TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

dokumen-dokumen yang mirip
INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2)

2. Sejarah Desain Interior

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL : KONSEP DAN GAYA INTERIOR

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TIGA DIMENSI BANGUNAN BARU PT. KREAVISI GRUP

EKSTERIOR SIANG HARI

Prinsip Desain poster

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

TEORI UMUM PERANCANGAN RUANG DALAM (DESAIN INTEROR)

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

PERANCANGAN RUANG DALAM

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN DESAIN INTERIOR RUANG KERJA CV AGUNG FURNITURE INTERIOR

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

DESKRIPSI KARYA INTERIOR WIJAYA RESIDENCE Warm Interior Space BY: NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

DINA FATIMAH, RYANTY DERWENTYANA, FEBRY MAHARLIKA Program Studi Desain Interior, Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Architecture. Home Diary #008 / 2015

TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

Laporan Kegiatan PPM Kompetisi Fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Elemen Elemen Desain Grafis

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

Architecture. Home Diary #007 / 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

Komposisi dalam Fotografi

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Wanita Subadra Abioso, Ir., M.T Halaman 1 dari 6

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

Merancang Kampung Binaan bagi Pemulung TPA Njawar Benowo dengan Tema Bangkit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Putih Abu Hitam Coklat

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR.

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

SMK N 2 KENDAL. nanangcad. [KONSEP DAN GAYA INTERIOR Teknik Gambar Bangunan

Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

Penggunaan Konsep Barisan Fibonacci dalam Desain Interior dan Arsitektur

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM A. DEFINISI PERANCANGAN RUANG DALAM/ DESAIN INTERIOR Desain interior atau perancangan ruang dalam merupakan ilmu yang mempelajari tentang menata, merencanakan dan merancang ruang ruang interior di sebuah bangunan agar memenuhi tatanan fisik kebutuhan dasar penghuninya dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung. Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut: Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.the purpose of interior design, therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space. Desain interior merupakan sebuah ilmu yang tidak bisa dibatasi ruang lingkupnya, yang memiliki beberapa keterkaitan ilmu dengan ilmu lain diantaranya ilmu arsitektur, ilmu konstruksi, ilmu seni rupa, dan ilmu seni kriya/kerajinan.

Perancangan ruang dalam atau desain interior pada dasarnya titik fokusnya berada pada perancangan tiga elemen pembentuk ruang, yaitu Elemen Dasar/ Lantai, elemen samping/dinding, dan elemen atas/langit-langit, ketiga elemen tersebut dirancang melalui metode-metode tertentu sehingga menghasilkan beberapa buah konsep desain interior. B.Prinsip-prinsip Perancangan Ruang dalam Dalam perancangan ruang dalam, ada beberapa prinsip yang harus diperhatiakan, diantaranya : 1.Unity and Harmony Unity and harmony dapat diwujudkan melalui suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan komposisi yang seimbang yang membentuk suatu ruang yang harmonis dan mampu mewadahi aktivitas penghuni. 2.Keseimbangan (Balance) Unsur Balance atau keseimbangan yang dimaksudkan merupakan suatu langkah perancangan dari elemen pembentuk ruang yang membentuk susunan yang harmonis, tidak berat sebelah, dan tidak menonjol hanya pada satu elemen saja, namun semua komponen harus balance/seimbang. Style keseimbangan terbagi 3 yaitu: Simetris, Asimetris, dan Radial Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan terlalu direncanakan. Kesimbangan simetris juga biasa disebut dengan keseimbangan formal. Keseimbangan Asimetris: Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan visual dan yang dihasilkannya. Ketegangan asimetris juga biasa disebut dengan keseimbangan informal

Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. 3. Focal Point Focal point yang dimaksud merupakan sebuah aksen di dalam ruangan yang mampu menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi pusat perhatian dalam ruangan. hal itu dapat diwujudkan melalui furniture, dinding, maupun elemen-elemen lain yang mampu menjadi aksen focal point. seperti yang terlihat pada gambar diatas, lukisan menjadi focalpoint yang diwujudkan melalui warna yang cukup kontras dibandingkan dengan elemenelemen pembentuk ruang yang lain, sehingga menjadi aksen yang mampu menjadi pusat perhatian dalam ruangan. 4. Ritme Ritme dapat didefinisikan sebagai semua pola pengulangan tentang visual. berikut merupakan contoh gambar yang menggambarkan kata Ritme secara visual :

