KONTRIBUSI DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT ASPIRASI PENDIDIKAN LANJUTAN. Triyono STKIP PGRI Sumatera Barat

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

Abstrak. Abstract. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Padang 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

KONTRIBUSI KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI BATANG KAPAS. Mori Dianto STKIP PGRI Sumatera Barat

Edu Geography

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

Konribusi Konsep Diri dan Emosi Terhadap Penyesuaian Diri Siswa

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

EARLY CHILDHOOD EDUCATION PAPERS ( BELIA)

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI SMPN 01 SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

PUBLIKASI ILMIAH BIMA PERMANA SUKMA A

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA DI SMP N 4 SLEMAN JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK KELAS XII MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI SMK N 3 PADANG ABSTRACT

PILIHAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN PEKERJAAN SERTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

ABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMA SERI RAMA YLPI PEKANBARU

BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA TUTORING ON MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES ABSTRACT

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PENGARUH PERILAKU PROSOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KONTRIBUSI KEPERCAYAAN DIRI DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN MERESPON DALAM PEMBELAJARAN SERTA IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HASIL BELAJAR AKUNTANSI DALAM PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS X SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 MAGELANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

Hubungan Antara Konsep Diri Dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Surabaya

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

KONTRIBUSI STRATEGI MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI ALINEA BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Oleh R U S T O N BP. 99.

M U S L I K H NIM: S

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Oleh : TUNING WIJAYANTI K

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

TRIWIK DAMARJATI NIM

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH FUNGSI KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIVITAS SISWA DI SMA NEGERI 3 KLATEN ARTIKEL E-JOURNAL

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

WURI PRATIWI SILVIANI A

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN 2011/2012

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

Transkripsi:

Vol. 8 No.2 Juni 2016 Halaman 178-185 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v8i2.1270 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi KONTRIBUSI DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT ASPIRASI PENDIDIKAN LANJUTAN Triyono STKIP PGRI Sumatera Barat triyono9190@yahoo.co.id INFO ARTIKEL Diterima: 14 November 2016 Direview: 27 Januari 2017 Disetujui: 27 Januari 2017 Kata Kunci: Dukungan Orangtua, Tingkat Aspirasi Keywords: Parents Support, Aspiration Level Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Dukungan orangtua merupakan faktor yang diduga mempengaruhi tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) dukungan orangtua, persepsi siswa tentang pendidikan lanjutan, dan tingkat aspirasi pendidikan lanjutan, (2) kontribusi dukungan orangtua terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Mukomuko yang berjumlah 245 orang, sampel berjumlah 141 orang, yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Total validitas intrumen dukungan orangtua adalah 0.768 dan instrumen adalah 0.966. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi sederhana. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa: (1) secara rata-rata gambaran dukungan orangtua berada padaa kategori tinggi dan berada pada kategori sangat tinggi, (2) terdapat kontribusi dukungan orangtua terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan sebesar 14.4% (R = 0,379, signifikansi 0,000). Abstract This research was conducted from the students low aspiration levelel toward higher education. The higher education aspiration level were affected by parents support. This research was aimed to describe: (1) the parents support and the higher education aspiration level, (2) the contribution of the parents support toward higher education aspiration level. This correlational descriptive researchapplied quantitative method. The population of this research were 245 students of SMA Negeri 3 Mukomuko on grade XI and XII, also 141 ISSN: 2085-1057 E-ISSN: 2460-3740

