BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL"

Transkripsi

1 BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan dasar perancangan media iklan dan komunikasi visual, yang meliputi; 1. Konsep desain, 2. Elemen dan prinsip desain, 3. Teori dasar perancangan iklan. A. Pendahuluan Dalam penciptaan karya desain komunikasi visual terdapat berbagai masalah yang komplek antara desainer dan klien, yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk menghasilkan desain yang menarik, efektif dan fungsional. Untuk mempermudah dalam proses perancangan desain komunikasi visual, ada beberapa dasar perancangan yang perlu ditetapkan, yaitu: a. Pangsa Khalayak Pangsa khalayak merupakan kelompok konsumen yang dituju dalam menginformasikan sebuah pesan. Hal terpenting dalam permasalahan ini adalah mengetahui bagaimana perilaku konsumen yang akan dituju yang merupakan target sasaran dari produk yang akan dipasarkan tersebut. Mengetahui perilaku mereka dan latar belakang khalayak tersebut, meliputi segi usia, jenis kelamin, tingkat sosial, pendidikan, dan lainnya guna mendukung penetapan sebuah bentuk desain yang sesuai dan tepat bagi khalayak tersebut sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh mereka. Hal ini sangat penting untuk menentukan pola-pola pendekatan yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual. b. Konsep Desain Konsep desain merupakan jabaran lengkap mengenai isi desain beserta gambarannya dan alasan-alasan yang kuat dalam pemilihan sebuah bentuk desain (konsep visual dan verbal.) sehingga dapat berperan sebagai alat komunikasi terhadap 84

2 85 khalayak. Bentuk konsep desain dapat diawali berupa gambaran kasar sebuah bentuk desain yang akan dibuat, layout desain hingga ada suatu perumusan yang matang untuk mencapai hasil akhir sebagai konsep final. c. Pesan Desain Pesan desain merupakan kesimpulan akhir dari pengolahan data pangsa khalayak dan konsep desain. Kesimpulan ini mencerminkan tema utama yang menyeluruh dan mewakili desain yang disampaikan agar dapat diterima atau merupakan titik pandang utama sebuah desain bagi khalayak yang dituju. d. Media Desain Media desain merupakan alat atau sarana yang dipakai untuk. Memuat pesan sebagai bentuk akhir perancangan, meliputi berbagai media untuk menyampaikan suatu desain agar dapat didengar atau dilihat oleh khalayak kemudian direspon. Dalam menentukan pemilihan media dipengaruhi oleh faktorfaktor pendukungnya yang berkaitan dengan sasaran yang ingin dituju, waktu, lokasi penempatan, efektifitas, dan efisiensinya, karena masing-masing media memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangan. B. Elemen Desain Komunikasi Visual 1. Unsur Desain 1. Garis (line) Garis merupakan element yang terbentuk dari titik-titik, apabila titik-titik tersebut dihubungkan ataupun dideretkan maka akan membentuk sebuah garis (Lilian Gareth). Garis merupakan objek dua dimensi karena tidak memiliki kedalaman dan hanya memiliki ketebalan dan ukuran (Lexicon Graphica). Garis dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi dan dapat memiliki kesan tertentu sesuai dengan maksud dan yang ingin disampaikan. Sebagai salah satu contoh sederhana,

3 86 garis lurus memiliki kesan kaku dan formal, garis lengkung memberikan kesan luwes dan lembut, sedangkan garis zigzag memiliki kesan keras dan dinamis. Pemakaian garis dalam desain komunikasi visual tidaklah harus digunakan dikarenakan dalam dunia desain komunikasi visual tidak ada aturan tertentu dalam pemakaian garis, apabila memang dirasa tidak perlu menggunakan garis maka tidak usah digunakan, namun lebih ditekankan pada maksud dan tujuan dari garis tersebut. Kesimpulannya usahakan untuk menggunakan garis hanya sebagai hiasan. 2. Bidang (shape) Unsur desain yang kedua tentunya adalah bidang atau shape. Bidang dalam dunia desain komunikasi visual adalah semua bentuk yang memiliki tinggi dan lebar bisa dikategorikan bidang. Bidang dapat memiliki bentuk geometris seperti: segi empat, lingkaran, elips, dan sebagainya, bentuk-bentuk geometris bersifat formal. Setelah melihat bentuk geometris, saatnya kita melihat bentuk bidang yang non-geomitris atau yang tidak beraturan bentuk ini berbanding terbalik dengan bidang geometris, tentu juga sifatnya tidak formal. Pengertian bidang tidak hanya terbatas pada wujud nyata geometris dan nongeommetris, ruang kosong (white space) juga bisa dikategorikan bidang. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh para desainer grafis untuk menghasilkan desain yang menarik.