5. Detail Dalam konteks perancangan ruang dalam, detail sangat diperlukan dalam hal penentuan lighting, tata letak furniture, ukuran yang presisi pada suatu furniture maupun elemen additional sehingga dapat menambah estetika dalam ruang.

sebagai contoh, desain ruangan diatas merupakan konsep interior classic yang sangat memunculkan dari segi detail ornamen furniture, maupun detail elemen pembentuk ruangnya. 6. Skala dan Proporsi Skala dan Proporsi merupakan bagian yang sangat penting dalam perancangan ruang dalam/interior karena berkaitan dengan dimensi dan bentuk ruang. Proporsi adalah perbandingan atau ratio antara panjang dengan lebar atau volume atau tinggi dengan lebar yang terdapat dalam ruang atau bidang. Proporsi yang baik dapat menimbulkan suatu kesatuan dan keseimbangan yang menyenangkan. Seperti yang dikatakan oleh Viollet-le-Duc mengenai proporsi sebagai berikut : yang dimaksud dengan proporsi adalah hubungan-hubungan yang ada antara keseluruhan dan bagian-bagiannya, hubungan-hubungan yang logis, perlu dan menjadi se-demikian rupa sehingga secara bersamaan, proporsi ini akan memuaskan kesan pengamat secara visual. Salah satu faktor yang mem-pengaruhi kualitas arsitektur adalah kualitas skala. Skala dalam arsitektur menimbul-kan kualitas yang membuat sebuah bangunan terlihat sesuai besarnya bagi kebutuhan pemakai/manusia. Skala ditentukan bukan hanya oleh aktifitas yang dan dilakukan dalam bangunan itu tetapi juga oleh banyaknya manusia yang ikut dalam kegiatan tersebut. dalam perancangan ruang dalam, skala manusia menjadi patokan dalam standarisasi ruang, dan standarstandar tersebut sudah terdapat pada buku Time Saver Standard dan pada Buku Erns and Neufert architecture standard. Faktor ergonomi menjadi bagian yang penting dalam perancangan ruang dalam.

7. Warna Pengalaman ruang diawali oleh penginderaan atau rangsangan. Salah satu rangsangan tersebut adalah warna. Oleh karena itu, keputusan penerapan warna dalam ruang berpengaruh terhadap kegiatan fisik dan mental. warna akan sangat mempengaruhi kondisi dan suasana ruang. terkadang ruang mencerminkan kepribadian si penghuni, dan secara psikologis, warna sangat berdampak pada emosional penghuni. pemilihan warna-warna tertentu pada setiap ruang didasarkan atas cerminan kepribadian, kesenangan, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh. 8.Pencahayaan Aspek lighting atau pencahayaan merupakan komponen vital dalam perencanaan ruang dalam, karena memberi pengaruh sangat luas serta menimbulkan efek-efek tertentu. Dengan pengetahuan mengenai cahaya seorang ruang dalam dapat mengembangkan kreativitasnya dalam memberikan kesan-kesan tertentu pada ruang dengan menanggapi efek-efek dan keuntungan-keuntungan lain dari system pencahayaan. Perancangan ruang dalam, terutama yang berfungsi di malam hari tidak ada yang lebih menonjol dan lebih banyak kemungkinan kreativitas yang dapat dicapai selain dari pencahayaan (Bahan Bacaan : http://arsitekturinteriorku.blogspot.com/2013/04/pengertiandesain-interior-dan.html )