Jurnal Pelangi 179 students there were chosen by proportional stratified random sampling technique. The instrument of the research was a questionnaire. The validity of parents support instrument was 0.768 and the higher education aspiration level was 0.652. The reliability of parents support instrument was 0.966 and the higher education aspiration level was 0.655. The data obtained were analyzed by using descriptive statistic and simple regression. The research findings indicated that: (1) in average, the parents support was in high category, the students and the higher education aspiration level was in very high category, (2) the parents support contributed 14.4% (R=0.379, on significance level 0.000) toward higher education aspiration level. PENDAHULUAN Pendidikan sangat berperan penting dalam menumbuhkembangkan potensi setiap individu secara optimal. Salah satu tahap untuk pengembangan karier yaitu melalui pendidikan. Menurut Yusuf (2002:58-59) bahwa dunia pendidikan merupakan pre-ocupation, dunia pendidikan adalah awal penentuan karier seseorang. Artinya, bahwa kehidupan sebagai siswa adalah persiapan untuk memasuki kehidupan dalam pekerjaan tertentu. Hurlock (2009:220) menyatakan, Minat remaja terhadap pendidikan dipengaruhi oleh minat terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, siswa pada tingkat SMA (remaja yang berusia 15-19 tahun) diharapkan memiliki tingkat aspirasi pendidikan lanjutan untuk menunjang persiapan memasuki kehidupan dalam pekerjaan tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menengah umum yang mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. Salah satu fungsi dari pendidikan adalah membantu siswa agar mampu merencanakan apa yang dicita-citakan dan karier di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf & Juntika (2009:3-4) bahwa pendidikan merupakan faktor penting dalam perkembangan karier individu, melalui pendidikan individu dapat mewujudkan cita-citanya. Pendidikan formal atau sekolah diharapkan dapat berperan penting dalam mengantarkan siswa untuk mencapai apa yang diharapkan atau dicita-citakannya. Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan siswa di sekolah. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa sebagai upaya mengenal pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling harus berperan aktif dalam mengantarkan siswa agar nantinya memahami informasi tentang pendidikan lanjutan, memilih pekerjaan, dan yang dibutuhkan dalam mencapai pekerjaan yang akan dipilih. Perencanaan untuk mencapai merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan karier siswa di masa depan. Oleh karena itu, siswa harus mempersiapkan dirinya sejak dini. Pada dasarnya persiapan yang dilakukan yaitu dengan adanya perencanaan tentang keinginan-keinginan atau harapan yang realistis di masa depan. Siswa diharapkan memiliki tingkat aspirasi pendidikan lanjutan yang akan

180 Triyono menunjang persiapan untuk memasuki kehidupan dalam pekerjaan tertentu. Tingkat aspirasi akan menggerakkan dan mengarahkan aktivitas siswa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Siswa yang mempunyai tingkat aspirasi tertentu akan mencoba melakukan suatu usaha ke arah pencapaian tingkat aspirasi yang diinginkan. Tingkat aspirasi pendidikan lanjutan merupakan orientasi individu baik laki-laki maupun perempuan menuju tujuan pendidikan yang diinginkan serta ingin dicapai pada masa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat aspirasi pendidikan yang dilakukan oleh Zuwana (2008:104) terungkap bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat aspirasi pendidikan siswa laki-laki SMA dengan tingkat aspirasi pendidikan siswa perempuan SMA, keduanya menunjukkan pada kategori sangat tinggi. Lebih lanjut, hasil penelitian Sari (2015) terungkap bahwa aspirasi pendidikan siswa laki-laki dan perempuan SMA berada pada kategori tinggi. Berbeda dengan hasil penelitian di Australia terungkap hanya 29,37% siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, dan 31,70% tidak memiliki citacita untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan selebihnya sebanyak 38,93% tidak memberikan respon (Gemici, 2014:10). Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat data pengangguran per Februari 2014 di Indonesia didominasi oleh lulusan SMA. Lulusan SMA yang menganggur mencapai 9,10% dari total pengangguran di Indonesia yang mencapai 7,15 juta orang (Putra, 2014). Berdasarkan media online Bengkulu Ekspres yang memuat data hasil survei BPS Tahun 2014, bahwa pengangguran di Bengkulu Utara didominasi oleh lulusan SMA (Aditya, 2014). Data BPS tersebut mengindikasikan bahwa masih rendahnya tingkat aspirasi pendidikan lanjutan tamatan SMA. Hal ini juga didukung oleh data yang diperoleh dari SMAN 3 Mukomuko yaitu masih banyak siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, walaupun ada juga siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya, ada siswa yang sudah mempunyai tingkat aspirasi pendidikan yang tinggi dan ada juga yang masih mempunyai tingkat aspirasi pendidikan yang rendah. Tinggi-rendahnya tingkat aspirasi pendidikan siswa dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi. Menurut Strawinski (2011:3) faktor yang mempengaruhi tingkat aspirasi pendidikan, yaitu: (1) faktor latar belakang, (2) faktor pribadi, dan (3) faktor lingkungan. Faktor latar belakang terdiri dari atribut sosial dan demografis seperti umur, jenis kelamin, status sosialekonomi, dan struktur keluarga. Faktor psikologis pribadi terdiri dari atribut pribadi, persepsi dan sikap terhadap pendidikan, sekolah dan bekerja. Faktor lingkungan termasuk aspek dukungan sosial, yaitu keterlibatan orangtua, yang mempengaruhi individu. Berdasarkan pendapat ahli di atas, berkorelasi atau dipengaruhi oleh dukungan orangtua, dan persepsi siswa tentang pendidikan. Orangtua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya berhasil dalam pendidikan. Menurut Willis (2011:174) jika minat orangtua untuk menyekolahkan anak sangat besar, maka kemungkinan anaknya akan sekolah tinggi. Dukungan orangtua sangat mempengaruhi dalam mewujudkan citacita siswa, karena pada umumnya siswa masih tergantung pada kedua orangtua, baik itu dukungan moril maupun materil.