4 87 3. Warna (color) Warna merupakan salah satu unsur desain yang paling mudah menarik perhatian seseorang. Dalam penggunaan warna tidaklah sembarangan karena penggunaan warna yang sebarangan dapat memberikan persepsi yang berbeda. Sebagai salah satu contoh sederhana, bagaimana jadinya kalau semua lampu lalu-lintas di jalanan diganti dengan warna hijau ketiga-tiganya?? Maka bisa dibayangkan efeknya, contoh lainnya yang pernah saya lakukan menukar tanda panas (merah) dengan tanda dingin (biru) alhasil banyak orang yang membuat kopi dengan air dingin :D, itu merupakan salah satu tes kecil yang saya lakukuan (jangan ditiru). Warna sangat dipengaruhi oleh backgroud sebagai salah satu contoh nyata dapat dilihat pada gambar berikut, dan pastikan anda mengetahui mana yang lebih mudah terbaca 4. Teksture (texture) Tekstur merupakan kualitas permukaan dari suatu benda, tekstur dalam konteks desain kebanyakan hanya bersifat semu, dalam artian hanya memberikan kesan pada sifat suatu permukaan atau tidak nyata.

5 88 5. Ukuran (size) Ukuran dalam dunia desain dapat memberikan penekanan-penekanan tertentu dari sebuah besar-kecilnya sebuah objek. Besar kecilnya sebuah ukuran dapat memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam memilih sebuah informasi yang dianggap penting karena secara tidak langsung pembaca dapat langsung diarahkan kesuatu objek dengan penekanan-penekanan tertentu. 2. Prinsip Desain Menurut Malcolm (1972:75) dalam menciptakan sebuah karya desain yang utuh harus mempertimbangkan prinsip-prinsip yang menjadi patokan dalam pembuatan desai tersebut. Prinsip-prinsil tersebut meliputi hal-hal yang penting yaitu; keseimbangan, gerakan, pengulangan, penekanan dan pengkontrasan atau yang disebut sebagai prinsip desain. Prinsip desain terbagi menjadi beberapa antara lain: 1. Balance (keseimbangan) Keseimbangan adalah suatu pengertian dari stabilitas ketika diberlakukan dalam interaksi visual atau kekuatan visual. Pada keseimbangan yang bersifat resmi, elemen-elemen desain hampir keseluruhnya didistribusikan secara merata. Sebuah desain atau komposisi dimana desain tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama besar dan diartikan sebagai keseimbangan yang simetri. Pada keseimbangan radial (melingkar), elemen-elemen desain seakan melingkari garis utama atau titik poros. Sedangkan pada keseimbangan informal (tidak resmi), sebuah garis tengah atau titik tengah diacuhkan keberadaannya dan elemen-elemen desain diseimbangkan secara visual, dan tidak bersifat simetri.

