PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TIGA DIMENSI BANGUNAN BARU PT. KREAVISI GRUP

Transkripsi

1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TIGA DIMENSI BANGUNAN BARU PT. KREAVISI GRUP Edwin Buyung Syarif 1, Retno Puspitasari 2 1,2 Multimedia Desain dan Grafis, Program Studi Manajemen Informatika, PKN LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp , Fax edwinbuyungsyarif@gmail.com, 2 retnopuspitasari14@gmail.com, Abstrak Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting adalah penyusunan tempat kerja atau tata ruang dengan sebaik-baiknya karena dengan adanya tata ruang kantor dapat menjadikan pekerjaan di kantor lebih efektif dan efisien yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pegawai yang bekerja di ruang kantor sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Desain tiga dimensi dapat membantu dalam pembangunan desain interior kantor baru kreavisi dengan hasil berupa fotorealistis maka perusahaan bisa memprediksi visusalisasi dalam bentuk nyatanya serta penggunaan furniture di dalamnya. Hasil dari desain tiga dimensi berupa fotorealistis, terlihat penggunaan warna material yang digunakan seperti nyata. Selain itu dalam pengimplementasiannya menggunakan maket, sehingga bisa terlihat tata letak ruangan, skala perbandingan, dan hasil cetak material yag sudah di desain pada aplikasi tiga dimensi. Kata Kunci : Tata Ruang, desain interior, tiga dimensi 1. Pendahuluan Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting adalah penyusunan tempat kerja atau tata ruang dengan sebaik-baiknya karena dengan adanya tata ruang kantor dapat menjadikan pekerjaan di kantor lebih efektif dan efisien yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pegawai yang bekerja di ruang kantor sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Saat ini perusahaan PT. Global Kreavisi Komunika membuka satu divisi baru bagian fotografi bernama Studio Kosong. Kebutuhan ruang studio foto sebagian besar tidak dapat menampung seluruh keinginan pasar yang bervariasi beserta kebutuhannya, sehingga menjadi dasar perusahaan Kreavisi ingin memiliki bangunan komersial yang tidak hanya melayani jasa pemotretan dan menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan fotografi, namun juga sebagai bangunan untuk melakukan aktivitas perkantoran Kreavisi. Perancangan saat ini yang sering dilakukan para desainer developer maupun instansi pemerintah masih banyak yang mengacu pada sistem manual, sehingga hasil perancangan masih berupa visualisasi dua dimensi. Berdasarkan uraian diatas peneliti mencoba mensinkronisasikan rancang bangunan dalam bentuk 3 (tiga) dimensi yang dapat membantu dalam pembangunan studio fotografi yang sekaligus menjadi kantor Kreavisi sehingga hasil akhir rancangan bisa diprediksi visualisasinya. Adapun permasalahan yang ditemukan pada kantor PT. Kreavisi Grup adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat maupun klien sulit mengenali bangunan interior kantor PT Kreavisi dan kenyamanan staff karyawan berkurang. 2. Perancangan bangunan interior yang masih menggunakan dua dimensi. Berdasarkan permasalahan yang ada diatas maka perlu membatasi ruang lingkup dari permasalahan tersebut. Ruang lingkup permasalahan yang diambil yaitu: 1. Perancangan desain tiga dimensi interior yang dapat meningkatkan kenyamanan dan daya tarik konsumen serta staff kantor. 2. Pengaplikasian konsep interior scandinavian dan industrial pada desain tiga dimensi dan warna material yang digunakan. Tujuan yang dicapai dari perancangan 3(tiga) dimensi bangunan ini adalah:

2 1. Dapat menemukan dan mengetahui cara untuk meningkatkan daya tarik serta kenyamanan fisik konsumen dan staff selama berada di dalam kantor PT.Kreavisi. 2. Mengetahui visualisasi secara fotorealistis dari hasil desain tiga dimensi yang dibuat dan diimplementasikan ke dalam maket. Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan desain bangunan 3 (tiga) dimensi adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan strategy linier atau strategi garis lurus yaitu menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana yang sudah dipahami komponennya, dan telah berulang kali dilaksanakan. Tahapan pengumpulan datanya yaitu: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Literatur Selanjutnya di analisa berupa data existing dan bentuk bangunan (interior), karakteristik pengunjung dan staff kantor, kebutuhan fasilitas ruang kantor. 2. Landasan Teori Menurut Francis D.K Ching dalam buku interior tahun 2002 Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings.these physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality. The purpose of interior design, therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancementof interior space. Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita. Di samping itu, sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior. [1] Sedangkan tiga dimensi (3D) menurut Gundhi dalam bukunya autodesk inventor essensial book tahun 2014 adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3 dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik koordinat sumbux(datar), sumbu y(tegak), dan sumbu z(miring). Representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. [2] 3. Rancangan Desain Dalam pengembangan desain interior tiga dimensi dibutuhkan konsep antara lain: A. Konsep Media : 1) Sasaran yang dituju dalam pengembangan penelitian ini adalah masyarakat atau pengunjung studio fotografi dan karyawan. Dalam hal ini bangunan dan interior tempat kerja yang nyaman akan mempengaruhi kinerja karyawan. Pengunjung studio fotografi akan datang kembali lagi jika studio fotografi nyaman dan memiliki bangunan yang unik. 2) Pembangunan studio fotografi dari PT Kreavisi Group terletak di tengah kota Bandung dan mudah dikenali. 3) Desain bangunan yang akan dibuat memiliki aksentuasi interior yang unik dengan adanya kontainer untuk mengenali dengan mudah bangunannya. 4) Media utama yang digunakan dalam pengembangan desain adalah denah dengan detail ukuran menggunakan Autocad dan aplikasi Blender sebagai pengaplikasian tiga dimensi visualisasi gambar secara realistis. B. Konsep Kreatif Desain bangunan 3 (tiga) dimensi untuk studio fotografi yang sekaligus menjadi kantor dari PT Kreavisi Group yang akan dilakukan adalah mendesain bangunan yang unik dan memiliki efektifitas ruang yang cukup dan diimplementasikan melalui

3 gambar realistis 3 (tiga) dimensi sehingga ketika desain diterapkan dalam proses pembangunan yang dilakukan adalah mengkomunikasikan bahwa kantor Kreavisi memiliki bangunan dengan letak detail dan foto gambar yang dipromosikan melalui media sosial terutama instagram agar masyarakat bisa melihat bahwa adanya studio foto baru. C. Konsep Visual 1) Pada desain yang akan dikembangkan ingin memberitahukan bahwa desain sesuai dengan visi misi perusahaan dan sesuai dengan kebutuhan minat masyarakat terhadap studio fotografi dengan studio fotografi yang unik serta nyaman. 2) Gaya bangunan yang akan dikembangkan adalah perpaduan scandinavian dan industrial. Dari denah terpilih kemudian akan diproses menjadi desain tiga dimensi dan mengaplikasikannya ke dalam bentuk maket Denah existing dalam tahapan analisa digunakan sebagai acuan untuk melakukan perubahan layout denah yang baru, hal ini untuk mengetahui ukuran ruangan secara detail dan tata letak setiap ruangan yang ada dalam satu bangunan interior. Berikut rancangan denah terpilih. dengan pertimbangan penggunaan material dan furniture setiap ruangannya, menggambarkan desain interior yang sesuai visi dan misi perusahaannya. 4. Final Art Work Dari denah 2 dimensi yang telah dibuat, untuk memberikan detail letak ruangan dan interior selanjutnya dibutuhkan implementasi dalam bentuk tiga dimensi sampai dengan pembuatan miniatur tahapannya : a) Pra produksi b) Produksi c) Pasca produksi diimplementasikan ke dalam sebuah maket. Maket yang dibuat adalah skala perbandingan 1 : 100. Salah satu desain tiga dimensi yang dibuat adalah ruang karyawan yang terletak di lantai dua. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan maket antara lain, PVC 1mm, akrilik 1mm, cat semprot akrilik, dengan menggunakan teknik cetak laser digital membuat material yang digunakan pada desain tiga dimensi terlihat nyata ketika Gambar Ruang karyawan lantai dua 5. Hasil Pengujian Pada tahap pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuisoner kepada 10 orang pihak perusahaan yang terdiri dari pemilik perusahaan dan karyawan dan 10 orang masyarakat umum. Kuisoner berisi berbagai pernyataan yang dapat dijawab langsung oleh responden. Jenis kuisioner yang digunakan adalah skala likert untuk mengetahui apakah produk yang dibuatsudah layak, sudah berhasil