Jurnal Pelangi 181 Hal ini didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014:83) yang mengungkapkan bahwa dukungan sosial orangtua mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat aspirasi karier siswa. Senada dengan penelitian di atas, Garg (dalam Strawinski, 2011:2) menyatakan bahwa, Parents in particular have been seen as the most significant others in shaping aspirations because they provide the opportunities, encouragement and support for their children s learning. Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa adanya variasi tentang tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Bervariasinya tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah dukungan orangtua. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian secara ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mendeskripsikan dukungan orangtua dan tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa, (2) menguji kontribusi dukungan orangtua terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Mukomuko yang berjumlah 245 orang, sampel berjumlah 141 orang, yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Tingkat aspirasi pendidikan lanjutan yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu: (1) karakteristik peformansi yang diharapkan siswa (tujuan pendidikan yang ingin dicapai), (2) pentingnya masing-masing karakteristik peformansi (tujuan pendidikan) bagi siswa. Dukungan orangtua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap dan perilaku orangtua kandung berupa dukungan instrumental, dukungan emosional, dan dukungan penyediaan informasi serta dukungan penghargaan dalam menunjang pendidikan anaknya. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi sederhana, Analisis data dibantu dengan menggunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Dukungan Orangtua Data dukungan orangtua yang berjumlah 141 orang yang disajikan pada Tabel 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa mendapat dukungan yang sangat tinggi dari orangtua untuk pendidikan yaitu sebesar 48,9%, sebagian siswa lainnya mendapatkan dukungan yang tinggi yaitu sebesar 39,7%, dan sebagian lagi siswa lainnya mendapatkan dukungan yang sedang yaitu sebesar 11,4%. Skor dukungan orangtua, capaian terhada pskor ideal adalah 81,91%. Jadi, secara rata-rata dukungan orangtua berada pada kategori tinggi. Tingkat Aspirasi Pendidikan Lanjutan Siswa Data tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa yang berjumlah 141 responden pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa memiliki yang sangat tinggi yaitu sebesar 59,6%, dan sebagian siswa lainnya memiliki tingkat aspirasi pendidikan lanjutan yang tinggi yaitu sebesar 40,4%.Skor tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa, capaian terhadap skor ideal adalah 85,82%. Jadi, secara rata-rata tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa berada pada kategori sangat tinggi.

182 Triyono Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan Orangtua Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 88 Sangat Tinggi (ST) 69 48,9 71-87 Tinggi (T) 56 39,7 54-70 Sedang (S) 16 11,4 37-53 Rendah (R) 0 0 36 Sangat Rendah (SR) 0 0 Total 141 100 Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Aspirasi Pendidikan Lanjutan Siswa Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 45 Sangat Tinggi (ST) 84 59.6 36-44 Tinggi (T) 57 40.4 28-35 Sedang (S) 0 0 19-27 Rendah (R) 0 0 18 Sangat Rendah (SR) 0 0 Total 141 100 Uji persyaratan analisis yang dilakukan pada data penelitian ini adalah uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Jika Asymp. Sig. atau P-value > dari 0,05 (taraf signifikansi), maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data nilai Asymp. Sig. dukungan orangtua sebesar 0,237, dan siswasebesar 0,207. Berarti ketiga data berdistribusi normal. Uji linieritas dalam penelitian ini memanfaatkan program SPSS. Jika nilai F hitung > F tabel, maka dinyatakan linier, dan jika nilai F hitung < F tabel, maka dinyatakan tidak linier (Yusuf, 2013:290). Berdasarkan hasil uji linieritas, didapatkan hasil bahwa hubungan dukungan orangtua dengan siswa adalah linier dengan F hitung (24,788) > F tabel (3,91). Hasil analisis kontribusi dukungan orangtua terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Sederhana dan Uji Signifikansi Dukungan Orangtua terhadap Tingkat Aspirasi Pendidikan Lanjutan Siswa Model R R Square Sig. X 1 -Y 0,379 0,144 0,000 Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,379 yang menunjukkan koefisien regresi antara dukungan orangtua terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa, dengan taraf signifikan 0,000. Nilai R Square (R 2 ) sebesar 0,144, iniberarti 14,4% variasitinggi-rendahnya tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa dapat dijelaskan oleh dukungan orangtua, sedangkan sisanya 85,6% dijelaskan oleh variabel lain. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa secara keseluruhan dukungan orangtua siswa berada dalam kategori tinggi. Ini berarti bahwa dukungan orangtua kepada siswa dalam pendidikan