6 89 2. Movement (gerakan) Pergerakan dapat diartikan pada gerak arah mata pada saat melihat suatu karya seni. Dengan mengatur elemen-elemen desain, maka akan dapat mengontrol dan memberi kekuatan dari suatu gerakan mata dan perhatian penonton diarahkan pada area yang paling menarik. 3. Repetition (pengulangan) Pengulangan terjadi pada saat elemen-elemen secara umum diulangi secara berkelanjutan atau pun tidak berkelanjutan, dan sering kali menciptakan suatu irama. Saat interval diantara bentuk dimana setipe diulangi secara seragam dan berkelanjutan, desain cenderung bersifat formal. Dengan memvariasikan panjang interval, atau mengubah beberapa bentuk sementara mempertahankan persamaan antara mereka, dapat tercipta bentuk yang lebih informal. 4. Emphasis (penekanan) Penekanan menarik perhatian pada area yang penting dari suatu desain dan mengurangi kekuatan elemen lain pada gambar ataupun pada bentuk tiga dimensi. Dengan menempatkan penekanan dibeberapa bagian pada desain, dapat tercipta titik daya tarik dan mengakibatkan mata penonton selalu kembali pada titik tersebut. 5. Contrast (perbedaan) Kemiripan dari elemen desain sering kali melahirkan kemonotonan, sehingga bentuk yang kontras dipergunakan agar suatu desain menonjol. Elemen dengan kontras yang tinggi berdiri berlawanan satu dengan lainnya: seperti terang berlawanan dengan gelap, besar berlawanan dengan kecil, lingkaran berlawanan dengan persegi atau lembut berlawanan dengan kasar. 6. Unity (kesatuan) Kesatuan berarti ketunggalan, konsistensi atau integrasi. Kesatuan dapat diraih saat semua elemen bekerjasama dengan harmonis dalam desain yang bersatu, setiap elemen yang dipergunakan memainkan peran yang penting. Mereka semua memiliki satu tujuan dan membutuhkan perhatian secara individual namun mereka akan menjadi tidak bernilai tanpa elemen lainnya.

7 90 Sedangkan prinsip-prinsip desain menurut Artini (1999) terbagi menjadi lima hal yang utama, yaitu: 1. Keseimbangan (balance) Terbagi atas dua: a. Simetri Keseimbangan yang bersifat resmi atau formal b. Asimetri Keseimbangan yang bersifat tidak resmi atau non formal. 2. Keserasian (harmony) Prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya. Keserasian adalah suatu usaha menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna,tekstur dan elemen-elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar nikmat untuk dipandang. 3. Irama (ritme) Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur dengan diberi tekanan atau aksen. 4. Proporsi Perbandingan antara satu bagian dari suatu objek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan objek atau komposisi. 5. Skala Ukuran merupakan suatu hal yang sangat relatif besarnya dari suatu objek, jika dibandingkan terhadap objek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya. Pemakaian skala dimaksudkan untuk menciptakan keserasian dan kesatuan objek dari suatu desain, hal tersebut diketahui melalui kesamaan-kesamaan atau kontras yang dibuat dalam skala. Disisi lain Graphic Design Basics chapter 3 The Principal of Design, terdapat 4 prinsip dalam mendesain: 1. Balance (keseimbangan) Terdapat dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan:

8 91 a. Simetri Elemen-elemen visual diletakkan tepat bersandingan dengan jarak dan ukuran yang sama dari pusat. Atau seperti cerminan objek pada cermin yang memiliki jarak serta ukuran yang sama persis. b. Asimetri Elemen-elemen visual diletakkan dengan jarak dan dengan ukuran yang bervariasi antara satu elemen dengan lainnya. Dalam pengaturan secara asimetri, dapat dipergunakan warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tektur sebagai unsur penyeimbangnya. 2. Emphasis (penekanan) Elemen yang paling menonjol akan diperhatikan terlebih dahulu Kita menekankan suatu hal yang kita inginkan orang lain perhatikan terlebih dahulu. Dalam tujuan untuk menarik, setiap layout membutuhkan sebuah titik pusat yang akan menjadi titik konsentrasi. Namun bila terlalu banyak titik konsentrasi, konsumen pada akhirnya akan bingung dan memilih untuk mengabaikan layout kita. 3. Rhythm (irama) Suatu pola yang diciptakan dengan pengulangan unsur-unsur yang kita variasikan. Irama diciptakan dengan mengulangi secara bervariasi pola-pola yang seimbang atau pun tidak. 4. Unity (kesatuan) Desain membutuhkan kesatuan yang membuat setiap elemen layout bersatu. Cara yang dilakukan antara lain: a. Grouping (pengelompokan) Elemen-elemen yang ada terlihat memiliki jarak yang setipe sehingga seperti seharusnya mereka memang bersama-sama. b. Repetition (pengulangan) Warna, ukuran bentuk, ataupun tekstur ditarik bersama dan diatur menjadi satu desain yang utuh. c. A grid (jarak) Menggunakan jarak antar elemen untuk menciptakan kesatuan.

