sebagai berikut : 他動詞を用いて だれかがした行為の結果として残っている状態を表す 文脈によっては 将来に備えて何かを行う という意味が感じられる場合がある Tadoushi wo mochiite, dareka ga shita koui no kekka toshite nokotteiru jyoutai wo arawasu. Bunmyaku ni yotte wa [shourai ni sonaete nanika wo okonau] to iu imi ga kanjirareru baai ga ru. 4 Universitas Kristen Maranatha

Dengan menggunakan kata transitif, menunjukkan keadaan yang tersisa sebagai hasil dari perbuatan seseorang. Berdasarkan konteks ada kalanya bermakna mempersiapkan sesuatu untuk masa depan. Dalam teori yang dipaparkan dalam Nihongo Bunkei Jiten dikemukakan bahwa verba yang bergabung dengan ~ てある memakai verba 他動詞 tadoushi. 他動詞 dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata kerja transitif, yaitu verba yang selalu dilengkapi nomina sebagai objek dan membutuhkan partikel o. Berikut contoh kalimat yang menggunakan verba tadoushi: 3. 私はドアを開けます Watashi wa doa wo akemasu. Saya membuka pintu. (MNN,2006 : 228) Pada kalimat (3) dijelaskan 開ける merupakan verba tadoushi karena verba tersebut memerlukan objek. Menurut Ichikawa (1997 :106) ~ てある adalah : ~ てある は ある対象に対して動作がなされ そのあとの結果の状態について述べるときに使われる ~ てある の前に来る動詞は意志動詞 ( 来る 行く 書く 開ける など ) であることを分からせること -tearu wa, aru taishou ni taishite dousa ga nasare, sono ato no kekka no jyoutai ni tsuite noberu toki ni tsukawareru. [-tearu] no mae ni kuru doushi wa ishidoushi (iku, kaku, akeru, nado) de aru koto wo wakaraserukoto. ~ てある digunakan untuk memaparkan suatu tindakan terhadap suatu objek dan memaparkan keadaan hasil sesudah hal itu terjadi. Dapat 5 Universitas Kristen Maranatha

dipahami bahwa verba seperti [kuru], datang, [iku], pergi, [kaku], menulis, [akeru], buka, dan lain-lain adalah verba jenis ishi doushii ( 意志動詞.)yang biasanya muncul di depan ~ てある. Menurut Ichikawa, bentuk ~ てある ini menjelaskan suatu hasil dari keadaan yang telah dilakukan oleh seseorang dengan maksud tujuan tertentu. Masih menurut Ichikawa, verba-verba seperti 来る 行く merupakan verba ishidoushi yang biasanya muncul di depan struktur ~ てある. Akan tetapi 来る dan 行く ini bukan merupakan tadoushi tetapi jidoushi sementara dari teori teori tersebut dapat dipahami bahwa verba 行く dan 来る tidak bisa digabungkan dengan struktur ~ てある karena bukan tadoushi, verba yang dapat bergabung dengan struktur ~ てある hanya verba tadoushi yang sebagian besar terdiri dari ishidoushi seperti yang dikatakan oleh Tanaka (1990: 127) : 意志動詞は他動詞が多く 無意志動詞は自動詞が多いのです しかし 行く 帰る 起きる 寝る 来る... のように自動詞でも意志を持って行われる動詞もあるので 動詞が意志か無意志かによっていろいろな用法と関係することを考えると 日本語の動詞は意志動詞と無意志動詞の観点から もう一度見直す必要性があります Ishidoushi wa tadoushi ga ooku, muishidoushi wa jidoushi ga ooi nodesu. shikashi, [iku] [kaeru] [okiru] [neru] [kuru]...no youni jidoushi demo ishi wo motte okonawareru doushi mo aru node, doushi ga ishi ka muishi ka ni yotte iroiro na youhou to kankeisuru koto wo kangaeru to, nihongo no doushi wa ishidoushi to muishidoushi no kanten kara, mou ichido minaosu hitsuyousei ga arimasu. Umumnya verba kemauan adalah jenis verba transitif. Sementara verba non kemauan adalah verba intransitif, tetapi verba-verba seperti [iku] 6 Universitas Kristen Maranatha

[kaeru] [okiru] [neru] [kuru]...merupakan verba-verba intransitif yang digolongkan kedalam verba kemauan. Verba transitif 他動詞 yang digunakan merupakan jenis verba kemauan atau 意志動詞 ishidoushi. 意志動詞 adalah verba kemauan atau verba niat; kelompok verba yang mengutarakan perbuatan seseorang sesuai kehendaknya. Berikut beberapa contoh kalimat dari gabungan verba kemauan 意志動詞 ishidoushi dengan ~ てある. 4. 窓が開けてあるのは空気を入れかえるためだ Mado ga aketearu nowa kuuki wo irekaeru tame da. Jendela dibuka supaya ada pergantian udara keluar masuk. 5. 黒板に英語で GOOD BYE! とかいてあった Kokuban ni eigo de GOOD BYE! to kaiteatta. Di papan tulis tertulis tulisan Good Bye!. 6. テーブルの上に花が飾ってある Teburu no ue ni hana ga kazattearu. Di atas meja terpajang bunga. 7. 机のいすがきちんとならべてあります Tsukue no isu ga kichinto narabetearimasu. Bangku kuliah tersusun secara teratur. 8. 誕生日のプレゼンとはもう買ってあります Tanjoubi no purezentou wa mou kattearimasu. 7 Universitas Kristen Maranatha