Jurnal Pelangi 183 lanjutan sudah baik. Berdasarkan capaian masing-masing indikator semua berada pada kategori tinggi. Tingginya dukungan orangtua terhadap pendidikan anak dikarenakan orangtua mempunyai kepedulian dan perhatian serta memiliki tangungjawab terhadap pendidikan anak agar nantinya memiliki masa depan yang baik. Selanjutnya yang sebelumnya sudah dijelaskan menurut Slameto (2003:64) dorongan dan perhatian dari orangtua diperlukan dalam belajar siswa. Setiap siswa hendaknya diberikan dorongan dan dukungan yang penuh dari setiap anggota keluarga. Apabila siswa sudah mengalami kejenuhan di dalam sekolah maka orangtua harus memberikan dukungan terhadap anaknya. Berdasarkan hasil temuan dan kajian dari para ahli sebelumnya, dapat dipahami bahwa keberhasilan siswa tidak hanya di tangan mereka sendiri, terlebih ada campur tangan dari lingkungan, keluarga, dan sekolah untuk mendukung tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Selanjutnya, orangtua harus bisa membimbing dan mengontrol kegiatan anak, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan perilaku. Oleh karena itu, orangtua siswa seharusnya dapat bekerjasama dengan pihak sekolah khususnya guru bimbingan dan konseling untuk bersama-sama membimbing dan mengontrol siswa di sekolah. Temuan penelitian terkait tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa berada pada kategori sangat tinggi. Siswa memiliki tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa sangat tinggi dikarenakan siswa mempunyai harapan atau keinginan yang tinggi terhadap tingkat pendidikan lanjutan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Tingginya tingkat aspirasi pendidikan lanjutan dikarenakan siswa menganggap penting tingkat pendidikan yang ingin capai di masa yang akan datang. Pada usia SMA adalah masa di mana pengambilan keputusan meningkat. Siswa SMA harus mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan, teman-teman yang harus dipilih, apakah harus kuliah atau melanjutkan pendidikan, apakah harus menikah, dan seterusnya. Masa SMA merupakan hal yang sangat penting bagi siswa dalam membuat keputusan apakah setelah tamat SMA akan langsung bekerja atau memasuki perguruan tinggi terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan Dorji (dalam Sofyan, 2013:31) bahwa masa remaja adalah masa yang penting untuk memiliki aspirasi dalam bidang karier, karena dengan memiliki aspirasi, siswa akan menjadi lebih percaya diri serta bangga pada dirinya. Siswa yang sudah merencanakan apa yang harus dilakukan untuk masa depannya juga telah memiliki harapan kuat untuk mewujudkan cita-citanya. Berdasarkan hasil temuan dan kajian dari para ahli sebelumnya, kiranya perlu adanya suatu upaya untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang lebih optimal, hal ini sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan siswa. Dengan temuan hasil penelitian ini diharapkan dapat dilakukannya suatu usaha melalui bimbingan pribadi dan karier dalam meningkatkan juga mempertahankan aspirasi pendidikan siswa. Guru bimbingan dan konseling harus giat membimbing siswa untuk belajar, mencari informasi yang berkaitan dengan pendidikan yang diinginkan, serta membuat perencanaan yang benar telah menjadi komitmen untuk tetap fokus pada apa yang telah