C. KONSEP KONSEP DESAIN INTERIOR Konsep Interior merupakan dasar pemikiran si desainer untuk memecahkan permasalahan desain. secara substantif, pencarian konsep adalah tahapan eksplorasi untuk mendapatkan kriteria yang sesuai terhadap ruang-ruang yang ingin dirancang. seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, ada beberapa konsep interior yang berkembang, diantaranya : 1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang

belum terfabrikasi. Desain interior rustic juga memiliki esensi berupa desain yang memberikan kesan alami bagi pengguna ruang, dan memberi ilusi memori yang menggambarkan suasana pedesaan yang disebabkan oleh suasana ruang dan material penyusun elemen ruang yang alami, berkarat, memiliki dimensi yang besar, bahkan tidak difinishing sehingga menimbulkan sisi vernakular. Dengan konsep yang berbasis alam, dengan bahan-bahan berasalah dari alam yang diolah dengan metode 3R ( Reduce, Reuse, Recycle). Pada gaya rustic, material penyusun sering kali tidak di finishing. Untuk menggabungkannya dengan gaya modern, kita bias tidak memfinishingnya, namun merapikannya menjadi elemen yang elegan. Contoh logwood pada rustic biasanya di susun begitu saja demi menciptakan kesan pedesaan yang kental. Kita dapat membentuknya menjadi suatu geometri yang simetris seperti bentuk balok solid, lalu polish sehingga serat tetap terlihat namun kayu menjadi mengkilat seperti hasil pabrikan. 2. KONSEP KLASIK

Konsep klasik berasal dari gaya Romawi dan Yunani, Konsep ini lebih mengutamakan susunana, keseimbangan, harmonisasi yang sempurna dan elemenelemen yang sangat detail. Desain interior yang menggunakan konsep klasik umumnya memiliki banyak focal point tungku api, meja yang besar, lukisan, tangga, serta sebuah ornamen. Sehingga untuk mendukung focal point tersebut furniture-furniture pada ruangan hanya menjadi penunjang focal point tersebut. Kelebihan dari konsep ini adalah tampilan ruangan akan menjadi mewah, elegan dan mengingatkan kita kemasa lampau. Kekurangannya adalah boros dalam menggunakan material sebagai pusat fokusnya. 3. KONSEP MODERN MINIMALIS Konsep modern minimalis lebih mengutamakan fungsi atau efektivitas serta faktor ekonomis penggunanya sehingga penggunakan ornamen sangat minim bahkan tidak digunakan sama sekali karena lebih banyak mempermainkan bidangbidang geometri. Selain itu keterbatasan lahan dan ruangan di perkotaan, serta semakin berubahnya gaya hidup seseorang juga menjadi faktor pendorong munculnya konsep ini. Kelebihan konsep ini adalah dalam mendesain serta pemilihan materialnya yang bersifat ekonomis. Sedangkan kekurangannya adalah terlihat dari kualitas pengerjaanya, jika pekerjanya kurang ahli dalam teknik finishingnya makan kesan yang akan ditimbulkan akan kurang baik, kurang presisi dan terlihat kasar.

4. KONSEP FUTURISTIK Konsep futuristik adalah konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan logam dan bahan-bahan yang bersifat fabrikan dengan efisiensi dan teknologi tinggi. Kelebihan konsep ini adalah biasanya desain dengan konsep ini akan menciptakan inovasi-inovasi baru yang berbasis smart technology sehingga desain menjadi lain daripada yang lain dan dapat menjadi sebuah ikon di lingkungan sekitarnya, Sedangkan kekurangannya adalah biaya yang mahal karena materialnya lebih didominasi oleh bahan logam dan proses finishingnya juga sangat sulit serta harus dilakukan oleh orang yang sudah ahli.

5. KONSEP EKLETIK (MIXED CONCEPT/COMBO) Konsep Eklektik adalah konsep yang menggabungkan dua jenis gaya dalam penataan ruang dalamnya. Biasanya konsep ini dipilih jika arsitek ingin menghasilkan 2 jenis gaya dalam satu ruangan. Kelebihan dari konsep ini desain ruangan tidak terlihat formal dan kaku karena tampilan ruangan tidak hanya berpaku pada satu konsep saja. Selain itu ruangan juga akan terlibat lebih dinamis. Sedangkan kekurangannya adalah jika arsitek tidak tepat dalam mengatur komposisi-komposisi di dalam ruangan maka gaya yang satu dengan gaya yang lainnya akan saling tumpang tindih dan akan menyebabkan suasana ruang kurang enak dipandang dan nilai estetika pada ruang akan berkurang karena keambiguan dari konsep yang dipilih.