Hadiah ulang tahunnya sudah (saya) beli. Kalimat (4) menunjukkan jendelanya sudah dalam keadaan dibuka seseorang, jendela tersebut dibuka dengan maksud tujuan supaya adanya pergantian udara keluar masuk kedalam ruangan tersebut. Lalu pada kalimat (5) mengandung arti seseorang (mungkin penulis sendiri) menulis nama di papan tulis untuk tujuan tertentu. Pada kalimat (6) dan kalimat (7) menunjukkan bahwa bunga itu terpajang dan meja kursi itu sudah tersusun secara teratur, karena seseorang telah melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan pada kalimat (8) menunjukkan persiapan yang telah selesai. Kata kerja yang dicetak tebal pada kalimat (4) sampai dengan kalimat (8) merupakan verba 他動詞 tadoushi, karena menunjukkan pelaku yang melakukan tujuan tertentu. Maknanya mengandung makna intransitif yaitu sesuatu kegiatan yang dilakukan dan ada hasilnya. Akan tetapi tidak semua verba tadoushi yang merupakan 意志動詞 ishidoushi dapat bergabung dengan bentuk ~ てある. Contoh kalimat verba yang tidak bisa bergabung dengan ~ てある sebagai berikut : 9*. 図書館に本が読んであります Toshokan ni hon ga yondearimasu. Di perpustakan buku dibaca. Pada kalimat (9*) ini tidak dapat bergabung dengan ~ てある karena verba 読む jika dihubungkan dengan teori yang sudah dipaparkan oleh Ichikawa dan Satoko, verba ini secara semantik tidak dapat berterima karena tidak 8 Universitas Kristen Maranatha

menunjukkan hasil dan tidak menunjukkan adanya proses atau persiapan yang dilakukan. Secara sintaksis verba 読む merupakan verba 他動詞 tadoushi yang termasuk dalam ishidoushi. Tetapi dalam kalimat tersebut karena tidak menunjukkan suatu hasil keadaan, jadi kalimat tersebut tidak berterima. Dari masalah-masalah tersebut di atas penulis tertarik untuk menelaah tentang ~ てある ini dengan kajian sintaksis dan semantik. Dan sepengetahuan penulis, belum ada penelitian sebelumnya tentang ~ てある ini. 1.2 Rumusan Masalah 1. Verba apa saja yang dapat dilekati oleh ~ てある? 2. Makna apa saja yang dihasilkan oleh konjugasi ~ てある dengan verba lain? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan verba apa saja yang dapat dilekati oleh ~ てある. 2. Mendeskripsikan makna apa saja yang dihasilkan oleh konjugasi ~ てある dengan verba lain. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian 9 Universitas Kristen Maranatha

Metode yang dipakai yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data, keterangan dan informasi lainnya yang kompeten dan relevan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, semua data dan informasi tersebut diolah dan dianalisis sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran yang diperlukan. Sumber data terdapat dalam novel, cerpen, buku, kemudian dianalisis untuk kemudian diambil kesimpulan untuk menjawab masalah telah dirumuskan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam memakai metode ini yaitu : 1. Memilih dan menetapkan tema lalu menyusun judul 2. Mencari data menemukan teori yang tepat untuk masalah tersebut 3. Mencari data yang sesuai dengan tema yang dimaksud 4. Memilah-milah data 5. Menganalisis data dan menyusun laporan 6. Menyimpulkan 7. Menyajikan 1.4.2 Teknik Kajian Teknik yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis. Contoh : ada sebuah kalimat [ 誕生日のプレゼンとはもう買って 10 Universitas Kristen Maranatha

あります ] dari kalimat ini maka akan dipaparkan apakah kalimat ini dapat bergabung dengan struktur ~ てある. 1.5 Organisasi Penelitian Dalam membuat penelitian diperlukannya organisasi penulisan untuk mempermudah pembacaan karya ilmiah ini terdiri 4 bab dan masing terdiri dari sub-bab, adapun organisasi penulisan yang penulis ajukan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan alasan melakukan penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisan. Bab II Kajian Teori, akan diuraikan teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu pengertian sintaksis, pengertian semantik, pengertian makna ~ てあ る. Jepang. Bab III akan diisi dengan Analisis ~ てある dalam kalimat Bahasa Bab IV berisi Kesimpulan dari Analisis ~ てある dalam kalimat Bahasa Jepang.Penulis juga menyertakan daftar pustaka serta buku-buku yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian.demikianlah rangkaian sistematika penulisan ini dibuat dengan harapan agar pembaca dapat memahami urutan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11 Universitas Kristen Maranatha