9 92 Sanyoto (2005:6) mengemukakan bahwa suatu karya desain yang artistik (bernilai seni) diperlukan prinsip-prinsip dasar yang meliputi: 1. Irama/ ritme (Rhythm) Irama adalah gerak berukuran (teratur) dan mengalir. Prinsip irama merupakan hubungan pengulangan unsur rupa yang terdiri dari arah, warna, value, tekstur, kedudukan, gerak, jarak, dan lain-lain. Tiga kemungkinan hubungan pengulangan dapat menghasilkan jenis irama tertentu, yaitu: a. Repetisi adalah hubungan pengulangan dengan ekstrim kesamaan pada semua unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya monoton. b. Transisi adalah hubungan pengulangan dengan perubahan-perubahan dekat atau variasi-variasi dekat pada satu atau beberapa unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya harmonis. c. Oposisi adalah hubungan pengulangan dengan ekstrim perbedaan pada satu atau beberapa unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya kontras. 2. Kesatuan (Unity) Prinsip kesatuan adalah adanya saling hubungan antar unsur-unsur yang disusun. Pendekatan untuk mencapai kesatuan dapat meliputi: a. Pendekatan kesamaan-kesamaan Yaitu susunan unsur-unsur rupa berdasarkan kesamaannya. b. Pendekatan kemiripan-kemiripan Kesatuan yang dicapai dengan susunan bentuk, warna atau tekstur yang mirip. c. Pendekatan keselarasan-keselarasan Dua bentuk dengan unsur berbeda dan tidak memiliki hubungan dapat selaras dengan adanya bentuk yang memiliki unsur keduanya. d. Pendekatan keterikatan-keterikatan Pendekatan pengikatan dapat dilihat dari penggunaan semua warna yang diikat dengan latar belakang netral, kesamaan fungsi obyek yang disusun, dsb. e. Pendekatan keterkaitan-keterkaitan Kesatuan terlihat dari obyek satu dengan yang lain saling terkait, misalnya antar obyek dihubungkan dengan garis-garis semu. f. Pendekatan kerapatan-kerapatan

10 93 Susunan yang saling merapat, berdekatan terasa lebih menyatu, sedangkan susunan yang saling berjauhan terasa sebaliknya. 3. Dominasi (Emphasis) Dominasi bisa disebut sebagai keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan, atau kelainan sehingga menjadikannya daya tarik. 4. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah suatu keadaan dimana semua bagian pada karya tidak ada yang lebih terbebani. 5. Proporsi/ perbandingan/ keserasian (Harmony) Proporsi atau perbandingan merupakan salah satu prinsip dasar untuk memperoleh keserasian. Pada dasarnya proporsi menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya matematis. 6. Kesederhanaan dan kejelasan Kesederhanaan (simplicity) berarti tidak lebih dan tidak kurang. Sedangkan kejelasan adalah mudah dipahami, mudah dimengerti, tidak memiliki dua atau banyak arti. C. TEORI DASAR PERANCANGAN IKLAN. Dalam perancangan iklan hal berikut merupakan teori dasar yang melandasi proses perancangan iklan. 1. Teori AIDA, AIDCA dan AIDAS dalam Iklan Dalam Khani (2009) dan juga Wells (2003) dijelaskan model klasik AIDA menggambarkan efek iklan kepada diri pengguna, dimulai dengan Attention (perhatian), maka beralih ke Interest (kepentingan), lalu Desire (keinginan), dan akhirnya Action (tindakan). Banyak teori lain yang juga sama dengan AIDA atau melengkapi dan menyempurnakan, salah satunya adalah variasi model yang dikembangkan oleh peneliti iklan Russer Colly, yang dikenal sebagai model Dagmar (mendefinisikan tujuan periklanan keputusan periklanan diukur) dimulai dengan kesadaran, pindah ke pemahaman, lalu akhirnya dihukum (Wells, 2003).