4 membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan pembangunan atau tidak sama sekali. Pada kuisioner ini ditentukan 5 skala yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), KS (Kurang Setuju), TS ( Tidak a. Desain interior adalah hal yang sangat diperhatikan dalam sebuah kantor. b. Jika anda memasuki sebuah gedung perkantoran hal yang pertama kali dilihat adalah desain interior dan pelayanan yang diberikan. c. Adanya furniture yang sesuai kebutuhan ruang mempengaruhi kenyamanan sebuah ruang. d. Adanya kontainer sebagai ruang masuk utama membuat ketertarikan dan aksentuasi sebuah kantor yang unik. e. Penggunaan warna dominan putih pada tembok dengan tambahan furniture yang sesuai kebutuhan ruang adalah membuat ruang terasa luas. Setuju). Dibawah ini merupakan hasil kuisioner yang dilakukan sejumlah 20 responden dengan 10 pertanyaan yang meliputi : f. Dalam melakukan perencanaan bangunan baru diperlukan desain interior. g. Ketika melakukan perencanaan bangunan baru Desain dua dimensi berbentuk sketsa bangunan dan peletakan ruangan cukup tergambarkan. h. Desain tiga dimensi berbentuk foto realistis membantu perusahaan terhadap estimasi furniture dan material yang digunakan di dalam ruangan. i. Konsep bangunan interior pada sebuah kantor dan studio foto yang telah dibuat sudah mewakili image perusahaan. j. Desain interior yang telah dibuat sudah menarik dan memberikan kenyamanan untuk staff dan konsumen. 100% 0% Hasil Kuisioner Keseluruhan 86%89%77%85%75%86% 39% 82%81%77% Hasil Kuisioner Keseluruhan Rata-Rata index persen seluruh pertanyaan = jumlah index % / banyaknya pertanyaan = 86% + 89%+ 77% + 85% + 75% + 86% Setelah melalui tahap perancangan dan pembuatan, maka di peroleh kesimpulan: 1. Perancangan desain interior bangunan menggunakan desain tiga dimensi berupa fotorealistik dan maket lebih memudahkan pemilik proyek untuk memprediksi visualisasi secara nyata dan skala perbandingan ukurannya. 2. Dengan adanya perpaduan konsep scandinavian dan industrial, dengan tidak + 39% + 82% +81% +77% /10 = 77,7% (SETUJU) Jadi desain yang telah dibuat menunjukan Setuju dari 20 responden. menghilangkan image dari perusahaan dapat meningkatkan daya tarik serta minat konsumen dan staff kantor. Ada beberapa saran yang akan menjadi pengembangan desain yang telah dibuat: 1. Desain bangunan tiga dimensi untuk keperluan proyek, perlu adanya pengembangan virtual reality 3D, tidak hanya berupa gambar fotorealistis dan maket namun dari virtual reality

5 2. pemegang proyek maupun klien bisa dengan mudah mengetahui letak ruangan seperti berada di tempat tersebut. 3. Adanya video pengenalan bangunan kantor secara tiga dimensi sebagai bahan promosi perusahaan dan pengenalan bangunan baru. Daftar Pustaka: [1] D.K. Ching, F. (2002). Interior. In F. D.K. Ching, Architectue, Space and Order (p. 46). New York: Maxmillan Publishing Company. [2] Gundhi. (2014). Autodesk Inventor Essensial Book. Bandung: Informatika

6