184 Triyono ditargetkan atau menjadi harapan siswa tentang pendidikan lanjutan. Kontribusi Dukungan Orangtua terhadap Tingkat Aspirasi Pendidikan Lanjutan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan orangtua berkontribusi secara signifikan terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Artinya, dukungan orangtua merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa. Ketika siswa dihadapkan pada suatu keputusan untuk menentukan siswa, orangtua lebih mengetahui tingkat pendidikan lanjutan yang dianggap paling tepat untuk kesuksesan masa depan anak mereka. Dukungan orangtua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa mendapatkan perlakuan dan kepercayaan dalam menentukan pendidikan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka sehingga mereka lebih mempunyai tingkat aspirasi pendidikan lanjutan yang tinggi. Menurut Smet (1994:133) dengan adanya dukungan dari lingkungan dan orang-orang yang disayangi, segala sesuatu dapat menjadi mudah pada waktu mengalami kejadiankejadian yang menegangkan, sehingga akan menimbulkan rasa aman dan kekuatan. Selain itu, siswa belajar menyenangi suatu pekerjaan karena melihat pekerjaan orangtua atau lingkungan terdekat mereka, sehingga orangtua dapat dikatakan model bagi anak-anak mereka. Sesuai dengan pendapat Gutman dan Akerman (2008:10) There are a number of key players in supporting aspirations, particularly parents, whose early influence can be crucial. Lebih lanjut, Gani (1991:54) menyatakan bahwa hubungan awal yang dilakukan oleh siswa dengan dunia kerja melalui perantara orangtua, keluarga, dan temantemannya. Dapat dipahami bahwa terdapat sejumlah kunci pokok dalam mendukung aspirasi, yang menjadi pengaruh utama adalah orangtua. Dengan dukungan orangtua akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan secara optimal, belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan, dan belajar mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan orangtua dan semakin positif persepsi siswa tentang pendidikan lanjutan maka semakin tinggi tingkat aspirasi pendidikan siswa, dan sebaliknya jika dukungan orangtua rendah dan tidak positif persepsi siswa tentang pendidikan lanjutan maka tingkat aspirasi pendidikan siswa akan rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mensinergikan hubungan orangtua, siswa, dan sekolah agar siswa dapat membuat keputusan yang tepat. KESIMPULAN Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut. 1. Secara rata-rata dukungan orangtua berada pada kategori tinggi dan siswa berada pada kategori sangat tinggi. 2. Dukungan orangtua memberikan kontribusi terhadap tingkat aspirasi pendidikan lanjutan siswa sebesar 14.4%. Artinya, tinggi rendahnya siswa dapat dijelaskan oleh dukungan orangtua. Dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi dukungan yang diberikan oleh

Jurnal Pelangi 185 orangtua, maka akan semakin tinggi siswa. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA Aditya. 2014. Lulusan SMA Dominasi Angka Pengangguran. Artikel, (Online), (http://bengkuluekspress.com, diakses 9 Februari 2015). Gani. A. R. 1991. Bimbingan Jurusan. Bandung: Angkasa. Gemici, S. 2014. The Factors Affecting the Educational and Occupational Aspirations of Young Australians. Research Report. Longitudinal Surveys of Australian Youth:National Centre for Vocational Education Research. Gutman, L. M., & Akerman, R. 2008. Determinants of Aspirations. Research Report. Leading Education and Social Reaserch: Institute of Education University of London. Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. 2009. Jakarta: Erlangga. Putra, I. R. 2014. BPS: Banyak Lulusan SMA Jadi Pengangguran. Artikel, (Online), (http://www.merdeka.com, diakses 9 Februari 2015). Sari, K. 2014. Kontribusi Self-Efficacy dan Dukungan Sosial Orangtua terhadap Tingkat Aspirasi Karier Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Padang: FIP UNP. Sari, M. I. 2015. Aspirasi Pendidikan Lanjutan dan Pekerjaan Siswa Sekolah Menengah Atas. Tesis tidak diterbitkan. Padang: FIP UNP. Slameto. 2003. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Sofyan, A. 2013. Tingkat Aspirasi Karir Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Tempat Tingggal (Penelitian di SMAN 1 Megang Sakti dan SMAN 1 Kota Lubuk Linggau).Tesis tidak diterbitkan. Padang: FIP UNP. Strawinski, P. 2011. Educational Aspirations. Warsaw: Universitas Varsoviensis. Willis, S. 2011. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta. Yusuf, A. M. 2002. Kiat Sukses dalam Karier. Padang: Ghalia Indonesia. Yusuf, S. L. N., & Juntika, A. N. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zuwana, W. 2008. Tingkat Aspirasi Pendidikan dan Jabatan Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang: PPs UNP.