11 94 Secara lebih detil teori AIDA tersebut adalah diuraikan sebagai berikut: a. attention Pertama kali konsumen dihubungi atau ditawarkan oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri pengguna (Khani 2009: 1). Pada tingkat perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon pengguna memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon pengguna wira usaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon pelanggan yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA sebagai aware. Menurut Khani (2009: 1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah pelanggan harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk. b. interest Interest adalah timbulnya minat pengguna terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Wells: 2003). Sejalan dengan pendapat Wells, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009: 1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri pengguna. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon pengguna menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengar, dan memahami kebutuhan pelanggan. c. Desire Menurut Khani (2009: 1) adanya minat tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon pelanggan dengan menjelaskan keuntungan yang akan diperoleh calon pengguna ketika membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon pengguna adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, gender dan lain-lain. d. Action Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat menciptakan kebutuhan dan harapan pelanggan dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang

12 95 dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi pelanggan. 2. Konsep yang sama dengan AIDA yaitu AIDCA (Attention, Interest, Desire, Confidence, Action), yang uraiannya adalah sebagai berikut: a. Attention (perhatian), dibebankan pada judul (headline) dan visual ilustrasi yang merupakan bentuk verbal-visual (kata / peng-kataan), dan gambar yang menggambarkan kata. b. Interest (minat), dibebankan pada terpeliharanya perhatian agar dapat memaksa tujuan audiens tertarik untuk membaca teks kata-kata (body copy) yang ada pada iklan. c. Desire (keinginan atau hasrat), dibebankan pada body copy, di mana body copy ini harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat menggugah hasrat atau keinginan orang. d. confidence, tambahan sebagai "bukti" agar meyakinkan. e. Action (tindakan atau perbuatan), dibebankan pada teks body copy penutup. Dalam bentuk kalimat yang dapat menggerakkan orang untuk bertindak. 3. Konsep lain yang serupa adalah model AIDAS yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Attention (perhatian), pada tahap ini pembuat iklan berusaha agar audiens memperhatikan iklan tersebut dengan cara membuat iklan lebih menarik dengan berbagai gambar / ilustrasi yang tepat dan menarik. b. Interest (minat), pembuat iklan berusaha meningkatkan perhatian audiens menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan dan memahami kebutuhan audiens.

13 96 c. Desire (keinginan), pembuat iklan harus dapat meyakinkan audiens dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat ketika membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari audiens adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, gender dan lain-lain. d. Action (tindakan), produsen harus dapat menciptakan kebutuhan dan harapan audiens dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi pelanggan. e. Satisfaction (kepuasan), produsen harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai dengan harapan audiens / pelanggan.

PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS

PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS 1. Unity (Kesatuan) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan adalah bersatunya elemen-elemen desain sehingga menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

10/1/2009 KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN / ELEMEN GARIS JENIS GARIS. Garis. Ruang/space. Huruf /typografi. Shape. Warna, tekstur, cahaya

10/1/2009 KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN / ELEMEN GARIS JENIS GARIS. Garis. Ruang/space. Huruf /typografi. Shape. Warna, tekstur, cahaya KOMPONEN / ELEMEN DESAIN GRAFIS KOMPONEN/ELEMEN DESAIN GRAFIS Ruang/space Garis Huruf /typografi Shape Ilustrasi / gambar Warna, tekstur, cahaya GARIS JENIS GARIS Horisontal Vertikal Diagonal Kurva 1 BENTUK

Lebih terperinci

Bahasa visual untuk prod media cetak.

Bahasa visual untuk prod media cetak. Bahasa visual untuk prod media cetak http://ramakertamukti.wordpress.com Apa yang dibutuhkan Graphic Design menggunakan Bahasa Visual Graphic Design adalah ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP DESAIN

PRINSIP-PRINSIP DESAIN PRINSIP-PRINSIP DESAIN 1. Unity (Kesatuan) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan adalah bersatunya elemen elemen desain sehingga menimbulkan kesan

Lebih terperinci

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis A. Estetika Dalam Grafis Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

Prinsip Desain poster

Prinsip Desain poster Desain Poster Pengertian Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu,

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Promosi dan Multimedia Interaktif Dalam pembuatan interaktif promosi DIV Komputer Multimedia STMIK STIKOM Surabaya, penulis memerlukan sebuah definisi promosi dan multimedia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkomunikasi dengan audiens. Desain Komunikasi Visual adalah salah satu bentuk seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkomunikasi dengan audiens. Desain Komunikasi Visual adalah salah satu bentuk seni BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual adalah desain yang memiliki maksud dan tujuan untuk berkomunikasi dengan audiens. Desain Komunikasi Visual adalah salah satu

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui suatu media yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

Lebih terperinci

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM 1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam hidup seseorang, namun masih banyak orang yang belum menyadari bahwa begitu pentingnya kesehatan di dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS KOMBINASI UNSUR-UNSUR DESAIN 1.Jenis Kombinasi Unsur Desain Dalam memilih dan memadukan sejumlah unsur desain, seorang desainer hanya memiliki 4 (empat) kemungkinan atau paduan yang dapat dilakukannya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas estetika pohon-pohon dengan tekstur tertentu pada lanskap jalan dan rekreasi yang bervariasi. Perhitungan berbagai nilai perlakuan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemudahan akan informasi semakin dibutuhkan, salah satunya penyampaian informasi yang paling efektif dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Modul ke: Dasar Dasar Desain 1 Prinsip Rupa : Ukuran Fakultas 08FTPD Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Prinsip Rupa : Ukuran Modul Dasar-dasar Desain 1 Arti Ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Desain Grafis Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok

Lebih terperinci

Dasar Dasar Desain 1

Dasar Dasar Desain 1 MODUL PERKULIAHAN Dasar Dasar Desain 1 Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

SMAN 1 Garut DASAR DASAR NIRMANA SENI RUPA. XI IPA 6 Kelompok 4

SMAN 1 Garut DASAR DASAR NIRMANA SENI RUPA. XI IPA 6 Kelompok 4 SMAN 1 Garut SENI RUPA DASAR DASAR NIRMANA XI IPA 6 Kelompok 4 Prakata Alhamdullilah ya, Subhannalah Sekali, Kelompok kamu selesai mengerjakan Tugas Membuat Buku tentang Dasar Dasar Nirmana Tidak lupa

Lebih terperinci

2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur desain yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain Layout Media Publikasi Adalah Sebuah desain yang dijadikan sebagai sarana media komunikasi dan informasi yang efektif. Pentingya sebuah media publikasi dalam

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci

CAKRAWALA PENDIDIKAN

CAKRAWALA PENDIDIKAN PENCIPTAAN DESAIN COVER CAKRAWALA PENDIDIKAN MAJALAH ILMIAH KEPENDIDIKAN Oleh: Drs. Djoko Maruto NIP : 131411086 ( lama) 19520607 198403 1 001 ( baru ) Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan

Lebih terperinci

Pembuatan Konsep hingga Aplikasi

Pembuatan Konsep hingga Aplikasi Panduan Alur Kerja Sejak Pembuatan Konsep hingga Aplikasi Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster dibaca orang saat sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

Poster. dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.

Poster. dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Poster Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuatif tinggi karena menampilkan suatu persoalan atau tema yang menimbulkan perasaan kuat terhadap khalayak. Pengaplikasiannya dengan ditempel di

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN Keragaman seni budaya bangsa Indonesia, diantaranya terlihat melalui produk kriya tradisional tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni masing-masing. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

Lebih terperinci

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KONSEP KARYA Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Kajian Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cover merupakan media komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, dan ilmu pengetahuan. Salah satu daya tarik pada media bacaan adalah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. mengkomunikasikan pesan melalui kata dan gambar. Berikut merupakan elemen-elemen dalam desain :

BAB 4 KONSEP DESAIN. mengkomunikasikan pesan melalui kata dan gambar. Berikut merupakan elemen-elemen dalam desain : 45 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain merupakan sintesa visual dari ide, berfungsi untuk mengkomunikasikan pesan melalui kata dan gambar. Berikut merupakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Web Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video

Lebih terperinci

1 Doni Yudono,Kriteria Sebuah Web Site yang Baik,PT Cahyogya,Djogjakarta,2004,hal.4

1 Doni Yudono,Kriteria Sebuah Web Site yang Baik,PT Cahyogya,Djogjakarta,2004,hal.4 III LANDASAN PERANCANGAN Rincian Data Perancangan 1. Website Kriteria website yang baik adalahusabilitymenurut Jacob Nieleseb,Usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Buaya merupakan binatang yang hidup di air. Keberadaan buaya sudah tidak asing lagi oleh manusia, bahkan sudah banyak tempat penangkaran buaya. Buaya

Lebih terperinci

INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2)

INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2) INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI MATERI PERTEMUAN 1 DAN 2

Lebih terperinci

Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan

Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan Paper Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Desain Media 3 Dimensi I Disusun oleh : GUNAWAN SUJANA NIM. 8410118053

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Desain Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta PENCIPTAAN COVER DIKSI, MAJALAH ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI Alamat Redaksi/ Tata Usaha: FPBS IKIP YOGYAKARTA Kampus Karang Malang Yogyakarta 55281 Oleh: Drs. Djoko Maruto NIP : 131411086 ( lama)

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary : Book is

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

PRINSIP DESAIN DAN LAYOUT

PRINSIP DESAIN DAN LAYOUT APLIKASI DESAIN WEB PRINSIP DESAIN DAN LAYOUT Prodi D3 Manajemen Informatika WIU RHN TFN RYD Prinsip-Prinsip Desain 1. Unity (Kesatuan), yaitu bersatunya elemen elemen desain sehingga menimbulkan kesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dipasar (Klimchuk dan Krasovec, (2006:10). Kemasan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. produk dipasar (Klimchuk dan Krasovec, (2006:10). Kemasan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk struktur, material, warna, citra tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding

Lebih terperinci

BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis

BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis A. Prinsip Seni Grafis Ilmu Grafis Tutorial Desain Prinsip-Prinsip dalam Tata Rupa & Desain Grafis berkaitan dengan Nirmana. Meski nirmana dipahami sebagai sebuah

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 1.1 Landasan Teori 4.1.1 Tipografi dan Layout 1.1.1.1 Tipografi Menurut Jefkins (1996, p248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. - Mempelajari atau mengajarkan sesuatu. - Mempengaruhi perilaku seseorang

BAB 4 KONSEP DESAIN. - Mempelajari atau mengajarkan sesuatu. - Mempengaruhi perilaku seseorang BAB 4 KONSEP DESAIN 4. Landasan Teori 4.. Teori Komunikasi a. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi

Lebih terperinci

Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005

Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 Pengertian Nirmana Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Di era globalisasi saat ini, iklan memegang peranan penting untuk mempengaruhi seseorang dalam berbagai hal, khususnya pengaruh untuk membeli atau menggunakan

Lebih terperinci

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM A. DEFINISI PERANCANGAN RUANG DALAM/ DESAIN INTERIOR Desain interior atau perancangan ruang dalam merupakan ilmu yang mempelajari tentang menata, merencanakan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Promosi 2.1.1 Definisi Media Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam laporan ini, penulis mengemukakan beberapa permasalahan terkait dengan perancangan Media Promosi company profile CV. Adeco Cipta Mandiri. Penulis berusaha

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT

KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT Dosen pengampu: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh: Nama : Suya darma Nim : 09.11.2705 Kelas : 09-S1TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 STRATEGI

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement),

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement), BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, iptek dan sosial budaya yang ada, kebutuhan siswa dalam materi pelajaran harus mampu berperan serta dalam setiap

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 4 Fakultas FDSK Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia www.mercubuana.ac.id Fungsi Bentuk fungsi dapat dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Pengertian Desain 3.1.1 Definisi Desian Saat ini terdapat sanagt banyak definisi design dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Desain pun telah mengala.mi sejarah panjang

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI Oleh: DINI CINDA KIRANA, S.SN., M.DS. MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI I. Maksud Dan Tujuan Rupa Dasar 2 Dimensi adalah matakuliah yang berisi mengenai dasar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one.

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one. 15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Sakti Makki, branding means behaving, expressing and communicating your brand consistently, clearly and visibly, act, dress and talk

Lebih terperinci

PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN. CARTA atau BUKU SKRAP

PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN. CARTA atau BUKU SKRAP PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN CARTA atau BUKU SKRAP REKA BENTUK VISUAL 1. Konsep Visual 2. Bentuk Visual 3. Kategori Visual 4. Ciri-ciri visual 5. Elemen Rekabentuk visual 6. Prinsip Rekabentuk Visual (1) KONSEP

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN

TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN PENGANTAR ARSITEKTUR TEORI VITRUVIUS : 1. VENUSTAS KEINDAHAN 2. UTILITAS FUNGSIONAL 3. FIRMITAS KEKUATAN oleh : Ririn Dina Mutfianti PEMAHAMAN VENUSTAS DALAM DESAIN PADA DASARNYA DESAIN DAPAT DIPAHAMI

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1. Teori Desain Buku Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett Tang, faktor faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah

Lebih terperinci